Contoh Laporan Penelitian

Membuat laporan penelitian merupakan hal yang tak asing lagi baik bagi seorang siswa SD, SMP, SMA, bahkan mahasiswa. Tujuan dibuatnya laporan penelitian adalah mendokumentasikan hasil temuan dan menjabarkan signifikansinya.

Diperlukan pemahaman mengenai sistematika laporan penelitian, struktur laporan penelitian, format laporan penelitian, serta cara membuat laporan penelitian yang baik. Hal tersebut berguna untuk mendukungmu dalam menuliskan idemu secara jelas dan terorganisasi. Dalam artikel ini juga akan diberikan beberapa contoh laporan penelitian.

Sistematika Laporan Penelitian

Sistematika Laporan Penelitian
Sumber: mohamed Hassan from Pixabay

Cara membuat laporan penelitian bukan hanya dengan asal menulis, namun merupakan suatu proses yang kompleks dan terikat oleh berbagai aturan. Laporan penelitian yang baik bukan hanya menyajikan data yang didapatkan setelah melakukan penelitian. Selain mencatat hasil yang diharapkan dan yang didapat, kamu perlu mengidentifikasi apakah ada perbedaan dari keduanya. Jika ada maka jelaskan kira-kira mengapa hal itu bisa terjadi.

Tunjukkan pula bagaimana pengaruh dari hasil tersebut terhadap penelitianmu. Sebisa mungkin perlihatkan seberapa dalam pemahamanmu tentang prinsip-prinsip terkait hal yang akan kamu amati dari penelitian tersebut.

Sebaiknya laporan dibuat secara sistematis mengikuti sistematika laporan penelitian yang ada. Secara garis besar, laporan penelitian akan selalu terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup, dimana masing-masing bagian tersebut akan dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang spesifik. Untuk lebih jelasnya akan dibahas mengenai struktur laporan penelitian.

Baca juga: Contoh Kuesioner Penelitian dan Cara Membuatnya

Struktur Laporan Penelitian

Judul

Dalam membuat judul, kamu harus berhasil merefleksikan tujuan dari suatu penelitian. Sebisa mungkin harus jelas, informatif, dan kurang dari 10 kata. Judul juga harus mengandung variabel yang ada dalam penelitian.

Abstrak

Abstrak berisi overview singkat dari suatu penelitian, termasuk temuan dan kesimpulan. Secara umum, abstrak harus dapat menjawab 6 pertanyaan berikut ini:

  • Mengapa penelitian dilakukan?
  • Rumusan masalah apa yang ingin dipecahkan?
  • Metode apa yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah atau menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan?
  • Apa hasil yang didapatkan?
  • Apa arti dari hasil yang didapatkan?
  • Bagaimana hasil tersebut dapat menjawab semua rumusan masalah atau menambah pemahaman terhadap suatu masalah tersebut?

Hal yang paling penting untuk diingat saat menulis abstrak adalah tuliskan secara singkat dan hanya hal-hal yang relevan. Tidak perlu menjabarkan infromasi tambahan. Abstrak juga harus cukup jelas sehingga orang yang kurang familiar dengan penelitian tersebut dapat memahami alasan mengapa kamu melakukan penelitian tersebut. Orang tersbut juga akan memahami kesimpulan yang kamu capai tanpa harus membaca keseluruhan laporan.

Biasanya abstrak hanya berupa 1 paragraf yang terdiri dari 200 hingga maksimal 300 kata. Meskipun diletakkan di awal, namun abstrak biasanya merupakan bagian yang paling terakhir ditulis karena merangkum informasi dari seluruh bagian lain dari laporan. Jika laporan penelitiannya singkat, abstrak tidak perlu dicantumkan.

Pendahuluan

Pendahuluan harus meliputi latar belakang diadakannya penelitian dan secara singkat menjelaskan teori yang relevan. Adanya suatu hukum, persamaan, maupun teorema yang terkait dengan penelitian perlu dicantumkan dalam pendahuluan.

Secara jelas nyatakan tujuan maupun rumusan masalah dari penelitian, termasuk hipotesisnya jika ada. Pada beberapa laporan penelitian yang singkat, pendahuluan tidak diperlukan dan laporan akan langsung dimulai hanya dengan menjelaskan tujuan penelitian.

Metode

Pada bagian ini, kamu harus mendeskripsikan apa yang akan kamu lakukan, termasuk prosdur yang akan kamu ikuti. Laporan penelitian berisi apa yang benar-benar kamu lakukan, bukan hanya yang direncanakan. Prosedur yang dicantumkan biasanya meliputi:

  1. Bagaimana alat dan bahan dipersiapkan, bisa juga dibuat dalam bentuk diagram.
  2. Daftar alat dan bahan.
  3. Langkah-langkah untuk mengumpulkan data, termasuk jika dibuat dalam suatu flow chart.
  4. Hambatan pada penelitian beserta cara mengatasinya.

Jika ada aspek dari prosedur penelitian yang sekiranya dapat berkontribusi dalam adanya error pada data dan hasil penelitian, maka jelaskan secara detail pada bagian ini.

Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dapat disebutkan dengan disertai gambar dan/atau bagaimana alat dipasang. Dapat pula dicantumkan diagram mengenai bagaimana set up alat dan bahan penelitian, dengan tiap komponennya diberi label dengan jelas.

Prosedur

Saat kamu melakukan suatu penelitian, biasanya kamu akan mengikuti suatu instruksi yang dapat mengandung informasi ekstra melalui langkah-langkah tertentu.

Hasil dan Analisis

Hasil dan Analisis
Sumber: Tumisu from Pixabay

Pada bagian ini kamu menuliskan data utama yang didapatkan selama melakukan penelitian. Setiap pengukuran harus dilaporkan dengan tepat. Data biasanya disajikan dalam bentuk grafik, gambar, maupun tabel.

Bagian ini juga meliputi analisis dari data mentah, misalnya kalkulasi yang dilakukan. Analisis mengenai adanya error maupun ketidakpastian pada penelitian juga dijabarkan di bagian ini.

Diskusi

Bagian diskusi berisi penjelasan dan interpretasi dari hasil yang didapat dan telah dianalisis. Setiap hasil yang tidak sesuai dugaan juga dijelaskan. Untuk menunjukkan bahwa kamu memahami dengan baik apa yang terjadi selama penelitian, ada beberapa yang harus diperhatikan:

  • Kenali dan jelaskan setiap temuan yang ada dan diobservasi
  • Bandingkan setiap hasil yang didapat dengan prediksi
  • Kenali setiap sumber yang mungkin mengakibatkan adanya error dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil penelitian
  • Beri penjelasan untuk setiap hasil yang di luar dugaan
  • Jika memungkinkan, dapat menuliskan saran atau rekomendasi mengenai bagaimana penelitian tersebut dapat diperbaiki di kemudian hari untuk menghindari adanya kesalahan atau keterbatasan yang ada

Kesimpulan

Tujuan dari penelitian maupun rumusan masalah sebaiknya disampaikan kembali secara singkat pada kesimpulan. Kenali temuan utama yang menjadi jawaban dari rumusan masalah. Kemudian catat kekurangan atau keterbatasan yang berkaitan dengan interpretasi hasil. Rangkum apa saja yang dapat diambil dari penelitian tersebut sebagai take-home message.

Daftar Pustaka

Sebuah laporan penelitian biasanya memiliki kutipan tertentu yang sering diletakkan pada bagian pendahuluan. Hal tersebut untuk memberikan latar belakang yang kuat tentang pentingnya dilakukan penelitian terkait.

Pada bagian diskusi, biasanya juga mengandung kutipan atau sitasi untuk menunjukkan apakah hasil penelitian sesuai dengan literatur yang telah lebih dulu dipublikasikan. Selain itu juga menjadi suatu bukti pendukung atau penjelasan mengenai hasil yang diobservasi.

Pada bagian daftar pustaka, kamu harus menyantumkan secara lengkap sumber-sumber yang kamu kutip dan kamu jadikan sebagai referensi. Dengan cara ini pembaca dapat dengan mudah mencari dan mengakses sumber tersebut. Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa metode dalam menuliskan sitasi serta daftar pustaka, misalnya sistem Harvard dan Vancouver.

Lampiran

Tabel, data mentah, maupun kalkulasi yang terlalu detail dan panjang jika diletakkan di laporan utama lebih baik dimasukkan ke bagian lampiran. Setiap lampuran diberi nomor dan judul.

Baca juga: Contoh Makalah Serta Cara Membuatnya

Format Laporan Penelitian

Berikut akan diberikan format laporan penelitian sesuai dengan sistematika laporan penelitian serta struktur laporan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya.

JUDUL PENELITIAN

ABSTRAK (opsional)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan/atau Dasar Teori (opsional)

B. Tujuan dan/atau Rumusan Masalah

C. Hipotesis (opsional)

II. METODE

A. Alat dan bahan

B. Diagram percobaan (opsional)

C. Prosedur

III. HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

B. Analisis

IV. DISKUSI

A. Pembahasan

B. Kelemahan atau Keterbatasan (opsional)

C. Kelebihan (opsional)

V. KESIMPULAN

VI. DAFTAR PUSTAKA

VII. LAMPIRAN

Cara Membuat Laporan Penelitian

Setelah mengetahui sistematika laporan penelitian, struktur laporan penelitian, serta format laporan penelitian, saatnya kamu mulai belajar cara membuat laporan penelitian milikmu sendiri.

Menulis Laporan Penelitian

Untuk menulis laporan penelitian yang baik, kamu perlu memahami apa yang menjadi tujuanmu dalam menulis laporan tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, laporan penelitian dibuat untuk mengomunikasikan hasil temuan dari suatu penelitian dan membantu pembaca memahaminya.

Laporan harus mencatat semua proses yang digunakan hingga mendapatkan hasil, sehingga penelitian serupa dapat dilakukan di kemudian hari untuk validasi. Pertimbangkan juga siapa pembaca yang akan membaca laporanmu dan sejauh apa pembaca ingin mengetahui informasi terkait topik tertentu. Hal ini akan membantumu menentukan seberapa kompleks penjelasan yang perlu kamu rinci.

Dokumentasikan setiap hal yang dilakukan, bagaimana cara melakukannya, apa saja temuannya, dan interpretasinya. Sebisa mungkin ceritakan secara logis, padat, dan efektif. Setelah itu tuliskan laporan penelitian sesuai dengan sistematika laporan penelitian, struktur laporan penelitian, serta format laporan penelitian yang dikehendaki.

Menyajikan Laporan Penelitian

Selain memperhatikan isinya, kamu perlu mempertimbangkan bagaimana cara penyajian laporan penelitianmu. Hal ini memudahkanmu serta pembaca dalam memahami isi laporan penelitian.

Tampilan dan Tata Cara Penulisan

Pastikan kamu menyantumkan identitasmu, meliputi nama, nomor absen atau NIS/NIM, nama institusi, dan bagian yang meminta laporan. Beri halaman, judul, tanggal penulisan, dan informasi lain yang penting (misalnya nama pembimbing).

Untuk format penulisan yang lain juga penting diperhatikan namun hal ini menyesuaikan keadaan yang ada. Jika laporan penelitian terdiri dari beberapa halaman, maka mungkin diperlukan adanya daftar isi. Apabila mengandung banyak tabel, gambar, dan lain sebagainya maka dipertimbangkan untuk membuat daftar tabel atau daftar gambar setelah daftar pustaka.

Agar pembaca nyaman dalam membaca, usahakan untuk membagi isi laporan penelitian menjadi bab maupun sub bab jika dirasa dalam satu bagian masih terasa sangat panjang. Setiap bab maupun sub bab harus diberi penomoran yang jelas.

Konsistensi dari jenis serta ukuran huruf yang digunakan harus dijaga agar tetap sama di setiap bagian laporan penelitian. Perhatikan juga line spacing dan justifikasi serta penggunaan ejaan yang disempurnakan. Usahakan tidak ada kesalahan dalam penulisan.

Gambar dan Tabel

Laporan penelitian sering mengandung foto, diagram, garafik, dan tabel untuk memudahkan penyampaian informasi kepada pembaca. Semua foto, diagram, dan grafik disebut sebagai “Gambar” sedangkan setiap data dalam bentuk tabulasi disebut “Tabel”. Setiap gambar maupun tabel harus diberi nomor secara berurutan sesuai urutan kemunculannya dan diberi judul. Judul tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan judul dari gambar di bawah gambar.

Referensi dan Plagiarisme

Jika kamu mengambil gambar dan informasi dari sumber lain yang dipublikasikan maka harus disitasi agar tidak terkena isu plagiarisme. Perhatikan bahwa yang dimasukkan ke daftar pustaka adalah sumber primernya.

Baca juga: Contoh Karya Tulis Ilmiah

Contoh Laporan Penelitian

Setelah penjelasan mengenai cara membuat laporan penelitian, akan disajikan contoh laporan penelitian sesuai dengan format laporan penelitian dalam artikel ini agar kamu langsung bisa mendapatkan gambaran.

Contoh pertama

TITRASI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Netralisasi suatu larutan asam-basa dapat dilakukan melalui metode titrasi. Dengan metode ini maka dapat ditentukan suatu kadar larutan tertentu menggunakan larutan lain yang volume dan konsentrasinya telah diketahui.

Larutan yang akan belum diketahui kadarnya diletakkan dalam labu erlenmeyer. Larutan ini disebut titran. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam buret adalah titer, yaitu larutan yang telah diketahui konsentrasinya.

B. Tujuan

Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan volume NaOH dengan konsentrasi yang telah diketahui yang diperlukan untuk menetralisasi dan selanjutnya menentukan kadar suatu larutan HCl.

II. METODE

A. Alat dan bahan

  1. Alat:

a. Labu erlenmeyer

b. Buret

c. Gelas ukur

d. Pipet tetes

d. Tabung Ukur

e. Kertas putih

2. Bahan:

a. 10 ml larutan HCl dalam sebuah erlenmeyer

b. 3 tetes fenolftalein (PP) dalam sebuah erlenmeyer

c. Larutan NaOH

B. Diagram percobaan

Persiapan Alat dan Bahan
Sumber: monash.edu

C. Prosedur

  1. Gunakan pipet bersih untuk memasukkan 25 ml HCl(aq) ke dalam labu erlenmeyer dan teteskan indikator.
  2. Cuci buret dengan NaOH(aq).
  3. Isi buret hingga tanda 0.0 ml dengan NaOH(aq) yang terstandarisasi. Ingatlah untuk selalu membaca dari pusat meniskus setinggi mata. Kemudian catat pada tabel.
  4. Tempatkan selembar kertas putih di bawah buret. Hal ini bertujuan untuk memudahkan observasi jika terjadi perubahan warna selama reaksi.
  5. Tempatkan labu erlenmeyer di atas kertas putih kemudian ….

III. HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

Tabel 1. Volume HCl dan NaOH yang Digunakan Hingga Mencapai Titik Ekuivalen

No.Volume HClVolume NaOH
1.10 ml4 ml
2.10 ml3 ml
3.10 ml3,5 ml

B. Analisis

Volume rata-rata larutan NaOH yang digunakan adalah 3,5 ml. Dari hasil tersebut dapat dihitung ….

IV. DISKUSI

Penentuan suatu kadar larutan yang belum diketahui dapat menggunakan metode titrasi, dimana metode ini merupakan….

Dalam melakukan penghitungan, rumus yang dapat dipakai yaitu….

V. KESIMPULAN

Konsentrasi HCl yang belum diketahui dapat ditentukan melalui metode titrasi menggunakan larutan NaOH yang konsentrasinya telah diketahui. Saat terjadi perubahan warna, maka penambahan NaOH dihentikan dan dihitung seberapa banyak volume yang telah diteteskan untuk selanjutnya dilakukan penghitungan.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Purba, M. 2016. Kimia SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Airlangga Press.

VII. LAMPIRAN

Contoh kedua

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup juga bertumbuh, dimana dalam prosesnya terdapat beberapa faktor yang berpengaruh.

Cahaya matahari disebut sebagai salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

II. METODE

A. Alat dan bahan

  1. Alat:

a. 4 buah gelas

b. Penggaris

c. Alat tulis

d. Kamera

2. Bahan:

a. 16 buah kacang hijau

b. Kapas

c. Air

B. Prosedur

  1. Persiapkan alat dan bahan
  2. Rendam biji kacang hijau dalam air kurang lebih 3 jam
  3. Masukkan kapas yang telah dibasahi ke dalam gelas
  4. Taruh biji kacang hijau di atas kapan dalam gelas, masing-masing 4 butir dan jangan terlalu rapat
  5. Letakkan 2 gelas di tempat yang terkena cahaya matahari, sedangkan 2 gelas yang lain di tempat yang tidak menerima sinar matahari
  6. Amati tiap hari, pastikan kapas selalu lembab
  7. Catat dan dokumentasikan pertumbuhan kacang hijau tiap hari.

III. HASIL DAN ANALISIS

A. Hasil

Panjang batang kacang hijau yang diukur setiap harinya baik di tempat yang mendapat sinar matahari maupun di tempat yang tidak menerima sinar matahari terangkum dalam Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Pertumbuhan Batang Kacang Hijau di Tempat Terang

Hari Ke-Gelas Ke-

Rata-rata

(cm)

IIIIIIIV
10,000,000,000,000,00
20,250,250,250,250,25
31,001,001,001,001,00
42,001,502,001,501,75
52,752,002,252,002,25
65,003,004,503,504,00
79,58,009,008,508,75

B. Analisis

Dari hasil yang didapat, rata-rata pertumbuhan batang kacang hijau di tempat yang mendapat cahaya matahari dan tidak mendapat cahaya matahari berturut-turut adalah…..

IV. DISKUSI

Perbedaan pertumbuhan kacang hijau pada penelitian ini menunjukkan bahwa cahaya matahari memiliki pengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman. Hal ini berhubungan dengan adanya hormon ….

V. KESIMPULAN

Cahaya matahari memiliki pengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman karena dapat memengaruhi aktivitas hormon auksin pada tumbuhan. Cahaya matahari membuat pertumbuhan melambat sehingga kacang hijau yang berada di tempat dengan cahaya matahari yang minimal memiliki batang yang lebih panjang.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Idel, A. dan Halim, A. 2018. Pintar Biologi SMP. Surabaya: Gitamedia Press.

VII. LAMPIRAN

Baca juga: Contoh Proposal Penelitian

Pemahaman Akhir

Membuat laporan penelitian merupakan suatu proses yang kompleks dan terikat oleh berbagai aturan. Tujuan utamanya adalah untuk mendokumentasikan hasil temuan dan menjabarkan signifikansinya. Proses pembuatan laporan penelitian perlu memperhatikan pemahaman mengenai sistematika, struktur, dan format laporan penelitian yang baik.

Sistematika laporan penelitian terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup, yang masing-masing dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang spesifik. Bagian pembuka meliputi judul, abstrak, dan pendahuluan. Bagian isi meliputi metode, hasil dan analisis, serta diskusi. Bagian penutup berisi kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran.

Dalam pembuatan judul, harus merefleksikan tujuan penelitian dengan jelas, informatif, dan kurang dari 10 kata. Abstrak harus memberikan gambaran singkat mengenai tujuan, rumusan masalah, metode, hasil, dan arti dari hasil penelitian. Pendahuluan harus menyajikan latar belakang dan tujuan penelitian dengan jelas, serta mencantumkan hipotesis jika ada.

Bagian metode harus mendeskripsikan alat, bahan, dan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Hasil dan analisis berisi data utama yang didapatkan dari penelitian dan analisisnya. Bagian diskusi berfungsi untuk mengeksplorasi dan menginterpretasi hasil penelitian, serta menyajikan perbandingan dengan prediksi dan mengidentifikasi faktor yang memengaruhi hasil.

Kesimpulan pada laporan harus menyajikan tujuan dan rumusan masalah secara singkat, serta mengenali temuan utama dari penelitian. Daftar pustaka mencantumkan referensi yang digunakan dalam laporan, dan lampiran berisi tabel, data mentah, atau kalkulasi yang terlalu detail.

Dalam pembuatan laporan penelitian, penting untuk mencatat semua proses penelitian, hasil, dan interpretasi secara logis, padat, dan efektif. Laporan harus mempertimbangkan siapa pembaca yang akan membacanya dan sejauh mana pembaca ingin mengetahui informasi terkait topik tertentu.

Penyajian laporan penelitian juga perlu diperhatikan, dengan menyertakan identitas, tampilan yang konsisten, serta daftar tabel atau daftar gambar jika diperlukan. Gambar dan tabel harus diberi nomor dan judul yang jelas, serta memperhatikan sumber referensi untuk menghindari plagiarisme.

Dalam contoh laporan penelitian pertama, dilakukan eksperimen titrasi untuk menentukan kadar larutan HCl dengan larutan NaOH yang diketahui konsentrasinya. Dalam contoh laporan penelitian kedua, dilakukan pengamatan pertumbuhan kacang hijau dengan perlakuan cahaya matahari dan tanpa cahaya matahari, dan hasilnya menunjukkan bahwa cahaya matahari memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Dengan memahami sistematika, struktur, dan format laporan penelitian yang baik, diharapkan laporan penelitian yang dihasilkan dapat mengkomunikasikan temuan penelitian secara efektif dan membantu pembaca memahami signifikansi hasil penelitian tersebut.

Nah, apakah sekarang kalian sudah memiliki gambaran tentang bagaimana cara membuat laporan penelitian yang baik? Selamat mencoba menerapkan apa yang telah dijelaskan di artikel ini!

Artikel Terbaru

Avatar photo

Ratna

Mahasiswi Program Studi Profesi Dokter yang menjalani rotasi klinis sambil melakukan hobinya, yaitu menulis.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *