Point Penting Dalam Resume / CV

Dalam membuat CV (Curriculum Vitae) atau biasa juga disebut dengan resume, banyak orang bertanya-tanya mengenai informasi apa saja sih yang harus dicantumkan dalam suatu CV / resume?

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa CV yang baik adalah CV yang lebih dari 1 lembar atau bisa berlembar-lembar, karena menunjukkan bahwa orang tersebut detail dalam menjabarkan informasi mengenai dirinya.

Namun, ada juga yang berpikir bahwa CV yang baik adalah CV yang jelas, tidak membutuhkan penjelasan yang terlalu panjang atau berlembar-lembar tetapi dapat mempresentasikan diri seseorang dengan baik.

Dari kedua pemikiran tersebut, readers Tambahpinter lebih setuju dengan pendapat yang mana? Sebelum menyimpulkan, readers harus mengetahui terlebih dahulu sebenarnya apasih tujuan dari dibuatnya CV tersebut?

Dalam keperluan melamar pekerjaan, CV adalah identitas singkat yang dapat menjelaskan informasi dengan baik mengenai seseorang tersebut. Definisi lain yang dapat menggambarkan apa itu CV / resume dijelaskan oleh Hill (2003) sebagai laporan singkat yang dibuat dengan cermat oleh seorang pengacara mengenai kasus yang akan disidangkan.

Setelah mengetahui gambaran atau definisi mengenai CV, kira-kira apa saja yang harus readers cantumkan dalam CV, terutama jika readers hendak melamar suatu pekerjaan?

Informasi yang Harus Dicantumkan Dalam CV

Contoh CV
Sumber : Priskila dari Canva

Dikutip dari Hill (2003) terdapat 7 informasi yang harus dicantumkan dalam CV atau resume, yaitu:

Baca juga: Cara Follow Up Lamaran Kerja

  • Pendidikan

Kamu dapat menuliskan secara singkat dan padat mengenai lembaga pendidikan tempat kamu menuntut ilmu. Tuliskan juga mengenai spesialisasi bidang yang ditekuni. Kemudian, persiapkan juga jawaban mengenai mengapa kamu mengambil spesialisasi pendidikan pada bidang tersebut. Biasanya pertanyaan meliputi ini akan muncul pada saat sesi interview, terutama untuk kalian yang baru saja lulus atau fresh graduate.

Pada poin pendidikan, kamu cukup mencantumkan jenjang atau bidang pendidikan yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya saja, kamu melamar untuk posisi legal dan litigasi suatu perusahaan, kamu tidak perlu menjabarkan pendidikan kamu dari mulai TK. Cukup jabarkan bidang atau jenjang pendidikan yang berkaitan dengan posisi tersebut.

  • Pengalaman

Pada poin kedua, kamu dapat menjelaskan CV kamu mengenai pengalaman kerja yang sudah kamu jalani selama ini. Kamu boleh mencantumkan tempat kerja dimana kamu mendapatkan pengalaman magang / freelance / bekerja sebagai karyawan kontrak atau permanen beserta dengan periode masa kerja.

Jika kamu memiliki pengalaman yang mirip dengan jabatan atau posisi yang sedang kamu lamar, kamu bisa mempersiapkan alasan mengapa kamu memutuskan untuk menekuni bidang pekerjaan tersebut.

Selain itu, ada baiknya jika kamu mengingat alamat serta nama rekan atau atasan kamu sewaktu kamu bekerja. Hal ini tidak jarang akan ditanyakan dalam wawancara kerja. Pastikan juga kamu memberikan penjelasan dengan baik mengenai pengalaman khusus apa yang kamu dapatkan sewaktu bekerja sebagai alasan penguat bahwa kamu layak untuk mengisi posisi pekerjaan tersebut.

  • Referensi

Referensi atau dapat juga disebut sebagai background checking tidak jarang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui rekam jejak pegawai yang sedang ingin menduduki suatu jabatan dalam perusahaan.

Biasanya perusahaan akan menanyakan mengenai referensi baik secara lisan melalui CV maupun secara verbal melalui sesi wawancara kerja kepada calon karyawan. Tugas kamu adalah memberikan informasi orang-orang yang mengetahui dan bisa menjelaskan kepada perusahaan mengenai kemampuan serta pengalaman kerja yang kamu miliki.

Misalnya saja: pemberi kerja (bisa atasan atau rekan kerja), guru / dosen yang mengajar, ataupun tokoh penting lainnya yang penilaiannya dapat diandalkan.

Baca juga: Cara Menjawab Pertanyaan Kelebihan dan Kekurangan

  • Melamar untuk posisi yang spesifik

Pada poin keempat, biasanya banyak kandidat atau calon pegawai yang melakukan kesalahan. Niatan hati ingin cepat mendapatkan pekerjaan, namun malah terkesan tidak cukup berkualifikasi untuk posisi yang dilamar. Tidak jarang para calon pegawai akan melamar semua posisi pekerjaan yang ada di website loker tanpa membaca terlebih dahulu kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.

Bukannya cepat mendapatkan panggilan kerja, para calon pegawai malah akan semakin lama menerima panggilan kerja jika sistem ini digunakan untuk melamar pekerjaan. Usahakan untuk menghindari lamaran pada posisi pekerjaan yang tidak dapat kamu jabarkan dengan tepat atau tidak kamu mengerti sama sekali.

Sebagai contoh, pada untuk menempati posisi seorang asisten apoteker perusahaan membutuhkan seseorang yang berasal dari S1 Kimia, namun kamu tetap melamar perkerjaan tersebut padahal kamu adalah S1 Fisika.

Kualifikasi yang sesuai
Sumber : janeb13 dari Pixabay
  • Kualifikasi untuk posisi tertentu yang dilamar

Dalam sesi wawancara, biasanya kamu tidak jarang akan mendengar pertanyaan: mengapa kami harus menerima Anda / why we should hire you? Jawaban dari pertanyaan ini sebaiknya kamu siapkan dengan baik, pada CV maupun secara verbal.

Tuliskanlah mengenai kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan bandingkanlah hal tersebut dengan kualifikasi yang kamu miliki sebagai calon pegawai. Kamu juga dapat memikirkan mengenai hal-hal apa yang akan kamu berikan dan yang akan kamu dapatkan dari perusahaan ketika kamu bekerja pada perusahaan tersebut.

Dalam CV kamu dapat menuliskan mengenai keahlian kamu dalam bidang tersebut. Misalnya saja, bagi kamu yang melamar posisi finance maka dapat mencantumkan Brevet A, B, atau C dan juga menjelaskannya dalam wawancara mengapa keahlian ini penting bagi seorang finance diperusahaan.

  • Penawaran untuk bekerja dalam masa percobaan

Pada poin keenam dan ketujuh merupakan poin yang terjadi dalam tahapan wawancara, dimana ini adalah poin tambahan dari poin pembahasan mengenai resume atau CV ya readers!

Dalam proses tawar-menawar pekerjaan, tentunya akan ada masa dimana perusahaan ingin melihat terlebih dahulu apakah kamu cocok untuk ditempatkan dalam perusahaan tersebut dan mengisi posisi tersebut. Ketika hal ini terjadi, perusahaan biasanya akan memberikan penawaran bekerja dalam masa percobaan tertentu.

Tugas kamu adalah yakin terhadap diri sendiri bahwa kamu dapat membuktikan kualifikasi yang sudah kamu sebutkan dalam CV atau dalam sesi wawancara kerja ke dalam praktek kerja. Tidak hanya rasa percaya diri yang kamu butuhkan, kamu juga membutuhkan tekad untuk mengisi posisi tersebut.

Selain itu, kamu juga harus mempercayai keputusan dari pemberi kerja setelah masa percobaan tersebut berakhir. Akan selalu ada dua kemungkinan, yaitu: perusahaan menerima kamu sebagai karyawan atau tidak.

  • Pengetahuan tentang bisnis calon pemberi kerja

Perlu diperhatikan, sebelum kamu melamar suatu pekerjaan kamu harus memastikan bahwa kamu telah melakukan riset mengenai bidang perusahaan yang kamu lamar posisinya.

Jelaskan secara singkat bahwa kamu memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat bergabung dengan perusahaan. Ini akan mengesankan pihak perusahaan karena ternyata kamu memiliki minat yang sesuai dengan posisi yang kamu lamar.

Selain tujuh poin diatas yang sudah dijabarkan oleh Hill (2003), terdapat satu poin penting yang terlihat sepele, namun sangatlah fatal jika kamu tidak mencantumkan hal ini didalam CV kamu. Yuk, disimak poin terakhir yang penting untuk kamu cantumkan dalam CV!

Baca juga: Pertanyaan yang Biasa Muncul di Wawancara

  • Informasi Umum / General Information

Informasi umum dalam CV termasuk: foto, nama, tempat dan tanggal lahir, alamat tempat tinggal, email maupun website, serta nomer telepone yang bisa dihubungi oleh perusahaan, dan hobi yang kamu tekuni terutama jika hobi tersebut berkaitan dengan posisi yang kamu lamar.

Dari kedelapan poin tersebut, kamu harus mengingat bahwa tidak ada CV yang menjamin 100% kamu akan diterima oleh perusahaan tersebut, karena setiap perusahaan mempunyai kualifikasi yang berbeda-beda untuk setiap posisi yang dibutuhkan.

Tugas kamu adalah menjabarkan dengan baik melalui CV, mengenai keahlian-keahlian apa yang akan perusahaan dapatkan jika menerima kamu bekerja sebagai seorang pegawai. Tentu saja keahlian-keahlian tersebut akan sangat bagus jika sesuai dengan kualifikasi yang diminta oleh perusahaan.

Perlu diingat, poin-poin yang sudah dijabarkan diatas selalu usahakan jabarkan hal-hal yang terkait dengan posisi yang kamu lamar. Jangan menjabarkan segala sesuatu dengan detail, namun hal tersebut tidak ada kaitannya dengan posisi yang kamu lamar.

Pemahaman Akhir

Apa yang harus dicantumkan dalam CV atau resume, terdapat dua pandangan yang berbeda. Beberapa orang berpikir bahwa CV yang baik adalah yang sangat rinci dan detail, bahkan mungkin berlembar-lembar, sementara yang lainnya percaya bahwa CV yang baik adalah yang jelas, singkat, dan efektif dalam mempresentasikan diri.

Namun, yang lebih penting adalah memahami tujuan sebenarnya dari pembuatan CV. CV digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi penting kepada calon pemberi kerja mengenai pendidikan, pengalaman, kualifikasi, dan keterampilan yang dimiliki oleh pelamar. Dalam konteks melamar pekerjaan, CV adalah identitas singkat yang harus mampu membuktikan kesesuaian pelamar dengan posisi yang diinginkan.

Dari diskusi ini, terdapat beberapa informasi yang wajib dicantumkan dalam CV, seperti pendidikan, pengalaman kerja, referensi yang dapat memberikan gambaran tentang rekam jejak pelamar, dan penawaran untuk bekerja dalam masa percobaan jika diperlukan. Selain itu, CV juga harus menggambarkan kualifikasi yang dimiliki oleh pelamar dan bagaimana hal tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tidak kalah pentingnya, pelamar juga harus mencantumkan informasi umum seperti nama, tanggal lahir, alamat, kontak yang dapat dihubungi, serta hobi yang mungkin memiliki relevansi dengan posisi yang dilamar.

Selain dari pandangan-pandangan yang ada, yang paling penting adalah menyusun CV dengan cerdas, sesuai konteks pekerjaan yang dilamar, dan memiliki keselarasan antara informasi yang disampaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Bagaimana readers? Tertarik untuk mencoba penjabaran poin-poin tersebut pada CV kamu? Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk kamu ya!


Sumber:

Hill, N. (2003). Think and grow rich : cara para jutawan dan miliarder meraih kekayaan. Jakarta : Gramedia.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Priskila

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *