Alat musik melodis adalah instrumen yang dimainkan untuk menghasilkan suara berirama berupa nada-nada utama atau melodi pembentuk komposisi musik. Alat musik melodis memiliki fungsi sebagai alat musik pembentuk atau pencipta nada dalam sebuah komposisi musik atau lagu.
Ada beberapa jenis alat musik melodis berdasarkan cara penggunaannya, yaitu:
- Alat Musik petik, contohnya: kecapi, mandolin, gitar dan sasando.
- Alat Musik tiup, contohnya: suling, harmonika dan pianika.
- Alat Musik sentuh, contohnya: piano dan akordion
- Alat Musik gesek, contohnya: biola
- Alat Musik pukul, contohnya: kolintang dan angklung
Berikut ini 10 contoh alat musik melodis sebagai penjelasannya.
Daftar Isi
1. Gitar
Salah satu alat musik petik melodis yang paling dikenal dan banyak dimainkan. Terbuat dari kayu dengan 6 senar yang menjadi sumber bunyinya.
Secara berurutan dari senar paling atas sampai kebawah memiliki nada E, A, B, G, B dan E. Hal ini menjelaskan bahwa gitar adalah alat musik pembentuk nada.
Gitar dapat menghasilkan bermacam-macam nada dengan 144 kord atau kunci nada jika dimainkan dengan baik dan benar.
Baca juga: Cara Bermain Gitar Untuk Pemula
2. Kecapi
Alat musik melodis tradisional khas Indonesia. Berasal dari daerah Sunda di Jawa Barat. Terbuat dari kayu, terdiri dari kecapi perahu yang memiliki 18-20 senar dan kecapi ricik yang cuma 15 senar.
Dimainkan dengan cara dipetik menggunakan teknik tertentu, kecapi bisa menghasilkan nada-nada pentatonis. Nada pentatonis adalah notasi tangga nada yang berdasarkan konsep pelog dan slendro. Hanya terdiri dari 5 nada, yaitu Da, Mi, Na, Ti, dan La.
3. Mandolin
Alat musik petik sejenis gitar yang memiliki latar belakang di Italia yang kemudian menyebar hingga ke Timur Tengah. Masuk ke Indonesia melalui akulturasi budaya Arab sebagai bagian dari musik tradisional Melayu.
Mandolin sejatinya memang bersifat chordophone, yaitu alat musik pencipta nada. Sehingga dimainkan sebagai instrumen melodi dalam sebuah komposisi musik yang lengkap.
4. Flute (Seruling)
Merupakan alat musik tiup yang juga bersifat chordophone, artinya alat musik yang menghasilkan nada utama atau melodi.
Dimainkan dengan cara ditiup menyamping pada lubang rongga udara dengan menempelkan bibir sehingga aliran udara mengenai pinggiran lubang.
Lubang tiup adalah bagian yang penting untuk menghasilkan suara yang indah jika ditiup dengan benar.
5. Harmonika
Mungkin adalah alat musik melodis yang paling mudah penggunaannya. Cukup dengan meniup dan menghisapnya saja bisa dihasilkan nada utama pembentuk musik.
Berukuran relatif kecil sekitar 20 cm saja. Terbuat dari kombinasi material kayu dan logam. Keindahan suara yang keluar dari alat musik ini terletak pada 20 plat bernada di dalam badan harmonika dengan 10 lubang tiup dan hisap.
6. Piano
Alat musik melodis dengan cara menyentuh yang paling populer. Banyak dimainkan dalam berbagai aliran musik.
Dengan 88 tuts yang dapat menghasilkan nada, piano adalah alat musik penghasil nada utama yang sangat diandalkan.
Suara yang dihasilkan piano berasal dari senar yang terpukul palu di dalam badan piano saat tuts disentuh atau ditekan.
7. Akordion
Alat musik melodis yang bentuk dan penggunaannya cukup unik. Terbuat dari kombinasi berbagai material dengan pompa udara khusus.
Akordion seperti piano kecil yang dimainkan digendong di dada. Tangan kiri memainkan tombol bas berbarengan dengan dorongan dan tarikan pada pompa. Sementara tangan kanan memainkan nada-nada melodi dengan menekan tuts yang ada.
Dengan memanfaatkan tekanan udara saat tuts disentuh dengan mendorong dan menarik bagian pompa, akordion dapat menghasilkan nada utama pembentuk melodi.
8. Biola
Alat musik gesek paling populer yang termasuk sebagai alat musik pencipta nada.
Terbuat dari kayu dengan 4 dawai, dimainkan dengan digesek menggunakan busur yang dipasangkan helaian rambut kuda.
Biola memang bersifat chordophone dengan peranannya sebagai alat musik utama pada berbagai genre musik.
Baca juga: Cara Bermain Biola untuk Pemula
9. Kolintang
Salah satu alat musik pukul khas Indonesia yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Terbuat dari bilah kayu yang tersusun sedemikian rupa menjadi alat musik yang menghasilkan nada. Dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat kayu.
Alat musik kolintang menggunakan tangga nada diatonik yang umum dipakai secara internasional. Dengan kemampuan bersolmisasi, fungsinya sebagai alat musik pencipta nada sangat signifikan.
10. Angklung
Alat musik tradisional asli Indonesia yang berasal dari daerah Pasundan di Jawa Barat. Popularitasnya membuat alat musik ini banyak dimainkan diseluruh Nusantara.
Angklung terbuat dari potongan bambu yang dibentuk seperti pipa. Ukurannya disesuaikan dengan tinggi rendah suatu nada. Biasanya angklung berukuran besar menghasilkan nada rendah. Sedangkan angklung berukuran kecil bernada tinggi.
Sebagai alat musik perkusi, angklung dimainkan dengan dipukul, tepatnya menepuk atau menggoyang badan angklung hingga mengeluarkan bunyi. Angklung dapat berbunyi karena pipa bambu bergerak dan saling bersenggolan saat digoyangkan.
Cara memainkan yang benar adalah salah satu tangan memegang angklung, kemudian satu tangan yang lain menggoyang-goyangkan angklung.
Angklung menggunakan tangga nada diatonis sesuai dengan perannya sebagai alat musik melodis.
11. Saxophone
Saxophone adalah alat musik melodis dimana untuk memainkannya adalah dengan cara meniup. Saxophone berkarakter suara yang khas dengan bentuk seperti huruf “J”.
Untuk menghasilkan nada, sang peniup Saxophone harus menekan tombol-tombol yang ada pada body Saxophone sambil meniup udara melalui saluran Mouthpiece.
Alat musik ini dikembangkan oleh Adolphne Sax tahun 1846 dan sejak saat itu Saxophone dikenal luas oleh masyarakat dunia.
Saxophone yang dikenal saat ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Saxophone jenis Sopran, Saxophone Alto, Tenor dan Bariton.
12. Pianika
Alat musik Pianika sangat populer karena penggunaannya yang sangat luas di lingkungan sekolah. Sebuah Pianika bisa dibilang merupakan “miniatur” dari sebuah Piano karena kesamaan tuts dan bentuknya yang kecil.
Hanya saja untuk menghasilkan suara dari sebuah Pianika sedikit berbeda dari Piano. Caranya adalah dengan ditekan tutsnya sambil ditiup.
Nada dan skala nada yang digunakan pada Pianika juga sama seperti pada Piano.
Pemain Pianika bisa menghasilkan melodi dengan menekan satu persatu tuts yang ada sesuai nada yang diinginkan, juga bisa menghasilkan chord dengan menekan tiga buah tuts sekaligus sama seperti pada Piano.
13. Klarinet
Klarinet adalah sebuah instrumen melodis yang ditiup. Klarinet termasuk ke dalam kelas instrumen “Woodwind” karena bahan dasar yang terbuat dari kayu dan ditiup.
Asal kata Klarinet diadaptasi dari bahasa Italia yaitu “Clarino” yang berarti “terompet” dengan akhiran “et” yang berarti “kecil”.
Hampir sama seperti Saxophone, Klarinet mulai dipergunakan dan dikenal pada pertengahan abad ke 18.
Sampai saat ini Klarinet masih sering digunakan menjadi salah satu bagian dari elemen komposisi dalam pertunjukan musik orkestra.
14. Calung
Hampir sama seperti Angklung, alat musik Calung menggunakan bahan dasar dari bambu. Bedanya bila Angklung dibunyikan dengan cara menggoyangkannya, maka Calung dibunyikan dengan cara dipukul.
Calung menghasilkan nada-nada pentatonik dengan bunyi khas. Alat musik ini terdiri dari bambu dari ukurang kecil sampai besar yang disusun secara mendatar.
Bambu yang kecil menghasilkan nada atau karakter suara yang tinggi, dan bambu dengan ukuran yang besar menghasilkan karakter suara berat atau rendah.
Seringkali karena karakter suara dan bahan yang digunakan pun sama, maka Calung dan Angklung sering dimainkan bersamaan dalam pertunjukan kesenian daerah terutama di Jawa Barat.
15. Contrabass
Pada awalnya Contrabass adalah alat musik yang digunakan dalam musik orkestra. Dalam orkestra, sebuah Contrabass adalah alat musik berdawai dengan ukuran terbesar dibanding alat musik lainnya.
Pada perkembangannya sebuah Contrabass dapat dimainkan bukan hanya digesek tetapi juga dipetik.
Alat musik ini sampai sekarang sering digunakan untuk memainkan jenis-jenis modern seperti Rock n’ Roll, Blues, Jazz dan lain sebagainya.
Masyarakat Indonesia sering menyebut alat ini sebagai “Bas Betot” yang diambil dari cara memainkannya yaitu dengan memetik sambil sedikit menarik senarnya yang cukup besar.
16. Sasando
Alat musik Sasando adalah sebuah alat musik melodis yang dimainkan dengan cara dipetik. Sasando digunakan secara luas oleh masyarakat NTT tepatnya penduduk di Pulau Rote.
Sasando biasa dimainkan saat acara adat dan untuk hiburan masyarakat Pulau Rote. Alat musik ini sudah digunakan sejak abad ke 7 Masehi.
Sasando masih bertahan sampai saat ini dan sering dimainkan baik untuk lagu daerah atau dipadukan dengan unsur musik modern.
Pada perkembangannya Sasando dapat ditemui dalam tiga variasi yaitu Sasando Biola, Sasando Elektrik, dan Sasando Gong.
17. Rebab
Rebab adalah sebuah alat musik bersenar dua yang tergolong dalam alat musik melodis. Alat musik Rebab berasal dari jazirah Arab dan memiliki asal kata dari Al-Rababa, Rababah, atau Rebeb yang berarti busur.
Rebab dimainkan dengan cara digesek menggunakan sebuah penggesek yang terbuat dari bahan kayu dan bagian bulu dari ekor kuda.
Tetapi ada juga beberapa versi Rebab yang dimainkan dengan cara dipetik dengan penyebutannya menjadi Rubab atau Robab.
Rentang suara yang dihasilkan oleh Rebab biasanya tidak mencapai lebih dari satu oktaf. Karena jumlah senar dan panjangnya yang terbatas. Namun Rebab tetap menjadi alat musik yang penting karena mewarnai perkembangan sejarah musik dunia.
Di Indonesia sendiri Rebab masih digunakan terutama dalam komposisi seni musik Karawitan.
Pemahaman Akhir
lat musik melodis memiliki peran penting dalam membentuk dan menciptakan melodi dalam komposisi musik. Ada beberapa jenis alat musik melodis berdasarkan cara penggunaannya, seperti alat musik petik (contohnya: gitar, kecapi, mandolin), alat musik tiup (contohnya: seruling, harmonika, pianika), alat musik sentuh (contohnya: piano, akordion), alat musik gesek (contohnya: biola), dan alat musik pukul (contohnya: kolintang, angklung).
Setiap alat musik melodis memiliki karakteristik suara dan cara memainkan yang unik. Misalnya, gitar dan mandolin dimainkan dengan cara dipetik, sedangkan piano dimainkan dengan cara menyentuh tutsnya. Alat musik seperti biola dan saxophone dimainkan dengan cara digesek, sementara seruling dan harmonika dimainkan dengan cara ditiup. Kolintang dan angklung adalah alat musik yang dipukul, sedangkan akordion dimainkan dengan menekan tombol dan menggunakan pompa udara.
Setiap alat musik melodis memiliki tangga nada atau skala yang berbeda, yang mempengaruhi jenis melodi yang dapat dihasilkan. Beberapa alat musik seperti kecapi dan angklung menggunakan tangga nada pentatonis, sedangkan alat musik lainnya menggunakan tangga nada diatonik atau tangga nada lainnya.
Alat musik melodis memainkan peran penting dalam berbagai genre musik, baik musik tradisional maupun modern. Mereka menjadi instrumen utama dalam sebuah komposisi musik dan memberikan warna dan keindahan melodi.
Melalui pemahaman dan penggunaan alat musik melodis yang tepat, para pemusik dapat menghasilkan musik yang indah dan mengungkapkan ekspresi kreatif mereka. Pengenalan dan pemahaman terhadap berbagai alat musik melodis dapat membantu dalam mengeksplorasi berbagai jenis musik dan menciptakan komposisi yang unik dan menarik.
Nah itulah contoh-contoh alat musik melodis, semoga dapat menambah pengetahuan kamu ya.
Komentar