Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa mengandalkan siklus akuntansi untuk memantau arus keuangan perusahaan. Siklus akuntansi perusahaan jasa hampir sama dengan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada jenis akun dan setiap kegiatan usaha berpengaruh pada jurnal akuntansi. Penasaran bagaimana siklus akuntansi perusahaan jasa? Yuk simak pembahasan berikut.

Apa Itu Perusahaan Jasa?

akuntansi perusahaan jasa
Sumber: Steve Buissinne dari Pixabay

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bentuk usaha perusahaan ini tidak berwujud dan memiliki manfaat intangible. Model bisnisnya langsung berinteraksi dengan para konsumen. Tidak ada produk fisik dalam perusahaan jasa, pemilik usaha murni menawarkan soft skill yang dimiliki.

Perusahaan jasa menjual layanan kepada customer untuk menghasilkan uang. Biasanya ada tarif yang ditetapkan berdasarkan ketentuan tertentu. Sebagai contoh penyedia jasa les privat. Ada standar biaya yang dibebankan kepada wali murid, misalnya pembayaran dihitung berdasarkan jarak rumah dan durasi mengajar.

Di era serba teknologi sekarang, perusahaan jasa mulai merambah pada sistem online. Sebut saja jasa pelayanan antar-jemput dan pemesanan makanan. Jika dulu Anda harus meluangkan waktu untuk membeli makanan keluar rumah, sekarang jauh lebih mudah menggunakan aplikasi.

Bisa dibilang imbas kemajuan teknologi berdampak besar pada perkembangan perusahaan jasa. Semakin banyak pelaku bisnis yang berlomba-lomba melakukan inovasi produk pelayanan. Mengingat konsumen masa kini cenderung menyukai hal-hal praktis, maka kondisi tersebut menjadi peluang baru bagi para pengusaha.

Baca juga: Kewirausahaan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Konsep, Sifat dan Karakteristik

Karakteristik Perusahaan Jasa

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, perusahaan jasa mengandalkan layanan jasa untuk para konsumen. Sehingga transaksi keuangan hanya seputar pelayanan jasa supaya memperoleh pendapatan dan pembayaran. Dari pendapatan inilah perusahaan bisa memperkirakan laba setelah dikurangi dengan pengeluaran biaya-biaya lain.

Perusahaan jasa tidak menjual produk yang bisa dilihat, melainkan manfaatnya dapat langsung dirasakan konsumen. Masing-masing pelayanan tidak sama hasilnya karena bergantung pada kepuasan pelanggan. Oleh sebab itu, pemilik usaha jasa berlomba upgrade pelayanan. Mengingat penilaian konsumen sangat penting untuk meningkatkan rating perusahaan.

Tidak seperti perusahaan dagang, pemilik usaha jasa tidak perlu mengeluarkan biaya produksi. Sebagian besar modal dialokasikan untuk biaya pemasaran dan kebutuhan pelayanan. Maka dari itu, pada laporan keuangan tidak ada pencatatan terkait harga pokok produksi (HPP) dan penjualan.

Karakteristik selajutnya yaitu perusahaan jasa tidak punya standar umum harga. Berbeda pelayanan yang diberikan, maka berbeda pula tarifnya. Semakin premium jenis layanan jasa berarti konsumen berani membayar mahal. Hal ini juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan.

Jenis-Jenis Perusahaan Jasa

Ada banyak jenis penyedia jasa yang berkembang di Indonesia. Apalagi seiring dengan majunya teknologi, perusahaan jasa mengembangkan pelayanan ke arah digital. Jenis layanan yang ditawarkan juga semakin bervariasi. Tentunya jenis layanan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut rangkuman beberapa jenis usaha jasa:

  1. Perusahaan Jasa Keuangan

Coba Anda cek smartphone sekarang, apa saja aplikasi yang Anda install? Pasti salah satunya terdapat aplikasi m-banking. Kecepatan global dan padatnya aktivitas membuat Anda malas meluangkan waktu sekedar ke ATM untuk transfer uang. Oleh sebab itu, industri perbankan menangkap peluang ini untuk kemudahan transaksi para nasabah.

Adapula layanan jasa keuangan baru seperti e-wallet atau dompet digital. Bahkan saat ini e-wallet menjadi tren baru model pembayaran di masyarakat. Karena fungsinya tidak hanya untuk pelunasan transaksi saja, tetapi pengguna bisa melakukan pembayaran tagihan listrik hingga membeli pulsa.

  1. Perusahaan Jasa Pendidikan

Siklus akuntansi perusahaan jasa boleh dibilang lebih mudah daripada perusahaan dagang. Karena jenis usaha yang ditawarkan tidak berwujud alias berupa jasa antar personel saja. Hal ini terbukti dari maraknya lembaga jasa pendidikan berbasis online. Jadi kegiatan belajar-mengajar tidak hanya monoton di dalam kelas, melainkan dilakukan melalui platform digital.

Saat ini banyak bimbingan belajar online yang menyediakan program pendampingan belajar. Bertambahnya tingkat kesulitan materi pelajaran membuat pelajar harus belajar ekstra. Tidak semua materi mudah dipahami, oleh karenanya siswa membutuhkan guru pendamping. Inilah kesempatan yang dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis jasa.

Anda cukup mengambil paket belajar sesuai kebutuhan, kemudian mendapat banyak fasilitas pendidikan setelah pelunasan. Mulai mentor, durasi kelas, akses latihan soal, hingga video pembelajaran dapat Anda dapatkan dari jenis perusahaan jasa ini.

  1. Perusahaan Jasa Tour dan Travel

Agen travel dan biro perjalanan wisata bergerak di bidang jasa serupa, yaitu pariwisata. Keduanya menyediakan produk paket wisata yang sudah disusun oleh agen perjalanan, dan wisata sesuai permintaan wisatawan. Tentu saja tarifnya berbeda, produk wisata sesuai request harganya cenderung lebih mahal.

Setiap agen perjalanan mempunyai jenis pelayanan yang berbeda. Ada yang menyediakan moda transportasi sekaligus penginapan, ada yang unggul di konsumsi, ada pula yang menyediakan jasa fotografer. Masing-masing agen travel mempunyai nilai tambah sendiri di mata para konsumen.

  1. Perusahaan Jasa Kesehatan

Peluang jasa ini lumayan besar karena selalu dibutuhkan semua orang. Profesi yang bergerak di medis akan terus bertambah di masa depan. Mulai dari membuka layanan kesehatan pribadi, perawatan gigi, hingga jasa pembuatan gigi. Bahkan sekarang Anda bisa mengakses aplikasi kesehatan secara online, dan memungkinkan untuk konsultasi dengan dokter terkait diagnosa penyakit.

  1. Perusahaan Jasa Transportasi

Siklus akuntansi perusahaan jasa tidak mencatat penjualan, karena tidak ada barang fisik yang dijual. Melainkan menawarkan layanan jasa untuk memudahkan konsumen. Salah satunya perusahaan jasa transportasi. Tarif setiap kendaraan berbeda tergantung jarak tempuh, waktu tempuh, dan jenis akomodasi.

Dulu layanan jasa ini dilakukan secara tradisional, kini perusahaan berinovasi dengan menyediakan jasa transportasi berbasis aplikasi. Pengguna tinggal mengatur titik jemput dan lokasi tujuan, maka driver akan datang sendirinya. Tidak perlu repot mencari pangkalan ojek maupun tawar-menawar tarif.

  1. Perusahaan Jasa Logistik

Perusahaan jasa ekspedisi sudah berdiri sejak lama. Ada biaya pengiriman yang dihitung berdasarkan jarak, berat dan bentuk barang, serta jenis layanan. Biasanya waktu perkiraan barang datang sekitar 3-5 hari, untuk paket kilat bisa 1-2 hari saja. Anda bisa menggunakan layanan jasa logistik baik offline maupun online, tergantung nama perusahaannya.

  1. Perusahaan Jasa Asuransi

Sebelum produk jasa asuransi berkurang peminat, dulu perusahaan jasa asuransi bertebaran di Indonesia. Industri ini menawarkan jasa perlindungan kesehatan, kematian, kecelakaan, hingga perawatan rumah sakit. Nasabah wajib membayar premi sesuai produk asuransi yang dipilih. Mulai dari per-bulan, per-tiga bulan, dan per-satu tahun.

Baca juga: Badan Usaha: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Bentuk

Tahap Akuntansi Perusahaan Jasa

Setiap perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk mengendalikan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal dapat mengetahui peforma perusahaan selama satu periode. Tak terkecuali perusahaan jasa guna melihat laporan laba atau rugi, serta menganalisis apa saja layanan yang perlu dibenahi.

Perusahaan jasa memiliki siklus akuntansi seperti pada umumnya. Setiap transaksi perlu dianalisa baru selanjutnya diposting ke jurnal umum. Di akhir periode ditutup dengan pelaporan keuangan. Sehingga bisa menjadi acuan untuk bulan berikutnya. Berikut tahapan-tahapan yang perlu dilakukan:

  1. Identifikasi Transaksi

Langkah awal yang perlu dilakukan ialah mengindentifikasi dan menganalisa transaksi. Tujuannya untuk mengetahui valid tidaknya transaksi tersebut. Tidak semua transaksi boleh dicatat, hanya transaksi yang menyebabkan perubahan posisi keuangan perusahaan saja. Selain itu mempunyai bukti transaksi kuat seperti kuitansi, nota pembelian, dan sebagainya.

Jangan lupa gunakan persamaan dasar akuntansi, yaitu aktiva sama dengan pasiva. Maksudnya kelompok aktiva harus berbanding lurus dengan kewajiban dan ekuitas. Tahap identifikasi ini untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan. Disamping itu menghindari dua kali kerja jika ada kesalahan posting akun.

  1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum

Siklus akuntansi perusahaan jasa berikutnya ialah menyusun jurnal umum. Kumpulkan semua data-data transaksi dan catat kronologisnya di jurnal umum. Tujuannya untuk membantu Anda melakukan tahap akuntansi berikutnya. Pelan-pelan saja ketika mencatat transaksi, usahakan fokus dan cermat saat melakukan pencatatan.

  1. Posting ke Buku Besar

Buku besar dibutuhkan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada tahap ini Anda akan menggolongkan transaksi sesuai dengan nama akun, nomor, dan tanggal. Seluruh transaksi perusahaan jasa akan masuk pada satu buku besar. Kemudian input masing-masing saldo pada setiap akun.

  1. Menyusun Neraca Saldo

Nominal saldo pada setiap akun di buku besar akan dipindahkan ke neraca saldo. Pastikan saldo debet dan kredit seimbang, tandanya tidak ada kesalahan dalam input transaksi. Tetapi, kalau debet dan kredit tidak balance berarti Anda perlu menganalisa ulang pada buku besar. Hal tersebut wajar terjadi ketika ada kesalahan saat indentifikasi transaksi.

  1. Membuat Jurnal Penyesuaian

Tahap ini dilakukan pada akhir periode pencatatan. Baik transaksi yang salah maupun belum tercatat akan disesuaikan. Jurnal penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, bisa juga ketika laporan akan disusun. Jurnal ini juga menyebabkan munculnya akun baru hasil dari penyesuaian.

  1. Menyusun Neraca Saldo Sudah Disesuaikan

Laporan ini merupakan gabungan dari neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Tulis dulu semua akun dari buku besar, lalu isi saldo akun dari neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Nantinya akan muncul penyesuaian beberapa akun seperti uang sewa yang belum dibayar, penyusutan peralatan, dan sebagainya. Pastikan antara aktiva dan pasiva harus tetap seimbang.

  1. Membuat Neraca Lajur

Neraca lajur atau kertas kerja adalah alat bantu agar lebih mudah saat menyusun laporan keuangan. Tujuannya untuk meringkas informasi dari neraca saldo, jurnal penyesuian, dan neraca saldo sudah disesuaikan. Selain itu, lewat neraca lajur Anda dapat menemukan kesalahan dalam jurnal penyesuaian.

Baca juga: Manajemen: Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, Prinsip, dan Bidang-Bidang Manajemen

  1. Menyusun Laporan Keuangan

Setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi perusahaan. Apakah posisi keuangan stabil, peforma pekerja meningkat, permintaan layanan meningkat, atau malah mengalami kerugian. Ada empat jenis laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.

Tetapi hanya laporan laba rugi dan neraca saja yang menjadi acuan profitabilitas. Dalam laporan laba rugi mencantumkan pendapatan dan beban. Tidak ada penghitungan HPP karena perusahaan jasa tidak menawarkan barang fisik. Laporan laba rugi berfungsi untuk mengetahui perusahaan untung atau rugi selama satu periode.

PendapatanRp xxx
Beban :
Beban teleponRp xxx
Beban listrikRp xxx
Beban perlengkapanRp xxx
Beban penyusutan perlengkapanRp xxx

Total beban

Rp xxx

Laba bersih

Rp xxx

Tabel 1. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

  1. Menyusun Jurnal Penutup

Jurnal penutup harus dibuat untuk menutup rekening nominal pada laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Caranya dengan membuat saldo menjadi nol. Mengapa harus ditutup? Karena rekening nominal digunakan untuk mengukur aktivitas yang terjadi selama periode berjalan. Jurnal penutup biasanya dibuat ketika akhir periode.

  1. Menyusun Jurnal Pembalik

Fungsi jurnal pembalik ialah membalik beberapa akun pada jurnal penyesuaian. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan terjadi salah pencatatan pada pendapatan dan beban. Selain itu untuk memudahkan pencatatan transaksi untuk periode selanjutnya. Tahap ini bersifat opsional, jika dicantumkan laporan keuangan lebih sempurna.

  1. Neraca Setelah Penutupan

Tahap terakhir ini berisikan saldo akhir perusahaan, yang dijadikan sebagai saldo awal periode berikutnya. Isi neraca adalah akun-akun permanen dari daftar saldo rekening pada buku besar. Tujuannya agar memperoleh saldo yang sudah benar dan seimbang.

Pada perusahaan jasa siklus akuntansi cenderung lebih sederhana. Karena tidak ada transaksi penjualan dan pembelian yang mendetail. Meskipun begitu peletakkan akun-akun tetap perlu teliti. Karena tujuannya membuat laporan keuangan perusahaan. Itulah pembahasan tentang akuntansi pada perusahaan jasa. Selamat belajar!

Pemahaman Akhir

Dalam dunia bisnis, perusahaan jasa memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen dengan menyediakan layanan. Model bisnis perusahaan jasa didasarkan pada pemberian layanan tanpa produk fisik yang dapat langsung dirasakan oleh konsumen. Perusahaan jasa mengandalkan siklus akuntansi untuk memantau arus keuangan mereka dan menganalisis performa perusahaan.

Karakteristik perusahaan jasa meliputi penekanan pada pelayanan kepada konsumen, di mana kepuasan pelanggan menjadi faktor penting dalam menilai kualitas layanan. Berbeda dengan perusahaan dagang, perusahaan jasa tidak memiliki produk fisik yang dijual, sehingga biaya produksi tidak menjadi fokus utama. Tarif layanan bervariasi berdasarkan jenis dan tingkat keunggulan layanan yang diberikan.

Jenis-jenis perusahaan jasa sangat beragam, termasuk perusahaan jasa keuangan, pendidikan, tour dan travel, kesehatan, transportasi, logistik, serta asuransi. Kemajuan teknologi telah memungkinkan perusahaan jasa untuk merambah ke ranah online, memberikan kemudahan akses dan lebih banyak opsi layanan kepada konsumen.

Siklus akuntansi perusahaan jasa memiliki tahapan yang mirip dengan siklus akuntansi perusahaan dagang. Tahapan tersebut meliputi identifikasi transaksi, pencatatan di jurnal umum, posting ke buku besar, menyusun neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, menyusun neraca saldo sudah disesuaikan, membuat neraca lajur, menyusun laporan keuangan, menyusun jurnal penutup, dan menyusun jurnal pembalik. Laporan keuangan perusahaan jasa, seperti laporan laba rugi dan neraca, memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dan membantu pengambilan keputusan.

Dalam konteks modern, teknologi memainkan peran penting dalam perkembangan perusahaan jasa. Inovasi dalam pelayanan dan peningkatan layanan berbasis online menjadi salah satu kunci kesuksesan perusahaan jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan berubah-ubah.

Sumber :

Suparlan, HB. 2006. Akuntansi Perusahaan Jasa: Bahan Ajar untuk Diklat Guru Akuntansi SMA Jenjang Dasar. Jakarta: Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PKn dan IPS.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Aisha Karina

Haloo, kenalkan saya adalah seorang guru les privat Bahasa Inggris dan Ekonomi. Selain sibuk dengan jadwal les privat, saya juga seorang Content Writer. Semoga tulisan saya bisa membantu yaa. Semangatt ^^

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *