Melanjutkan studi di luar negeri pastinya menjadi dambaan hampir semua orang. Namun, apakah studi di luar negeri dapat tercapai dengan satu jentikan jari? Tentu saja tidak. Ada proses panjang yang harus dilalui mulai dari memilih jurusan, universitas, dan negara yang ingin dituju, bersamaan dengan setumpuk dokumen yang harus dipersiapkan, serta banyak hal yang harus dipikirkan dengan sangat matang.
Penasaran dengan tahap-tahap persiapan studi ke luar negeri mulai dari pemilihan jurusan dan universitas, persiapan keberangkatan, hingga ketika sudah sampai di negara tujuan? Yuk kita simak di bawah ini.
Daftar Isi
- 1 1. Memilih Jurusan
- 2 2. Memilih Universitas
- 3 3. Menentukan Pembiayaan Studi di Luar Negeri
- 4 4. Menyiapkan Dokumen Pendaftaran
- 5 5. Menerima Tawaran Penerimaan (Offer Letter Acceptance)
- 6 6. Mempersiapkan Studi Visa
- 7 7. Persiapan Sebelum Keberangkatan
- 8 8. Selamat Datang di Negara Tujuan
- 9 9. Membeli Keperluan
- 10 Pemahaman Akhir
1. Memilih Jurusan
Untuk kamu yang masih duduk di kelas 10 dan 11 Sekolah Menengah Atas (SMA), momen ini menjadi waktu yang sangat penting untuk mencari tahu bidang apa yang kamu suka dan ingin gali lebih dalam. Untuk yang sudah di kelas 12, kamu harus sudah punya gambaran tentang bidang apa yang kamu mau pilih, apakah itu sains, teknik, pangan, sastra/bahasa, seni, pendidikan, atau bisnis.
Terlebih untuk yang sudah Sarjana dan ingin lanjut Magister, pastikan kamu yakin dengan jurusan pilihan kamu karena itulah yang akan menunjang karir kamu saat sudah lulus nanti. Berikut adalah pilihan jurusan yang bisa kamu pilih:
Science (Sains)
Untuk penyuka komputer atau Data, kamu bisa mengambil Computer Science atau Data Science.Yang suka dengan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), ada beberapa pilihan seperti Bachelor or Master of Science in Mathematics, Physics, Biology, Biotechnology, Environmental Science, Food Science.
Untuk yang mau ambil kedokteran di luar negeri, tahap studi yang akan dijalani sedikit berbeda dengan di Indonesia, yaitu: Bachelor of Biomedical Science 3 tahun lanjut Doctor of Medicine 3 tahun yang juga dikenal dengan istilah Koas di Indonesia.
Engineering (Teknik)
Untuk yang suka kutak-katik rumus, mesin, robot, tentunya kamu tertarik untuk mengambil jurusan Teknik ya? Yuk kita lihat ada pilihan apa saja untuk jurusan Engineering di luar negeri: Aerospace Engineering, Chemical Engineering, Civil Engineering, Electrical Engineering, Mechanical Engineering, Mechatronical Engineering, Mining, Renewal Energy, Food Technology, dan banyak lagi.
Art (Seni) and Arts (Bahasa/ Sastra/ Ilmu Sosial)
Art yang berarti Seni dan memiliki beberapa jurusan, yakni Fine Art, Animation, Graphic Design, Communication Design, Music, dan banyak lagi yang berhubungan dengan kemampuanmu dalam berseni, sedangkan Arts adalah jurusan yang berhubungan dengan bahasa, sastra, media, ilmu sosial, dan ilmu kemanusiaan.
Apa saja jurusan yang dapat diambil di Faculty of Arts? Anthropology and Sociology, English Literature, Chinese/ Japanese/ French or other languages, International Relations, Journalism, Creative Writing, Philosophy, Translation Studies.
Business or Commerce (Bisnis atau Ekonomi)
Saat ini, ada banyak start-up yang bermunculan dan para milenial pun tertarik untuk menjadi pengusaha. Tidak mengherankan, jurusan Business dan Commerce sangatlah populer. Spesialisasi di bidang bisnis cukup beragam, yakni Finance, Accounting, Management, Marketing, Entrepreneurship and Innovation, dan jurusan terbaru dari Bisnis yang menggabungkan management, data, leadership, dan accounting adalah Actuarial (studi Aktuaria).
2. Memilih Universitas
Nah, bila sudah menentukan jurusan, kamu bisa mulai mempertimbangkan universitas dan negara yang kamu mau tuju. Sebelum memilih ke negara apa, cobalah terlebih dahulu berdiskusi dengan orang tua mengenai tiga hal berikut:
- negara yang dekat/jauh dari Indonesia
- negara yang berbahasa nasional Inggris/tidak
- pembiayaan biaya studi yang sudah disiapkan oleh orang tua
Bila kamu ingin studi di negara berbahasa Inggris, dekat, dan lumayan terjangkau, Australia bisa menjadi pilihan kamu, terlebih karena ada 8 universitas di Australia (Group of Eight) yang masuk dalam 100 besar universitas terbaik di dunia, yaitu The University of Melbourne, The University of Sydney, Australia National University, University of New South Wales, Monash University, The University of Adelaide, The University of Queensland, dan The University of Western Australia.
Universitas-universitas lain di Australia juga memiliki kualitas pendidikan dan pembelajaraan yang sangat mumpuni, seperti Curtin University yang sangat terkenal dengan Mining Engineering, University of Technology Sydney dengan IT, Macquarie University dengan Actuarial, dan banyak lagi.
Apabila orang tua tidak masalah dengan jarak, tapi tetap ingin negara yang berbahasa Inggris, kamu bisa memilih UK (United Kingdom) atau US (United States). Kamu mengincar top–rank university di dua negara tersebut? Kamu harus tahu istilah ini:
- Russel Group untuk top rank university di UK, seperti Oxford University, University of Glasgow, Cardiff University, Manchester University, dan banyak lagi.
- Ivy League untuk top rank university di US, beberapa di antaranya: Harvard University, Stanford University, Columbia University, Massachussetts Institute of Technology (MIT).
Untuk bisa diterima di universitas yang ada di daftar Group of Eight, Russel Group dan Ivy League, tentunya kamu harus memiliki nilai akademik yang sangat baik dan nilai IELTS/TOEFL IBT yang cukup tinggi.
Untuk negara-negara lain yang non berbahasa Inggris, mereka juga memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik dan bisa jadi pertimbangan, di antaranya Jerman, Belanda, Swiss, Prancis, Selandia Baru, Irlandia, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Singapura, Malaysia, serta lainnya baik yang di Southeast Asia, Asia, dan Eropa.
Baca juga: Cara Mengutip dari Buku
3. Menentukan Pembiayaan Studi di Luar Negeri
Pembiayaan studi sangat menentukan tujuan negara, jadi simaklah bagian ini karena bagian ini sangat penting. Beberapa dana yang perlu dipersiapkan, yaitu: biaya kuliah, biaya hidup, biaya tiket pesawat pulang-pergi, biaya visa studi, dan tes kesehatan untuk visa (medical check–up).
Biaya kuliah akan bervariasi berdasarkan negara dan universitasnya. Biaya studi yang ditulis di website universitas adalah biaya tahunan, berkisar 100-400 juta untuk Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan; dan 300-700 juta untuk Jepang, Australia, UK, US, dan Kanada. Beberapa universitas menawarkan beasiswa parsial, mulai dari 10%, 25%, 30%, 50%, hingga 100%. Ada yang menawarkan beasiswa dalam bentuk akomodasi atau biaya hidup bulanan.
Nah, biaya hidup bulanan ini bedasarkan gaya hidup kamu masing-masing ya, tergantung tempat tinggal yang kamu pilih, apakah itu apartemen, kos-kosan, asrama mahasiswa yang ada di dalam wilayah universitas, atau menyewa rumah kontrakan bersama teman-temanmu. Setelah tempat tinggal, biaya hidup lainnya adalah biaya makan, nongkrong, internet, dan air.
Bagaimana dengan full scholarship atau beasiswa penuh? Pastinya banyak di antara kamu yang penasaran dengan hal ini. Untuk bisa kuliah di luar negeri dengan full scholarship, berikut adalah beberapa penyedianya:
- Kementerian Keuangan Indonesia – LPDP
https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/ - Australia Government – Australia Award Scholarship (AAS)
https://www.australiaawardsindonesia.org/ - United Kingdom Government – Chevening Scholarship
https://www.chevening.org/scholarship/indonesia/ - United States Government – Fulbright Scholarship
https://www.aminef.or.id/grants-for-indonesians/fulbright-programs/scholarship/ - Government of Ireland Scholarship
https://www.tcd.ie/study/international/scholarships/Postgraduate/goi.php - Holland Scholarship
https://www.studyinholland.nl/finances/scholarships/highlighted-scholarships/holland-scholarship - New Zealand Government Scholarship
https://www.mfat.govt.nz/en/aid-and-development/new-zealand-government-scholarships/ - Dan banyak lagi, kamu harus rajin mencari tahu ya.
4. Menyiapkan Dokumen Pendaftaran
Setelah kamu mengambil keputusan untuk jurusan, universitas, dan negara tujuan studi lanjut, sekarang saatnya masuk ke dalam hal teknis, yaitu mengirimkan aplikasi pendaftaran dan mendapatkan Surat Penerimaan atau yang sering kita dengar sebagai LOA (Letter of Acceptance) atau Offer Letter. Beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan di fase pendaftaran adalah
- Ijazah dan rapor SMA (untuk yang mendaftar S1) atau transkrip nilai (untuk yang mendaftar S2) dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
- Paspor dan KTP
- Sertifikat Bahasa Inggris IELTS atau TOEFL IBT
- CV (Curriculum Vitae)
- Personal Statement atau biasanya lebih dikenal dengan Motivation Letter
- Reference Letter atau Surat Rekomendasi dari dosen/atasan kerja
Setelah semua dokumen tersebut sudah lengkap, kamu sudah siap mengisi formulir aplikasi universitas dan mengirimkannya melalui portal pendaftaran universitas atau email atau melalui konsultan pendidikan yang terpercaya.
Setelah aplikasimu terkirim (application submitted), dokumenmu akan diproses oleh tim admisi universitas dan diteruskan kepada tim admisi fakultas untuk dinilai (assessment process). Proses penilaian ini memakan waktu 3 hari sampai 2 bulan, tergantung pada kebijakan masing-masing universitas.
Bila sudah satu bulan sejak aplikasi terkirim dan belum ada email dari tim admisi, kamu sangat disarankan untuk follow up proses aplikasi kamu sudah sampai berapa persen.
Setelah menunggu dan menunggu, dan akhirnya kamu menerima email “Congratulations, you have received an Offer Letter” atau “Congratulations! Welcome to the University, itu artinya kamu telah lolos proses seleksi masuk dan mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari universitas tersebut!
Namun, bila email yang kamu terima bertuliskan “We are sorry. We are unable to accept your application”, itu artinya tim admisi universitas tersebut menganggap aplikasimu belum memenuhi persyaratan, baik persyaratan minimum sertifikat bahasa Inggris maupun durasi minimum pengalaman kerja.
Untuk para pelajar Indonesia, nilai IELTS yang belum memenuhi syarat sering sekali menjadi momok untuk tahap pendaftaran ini. Tidak heran, mereka selalu punya cadangan untuk universitas lain yang mereka akan daftarkan saat universitas tujuan mereka tidak tercapai.
Tidak hanya nilai IELTS, kurangnya pengalaman kerja dari si pendaftar sering menjadi alasan ditolaknya si pendaftar. Beberapa jurusan S2 yang mengharuskan pendaftar untuk telah memiliki pengalaman kerja adalah Master of Business Administration (MBA), Master of Marketing, Master of Education.
Baca juga: Mengenal Organisasi AIESEC
5. Menerima Tawaran Penerimaan (Offer Letter Acceptance)
“Yeay, saya sudah diterima oleh universitas idaman saya!” Jangan senang dulu, surat penerimaan itu baru akan bermakna ketika kamu melakukan acceptance atau menandatangani pernyataan bahwa kamu menerima Offer Letter yang universitas berikan kepada kamu.
Belum cukup sampai di situ. Kamu juga harus melakukan pembayaran Deposit biaya studi. Tidak perlu bimbang dan resah mengenai berapa banyak Deposit yang harus dibayarkan karena semua informasi yang kamu butuhkan tertulis dengan jelas di dalam Offer Letter.
6. Mempersiapkan Studi Visa
Tahap ini akan sedikit menantang karena ada banyak hal yang harus dipersiapkan, dan tidak ada yang dapat memberi jaminan apakah pengajuan visa kamu akan diterima atau ditolak, hanya Embassy dan Tuhan yang tahu. Oleh karena itu, persiapkan dokumen visa dengan sebaik mungkin. Bila kamu tidak cukup percaya diri untuk mengajukan visa studi sendiri, kamu dapat menghubungi konsultan pendidikan terdekat dan mereka akan dengan senang hati membimbingmu.
Berikut adalah dokumen visa yang diperlukan untuk mengajukan visa studi:
- Ijazah dan transkrip nilai studi terakhir
- Scan paspor dari halaman biodata
- Semua halaman dengan cap imigrasi histori perjalanan kamu sebelumnya, dan halaman terakhir yang ada identitas diri dan tanda tangan
- Akte lahir
- Kartu keluarga
- Motivation Letter yang menjelaskan mengapa kamu memilih negara tersebut sebagai tujuan studi lanjut
- Bukti keuangan dari Sponsorship (bagi yang pembiayaan sendiri) dan Letter of Guarantee (bagi yang didanai penuh oleh beasiswa pemerintah)
- Sponsorship Letter
- Surat Keterangan Kerja atau SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
- Formulir pengajuan visa yang disertakan dengan COE (Confirmation of Enrolment) – untuk Australia/ CAS (Confirmation of Acceptance of Studies) – untuk UK/ Form I20 – untuk US
- Medical Check Up atau Tes Kesehatan.
Setiap negara memiliki persyaratan visa yang berbeda-beda, proses pengajuan visa yang beragam, dan durasi diterbitkannya visa juga bervariasi. Jangan ragu untuk bertanya dengan jelas pada yang berkompeten agar kamu bisa menyiapkan dokumen visa dengan maksimal.
Bila ada sedikit kesalahan atau kekurangan saat persiapan dan pengajuan visa, kemungkinan visa ditolak akan muncul, dan tentunya kamu ingin menghindari hal demikian terjadi.
Pastikan semua dokumen memiliki detil yang jelas dan tulis motivation letter dengan sejujur mungkin. Jangan ragu untuk meminta bantuan teman atau anggota keluarga atau guru les kamu untuk menilai kesungguhan dari motivation letter tersebut.
7. Persiapan Sebelum Keberangkatan
Setelah visa studi kamu sudah keluar, selamat! Saatnya bersiap untuk perjalanan baru yang menantang. Sebelum kamu berangkat, pastikan kamu mempersiapkan barang-barang yang akan kamu butuhkan saat di sana. Buat daftar terlebih dulu untuk menghindari ada yang terlupakan atau tertinggal:
Dokumen Penting
Visa Studi, Paspor, dan KTP adalah dokumen wajib yang harus dibawa selalu saat di bandara dan kemanapun kamu pergi saat di sana. Dokumen penting lainnya adalah Surat Penerimaan Universitas, sertifikat IELTS, ijazah dan tranksrip studi sebelumnya yang akan diverifikasi saat orientasi nanti.
Berhubung semua dokumen tersebut adalah dokumen yang harus dijaga dengan sangat baik, simpanlah dokumen-dokumen tersebut di dalam tas ransel atau jinjing (hand carry), jangan simpan di bagasi (luggage) untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Asuransi Kesehatan
Apabila kamu memiliki penyakit yang membutuhkan pengobatan khusus, bawalah surat keterangan dokter yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris. Beberapa negara, seperti Australia, mewajibkan semua pelajar internasional untuk memiliki asuransi kesehatan untuk pelajar, dan dokumen pengobatan yang kamu pegang akan berguna apabila kelak kamu perlu membeli obat dengan asuransi pelajar.
Tiket Pesawat dan Airport Pick-Up
Jangan beli tiket pesawat sebelum visa studi kamu keluar ya. Kalau visanya sudah keluar, artinya sudah 100% kamu bisa berangkat dan pesanlah tiket pesawat minimal tiga hari sampai satu minggu sebelum tanggal orientasi kamu dimulai.
Kemudian kamu juga perlu cari tahu setelah sampai ke bandara, transportasi apa yang akan kamu pilih untuk pergi ke akomodasi kamu. Pilihan pertama adalah fasilitas airport pick-up dari kampus. Bila kamu memilih pilihan ini, jangan lupa untuk book terlebih dulu satu minggu sebelum jadwal penerbangan kamu.
Pilihan kedua adalah naik taksi, yang pastinya akan memerlukan budget yang lebih tinggi. Pilihan terakhir adalah naik transportasi umum yang mana biaya terjangkau, tetapi perlu usaha lebih untuk mencatat alur bis atau kereta yang akan kamu tumpangi.
Baca juga: Yuk Kenali Beasiswa Ignacy Lukasiewicz Polandia
8. Selamat Datang di Negara Tujuan
Bagian ini menjadi bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu tiba di negara tujuan untuk memulai perjalanan studi lanjut kamu. Yuk kita langsung simak beberapa hal berikut yang perlu kamu mulai lakukan di negara tujuan.
Menghadiri Orientasi
Orientasi biasanya diadakan 1 minggu sebelum tanggal masuk kuliah. Lokasi dan waktu orientasi akan diberitahukan dari jauh-jauh hari dan bersifat wajib untuk dihadiri. Selama orientasi, kamu akan mendapatkan informasi mengenai fasilitas kampus, metode pembelajaran selama studi, dan komunitas pelajar yang dapat mendukung soft skills serta kehidupan sosialmu.
Membuka Rekening Bank
Untuk menjaga kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi, tentunya kamu perlu uang, dan untuk mendapatkan uang, kamu perlu memiliki rekening bank sehingga sponsor dapat mengirimkan uang kepada kamu.
Kunjungi bank terdekat akomodasi atau universitas dengan membawa paspor, visa studi, dan surat penerimaan dari universitas. Kemudian, kamu akan mengisi formulir pembukaan rekening baru dan memberikan sejumlah uang untuk ditabung. Oleh karena itu, pastikan kamu membawa uang tunai lebih karena sebagian dari uang tersebut akan menjadi tabungan pertamamu di negara tujuan.
Mencari Akomodasi yang Cocok
Sebelum tiba di negara tujuan, ada baiknya kamu sudah mencari tahu tempat tinggal yang ingin kamu tempati saat studi. Bila kamu bisa booking saat kamu masih berada di Indonesia, tentunya kamu akan merasa tenang saat kamu tiba di sana.
Apabila kamu tidak yakin untuk booking dan membayar karena kamu belum melihat langsung tempat tinggal tersebut dan jarak dari tempat tinggal ke sekolah, kamu bisa mencarinya saat sudah tiba. Untuk mempermudah, kamu juga bisa minta saran dari komunitas Perkumpulan Pelajar Indonesia di universitas.
Pastikan akomodasi yang kamu pilih: bersih, tenang, aman, dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Umumnya, apartemen atau akomoasi mahasiswa di luar negeri menggunakan kunci pintu yang sudah canggih, baik menggunakan kartu atau kode pin.
Pastikan kamu menjaga kartu atau kode pin kamar dengan baik, jangan dengan mudah memberitahu hal tersebut kepada teman atau orang yang belum kamu bisa percaya.
Mengenai fasilitas akomodasi, biasanya biaya mingguan akomodasi kamu sudah mencakup air dan biaya wifi tanpa batas. Ada beberapa akomodasi yang menyediakan dapur bersama, mesin cuci, dan juga pengering baju. Bila kamu memilih akomodasi yang sudah menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut, kamu bisa cukup lega karena biaya lain yang perlu kamu fokuskan adalah biaya makan, nongkrong, dan belanja keperluan sehari-hari.
9. Membeli Keperluan
Beberapa barang yang tidak perlu kamu bawa dari Indonesia dan tinggal kamu beli saat di negara ini, yakni:
Bantal, guling, dan selimut
Daripada kopermu menjadi penuh hanya karena terisi dengan alat tidur, ada baiknya kamu membelinya saat sudah tiba di negara tujuan. Bisa mengunjungi Department atau Convenient Store terdekat.
Bumbu masak dan mie instan
Masakan Indonesia cukup popular di kancah internasional, sehingga apabila negara studi lanjutmu adalah Malaysia, Singapura, Korea, Australia, UK, Jerman, Belanda, kamu dapat dengan mudah menemukan bumbu masak seperti kecap manis, saos tiram, bumbu kari atau rendang di toko-toko oriental atau asia.
Peralatan musim dingin
Membawa jaket tebal untuk persiapan musim dingin akan memakan kuota bagasi. Peralatan musim dingin, seperti jaket, boots, sarung tangan, dan pelindung telinga, bisa kamu beli saat kamu sudah tiba di negara tujuan. Tidak harus yang baru. Ada banyak secondhand store yang menjual keperluan musim dingin tersebut dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.
Baca juga: Contoh Artikel Ilmiah
Pemahaman Akhir
Melanjutkan studi di luar negeri adalah impian banyak orang, tetapi hal tersebut tidak bisa tercapai dengan hanya sekali mengangkat jari. Ada banyak tahapan persiapan yang harus dilalui mulai dari pemilihan jurusan, universitas, hingga persiapan keberangkatan dan adaptasi di negara tujuan.
Dalam pemilihan jurusan, penting bagi calon mahasiswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang mereka minati dan ingin dalami. Baik itu bidang sains, teknik, seni, bisnis, atau bahasa, setiap jurusan memiliki pilihan yang beragam.
Setelah memilih jurusan, calon mahasiswa perlu mempertimbangkan universitas dan negara tujuan. Faktor seperti jarak dari Indonesia, bahasa yang digunakan, dan biaya studi harus dipertimbangkan dengan matang. Negara seperti Australia, Inggris, dan Amerika Serikat merupakan destinasi yang populer untuk studi di luar negeri.
Pembiayaan studi juga menjadi pertimbangan penting. Biaya kuliah, biaya hidup, tiket pesawat, biaya visa, dan tes kesehatan harus dipersiapkan. Ada beberapa opsi beasiswa penuh yang bisa dicari, seperti beasiswa LPDP, Australia Award Scholarship, Chevening Scholarship, Fulbright Scholarship, dan lainnya.
Dalam proses pendaftaran, calon mahasiswa harus menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat bahasa Inggris, CV, personal statement, dan surat rekomendasi. Setelah mengirimkan aplikasi, calon mahasiswa harus menunggu hasil dari universitas yang dilamar.
Apabila diterima, calon mahasiswa perlu menerima tawaran penerimaan dan membayar deposit biaya studi. Selanjutnya, persiapan visa studi menjadi tahap yang menantang. Dokumen seperti ijazah, paspor, surat keterangan kerja, dan formulir visa harus dipersiapkan dengan baik.
Sebelum keberangkatan, calon mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan menghadiri orientasi, membuka rekening bank di negara tujuan, dan mencari akomodasi yang sesuai. Membeli tiket pesawat dan mengatur transportasi dari bandara juga perlu diperhatikan.
Setelah tiba di negara tujuan, calon mahasiswa harus menghadiri orientasi universitas untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Membuka rekening bank lokal, mencari akomodasi, dan membeli keperluan sehari-hari juga menjadi langkah yang harus dilakukan.
Melanjutkan studi di luar negeri adalah proses yang panjang dan penuh tantangan. Persiapan yang matang, kesabaran, dan ketekunan dalam menghadapi proses tersebut menjadi kunci kesuksesan. Dengan tekad dan kerja keras, impian untuk studi di luar negeri bisa tercapai.
Nah itulah beberapa persiapan yang harus kamu ketehui sebelum studi ke luar negeri, semoga impianmu tercapai!