Akuntansi sebagai Sistem Informasi

Secara umum akuntansi merupakan proses pencatatan transaksi, pembuatan jurnal, hingga membuat laporan laba rugi. Meskipun tampak rumit, tetapi akuntansi dasar penting untuk dipelajari. Bisa dibilang akuntansi sebagai sistem informasi untuk pengambilan keputusan, terutama bagi pelaku bisnis. Untuk belajar akuntansi menjadi lebih mudah, yuk simak ulasan berikut.

Definisi Akuntansi

akuntansi sebagai sistem informasi
Sumber : Steve Buissinne dari Pixabay

Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi akuntansi untuk segera dilakukan pengambilan keputusan oleh pengguna informasi akuntansi. Sedangkan menurut Wilopo (2005), akuntansi adalah mengidentifikasi, mengukur, dan menyajikan laporan informasi keuangan.

Fungsi utama akuntansi ialah melakukan pencatatan transaksi dan menyajikannya dalam laporan-laporan periodik. Laporan tersebut nantinya akan membentuk laporan keuangan yang menggambarkan kondisi sebuah perusahaan. Utamanya adalah bagian laporan neraca dan laba rugi sebagai representatif hasil pencapaian bisnis.

Bagi sebuah perusahaan maupun instansi, laporan keuangan diperlukan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam menjalankan bisnisnya. Pemimpin perusahaan juga membutuhkan laporan akuntansi sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Keputusan inilah yang menjadi tolak ukur perusahaan dalam membuat inovasi bisnis selanjutnya.

Penggunaan akuntansi sebagai sistem informasi cukup krusial dari waktu ke waktu. Bukan hanya soal catat mencatat pemasukan dan pengeluaran saja, tetapi ada proses yang dilalui. Mulai dari mengidentifikasi transaksi, input transaksi, menganalisis transaksi, dan membuat interpretasi laporan keuangan.

Baca juga: Badan Usaha: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Bentuk

Sejarah Akuntansi

Sistem pembukuan awalnya dikenalkan oleh Luca Pacioli, tujuannya untuk membantu sistem pencatatan transaksi para pedagang di Italia. Luca Pacioli juga mengenalkan sistem buku berpasangan yang dikenal dengan debet dan kredit. Hal itu dijelaskan dalam buku berjudul “Summa de Arithmatica, Geometrica Proportiono et Proportionalita”.

Di Indonesia, masyarakat mulai menngenal sistem pembukuan sekitar tahun 1642. Tepat ketika negara dijajah oleh pedagang asal Belanda dan Portugis. Masyarakat tradisional meniru cara pedagang luar negeri melakukan pecatatan di setiap transaksi. Saat itu belum mengenal istilah akuntansi, hanya pembukuan sederhana dari pemasukan dan pengeluaran.

Kemudian pada tahun 1747, perusahaan Amphioen Societeit di Jakarta menerapkan sistem pembukuan double entry. Sistem tersebut sudah digunakan oleh pemerintahan Belanda saat masa penjajahan. Metode akuntansi milik Luca Pacioli ini digunakan perusahaan untuk mempertimbangkan urusan hutang piutang.

Pasca penghapusan undang-undang tanam paksa tahun 1870, akuntansi baru berkembang pesat di Indonesia. Sehingga memicu para investor Belanda untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Kemudian tahun 1957 berdiri Ikatan Akuntansi Indonesia, ditujukan sebagai wadah pengembangan ilmu pendidikan akuntan di Indonesia.

Setelah tahun 1960, Amerika memperkenalkan sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia. Metode tersebut mulai menggeser Sistem Kontinental milik Belanda. Anglo Saxon dianggap lebih mudah diterapkan karena sistemnya lebih sederhana. Metodenya mencatat berbagai transaksi jadi tidak perlu memisahkan pembukuan dan sistem akuntansi.

Hingga saat ini, sistem akuntansi terus berkembang di Indonesia. Terbukti dari ilmu pengetahuan yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selanjutnya, IAI menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Bertujuan untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.

Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi

  1. Mudah Dipahami

Indonesia memiliki PSAK sebagai standar akuntansi dalam membuat laporan keuangan. Seperti nama akun dan cara input data sudah disesuaikan. Sehingga pengguna akuntansi sebagai sistem informasi mudah memahami isi laporan. Pihak yang awam akuntansi pun juga lebih terbantu.

  1. Harus Relevan

Laporan keuangan harus menggambarkan kondisi perusahaan saat itu. Tanpa adanya relevansi tersebut laporan keuangan bisa dianggap buruk atau tidak sah. Hal ini supaya pelaku usaha lebih mudah mengecek naik turunnya bisnis dari laporan masa lalu dan saat ini. Hasilnya bisa menjadi acuan masa depan perusahaan.

  1. Dapat Diandalkan

Setiap transaksi berlangsung perlu dilakukan pencatatan di buku besar. Sistem akuntansi yang akan mengolahnya menjadi laporan keuangan. Dari sana Anda dapat mengecek arus kas serta informasi laba rugi. Anda juga mengetahui kemana saja alur modal dan berapa biaya yang keluar.

  1. Dapat Dipercaya

Laporan keuangan dapat dipercaya kalau memenuhi 3 unsur yaitu dapat diuji, sesuai fakta, dan netral. Informasi yang disajikan harus lengkap, akurat, informatif, dan up to date. Jika ada kesalahan pada neraca, seperti debet dan kredit tidak balance, maka Anda perlu mengecek ulang saat proses input.

  1. Tepat Waktu

Perkembangan informasi yang cepat mengaharuskan kita up to date setiap saat. Begitu pula dengan laporan keuangan yang harus segera selesai tepat waktu. Tujuannya agar perusahaan lebih mudah melakukan evaluasi dan mengambil keputusan.

  1. Lengkap dan Teruji

Namanya sebuah laporan tentu harus berisi informasi yang lengkap. Bedanya laporan keuangan perlu melalui uji kelayakan. Isi laporan harus mendapatkan verfikasi dari pihak eksternal seperti akuntan publik atau independen.

Pemakai Informasi Akuntansi

  1. Pihak Internal

Pengguna akuntansi sebagai sistem informasi biasanya dari internal perusahaan. Para pelaku usaha tersebut menjalankan roda bisnis dari hasil laporan neraca dan laba rugi. Kemudian antara laporan keuangan dan laporan manajemen digabung guna membuat keputusan bisnis.

Ada dua pihak internal yang memanfaatkan laporan akuntansi, yaitu manajemen perusahaan dan pemilik perusahaan. Sesuai dengan fungsi manajemen sebagai motor penggerak perusahaan, maka manajer membutuhkan informasi akuntansi untuk bahan evaluasi dan menganalisis kinerja.

Dari laporan keuangan, manajemen dapat mengukur bagaimana kondisi keuangan perusahaan. Tujuannya untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan setiap proses produksi. Selain itu, manajemen bisa merancang program pemasaran guna meningkatkan profitabilitas.

Pihak internal kedua ialah pemilik perusahaan yang perlu mengetahui sejauh mana bisnisnya berkembang. Owner membutuhkan laporan laba dan rugi dalam durasi waktu tertentu. Tentunya para pemilik bisnis ini mempunyai target berapa lama bisnisnya stabil atau justru melepas kepemilikan.

  1. Pihak Eksternal

Pihak eksternal tidak ikut terlibat sebagai penentu keputusan dalam perusahaan. Mereka lebih tertarik pada informasi keuangan industri untuk tujuan pribadi. Contohnya seperti investor perlu mengetahui lancar tidaknya arus kas perusahaan, serta profit yang didapat dalam waktu tertentu. Berikut pihak eksternal pengguna sistem akuntansi:

Tenaga Kerja

Laporan keuangan perusahaan harus bersifat transparan kepada para tenaga kerja. Para pekerja berhak mendapatkan tunjangan atau kenaikan gaji apabila trend profit terus meningkat. Lewat informasi akuntansi inilah pekerja bisa mengetahui pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Kreditur

Kreditur adalah pihak yang memberi fasilitas sumber dana sebagai opsi untuk suatu perusahaan. Pemberi pinjaman biasanya menawarkan modal hutang dan sistem angsuran berupa pinjaman pokok serta bunga.

Laporan akuntansi memudahkan para kreditur menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Kreditur akan membuat perhitungan kredit kepada perusahaan. Sekaligus mengukur apakah perusahaan tersebut cukup menguntungkan dan mampu membayar pinjaman sesuai tenor.

Supplier

Dalam perusahaan, supplier adalah pemasok bahan baku mentah yang kemudian diolah menjadi produk setengah jadi maupun siap pakai. Sebagai pemasok bahan tentu supplier perlu mengetahui keberhasilan industri. Tujuannya untuk melihat jumlah penjualan produk sebab berkaitan dengan pembayaran yang harus dibayar oleh perusahaan.

Investor

Investor memerlukan informasi laporan keuangan sebagai acuan untuk menanamkan modalnya. Perusahaan dengan masa depan bagus biasanya sering dilirik oleh investor. Tentu saja investor tidak mau rugi karena sudah mengeluarkan banyak modal, tetapi tidak menciptakan keuntungan dalam kurun waktu tertentu.

Instansi Pemerintahan

Pihak pemerintah terus memantau laporan keuangan perusahaan guna menentukan kebijakan. Biasanya yang diperiksa pada bagian pemasukan penjualan dan laba rugi. Dari laporan tersebut pemerintah dapat mengetahui apakah perusahaan sudah mematuhi peraturan yang berlaku atau belum.

Otoritas Pajak

Otoritas pajak membutuhkan informasi akuntansi untuk menganalisis nilai pajak yang harus dilaporkan perusahaan. Hal ini diketahui dengan melakukan pengecekan pada pencatatan transaksi, buku besar, neraca, hingga laba rugi.

Mitra Bisnis

Dalam menjalankan perusahaan, tentu saja si pemilik bekerjasama dengan mitra bisnis dan  melakukan kesepakatan bisnis. Misalnya pembagian profit atau barter sumber daya. Nah, laporan akuntansi ini berfungsi sebagai bahan pertimbangan mitra bisnis untuk terus bersepakat atau memutus kontrak.

Masyarakat Umum

Pihak eksternal ini memerlukan informasi keuangan perusahaan untuk kepentingan pribadi. Misalnya para jurnalis membutuhkan sebagai headline utama berita. Ada pula para peneliti, analis, dan akademis sebagai bahan untuk keperluan akademik.

Baca juga: Manajemen: Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, Prinsip, dan Bidang-Bidang Manajemen

Bidang-Bidang dalam Akuntansi

  1. Akuntansi Keuangan

Bidang akuntansi ini selalu diperlukan oleh setiap perusahaan. Tugasnya ialah mencatat transaksi perusahaan secara umum. Kemudian membuat laporan keuangan yang bersifat periodik. Hasil laporan akan disajikan ke pihak eksternal setelah diaudit oleh tim auditor resmi.

  1. Akuntansi Pemeriksaan

Anda bisa menyebut bidang ini sebagai tim auditing, dan orangnya disebut auditor. Pekerjaannya ialah memeriksa pencatatan dan laporan keuangan. Hal tersebut untuk mengecek apakah laporan sudah sesuai standar PSAK atau belum. Auditor biasanya bukan orang perusahaan, tapi tim audit luar yang independent dan jujur.

  1. Akuntansi Biaya

Fokus bidang akuntansi biaya ialah mencatat dan melaporkan seluruh biaya produksi. Tugasnya cukup krusial karena perlu menekan biaya pada aktivitas produksi. Maka dari itu, seorang akuntan biaya harus menguasai akuntansi dasar dengan baik.

  1. Akuntansi Pemerintahan

Dari namanya, akuntan ini bertugas untuk menganalisis dan mengelola arus kas lembaga pemerintah. Hal ini supaya keuangan lebih sehat dan kondusif antara pemasukan serta pengeluaran.

  1. Akuntansi Perpajakan

Syarat menjadi akuntan pajak ialah mempunyai ketelitian tingkat tinggi. Pasalnya akuntan inilah yang menangani urusan pajak perusahaan. Selain itu perlu menyiapkan laporan keuangan pada setiap pelaporan pajak.

  1. Akuntansi Anggaran

Tugas akuntan penganggaran sangat penting karena perlu menekan biaya pengeluaran perusahaan. Perlu menyiapkan perkiraan anggaran setiap aktivitas dalam perusahaan, seperti produksi dan marketing.

  1. Akuntansi Manajemen

Profesi akuntan ini bertugas menyajikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak manajerial. Laporan akan menjadi acuan para manajer untuk membuat keputusan bisnis. Tentunya dengan melihat pergerakan arus kas untuk mengembangkan perusahaan.

  1. Sistem Informasi Akuntansi

Bidang akuntansi yang menyediakan sistem informasi keuangan untuk mempermudah pencatatan. Bertujuan meminimal human error ketika proses input data dan penyajian laporan. Sehingga pembukuan lebih aman, efisien, terorganisir, dan efektif.

Profesi Akuntansi

  1. Akuntan Internal

Akuntan intern merupakan posisi penting yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tugasnya merancang serta menganalisis laporan keuangan perusahaan. Bersama tim manajer ikut terlibat dalam mengambik keputusan kemajuan bisnis di perusahaan.

  1. Akuntan Publik

Kebalikan dari akuntan intern, akuntan publik cenderung bersifat independen. Orangnya tidak mau terikat dengan perusahaan, kecuali tugas untuk mengaudit laporan keuangan. Sebagian besar akuntan publik hanya menawarkan jasa akuntansi dalam jangka waktu.

  1. Akuntan Pemerintah

Tugas utama profesi ini ialah menyusun laporan keuangan pemerintah. Melalui informasi akuntansi, pihak pemerintah bisa mengambil langkah kebijakan. Disisi lain laporan keuangan berguna untuk melaporkan arus pemasukan dan pengeluaran kepada masyarakat.

  1. Akuntan Pendidik

Seiring berkembangnya pengetahuan, akuntansi menjadi ilmu yang diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini untuk melahirkan calon-calon akuntan baru yang siap mengisi beberapa posisi akuntan. Disamping itu, akuntan pendidik juga bekerja di lembaga riset untuk mempelajari isu ekonomi dan akuntansi di  masyarakat.

Baca juga: Akuntansi Perusahaan Jasa

Etika Profesi Akuntansi

  1. Bertanggung Jawab

Seorang akuntan wajib melaksanakan tanggung jawab profesi dalam bertugas. Senantiasa menggunakan moral dan profesional ketika menyusun laporan keuangan. Akuntan harus bertanggung jawab untuk memelihara kepercayaan dan selesai tepat waktu.

  1. Kepentingan Publik

Selama bekerja, akuntan harus menunjukkan sikap profesionalisme. Berperilaku sesuai aturan etika untuk menjaga pelayanan publik demi kepercayaan pihak eksternal. Hal ini berdampak positif bagi berjalannya fungsi bisnis.

  1. Memiliki Integritas

Untuk meningkatkan kepercayaan klien dan publik, seorang akuntan perlu mempunyai integritas tinggi. Maksudnya, akuntan harus bersikap jujur dan transparan selama proses pelayanan.

  1. Mengikuti Standar Teknis

Seluruh akuntan harus mengikuti standar teknis yang dikeluarkan oleh IAI dan badan pengatur yang berlaku. Standar profesional tersebut yang menjadi acuan para akuntan dalam menerima jasa dan melaksanakan tugas.

  1. Menjaga Rahasia

Karena profesi akuntan berdekatan dengan data keuangan, maka patutnya menjaga kerahasiaan. Tidak boleh memberikan informasi apapun diluar pihak yang berwenang dalam perusahaan. Selain itu, akuntan tidak diizinkan memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.

  1. Bersikap Objektif

Prinsip ini mengharuskan akuntan bersikap adil, jujur, tidak memihak, dan netral. Tidak mudah terpengaruh segala hasutan kepentingan dari pihak lain diluar dari proses audit. Pemikiran objektif akan membantu akuntan tetap profesional.

  1. Kompetensi dan Kehati-Hatian Profesional

Untuk menjamin mutu dan kualitas pelayanan, akuntan perlu menjaga keahlian dan teliti saat penyusunan. Senantiasa upgrade pengetahuan akuntansi terbaru untuk meningkatkan skill. Semakin Anda ahli maka tawaran jasa akan datang dengan sendirinya.

Pemahaman Akhir

Betapa pentingnya akuntansi dalam dunia bisnis dan pengambilan keputusan. Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan yang membantu dalam pengambilan keputusan. Proses ini tidak hanya mencakup catatan pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga analisis transaksi serta interpretasi laporan keuangan.

Akuntansi memiliki sejarah panjang yang dimulai dari sistem pembukuan yang dikenalkan oleh Luca Pacioli di Italia hingga perkembangannya di Indonesia. Berbagai bidang dalam akuntansi seperti akuntansi keuangan, pemeriksaan, biaya, pemerintahan, perpajakan, anggaran, manajemen, dan sistem informasi, masing-masing memiliki peranan khusus dalam mengelola informasi keuangan.

Kualitas informasi akuntansi melibatkan elemen-elemen seperti kemudahan pemahaman, relevansi, keandalan, kepercayaan, ketepatan waktu, kelengkapan, dan uji kelayakan. Pemakai informasi akuntansi mencakup pihak internal seperti manajemen dan pemilik perusahaan, serta pihak eksternal seperti investor, tenaga kerja, kreditur, supplier, instansi pemerintahan, otoritas pajak, mitra bisnis, dan masyarakat umum.

Etika profesi akuntansi sangat penting dalam menjaga integritas, kepercayaan, dan profesionalisme. Akuntan diharapkan bertindak bertanggung jawab, menjunjung tinggi kepentingan publik, menjaga rahasia informasi, bersikap objektif, mematuhi standar teknis, serta memiliki kompetensi dan kehati-hatian profesional.

Pemahaman mendalam terhadap akuntansi sebagai sistem informasi keuangan menjadi kunci bagi pengambilan keputusan yang cerdas dan strategis dalam dunia bisnis. Dengan memahami konsep, prinsip, dan aplikasi akuntansi, para pelaku bisnis dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan dan menghadapi tantangan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Itulah pembahasan seputar dunia akuntansi dan berbagai macam profesi akuntan. Belajar akuntansi tidak se-rumit yang dibayangkan, bukan? Hanya membutuhkan teliti, rajin upgrade diri, dan banyak latihan untuk meningkatkan skill. Jadi, sudah paham ya bagaimana peran akuntansi dalam proses laporan keuangan. Semangat belajar!


Sumber : Tim Tentor Bimbel MAN 2 Kediri. 2022. Modul Pengajar Ekonomi. Kediri: Ma’had Darul Ilmi MAN 2 Kediri.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Aisha Karina

Haloo, kenalkan saya adalah seorang guru les privat Bahasa Inggris dan Ekonomi. Selain sibuk dengan jadwal les privat, saya juga seorang Content Writer. Semoga tulisan saya bisa membantu yaa. Semangatt ^^

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *