Daftar pustaka adalah hal yang wajib ada dalam suatu tulisan jika mencantumkan beberapa ide, kalimat, maupun gambar dari sumber lain. Penulisan daftar pustaka yang benar perlu dikuasai, terutama untuk digunakan dalam tulisan yang berbau ilmiah, misalnya skripsi.
Pada kenyataannya masih banyak yang bingung tentang bagaimana cara membuat daftar pustaka. Apakah kamu salah satunya? Simak penjelasan berikut agar kamu memahami bagaimana cara menulis daftar pustaka yang benar.
Daftar Isi
- 1 Pengertian
- 2 Cara Membuat Daftar Pustaka
- 3 Contoh Daftar Pustaka
- 3.1 Cara menulis daftar pustaka dari buku
- 3.2 Cara menulis daftar pustaka dari jurnal atau majalah
- 3.3 Cara menulis daftar pustaka dari koran
- 3.4 Cara menulis daftar pustaka dari internet
- 3.5 Cara menulis daftar pustaka dari skripsi, disertasi, atau tesis
- 3.6 Cara menulis daftar pustaka dari makalah
- 3.7 Cara menulis daftar pustaka dari kamus atau ensiklopedia
- 3.8 Cara menulis daftar pustaka dari wawancara
- 4 Pemahaman Akhir
Pengertian
Daftar pustaka dikenal juga sebagai referensi, merupakan bentuk lengkap dari sitasi atau kutipan singkat yang tercantum pada akhir kalimat hasil kuotasi atau parafrase. Fungsinya yaitu menyediakan informasi kepada pembaca yang ingin mengakses artikel, buku, atau sumber lain yang dikutip. Dalam sebuah tulisan, daftar pustaka diletakkan di halaman akhir.
Pembaca biasanya mengingat kutipan singkat di akhir kalimat untuk kemudian mengecek kutipan lengkap yang dituliskan dalam daftar pustaka. Misalnya jika kutipan singkatnya seperti ini: (Smith, 2002), maka pembaca dapat berpindah ke halaman daftar pustaka dan mencari kutipan lengkap dalam daftar pustaka yang ditulis oleh orang dengan nama belakang Smith dan diterbitkan pada tahun 2002.
Cara penulisan daftar pustaka biasanya diurutkan abjad sesuai nama belakang penulis atau secara numerik tergantung urutan kemunculannya, serta disesuaikan dengan sistem referensi yang digunakan. Penyusunan berdasarkan abjad dikenal sebagai sistem Harvard, sedangkan yang menggunakan angka adalah sistem Vancouver. Umumnya dalam penulisan skripsi digunakan sistem Harvard, sehingga dalam artikel ini akan membahas cara penulisan daftar pustaka yang menggunakan nama dan tahun penerbitan.
Baca juga: Yuk Ketahui Contoh Artikel Ilmiah
Cara Membuat Daftar Pustaka
Menulis daftar pustaka baiknya sesuai kaidah penulisan PUEBI dan secara lengkap mencantumkan apa yang harus disertakan. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kedua syarat penulisan daftar pustaka yang benar.
Pedoman Menurut PUEBI
PUEBI mengatur kaidah penulisan daftar pustaka yang benar dari segi penggunaan huruf dan tanda baca, meliputi pemakaian huruf miring, tanda titik, tanda koma, serta tanda titik dua.
Huruf miring pada daftar pustaka digunakan untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Contoh: Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tanda titik dipakai di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (jika tidak diakhiri dengan tanda tanya atau tanda seru), serta tempat terbit. Contoh: Moeliono, A. M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Untuk memisahkan bagian nama, di mana susunan nama penulis dibalik menjadi nama belakang kemudian disusul inisial nama depan, maka dalam daftar pustaka digunakan tanda koma. Contoh: Tulalessy, D. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.
Sedangkan tanda titik dua dipakai di antara jilid dan halaman serta diantara nama kota dan penerbit dalam penulisan daftar pustaka. Contoh: Gunawan, I. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Hal yang Harus Ada dalam Penulisan Daftar Pustaka
Secara garis besar, ada 3 hal utama yang wajib dicantumkan dalam suatu daftar pustaka: nama, tahun, dan judul. Sedangkan informasi tambahan lainnya disesuaikan dengan jenis sumber yang dipakai, apakah dari buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya. Kalaupun dalam sumber tidak ditemukan adanya hal-hal tambahan tersebut, maka boleh tidak ditulis. Karena hal yang harus ada sangat bervariasi tergantung sumbernya, maka akan dijelaskan satu persatu.
Buku
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku merupakan yang paling sederhana. Yang perlu ditulis adalah nama, judul buku, edisi (jika ada), kota tempat terbit, dan penerbit. Halaman yang disitasi juga perlu dicantumkan di akhir setelah nama penerbit.
Dalam penulisan nama, maka yang digunakan adalah nama pengarang yang dibalik, menjadi nama belakang kemudian diikuti inisial nama depan. Jika buku merupakan hasil edit, maka nama editor digunakan menggantikan nama pengarang aslinya. Kemudian ditambahkan (ed.) jika editor hanya satu atau (eds.) jika editor lebih dari satu, setelah inisial nama depan untuk membedakannya dari pengarang asli.
Apabila yang dikutip berupa bab dalam buku, nama yang digunakan adalah penulis bab tersebut. Kemudian perlu ditambahkan judul bab dan editor setelah tahun terbit, namun tidak perlu ditulis miring.
Untuk buku yang tersedia hanya berupa soft copy (e-book) di internet, informasi yang perlu disebutkan selain nama pengarang, judul, dan tahun publikasi yaitu nama koleksi e-book yang ditulis dengan huruf miring dan diikuti tanda [online], alamat website atau yang bisa dicari secara online (URL atau DOI), serta tanggal akses.
Baca juga: Motivasi Skripsi yang Semangat
Jurnal atau majalah
Cara menulis daftar pustaka dari jurnal dikatakan benar jika menuliskan nama, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor isu (jika ada), dan halaman yang digunakan. Dalam penulisannya, yang ditulis miring adalah nama jurnalnya, bukan judul artikelnya.
Jika penulis berjumlah 1 hingga 7 orang, semua nama penulis harus disebutkan. Tetapi apabila sudah lebih dari 7 orang, orang ke-8 dan seterusnya tidak perlu ditulis dan digantikan dengan et al.
Tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Huruf pertama dari tiap kata pada judul ditulis menggunakan huruf kecil kecuali huruf pertama kata pertama atau huruf pertama kata setelah tanda titik dua (:).
Nama jurnal boleh lengkap maupun disingkat sesuai yang sudah baku, dengan huruf pertama tiap kata menggunakan huruf kapital. Kemudian diikuti dengan volume serta nomor isu jurnal. Nomor isu jurnal ditulis dalam tanda kurung. Bagian terakhir adalah halaman. Jika jurnal tidak tersedia di internet, DOI tidak perlu ditulis. Namun jika memang tersedia boleh ditambahkan.
Apabila artikel jurnal diakses secara online, perlu ditambahkan [online] setelah volume serta nomor isu jurnal. Kemudian disertakan alamat yang bisa diakses (URL atau DOI) serta tanggal akses. Halaman tidak perlu dicantumkan.
Aturan yang sama juga digunakan dalam menuliskan daftar pustaka yang bersumber dari majalah. Nama majalah diletakkan menggantikan nama jurnal. Untuk sisanya tinggal menyesuaikan.
Koran
Membuat daftar pustaka dari koran sebenarnya mirip dengan penulisan yang bersumber dari jurnal atau majalah baik yang offline maupun online. Perbedaannya volume dan nomor isu digantikan oleh edisi (jika ada) dan juga tanggal publikasi.
Internet
Format penulisan daftar pustaka yang bersumber dari internet adalah nama pengarang/institusi/organisasi, tahun publikasi, judul laman atau website yang diikuti [online], publisher (jika ada), kemudian alamat URL serta tanggal akses.
Skripsi, disertasi, atau tesis
Secara umum, penulisannya mirip dengan daftar pustaka yang lain. Urutannya adalah nama penulis, tahun publikasi, judul tugas akhir, nama universitas serta kota dan/atau negara, dan jenis tugas akhir. Penulisan judul seperti pada umumnya, yaitu ditulis miring.
Makalah
Hal yang perlu disertakan dalam penulisan daftar pustaka bersumber makalah di antaranya adalah nama penulis, tahun publikasi yang ditulis dalam tanda kurung, judul makalah, judul konferensi dalam huruf miring, lokasi dan tanggal konferensi, tempat publikasi diikuti tanda titik dua (:) kemudian penerbit jika ada, dan terakhir ditutup dengan halaman yang dikutip (jika tersedia).
Kamus atau ensiklopedia
Jika sumber yang dipakai berupa kamus atau ensiklopedia, beberapa hal yang ditulis dalam pembuatan daftar pustaka meliputi nama pengarang yang dibalik yaitu nama belakang kemudian inisial nama depan, tahun pembuatan, kata yang dicari dalam kamus atau ensiklopedia, judul kamus atau ensiklopedia dalam huruf miring, penerbit, dan tempat penerbitan.
Wawancara
Dalam penulisan daftar pustaka dari hasil wawancara, hal yang harus ada yaitu nama orang yang diwawancara (narasumber), tahun dilakukan wawancara dalam tanda kurung, judul wawancara (jika ada), kalimat ‘diwawancara oleh’, kemudian diikuti nama pewawancara. Selanjutnya judul publikasi atau broadcast yang ditulis dalam huruf miring. Terakhir adalah tanggal dan bulan wawancara. Jika wawancara diakses secara online, ditambahkan alamat URL serta tanggal akses. Dan apabila wawancara tertulis dalam koran, dapat ditambahkan halaman.
Baca juga: Cara Membuat Outline Skripsi
Contoh Daftar Pustaka
Jika halaman yang dikutip hanya satu maka cukup ditulis p, sedangkan jika lebih dari satu halaman maka diberi tulisan pp. Apabila tidak ada halaman spesifik yang dirujuk, maka tidak perlu dicantumkan.
Guy, J. (2001). The view across the river. Virginia: University Press of Virginia, p.37
Taufiqurahman, A. (2003). Metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan. Klaten: CSGF, pp. 15-18.
Moeliono, A.M. (1989). Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Jika buku diedit contohnya adalah sebagai berikut:
Halim, A. (ed.). (1976). Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Al-Sabbagh, M. (ed.). (2015). Complications in implant dentistry. Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier.
Harijanto, P.N. (ed.). (2000). Malaria epidemiologi, pathogenesis, manifestasi klinis, dan penanganannya. Jakarta: EGC.
Apabila berupa bab dalam buku:
Sukamto, H. S. (2006). ‘Asma bronkial’ dalam Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S (eds.). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp. 247-252.
Franklin, A.W. (2012). ‘Management of the problem’ dalam Smith, S.M. (ed.). The maltreatment of children. Lancaster: MTP, pp. 83-95.
Curthoys, A. (1997). ‘History and identity’ dalam Hudson, W. dan Bolton,G (eds.). Creating Australia: changing Australian history. Allen & Unwin: Sydney, pp. 23-38.
Sumber berupa e-book:
Mitchell, J.A., Thomson, M. dan Coyne, R.P. (2017). A guide to citation. E-book library [online]. Tersedia di: https://www.mendeley.com/reference-management/reference-manager (Diakses pada: 19 Juli 2020).
Hislop, V. (2014) The sunrise. [online] Tersedia di: https://www.amazon.co.uk/kindlestore (Diakses pada: 17 Juni 2015).
Lloyd, C.B. (ed.). (2005). The changing transitions for adulthood in developing countries. [online] Tersedia di: https://www.nap.edu/books/11174/html/index.html (Diakses pada: 5 Mei 2007).
Jumlah penulis 1 hingga 7 orang:
Kozulin, A. (1993). Literature as a psychological tool. Educational Psychologist, 28 (3), pp. 253-265. doi: 10.1207/s15326985ep2803_5.
Isdijoso, W., Suryahadi, A., dan Akhmadi (2016). Penetapan kriteria dan variabel pendataan penduduk miskin yang komprehensif dalam rangka perlindungan penduduk miskin di kabupaten/kota. The SMERU Research Institute, pp. 1–16. doi: 10.1109/CAIDCD.2009.5374873.
Knapik, J J., Cosio-Lima, L.M., Reynolds, K.L., dan Shumway, R.S. (2015). Efektivitas skrining fungsi pergerakan untuk memprediksi trauma pada atlet. JSCR, 29 (5), pp. 1157-1162. doi: 16310.1186/1471-2474-14-197.
Jumlah penulis lebih dari 7 orang:
Pereira, A., Moreira, T., Lopes, S., Nunes, A. R., Magalhaes, P., Fuentes, S., Reoyo, N., et al. (2016). Parental involvement and children’s school engagement. Frontiers in Psychology, 7(1765), pp. 1–13. doi: 10.3389/fpsyg.2016.01765.
Davis, M., Charles, L., Curry, M.J., Shanti, P., Prasad, S., Hewings, A., Jackson, D., et al. (2003). Resiliensi personal sebagai strategi untuk bertahan menghadapi tekanan di tempat kerja. Journal of Advanced Nursing, 60 (1), pp. 1-9. doi: 10.1111/j.1365-2648.2007.04412.x.
Darlow, B., Dowell, A., Baxter, G.D., Mathieson, F., Perry, M., Dean, S., Aldgate, J., et al. (2013). Pengaruh nasehat klinisi terhadap pasien dengan low back pain. Annals of Family Medicine, 11 (6), pp.527-534.
Mitchell, J.A. (2015). How citation changed the research world. The Mendeley, 62(9) [online]. Tersedia di: https://www.mendeley.com/reference-management/reference-manager (Diakses pada: 15 November 2016).
Mitchell, J.A. (2017). Changes to citation formats shake the research world. The Mendeley Telegraph (Edisi Weekend), 6 Juli, pp.9-12.
Lewis, S. (2015). Rainbow support for York pride. The Press, York, 18 Juni, p.6.
Hardcastle, G. (2015). The White Rose of Yorkshire is still Flying High in the Cricket. The Press, York, 18 Juni. Tersedia di: https://www.yorkpress.co.uk/sport/cricket/yorkshire/13339665.gale-gears-up-for-pivotal-spell-for-yorkshire/ (Diakses pada: 19 Juni 2015).
Baca juga: Yuk Ketahui Contoh Paper
WHO. (2009). Key strategies for promotion of breastfeeding: Facts and figures. World Health Organization Western Pacific Region. Tersedia di: www.wpro.who.int/intrnet/resources…./global+facts+and+figures. pdf (Diakses pada: 20 Januari 2010).
Snow, D. (2015). How did so many soldiers survive the trenches? Tersedia di: http://www.bbc.co.uk/guides/z3kgjxs (Diakses pada: 18 Juli 2015).
BBC News. (2014). ‘Lights out’ ends day of WW1 centenary commemorations. Tersedia di: https://www.bbc.com/news/uk-28632223 (Diakses pada: 17 Oktober 2012).
Cairs, R.B. (1965). Infrared spectroscopic studies of solid oxygen. Barkley, California, University of California. Disertasi.
Ballard, B.A. (2003). Budaya fotografi dan visualisasi dalam budaya Australia, 1890-1930. Australia, University of Melbourne. PhD Tesis.
Fayadh, K.H. (2015). Lessons from the Australian approach. Penrith, Australia, Western Sydney University. Tesis.
Sungkono, H. (2002). Peningkatan gizi masyarakat melalui budidaya ternak pada lahan kering. Proseding seminar hasil penelitian hibah bersaing. Universitas Indonesia, 12-15 April. Jakarta: Ditbinlitabmas Ditjen Dikti, pp. 19-21.
Jones, D. (1999). Developing big business. Large firms policy and research conference. University of Birmingham, 18-19 Desember. Leeds: Institute for Large Businesses.
Fitzsimmons, D. (2005). Taktik dan strategi bagi migran. Makalah dipresentasikan pada konferensi AULLA & FILLM. James Cook University, Cairns, 15-19 Juli.
Riches, C. dan Stalker, P. (2016). Russia. A guide to countries of the world. Oxford University Press. Oxford.
Crystal, D. (2007). Medical science. The Penguin Concise Encyclopaedia. Edisi ketiga. Penguin. London.
Law, J. (2018). macroenvironment. A dictionary of finance and banking. Edisi keenam. Oxford University Press. Oxford.
Jones, K. (2009). Diwawancara oleh Steven Poulter untuk Newsnight, BBC Two Television, 5 Februari.
Jones, K. (2009). Wawancara dengan Kevin Jones untuk The Times, 7 Juli, p. 88.
Nah, seperti itu gambaran dalam menulis daftar pustaka dari berbagai sumber. Ada satu kasus dimana mungkin masih banyak yang bingung bagaimana cara menulis daftar pustaka apabila nama pengarang dan tahunnya sama? Jika kamu menemui hal tersebut, maka cukup tambahkan huruf kecil di belakang tahun, urut dari a b c dan seterusnya.
Contoh:
Kemenkes RI. (2014a). Situasi penyandang disabilitas. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan, 2(1): 1–5. doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.
Kemenkes RI. (2014b). Penyandang disabilitas pada anak. Jakarta: Kemenkes RI, p. 6.
Ada tips bagi kamu yang mungkin ingin membuat daftar pustaka dengan lebih mudah dan teratur. Ada beberapa aplikasi yang dapat dipilih untuk membantumu menyusun daftar pustaka, baik secara online maupun offline. Bahkan kamu bisa memilih sistem mana yang akan kamu gunakan.
Secara online kamu bisa mengakses cite this for me. Sedangkan secara offline dan sangat disarankan untuk mengerjakan skripsi, dapat digunakan aplikasi Mendeley, yang bisa dikolaborasikan dengan Microsoft Word.
Baca juga: Cara Mengutip dari Internet
Pemahaman Akhir
Daftar pustaka adalah komponen penting dalam suatu tulisan yang mencantumkan ide, kalimat, dan gambar dari sumber lain. Penulisan daftar pustaka yang benar membutuhkan pemahaman dan penguasaan kaidah-kaidah yang berlaku, terutama dalam tulisan yang bersifat ilmiah seperti skripsi. Namun, masih banyak orang yang bingung tentang cara membuat daftar pustaka.
Secara umum, daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad sesuai nama belakang penulis atau secara numerik tergantung pada sistem referensi yang digunakan, seperti sistem Harvard yang umum digunakan dalam penulisan skripsi. Pedoman penulisan daftar pustaka mencakup penggunaan huruf miring, tanda titik, tanda koma, dan tanda titik dua.
Dalam penulisan daftar pustaka, ada tiga hal utama yang harus disertakan, yaitu nama, tahun, dan judul. Namun, terdapat variasi tambahan informasi tergantung pada jenis sumber yang digunakan, seperti buku, jurnal, majalah, koran, internet, skripsi, disertasi, tesis, kamus, ensiklopedia, dan wawancara.
Contoh-contoh penulisan daftar pustaka disertakan dalam artikel ini, mengenai buku, jurnal, dan sumber-sumber lainnya. Pada daftar pustaka dari buku, penulis perlu mencantumkan nama pengarang, judul buku, edisi (jika ada), kota terbit, penerbit, dan halaman yang dikutip. Untuk jurnal, penulis harus mencantumkan nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor isu, dan halaman. Untuk sumber internet, nama pengarang/institusi/organisasi, tahun publikasi, judul laman atau website, alamat URL, dan tanggal akses harus ditulis.
Dalam menulis daftar pustaka, penting untuk mengikuti aturan yang berlaku dan konsisten dalam penggunaan huruf miring, tanda titik, tanda koma, dan tanda titik dua. Dengan memahami dan menguasai cara menulis daftar pustaka yang benar, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan sumber-sumber yang dikutip dan mengakses informasi yang lebih lengkap.
Bagaimana? Semoga artikel ini cukup membantu ya. Perlu diingat kembali sebelum menyusun daftar pustaka, pastikan sumber yang kamu pakai terpercaya dan sebisa mungkin diterbitkan 5 hingga 10 tahun terakhir agar informasinya masih relevan. Sesuaikan juga dengan sistem yang digunakan oleh institusi masing-masing. Selamat mengerjakan!