Akutansi Perusahaan Dagang, Yuk Simak!

Perusahaan akan berjalan stabil apabila pemilik bisnis memperhatikan siklus keuangannya dengan baik. Adanya sistem akuntansi untuk pembukuan transaksi cukup membantu para entrepreneur. Tahap pencatatan akuntansi perusahaan dagang memunculkan akun-akun dan nominal pada laporan keuangan. Yuk simak ulasan berikut.

Pengertian Perusahaan Dagang

akuntansi perusahaan dagang

Secara umum perusahaan dagang adalah aktivitas membeli, menyimpan, dan menjual kembali produk tanpa mengurangi nilai barang. Maksudnya pedagang tidak mengolah ataupun mengubah sifat dan bentuk barang. Cara kerjanya ialah membeli barang dari pemasok lalu dijual lagi ke konsumen. Contohnya toko yang menjual keperluan sehari-hari.

Rata-rata pelaku dagang menawarkan produk berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang jadi tergantung potensi pasar. Adapula pebisnis yang menjual hasil pertanian, hasil hutan, industri pengolahan, dan hasil perkebunan. Tujuan utama bisnis ini adalah mencari laba, menjual barang dengan harga lebih tinggi daripada harga belinya.

Baca juga: Akuntansi Perusahaan Jasa

Apa Itu Akuntansi Perusahaan Dagang?

Adanya transaksi penjualan mengharuskan perusahaan mempunyai pembukuan khusus. Hal ini supaya lebih mudah mengecek arus kas masuk dan keluar. Itulah mengapa perlu sistem akuntansi untuk membuat laporan keuangan, baik perusahaan kecil maupun besar. Setiap transaksi walaupun nominalnya kecil wajib dilakukan pencatatan.

Kegiatan akuntansi dimulai dengan mengumpulkan data transaksi, menganalisis jurnal, hingga pembuatan laporan keuangan dan penutupan saldo. Pada akhir periode, semua saldo akan dihitung dan diposting ke neraca lajur. Kemudian berlanjut ke laporan neraca dan laba rugi untuk melihat sisa aset dan total profit.

Ciri-Ciri Perusahaan Dagang

  1. Ada transaksi pembelian barang dagang, baik secara kredit maupun tunai. Jumlah penjualan barang beragam, mulai satuan hingga jumlah besar. Pendapatan utama perusahaan berasal dari hasil penjualan barang.
  2. Pembayaran hutang usaha terjadi karena ada aktivitas perusahaan.
  3. Pembayaran piutang usaha karena adanya transaksi penjualan.
  4. Barang persediaan tetap disimpan selama belum laku oleh penjual. Namun pada barang tertentu ada proses sortir untuk memisahkan produk yang masuk tanggal kadaluarsa.

Jenis-Jenis Perusahaan Dagang

  1. Pedagang Besar

Pelaku bisnis ini berani mengambil resiko dengan menyediakan barang dalam jumlah besar. Sayangnya pembeli disini tidak boleh mengecer atau membeli dalam jumlah sedikit. Rata-rata toko melayani minimal pembelian.

  1. Pedagang Menengah

Pengusaha level menengah menyediakan barang dalam partai besar, dan menjualnya berupa satuan atau ecer. Pemilik bisnis berperan sebagai penyalur ke toko-toko kecil.

  1. Pedagang Kecil

Biasanya pengusaha kecil mendirikan toko kelontong berdekatan dengan masyarakat. Tujuannya menjual barang langsung ke konsumen. Persediaan barang juga cepat laku dan segera melakukan restock.

  1. Perusahaan Bahan Baku

Pedagang menjual bahan baku sebagai bahan dasar pembuatan suatu produk. Bisa juga berupa bahan alat produksi untuk menghasilkan barang.

  1. Perusahaan Barang Jadi

Sebagian besar perusahaan ini mengolah barang setengah jadi ke barang jadi. Hasil produk dalam bentuk yang siap digunakan oleh konsumen. Adapula yang langsung menjual barang jadi untuk menarik banyak pembeli.

Akun-Akun Pada Akuntansi Perusahaan Dagang

  1. Akun Penjualan

Pada tahap pencatatan akuntansi perusahaan dagang, akun ini berperan di segala jenis aktivitas penjualan. Namun akun penjualan tidak mencatat selain penjualan barang. Transaksi dilakukan dari perusahaan langsung ke konsumen maupun lewat perantara.

  1. Akun Retur Penjualan

Retur penjualan berarti pengembalian barang karena kondisi barang cacat atau rusak, bisa juga barang tidak sesuai dengan pesanan customer. Akun ini berperan menganalisis data barang yang dikembalikan ke perusahaan.

  1. Akun Pembelian

Hampir sama seperti akun penjualan, akun pembelian hanya mencatat pembelian barang. Jadi sebelum barang dijual kepada konsumen, barang-barang dagangan dicatat dulu pada akun ini.

  1. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan sudah ditentukan saat membeli barang yang akan dijual kembali. Harganya cenderung mengikuti harga pasar dalam satu periode.

  1. Akun Persediaan

Akun ini mencatat jumlah persediaan barang yang tersisa di perusahaan dalam satu periode. Akun persediaan dicatat setelah tutup transaksi selama kurun waktu tertentu.

  1. Akun Potongan Tunai

Akun ini muncul ketika perusahaan memberikan diskon bagi konsumen yang melakukan pembayaran tunai. Biasanya ketika konsumen membeli barang dalam nominal cukup besar. Dalam dunia bisnis, potongan ini sebagai bentuk apresiasi kepada kosumen.

  1. Akun Potongan Pembelian

Sama tapi tak serupa dengan akun potongan tunai, akun ini muncul karena produsen memberikan diskon ke perusahaan. Biasanya jika perusahaan membeli barang secara tunai dan dalam jumlah tertentu, maka akan dicatat di akun ini.

Baca juga: Akuntansi sebagai Sistem Informasi

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Tahap pencatatan akuntansi perusahaan dagang diperlukan agar pemilik tahu keluar-masuknya uang. Transaksi yang terjadi setiap saat juga mudah dilacak jika perusahaan menerapkan siklus akuntansi. Sehingga, ketika selesai satu periode perusahaan memiliki laporan keuangan. Berikut tahapan-tahapan siklus akuntansi:

  1. Identifikasi Transaksi di Jurnal Umum

Tahap pertama ialah mencatat semua transaksi yang terjadi ke jurnal umum. Baik itu berupa penjualan maupun barang masuk. Ada dua metode untuk membuat jurnal umum, yaitu metode periodik (fisik) dan perpetual (terus-menerus).

Jurnal umum periodik biasanya digunakan perusahaan yang menjual barang dengan harga relatif murah, tetapi sering terjadi. Dalam metode ini, perpindahan keluar masuk barang tidak perlu dicatat. Alhasil akun persediaan barang tidak bisa diketahui setiap saat, karena pencatatan hanya dilakukan pada akhir periode.

Sedangkan metode perpetual sering digunakan perusahaan yang menjual barang dengan harga cukup mahal. Setiap transaksi selalu dicatat terus-menerus dan terperinci, sehingga persediaan barang dapat diketahui. Jadi bisa dibilang metode perpetual hasilnya lebih akurat dibandingkan metode periodik.

Tanggal

KeteranganNama AkunDebet

Kredit

1 Maret 2023Pembelian barang secara tunaiPembelianRp xxx
KasRp xxx

Tabel 1. Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang

  1. Mencatat Akun di Jurnal Khusus

Perusahaan dengan jumlah transaksi sedikit cukup menggunakan jurnal umum saja. Lain cerita bagi perusahaan dengan transaksi besar dan cenderung sering, tentu sulit untuk mengelompokkan akun. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan jurnal khusus untuk mewadahi transaksi tertentu. Jurnal khusus digunakan agar lebih efisien waktu dan tenaga. Berikut beberapa jenis jurnal khusus, yaitu:

  1. Jurnal pembelian : mencatat pembelian barang atau aktiva lain secara kredit.
  2. Jurnal pengeluaran kas : mencatat transaksi pengeluaran kas.
  3. Jurnal penjualan : mencatat transaksi penjualan hanya barang secara kredit.
  4. Jurnal penerimaan kas : mencatat transaksi penerimaan kas.
  5. Jurnal memorial : mencatat retur pembelian dan retur penjualan.

Tgl.

Uraian

Ref

Debit

Kredit

KasPot. PenjualanPiutang Dagang

Penjualan

Serba-serbi

AkunRefJumlah
2/10, n/30CV. Nisan Abadi2.940.00060.0003.000.000300.000

Tabel 2. Contoh Jurnal Khusus Penerimaan Kas

  1. Transfer Akun ke Buku Besar

Setelah entri akun ke jurnal umum dan khusus, berikutnya akun ditransfer ke buku besar. Tujuan tahapan ini ialah merinci data dalam satu akun. Jenis transaksi yang dicatat adalah akun utang dan piutang. Kemudian hasilnya dapat dijadikan dasar informasi untuk menyusun neraca saldo perusahaan dagang.

  1. Menyusun Neraca Saldo Belum Disesuaikan

Tahap pencatatan akuntansi perusahaan dagang ini akan muncul sebelum menyusun jurnal penyesuaian. Saldo yang sudah diposting pada buku besar dipindahkan ke daftar saldo. Pada neraca saldo belum disesuaikan akan terlihat kesalahan dalam posting debet atau kredit.

  1. Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian merupakan entri terakhir dalam tahapan perjunalan. Jurnal ini muncul karena adanya transaksi yang mempengaruhi beberapa akun perusahaan, bahkan bisa memunculkan akun baru.

Ada tiga jenis entri yang disesuaikan yaitu pembayaran di muka, akrual, dan pengeluaran non-tunai. Masing-masing entri tersebut tinggal disesuaikan dengan pendapatan atau pengeluaran sesuai dengan periode yang berjalan.

No.

Transaksi yang Disesuaikan

Jurnal Penyesuaian

1.

Pemakaian Perlengkapan

Beban PerlengkapanRp xxx
                Perlengkapan

    Rp xxx

Tabel 3. Contoh Jurnal Penyesuaian

  1. Transfer Akun ke Neraca Saldo Sudah Disesuaikan

Nama lain siklus ini ialah neraca saldo setelah penyesuaian. Maksudnya tahap ini dibuat setelah laporan jurnal penyesuaian akhir periode. Daftar saldo yang sudah ada disesuaikan pada akun-akun tertentu. Bisa juga muncul akun baru hasil dari penyesuaian jurnal. Hal terpenting antara debet dan kredit harus balance, jika tidak berarti perlu dilakukan cek ulang.

  1. Membuat Neraca Lajur

Neraca lajur atau kertas kerja adalah alat bantu untuk menyusun laporan keuangan. Tujuannya untuk meringkas informasi akun dari neraca seldo, jurnal penyesuaian, dan neraca saldo sudah disesuaikan. Hal ini dapat membantu penyusunan laporan keuangan dan menemukan kesalahan pada jurnal penyesuaian.

  1. Menyusun Laporan Keuangan

Laporan keuangan berfungsi untuk memudahkan pengguna informasi akuntansi mengetahui posisi keuangam perusahaan. Berikut beberapa laporan yang akan disusun, antara lain :

Laporan Laba Rugi

Laporan ini berperan untuk mengukur dan mengetahui kinerja perusahaan selama satu tahun. Dari laporan laba rugi, pihak internal maupun eksternal perusahaan bisa mengetahui informasi laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi terdiri dari akun pendapatan dan beban selama satu periode berjalan.

PD Barokah

Laporan Laba Rugi

31 Desember 2015

PenjualanRp 85.000.000
Persediaan AwalRp 10.000.000
PembelianRp 70.000.000
Rp 80.000.000
Persediaan AkhirRp 14.000.000

                 HPP

Rp 66.000.000

                 Laba Kotor

Rp 19.000.000

                 Biaya Usaha

Rp   7.000.000

                 Laba Bersih

Rp 12.000.000

Tabel 4. Contoh Laporan Laba Rugi

Laporan Neraca

Laporan ini memuat informasi akun-akun aktiva dan pasiva. Tujuannya memberi informasi terkait keseimbangan perusahaan. Pihak terkait bisa menganalisa apakah perusahaan tersebut dalam kondisi yang sehat atau tidak. Melalui laporan neraca juga Anda dapat memprediksi aliran kas di masa mendatang, serta berperan untuk menganalisis profitabilitas dan likuiditas.

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan keuangan yang berisi akun-akun ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan disusun setelah neraca lajur dan laporan laba rugi selesai. Karena data laporan berasal dengan laba atau rugi bersih. Fungsinya untuk memantau modal yang masuk, mengikhtisar aktiva pembayaran dan investasi, serta menyajikan data perubahan modal kerja.

Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi, Pelajari Materinya!

  1. Membuat Jurnal Penutup

Tahap pencatatan akuntansi perusahaan dagang ini digunakan untuk menutup akun pendapatan, beban, dan prive. Sehingga di akhir periode akun-akun tersebut mempunyai saldo nol. Jurnal penutup akan menghapus semua akun sementara, dan mentransfer saldo ke akun permanen.

  1. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan

Siklus akuntansi ini berperan untuk menyesuaikan antara neraca saldo dengan jurnal penutup. Anda tidak akan menemukan akun prive, pendapatan, maupun beban karena sudah ditutup di jurnal penutup. Fungsi utama tahap ini ialah mencatat kembali akun-akun yang berubah, baik saldo maupun nama akun.

  1. Membuat Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik bersifat opsional sebab hanya untuk akun-akun tertentu saja. Jurnal ini dibuat pada awal Januari, dan berfungsi untuk mengurangi kemungkinan salah pencatatan akun pendapatan dan beban.

Pemahaman Akhir

Dalam mengelola perusahaan dagang, perhatian yang cermat terhadap siklus keuangan sangat penting untuk menjaga stabilitas bisnis. Penggunaan sistem akuntansi yang tepat membantu para entrepreneur untuk mencatat dan melacak transaksi dengan lebih efisien. Tahap pencatatan akuntansi pada perusahaan dagang melibatkan berbagai akun dan proses yang mendukung pembuatan laporan keuangan yang akurat.

Perusahaan dagang memiliki ciri-ciri khas, seperti aktivitas pembelian dan penjualan barang dagang, serta keterlibatan dalam pembayaran hutang dan piutang usaha. Berbagai jenis perusahaan dagang, seperti pedagang besar, menengah, kecil, bahan baku, dan barang jadi, memiliki peran yang berbeda dalam pasar.

Akuntansi perusahaan dagang melibatkan berbagai akun penting seperti akun penjualan, akun retur penjualan, akun pembelian, akun harga pokok penjualan (HPP), akun persediaan, akun potongan tunai, dan lainnya. Siklus akuntansi perusahaan dagang mencakup langkah-langkah seperti identifikasi transaksi, pencatatan akun, transfer ke buku besar, penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, jurnal penutup, dan penyusunan neraca saldo.

Melalui tahap-tahap ini, perusahaan dapat menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan ekuitas. Jurnal pembalik juga bisa digunakan untuk menghindari kesalahan pencatatan pada awal periode baru.

Dengan menjalankan siklus akuntansi dengan benar, pemilik bisnis dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan komprehensif. Ini membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan menjaga kesehatan keuangan perusahaan, sehingga mencapai stabilitas dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Sebagian besar pelajar maupun mahasiswa jurusan ekonomi mengakui, bahwa ilmu akuntansi perlu kejelian ekstra dalam memahami. Proses pengerjaannya pun juga memerlukan ketelitian tinggi. Tapi jangan khawatir, lewat pembahasan ini Anda akan lebih mudah saat belajar akuntansi. Jangan menyerah, tetap semangat belajar


Sumber :

Erica, Denny. 2020. Modul Praktikum Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta:  Universitas Bina Sarana Informatika.

Tim Neutron. 2014. Belajar Praktis Ekonomi-Akuntansi Kelas XII IPS. Yogyakarta: Neutron Yogyakarta.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Aisha Karina

Haloo, kenalkan saya adalah seorang guru les privat Bahasa Inggris dan Ekonomi. Selain sibuk dengan jadwal les privat, saya juga seorang Content Writer. Semoga tulisan saya bisa membantu yaa. Semangatt ^^

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *