Pertanyaan yang Biasa Muncul di Wawancara dan Jawabannya

Halo, selamat pagi Ibu Salma. Perkenalkan nama saya Indira selaku HR dari PT. XYZ. Kami menerima lamaran ibu via Jobstreet untuk posisi sales. Setelah melihat dari CV ibu, kami tertarik ingin mengundang ibu untuk mengikuti proses psikotes dan interview secara online pada hari Senin pukul 09.00-12.00 WIB. Apakah ibu bisa hadir?

Sumber : Anastasia Gepp from Pixabay

Pernahkah readers mendapatkan telepon dari HR suatu perusahaan terkait dengan lamaran readers via website penyedia lowongan kerja, e-mail perusahaan, linkedin atau media lainnya? Jika pernah, maka kalimat diatas tentunya sudah tidak asing ya di telinga.

Undangan untuk interview dan juga psikotes pada masa pandemi ini, kebanyakan akan diadakan secara online oleh perusahaan. Karena sistem online yang sudah semakin canggih, proses rekrutmen oleh perusahaan tentunya sangat mengandalkan ketepatan waktu dari kandidat sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Oleh karena itu, jangan sampai readers terlambat dalam menghadiri undangan interview maupun psikotes yang sudah disepakati dengan perusahaan. Selain itu, jangan lupa untuk membaca instruksi pengerjaan hingga lama waktu pengerjaan dalam pengerjaan psikotes.

Banyak yang bilang bahwa pertanyaan interview kebanyakan adalah pertanyaan yang tidak jelas dan kurang efektif, hingga menjebak kandidat. Nah, agar lebih mudah dalam persiapan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan interview, dibawah ini ada 10 pertanyaan yang sering dan akan selalu ditanyakan oleh HR dalam interview. Yuk disimak!

1. Ceritakan Kepada Kami Mengenai Diri Kamu!

Sebelum interview semakin mendalam tentu saja akan ada pertanyaan mengenai “siapa diri kamu” atau “seperti apa diri kamu”. Pertanyaan ini biasanya dibungkus dengan pertanyaan: Bisakah kamu menceritakan kepada kami mengenai diri kamu?

Pada pertanyaan ini, kamu bisa menjelaskan banyak hal mengenai dirimu. Akan tetapi, karena ini adalah interview untuk penerimaan kerja, maka usahakan menceritakan hal-hal mengenai dirimu terkait dengan posisi yang dilamar.

Misalnya:

Perkenalkan nama saya Brenda. Saya merupakan lulusan S1 Komunikasi Universitas Lulus Juga. Saya memiliki pengalaman kerja sebagai sales selama 4 tahun. Pada PT. X yang bergerak di bidang makanan dan minuman selama 2 tahun dan pada PT.Y yang bergerak di bidang retail selama 2 tahun. Selain bekerja, saya juga mempunyai hobi travelling dan menulis novel. Selama bekerja menjadi sales, saya pernah mendapatkan prestasi karena hasil penjualanan terbanyak.

2. Mengapa Kamu Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?

Sumber : StartupStockPhotos from Pixabay

Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali tujuan utama kamu yang sebenarnya jika nantinya kamu diterima untuk bekerja di perusahaan tersebut. Ketika menjawab pertanyaan ini, kamu dapat menjabarkan tujuanmu ke perusahaan.

Sebagai contoh, kamu melihat potensi bahwa perusahaan tersebut dapat membuat kemampuanmu lebih berkembang lagi dalam pencapaian karir. Namun, akan lebih baik jika kamu memberikan jawaban yang konkrit, seperti jawaban dibawah ini:

Contoh 1

Saya tertarik bekerja di perusahaan Bapak / Ibu karena perusahaan ini sudah dilengkapi dengan sistem teknologi yang sudah lebih berkembang dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya.

Contoh 2

Saya masih ingin mengembangkan skill saya dan saya melihat bahwa perusahaan Bapak / Ibu sedang berada dalam tahap pengembangan juga. Untuk itu, saya merasa tertarik dan merasa tertantang untuk berkembang bersama dengan perusahaan Bapak / Ibu yang baru saja dibangun agar kemampuan saya tidak tumpul dan terus terasah.

Contoh 3

Saya memiliki keinginan kuat untuk tetap mengembangkan kemampuan saya, terutama dalam bidang pajak. Saya sudah melakukan beberapa riset bahwa perusahaan Bapak / Ibu memiliki sistem yang menunjang untuk hal tersebut. Karena sebelumnya, saya sudah terbiasa untuk mengerjakan pajak secara manual, maka saya membutuhkan perusahaan Bapak / Ibu untuk dapat mengembangkan karir saya.

3. Mengapa Kamu Tertarik dengan Posisi atau Jabatan Tersebut?

Pertanyaan ketiga ini bertujuan untuk mengetahui apakah kamu hanya coba-coba saja mengenai posisi yang ditawarkan oleh perusahaan atau memang kamu memiliki potensi yang dibutuhkan dalam jabatan tersebut.

Hal ini sangat penting untuk kamu jelaskan, agar perusahaan tidak ragu merekrut kamu. Misalnya saja, dalam CV kamu terdapat berbagai jenis pekerjaan berbeda-beda yang pernah dijalani.

Perusahaan perlu mengetahui apakah posisi tersebut dapat mereka percayakan kepadamu atau tidak. Selain itu, dari jawaban akan pertanyaan ini juga dapat mengukur perkiraan berapa lama kamu dapat bertahan dengan jabatan tersebut.

Sama juga halnya dengan kamu yang memiliki track resume dengan jenis pekerjaan yang hanya satu macam. Pertanyaan ini memastikan bahwa kamu benar-benar ingin mendalami jabatan atau posisi tersebut bukan karena hanya untuk menambah pundi-pundi uang atau yang penting pekerjaan kamu dinilai beres oleh atasan.

Contoh 1

Saya memutuskan untuk bekerja di bidang marketing karena sebelumnya saya pernah memiliki pengalaman untuk terjun secara langsung menjual produk mobil pada perusahaan tempat saya bekerja. Dan saya merasa bahwa pekerjaan marketing lebih cocok dengan saya dibandingkan dengan jabatan yang sedang saya jalani pada saat ini.

Contoh 2

Saya lebih tertarik untuk mengerjakan kasus-kasus hukum yang ada pada perusahaan dan juga menghadiri persidangan yang ada dibandingkan harus mengerjakan berkas-berkas perkantoran. Dalam hal ini, saya dapat mengeksplorasi banyak hal termasuk pasal-pasal yang saya pelajari pada waktu kuliah.

Contoh 3

Saya sangat menyukai peranan dimana saya harus melakukan interview dan juga psikotes terhadap kandidat-kandidat yang berpotensi untuk mengisi suatu jabatan. Saya merasa bahwa hasil analisa saya sebagai recruiter tidak sembarangan. Untuk itu, saya ingin lebih mendalami jabatan sebagai HR-Recruitment.

Kira-kira seperti itu ya, readers! Kamu dapat mengaplikasikan kedua jawaban tersebut dengan profesi atau jabatan yang sedang kamu jalani.

4. Mengapa Resign dari Pekerjaan Sebelumnya?

Sumber : Lukas Bieri from Pixabay

Setiap orang, tentu saja mempunyai alasan masing-masing mengenai resign dari tempat kerjanya. Alasan tersebut bukanlah alasan mutlak mengenai benar atau salah. Namun, alasan tersebut untuk mengetahui apakah kamu resign dengan baik-baik atau memiliki masalah dengan kantor sebelumnya?

Jika kamu memiliki masalah dengan kantor sebelumnya, maka hal ini tidak akan bagus jika perusahaan tempat kamu melamar melakukan background checking. Jadi, pastikan sebelum kamu resign maka kamu tidak terlibat dengan masalah-masalah krusial seperti: penggelapan uang atau sejenisnya, sering mangkir, hingga alasan-alasan lainnya ya, readers!

“Hindarilah dipecat karena alasan tidak terhormat, karena akan mempengaruhi jenjang karirmu.”

Terdapat banyak alasan-alasan resign, seperti: kontrak kerja sudah habis dan perusahaan sudah tidak memperpanjang lagi, ingin mencari peluang untuk mengembangkan peluang, kurang cocok dengan budaya perusahaan, pemotongan gaji karyawan, tidak adanya jenjang karir, menolak alasan mutasi atau rotasi perusahaan karena satu dan lain hal, alasan pribadi (seperti: melanjutkan kuliah, mengurus orang tua sakit, mengurus anak, dll), pindah tempat tinggal, dan juga alasan lainnya.

Namun, perlu diingat jangan sampai kamu resign hanya karena mengincar gaji yang lebih tinggi tapi tidak mau menerima tanggung jawab yang juga lebih besar. Karena gaji dan tanggung jawab selalu berjalan berdampingan. Untuk itu, jika kamu ingin gaji tinggi tidak mungkin tanggung jawab perkerjaanmu semakin sedikit, ya!

Alasan mengapa kamu resign usahakan adalah alasan yang konkrit ya! Jangan hanya menjawab ingin mencari peluang baru, padahal setelah kamu jabarkan di sesi interview, perusahaan tempat kamu bekerja memiliki kemungkinan besar untuk memberikan peluang baru atau kenaikan jabatan. Utarakan dengan pasti apa yang mendasari alasan kamu resign dan apa yang kamu inginkan untuk posisi baru di perusahaan tersebut.

Hal ini juga mencegah kamu untuk diterima pada perusahaan yang mungkin kurang cocok dengan kamu. Jadi, ada baiknya readers menjawab pertanyaan ini dengan jujur.

5. Apa Kelebihan dan Kekurangan yang Kamu Miliki?

Kebanyakan kandidat akan menjawab bahwa mereka tidak mengetahui mengenai apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan mereka, karena akan lebih objektif jika orang lain yang menilainya.

Jawaban ini adalah jawaban aman ketika kamu tidak tahu bagaimana caranya mengungkapkan kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki tanpa harus membuat penilaian yang kurang baik.

Pertanyaan ini adalah pertanyaan refleksi. Tentu saja dari masing-masing kita yang melamar pekerjaan, tidak dapat secara objektif menentukan kelemahan dan juga kelebihan kita, namun orang lain juga tidak dapat menentukan hal tersebut dengan objektif. Karena setiap kelemahan dan kelebihan yang kita miliki akan benar-benar terlihat ketika kita berada di situasi yang belum pernah kita hadapi.

Untuk itu, dalam menjawab pertanyaan tersebut kamu perlu mengingat-ingat bagaimana respon kamu dalam suatu situasi kerja tertentu. Misalnya, dalam bekerja sama apakah kamu seseorang yang suka diberikan perintah untuk mengerjakan sesuatu atau menunggu perintah dari teman lainnya atau merupakan orang yang fleksibel?

Contoh lainnya, kamu juga bisa menjawab seperti dibawah ini!

Contoh 1

Sebagai seorang administrasi perusahaan, kelemahan saya adalah seorang yang pelupa. Namun, karena kelemahan tersebut saya jadi sering mencatat hal-hal yang saya kerjakan dalam sticky notes. Dari catatan tersebut saya menjadi dapat mengingat hal-hal yang harus saya kerjakan.

Contoh 2

Saya memiliki kelemahan kurang mahir melakukan multi-tasking. Untuk mengatasi hal tersebut, saya cenderung untuk melihat pekerjaan yang deadline-nya lebih dekat dibandingkan pekerjaan lainnya dengan cara memberikan label warna pada masing-masing dokumen. Dokumen dengan label warna merah adalah dokumen yang harus saya kerjakan saat itu juga.

Contoh 3

Saya merupakan orang yang perfeksionis, sehingga mungkin hal tersebut dapat menjadi kelebihan tapi juga kelemahan saya. Kelebihannya adalah saya mengerjakan suatu tugas dengan teliti dan juga baik. Namun, kekurangan saya adalah jika dihadapkan dengan banyak tugas maka saya sedikit lama mengerjakannya, karena sulit untuk saya mengerjakan banyak hal sekaligus. Hal tersebut dapat saya atasi seiring dengan pembiasaan diri terhadap ritme pekerjaan.

6. Apa yang Memotivasi Kamu?

Sumber : Colin Behrens from Pixabay

Pertanyaan ke-enam adalah pertanyaan yang umum dan tentu saja setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Untuk itu, tidak ada jawaban mutlak salah atau mutlak benar dalam hal ini.

Kamu dapat menjelaskan orang-orang yang memotivasi kamu hingga kehidupan seperti apa yang memotivasi kamu untuk tetap mengembangkan diri dalam bidang karir. Sebagai contoh, kamu memilih profesi sebagai seorang dokter atau akuntan karena kamu dikelilingi oleh keluarga maupun orang-orang dengan profesi tersebut, sehingga kamu sudah mengetahui seluk-beluk profesi dan merasa cocok dengan profesi tersebut.

Dalam menjawab pertanyaan ini juga kamu bisa menjawab dengan mengapa kamu tertarik dengan bidang pekerjaan atau jurusan kuliah yang kamu pilih. Misalnya, kamu adalah seorang mahasiswa lulusan S1 Komunikasi. Kamu mengambil jurusan tersebut karena kamu sangat tertarik dengan komunikasi antar manusia.

Selain itu, kamu juga tertarik dengan jurusan komunikasi karena kamu ingin sekali bekerja di bagian Public Relation atau profesi lainnya yang berkaitan dengan jurusan komunikasi.

7. Apa Tujuan Kamu dalam Lima Tahun Kedepan?

Untuk pertanyaan ke tujuh, kamu bisa menjabarkan keinginan kamu dalam jangka waktu tersebut. Misalnya, dalam waktu 3 tahun kedepan kamu memiliki rencana untuk melanjutkan kuliah, menikah, memiliki jabatan sebagai manager, hingga hal-hal lainnya.

Yang paling penting dalam menjawab pertanyaan ini adalah kejujuran kamu. Karena, jika misalnya kamu memiliki keinginan untuk menikah di tahun depan sementara kamu bilang tidak karena syarat kantor adalah tidak menikah selama satu tahun ke depan, tentunya kamu tidak akan bertahan lama di kantor tersebut.

8. Mengapa Kami Harus Menerima Kamu?

Sumber : https://megapixel.click – betexion – photos for free from Pixabay

Pertanyaan ini, banyak yang bilang jika ini merupakan pertanyaan yang menjebak. Menjebak atau tidaknya sebenarnya hal tersebut tergantung dari cara kamu menjawab pertanyaannya, readers. Pertanyaan ini akan jadi jebakan jika kamu memberikan jawaban ragu-ragu atau tidak konsisten.

Misalnya, kamu mengutarakan bahwa kamu adalah seorang yang mudah belajar mengenai hal-hal baru. Namun, kamu juga memberikan pernyataan bahwa kamu biasanya sedikit sulit mencerna hal-hal baru dengan cepat. Jadi, pernyataan mana yang harus dipercaya oleh rekruter?

Pertanyaan ini harus dijawab dengan pasti dan juga tanpa keraguan. Kamu bisa memberikan jawaban: Bapak dan Ibu tidak akan menyesal jika menerima saya bekerja disini, karena saya memiliki passion dan semangat yang besar untuk jabatan ini. Selain itu, kamu juga bisa menjawab: Perusahaan tidak perlu khawatir jika project tersebut akan gagal, karena saya memahami dan tahu betul mengenai project tersebut.

9. Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?

Pada pertanyaan ini, ada baiknya kamu melakukan kalkulasi uang yang kamu butuhkan untuk makan, ongkos ke kantor, biaya kos (jika tempat kerja jauh dari tempat tinggal domisili), hingga biaya untuk kebutuhan kamu selama satu bulan penuh.

Berangkat dari kalkulasi tersebut, kamu bisa melakukan negosiasi terhadap perusahaan. Apalagi, jika kamu sudah memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun. Kamu dapat memanfaatkan pengetahuan bekerja kamu sebagai bahan untuk negosiasi gaji dengan perusahaan.

Kamu dapat negosiasi gaji dengan nominal minimal gaji yang kamu terima saat kamu bekerja di tempat kerja kamu yang sekarang ini. Kamu juga boleh menaikkan gaji tersebut. Namun, perlu diperhatikan juga mengenai kemampuan perusahaan ya! Biasanya dalam setiap lowongan kerja yang di posting, terdapat range gaji. Perhatikan hal tersebut dengan baik ya!

10. Ada Pertanyaan untuk Kami?

Sumber : Robin Higgins from Pixabay

Poin terakhir adalah kesempatan untuk bertanya kepada perusahaan secara langsung! Kamu harus memanfaatkan hal ini dalam mengenal lebih dalam perusahaan yang kamu lamar.

Kamu bisa bertanya mengenai hal-hal ini: berapa orang yang dibutuhkan untuk posisi yang kamu lamar, apakah ada kemungkinan untuk naik jabatan setelah beberapa tahun bekerja, bagaimana tahapan lanjutan jika saya lulus tahapan interview, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu keputusan apakah saya diterima atau tidak, jika saya diterima bekerja apakah status saya bisa berubah menjadi karyawan permanen, jika saya menjadi karyawan kontrak berapa lama status sebagai karyawan kontrak, dan masih banyak lagi tentunya!

Pemahaman Akhir

Perusahaan semakin mengandalkan sistem online dalam proses rekrutmen karyawan. Undangan interview dan psikotes secara online menjadi semakin umum terutama pada masa pandemi, karena perusahaan perlu menjaga keamanan dan kesehatan kandidat serta staf HR dalam proses rekrutmen.

Dalam persiapan menghadapi interview, kandidat perlu mempersiapkan jawaban-jawaban yang baik dan tepat terkait pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh HR. Pertanyaan mengenai diri, alasan ingin bergabung dengan perusahaan, alasan resign dari pekerjaan sebelumnya, kelebihan dan kekurangan, motivasi, tujuan dalam lima tahun ke depan, hingga negosiasi gaji adalah beberapa contoh pertanyaan yang biasanya ditanyakan dalam interview.

Kandidat perlu menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur, konkret, dan berfokus pada pengalaman serta potensi yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jawaban yang konsisten dan meyakinkan akan meningkatkan kesempatan kandidat untuk diterima dalam perusahaan.

Dalam menjawab pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan, kandidat dapat merenungkan pengalaman sebelumnya dan cara menghadapi situasi kerja tertentu untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan diri. Kandidat juga dapat menyajikan solusi atau strategi untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki.

Saat ditanya mengenai tujuan dalam lima tahun ke depan, kandidat perlu menyatakan tujuan yang spesifik dan relevan dengan karir yang diinginkan. Hal ini menunjukkan komitmen dan perencanaan yang matang dalam mengembangkan karir.

Pertanyaan mengenai gaji merupakan kesempatan bagi kandidat untuk melakukan negosiasi gaji yang sesuai dengan pengalaman, kemampuan, dan kompetensi yang dimiliki. Namun, perlu diingat bahwa kandidat juga harus mempertimbangkan keseimbangan antara gaji yang diharapkan dengan kondisi finansial dan kesesuaian perusahaan.

Pada akhir interview, kandidat diberi kesempatan untuk bertanya kepada perusahaan. Pertanyaan yang diajukan harus relevan dan menunjukkan minat kandidat terhadap perusahaan serta keseriusan dalam mencari informasi lebih lanjut.

Keseriusan, kejujuran, dan persiapan yang baik dalam menghadapi interview dan psikotes secara online akan meningkatkan peluang kandidat untuk berhasil dalam proses rekrutmen dan menjadi bagian dari perusahaan yang diinginkan.

Nah, kira-kira begitulah readers 10 pertanyaan interview yang akan sering kamu dengar ya! Pertanyaan mana yang menurut kamu agak menyeramkan untuk dijawab? Yuk, berikan tanggapan kamu di kolom komentar!

Artikel Terbaru

Avatar photo

Priskila

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *