Manajemen: Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, Prinsip, dan Bidang-Bidang Manajemen

Manajemen erat sekali terapan ilmunya dengan kehidupan sehari-hari. Seperti mengatur waktu dengan baik disela padatnya aktivitas. Tanpa mengetahui teknik ilmu tata kelola ini mungkin Anda akan merasa kesulitan mengatur prioritas. Ilmu manajemen membantu Anda merampungkan tugas-tugas tepat waktu. Yuk simak pembahasan lengkapnya disini.

Pengertian Manajemen

Pernahkah Anda merasa kesulitan mengatur waktu? Seolah-olah waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Atau Anda merasa heran orang lain bisa menuntaskan tugas tepat waktu, padahal punya porsi waktu yang sama, sedangkan Anda tidak. Jawabannya ialah orang lain paham bagaimana mengelola waktu sebaik mungkin.

Anda memerlukan ilmu manajemen agar dapat mengerjakan pekerjaan secara disiplin. Jangan sampai membuang waktu dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Misalnya, saat jam kerja Anda asyik membuka sosial media padahal tugas masih menumpuk. Alhasil Anda harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda.

Lalu seperti apa ilmu manajemen itu? Manajemen adalah serangkaian kegiatan mempengaruhi dan mengatur segala sesuatu yang dikerjakan individu maupun kelompok. Ilmu tata kelola ini mengendalikan tindakan supaya mencapai sasaran tertentu, dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Bisa disimpulkan bahwa manajemen yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen juga merupakan seni yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Tanpa mengetahui teori ilmunya, manajemen secara otomatis diterapkan setiap orang. Hanya saja jika lebih memahami ilmunya akan semakin mudah saat penerapan.

Baca juga: Koperasi : Pengertian, Landasan, Asas, Prinsip, dan Jenisnya

Unsur-Unsur Manajemen

The Six M merupakan enam unsur yang terkandung dalam manajemen. Unsur-unsur tersebut berperan untuk memaksimalkan kinerja manajemen dalam aktivitas bisnis. 6 unsur penting ini saling melengkapi dan posisinya setara. Apabila ada yang hilang satu unsur, maka agenda bisnis tidak bisa berjalan luncur. Berikut ini unsur-unsur tersebut, yaitu:

  1. Man (Manusia atau Tenaga Kerja)

Sumber daya manusia bertugas untuk membuat dan mengolah rencana sesuai tujuan. Manusia sebagai penggerak atau tenaga kerja guna merealisasikan ide-ide inovatif. Tanpa adanya tenaga kerja kegiatan manajemen tidak bisa berlangsung. Mengingat manusia atau tenaga kerja merupakan aset berharga dalam manajemen.

Bagi perusahaan, aset tenaga kerja mengacu pada sumber daya manusia yang berkomitmen untuk kemajuan perusahaan. Tenaga kerja yang berperan penuh terhadap hasil peforma perusahaan. Sebagai contoh tim pemasaran yang membuat strategi marketing untuk penawaran produk. Itulah mengapa unsur man sangat diperlukan guna berjalannya manajemen perusahaan.

  1. Money (Uang)

Tidak dipungkiri uang merupakan modal utama melakukan bisnis. Tanpa modal sebuah bisnis akan berjalan tidak seimbang. Hal ini karena suatu perusahaan membutuhkan biaya operasional, baik untuk keperluan produksi maupun biaya keseharian. Maka dari itu, unsur money menempati posisi penting setelah man untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Materials (Barang)

Unsur barang yang dimaksud ialah bahan baku untuk menghasilkan barang atau jasa. Pemilik bisnis harus jeli untuk mendapatkan kualitas barang terbaik. Pasalnya kualitas bahan baku akan mempengaruhi kualitas produk. Jika material bahan baku yang dipilih buruk, kemungkinan produk yang dihasilkan kurang diminati pasar.

  1. Machine (Mesin)

Kemajuan teknologi menciptakan mesin-mesin canggih untuk meringankan beban tenaga kerja. Mesin berfungsi sebagai alat produksi untuk memproses bahan baku menjadi setengah jadi, bahkan menjadi barang siap pakai. Tidak hanya alat produksi saja, peralatan kantor seperti komputer, perangkat lunak, serta server sebagai penunjang keberhasilan manajemen.

  1. Methods (Metode)

Ilmu tata kelola ini mempunyai unsur methods yang berarti tata cara pelaksanaan manajemen. Setiap perusahaan pasti memiliki suatu metode rahasia dalam mengelola bisnis. Metode tersebut hanya diketahui kalangan tertentu dalam perusahaan. Metode ini menghasilkan ide-ide kreatif yang berguna untuk meningkatkan profit.

  1. Market (Pasar)

Target pasar setiap produk berbeda, tergantung dari harga, lokasi, dan peminatnya. Pilihan lokasi market yang tepat berdampak pada naiknya pembelian. Biasanya lokasi market di pusat kota yang ramai dicari pelanggan. Selain itu, barang atau jasa yang Anda tawarkan baiknya bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar.

Teori-Teori Manajemen

Perkembangan ilmu manajemen yang semakin cepat menimbulkan munculnya teori-teori manajemen. Ada berbagai studi analisis dari kalangan ahli yang mengklasifikasikan ilmu manajemen dalam beberapa aliran. Diantaranya aliran klasik, aliran perilaku, aliran manajemen ilmiah, dan berbagai aliran lain. Berikut penjelasannya :

  1. Aliran Klasik

Aliran ini menjelaskan bahwa manajemen harus dilaksanakan sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen. Kegiatan bisnis baiknya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, hingga pengawasan agar berjalan sesuai tujuan. Tokoh aliran klasik berpendapat bahwa keterlibatan fungsi-fungsi manajemen akan mempermudah kinerja perusahaan.

  1. Aliran Perilaku

Berbeda dengan aliran klasik, aliran perilaku menitikberatkan aspek manusia sebagai pelaku manajemen. Penerapannya dalam perusahaan ialah interaksi antar tenaga kerja. Hubungan baik para pegawai di kantor akan mempermudah kinerja manajemen. Tokoh aliran ini menuntut sumber daya manusia paham manajemen dasar.

  1. Aliran Manajemen Ilmiah

Dalam pengembangan teorinya, aliran ini menerapkan ilmu matematika dan ilmu statis. Penerapan manajemen diukur dengan angka guna mencapai tujuan. Begitu pula untuk mengukur keberhasilan perusahaan. Ada target angka yang diciptakan untuk memacu prestasi para tenaga kerja.

  1. Aliran Analisis Sistem

Pemikiran aliran ini berfokus pada penerapan yang berhubungan dengan bidang lain. Ilmu tata kelola digunakan untuk mengatur kinerja para tenaga kerja. Ada benefit yang akan didapatkan pegawai sebagai motivasi. Diantaranya penggajian, kesejahteraan, tunjangan, jaminan hari tua, dan lain-lain.

  1. Aliran Manajemen berdasarkan Hasil

Menurut para ahli, perusahaan akan berhasil jika strategi dan target terlampaui. Para tokoh di aliran ini berfokus pada hasil yang dicapai. Ada tolak ukur angka yang menjadi target serta beberapa kriteria pencapaian. Sebagian besar perusahaan dengan aliran ini minim interaksi antar karyawan.

  1. Aliran Manajemen Mutu

Setiap perusahaan pasti memiliki standar kepuasaan konsumen. Tujuannya untuk merencanakan usaha-usaha apa yang perlu dilakukan. Penilaian konsumen menjadi prioritas utama untuk mengukur keberhasilan pelayanan. Jika penilaian konsumen buruk, maka bisa menjadi bahan evaluasi.

Baca juga: Kewirausahaan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Konsep, Sifat dan Karakteristik

Fungsi-Fungsi Manajemen

Ilmu manajemen menjadi acuan tim manajemen untuk merancang peforma perusahaan. Dalam prosesnya, perusahaan menerapkan fungsi-fungsi manajemen untuk mempermudah pekerjaan. Selain itu, fungsi-fungsi tersebut menjadi patokan para tenaga kerja bekerja secara profesional. Berikut fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan:

  1. Planning (Perencanaan)

Sebelum memulai eksekusi, tim manajemen terlebih dulu merancang strategi. Tujuannya agar ketika turun lapangan tidak bingung apa yang ingin dituju. Proses ini disebut planning atau perencanaan. Planning menetapkan tujuan yang ingin dicapai dan tindakan yang perlu dilakukan. Untuk memudahkan biasanya tim manajemen menjawab pertanyaan 5W + 1H.

  1. Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi ini bertujuan mengelompokkan orang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu menyusun jalinan hubungan kerjasama antar satuan-satuan organisasi. Organizing mempunyai banyak manfaat seperti setiap orang tahu tugasnya, pola kerjasama dapat tercipta dengan baik, serta meminimal dua kali kerja atau tumpang tindih wewenang antar individu.

  1. Staffing (Tenaga Kerja)

Perusahaan seringkali mengadakan open recruitment untuk memperoleh tenaga kerja yang terampil. Sebelumnya, tim manajemen melakukan kegiatan staffing untuk menganalisis dan menetapkan metode penerimaan calon-calon pegawai. Tim manajemen yang akan menentukan jumlah dan divisi mana yang memerlukan tenaga kerja tambahan.

  1. Directing (Pengarahan)

Ilmu tata kelola mengatur aktivitas dalam manajemen berupa pekerjaan memerintah dan menugaskan. Bukan untuk tujuan buruk, melainkan guna mengarahkan pekerjaan agar mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bahasa lainnya ialah kerjasama namun ada kepala tim yang bertanggung jawab penuh atas keberhasilan satu divisi.

  1. Actuating (Pelaksanaan)

Kegiatan menggerakkan tenaga kerja agar bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Tim manajemen memberikan motivasi agar pegawai berkeinginan, bertujuan, dan bergerak di visi misi yang sama. Selain itu supaya tenaga kerja merasa berkepentingan dan dilibatkan dalam setiap aktivitas perusahaan.

  1. Leading (Memimpin)

Kemampuan memimpin orang lain bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab lebih. Para pemimpin perusahaan tersebut harus pintar berkomunikasi dengan bawahannya. Harus lebih tegas dan cerdas dalam transfer ilmu ke bawahan untuk meminimal terjadi miscommunication.

  1. Commanding (Pengkomandoan)

Aktivitas manajemen dimana pemilik bisnis menugaskan kepada para pemimpin perusahaan, untuk mengkomando jalannya perusahaan. Isinya berupa perintah untuk meningkatkan kinerja semua pegawai dan target keberhasilan.

  1. Coordinating (Pengkoordinasian)

Aktivitas manajemen ini bertujuan untuk menghubungkan dan menyelaraskan tenaga kerja dengan pekerjaannya. Sehingga alur perusahaan bisa berlangsung secara tertib dan seirama. Disamping itu coordinating menyatukan pekerjaan yang bersebrangan agar saling bekerja sama.

  1. Inovating (Inovasi)

Inovasi adalah usaha untuk menciptakan ide baru yang belum pernah ada. Aktivitas ini membutuhkan kreativitas untuk merealisasikan ide yang bisa diterima publik. Boleh juga menciptakan sistem baru untuk perusahaan dengan manfaat yang lebih besar dari sebelumnya.

  1. Reporting (Pelaporan)

Pemilik perusahaan pasti ingin mengetahui sejauh mana bisnisnya berkembang. Maka dari itu, tim manajemen perlu mengadakan kegiatan reporting untuk melaporkan hasil dari pelaksanaan kerja. Ada berbagai laporan yang diperiksa, termasuk laporan keuangan guna melihat laba atau rugi perusahaan.

  1. Controlling (Pengawasan)

Banyak kegiatan manajemen pada proses controlling untuk menjamin jalannya pekerjaan dengan teratur. Hal ini supaya proses kerja tetap berada pada garis yang telah ditentukan. Adapun langkah yang dilakukan ialah membuat standar prestasi kerja, melakukan tindak lanjut, dan menilai baik buruk kinerja.

Prinsip-Prinsip Manajemen

Prinsip manajemen menggerakkan sumber daya manusia dan mengerahkan fasilitas sebagai dasar untuk melakukan pekerjaan. Henry Fayol, pelopor manajemen modern, membagi prinsip-prinsip manajemen menjadi empat belas, antara lain:

  1. Division of Work (Pembagian Kerja)

Setiap tenaga kerja memiliki keahlian yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, perlu adanya pengelompokkan SDM berdasarkan pembagian kerja. Proses pembagian tidak sembarangan karena disesuaikan dengan spesialisasi bidang. Hal ini membuat karyawan lebih fokus menjalankan tugasnya dan meningkatkan produktivitas.

  1. Authority (Wewenang dan Tanggung Jawab)

Seorang manajer diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan roda perusahaan. Manajer juga diberi otorita untuk memberikan perintah kepada bawahan, asalkan sesuai visi misi perusahaan.

  1. Dicipline (Disiplin)

Seringkali pegawai menunda pekerjaan pada saat jam kerja, atau terlambat datang ke kantor tanpa izin terlebih dahulu. Hal-hal seperti itu sebenarnya menurunkan peforma perusahaan. Oleh karenanya, dibutuhkan aturan disiplin ketat untuk menjaga stabilitas kerja.

  1. Unity of Command (Kesatuan Perintah)

Prinsip manajemen ini menerima perintah dari satu pintu saja agar tugas lebih terarah. Hal ini untuk menghindari karyawan kebingungan saat menyelesaikan tugas. Lebih baik terkesan lamban bekerja namun menghasilkan sesuatu yang maksimal.

  1. Unity off Direction (Kesatuan Pengarahan)

Setiap karyawan dalam perusahaan harus mempunyai tujuan sama. Tentunya tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan. Terkadang untuk memudahkan pengarahan, dalam satu divisi dibagi menjadi beberapa tim kecil. Sehingga manajer lebih mudah memantau kinerja baru perusahaan.

  1. Subordination of Individual Interest to The Common Good (Mengutamakan Kepentingan Orang Lain di Atas Kepentingan Pribadi)

Kepentingan perusahaan atau organisasi perlu didahulukan ketimbang urusan pribadi. Karena di dalam perusahaan melibatkan banyak orang yang juga mempunyai masing-masing urusan.

  1. Remuneration (Pemberian Upah)

Untuk meningkatkan peforma bekerja, para pegawai membutuhkan motivasi. Salah satu bentuk motivasinya ialah penggajian karyawan. Perusahaan yang menghargai tenaga kerja selalu memberikan gaji tepat waktu. Hal ini setara dengan dedikasi karyawan terhadap perusahaan.

  1. Centralization (Pemusatan)

Pemusatan dilakukan agar manajemen dan tanggung jawab bisa dilakukan seimbang. Setiap manajer perlu menyampaikan laporan kepada manajer pusat. Nantinya manajer pusat juga menyalurkan informasi kondisi perusahaan ke jajaran dewan eksekutif.

  1. Hierarchy (Jenjang Jabatan/Tingkatan)

Hirearki tertinggi biasanya diduki oleh manajemen senior. Di level bawahnya ada manajemen menegah, dan level paling bawah adalah staf. Batas hirearki ini sengaja ditunjukkan untuk perbedaan kewenangan. Sehingga karyawan tahu harus bertanggung jawab kepada siapa.

  1. Order (Tata Tertib)

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik, setiap karyawan wajib mematuhi aturan yang berlaku. Turut menjaga kebersihan, keamanan, dan tidak merusak fasilitas kantor. Selain itu mematuhi aturan untuk bekerja sesuai dengan spesialisasi bidangnya.

  1. Justice and Honesty (Keadilan dan Kejujuran)

Setiap perusahaan memiliki aturan agar para karyawan bersikap adil dan jujur. Para atasan dan jajaran manajer harus memperlakukan karyawan secara adil. Tidak boleh ada eksploitasi tenaga kerja ataupun kecurangan yang menyebabkan konflik internal.

  1. Stability of Staff (Kestabilan Staf)

Porsi kerja karyawan perlu disesuaikan dengan spesialisasi bidangnya. Jangan sampai ada karyawan yang hanya memahami website, tapi ditempatkan di bagian proses produksi. Hal tersebut bisa menyebabkan ketidakstabilan, karena butuh waktu lama bagi karyawan belajar spesialisasi baru.

  1. Initiative (Inisiatif)

Sebuah perusahaan akan terus maju apabila terus berinovasi. Diperlukan ide-ide kreatif dari karyawan untuk menciptakan hal baru dari perusahaan. Alhasil perusahaan terus berkembang dan meningkatkan profit perusahaan.

  1. Esprit de Corps (Semangat Kesatuan dan Corps)

Prinsip manajemen terakhir ini ialah menciptakan semangat kesatuan untuk membangun bisnis bersama para karyawannya. Saling menyemangati antar karyawan agar bisa menciptakan lingkungan kerja yang damai dan saling percaya satu sama lain.

Baca juga: Badan Usaha: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Bentuk

Bidang-Bidang Manajemen

Sejalan dengan perkembangan ilmu manajemen dan kemajuan teknologi, spesialisasi bidang manajemen ikut berkembang. Tujuan mengkhususkan diri ini untuk memisahkan spesialisasi agar bekerja bisa lebih profesional. Selain itu agar tidak tercampur aduk wewenang dan tanggung jawabnya. Berikut beberapa bidang manajemen yaitu:

  1. Manajemen Produksi

Bidang satu ini berperan untuk mengubah dan meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa. Jika dalam perusahaan dagang, perannya menjadikan bahan baku ke barang setengah jadi atau barang siap pakai. Manajemen produksi juga bertugas untuk merancang sistem produksi dan pengendalian sistem produksi.

  1. Manajemen Pemasaran

Perusahaan membutuhkan tim pemasaran sebagai perancang dan eksekutor penawaran produk. Setiap karyawan di tim pemasaran wajib paham product knowledge sebagai bahan menciptakan ide iklan. Kenali juga riset pasar, segmentasi, targeting, positioning, marketing mix, hingga kepuasan pelanggan untuk membuat iklan penawaran lebih menarik.

  1. Manajemen Keuangan

Diantara tim manajemen perusahaan, tim manajemen keuangan mendapat tekanan paling tinggi. Pasalnya, anggota tim harus menekan biaya produksi untuk mendapatkan laba maksimum. Selain itu, manajemen keuangan yang memutuskan investasi, pembelanjaan yang berkaitan dengan sumber dana, serta pembagian deviden dan laba perusahaan.

  1. Manajemen Administrasi

Administrasi adalah aktivitas mengatur, merencanakan, mengendalikan, menertibkan, dan kegiatan tata usaha. Manajemen administrasi yang bertanggung jawab atas pengadaan barang. Sekaligus segala sesuatu yang berkaitan erat dengan prosedur perusahaan. Contohnya, kelengkapan alat tulis, pengadaan perlengkapan kantor, dan berkas-berkas lain.

  1. Manajemen Personalia

Segala aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia, berarti tanggung jawab manajemen personalia. Tim ini bertugas untuk meningkatkan soft skill para karyawan melalui pelatihan dan pendidikan. Manajemen personalia juga berperan pada penerimaan pegawai, proses seleksi pegawai, hingga pemberhentian pegawai.

Pemahaman Akhir

Dalam kehidupan sehari-hari, manajemen memiliki peran yang erat terkait dengan berbagai aspek kehidupan. Dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, konsep-konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pemanfaatan sumber daya turut berperan dalam mengatur dan mencapai tujuan yang diinginkan. Melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen, kita dapat mengoptimalkan kinerja, meraih tujuan secara lebih efisien, serta meningkatkan produktivitas baik dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya pengaturan waktu yang baik, pembagian tugas yang efektif, dan pengelolaan sumber daya menjadi sangat jelas dalam konteks ilmu manajemen. Tanpa pemahaman tentang teknik-teknik manajemen, kita mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengatur prioritas dan mencapai target yang diinginkan. Dengan memahami konsep-konsep seperti manajemen waktu, pengorganisasian tugas, dan pengelolaan sumber daya, kita dapat merampungkan pekerjaan dengan lebih tepat waktu dan efisien.

Ilmu manajemen juga memiliki dampak dalam berbagai aspek bisnis dan organisasi. Dalam lingkungan bisnis, penerapan konsep manajemen seperti pengelolaan SDM, pemasaran, keuangan, dan administrasi menjadi kunci keberhasilan perusahaan. Prinsip-prinsip manajemen, seperti pembagian kerja yang efektif, peningkatan kualitas produk, pengarahan yang baik, dan semangat kerjasama, memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan bisnis.

Dengan demikian, pengertian dan penerapan ilmu manajemen bukanlah sekadar hal yang terbatas pada ranah akademis atau dunia bisnis. Konsep-konsep manajemen mampu membantu kita mengatasi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari, mengoptimalkan kinerja dalam pekerjaan, serta mengelola sumber daya secara efektif. Oleh karena itu, memahami ilmu manajemen memiliki dampak positif dalam meningkatkan produktivitas, mencapai tujuan, dan menghadapi berbagai situasi dengan lebih terorganisir.

Ilmu manajemen sering kali diterapkan di kegiatan sehari-hari. Seperti membagi waktu antara sekolah, les matematika, les bahasa inggris, dan mengerjakan tugas. Penerapan ilmu manajemen tanpa sadar membuat seseorang lebih disiplin dan pandai membagi waktu. Itulah pembahasan tentang pengertian manajemen hingga jenis bidangnya. Tetap semangat belajar yaaa


Sumber :

Tim Tentor Bimbel MAN 2 Kediri. 2022. Modul Pengajar Ekonomi. Kediri: Ma’had Darul Ilmi MAN 2 Kediri.

Tim Neutron. 2014. Belajar Praktis Ekonomi-Akuntansi Kelas XII IPS. Yogyakarta: Neutron Yogyakarta.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Aisha Karina

Haloo, kenalkan saya adalah seorang guru les privat Bahasa Inggris dan Ekonomi. Selain sibuk dengan jadwal les privat, saya juga seorang Content Writer. Semoga tulisan saya bisa membantu yaa. Semangatt ^^

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *