Institut Teknologi Bandung (disingkat ITB) merupakan salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia. Meski menjadi sekolah tinggi teknik yang sering diincar, ITB memiliki mahasiswa yang bisa dibilang sedikit untuk perguruan tinggi negeri.
Satu angkatan hanya mencapai sekitar 5000 mahasiswa, sehingga persaingan masuknya pun sangat ketat. ITB sering juga disebut sebagai Institut Terbaik Bangsa. Hal ini dipercaya karena orang-orang di dalamnya merupakan orang pilihan terbaik dari seluruh Indonesia dan anggapan bahwa masuk ITB itu susah.
Dari cuplikan profil tersebut, sebenarnya seperti apa sih ITB itu? Mengapa dibilang susah untuk masuk ke sana? Apakah ada mitos-mitos lain di kampus ini? Tulisan ini akan memuat beberapa hal sebagai insight untuk kamu yang ingin masuk ke ITB.
Daftar Isi
- 1 Profil Umum
- 2 Lokasi dan Lingkungan ITB
- 3 Transportasi di ITB
- 4 Suka Duka Kuliah di ITB
- 5 Fakultas dan Program Studi
- 5.1 Saintek
- 5.1.1 Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
- 5.1.2 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
- 5.1.3 Fakultas Teknologi Industri (FTI)
- 5.1.4 Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
- 5.1.5 Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
- 5.1.6 Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
- 5.1.7 Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
- 5.1.8 Sekolah Farmasi
- 5.1.9 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
- 5.1.10 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
- 5.2 Soshum
- 5.1 Saintek
- 6 Kontak
- 7 Pemahaman Akhir
Profil Umum
ITB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia. Didirikan pada 3 Juli 1920 sebagai perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia bernama Techniche Hoogeschool te Bandung. Saat itu, THS hanya menyediakan satu fakultas yaitu Faculteit van Technische Wetenschap.
Fakultas tersebut juga hanya memiliki satu jurusan jaitu de afdeeling der Weg en Waterbouw. Jurusan inilah yang diikuti oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, dan saat ini jurusan itu dikenal dengan Teknik Sipil.
Seiring berjalannya waktu, THS terus berganti nama tergantung kepada penguasa saat itu. Nama terakhir sebelum menggunakan nama Institut Teknologi Bandung adalah Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia Bandung.
Hal ini dikarenakan dulunya ITB adalah cabang Universitas Indonesia untuk fakultas MIPA dan teknik. Pada 2 Maret 1959 nama tersebut berubah menjadi Institut Teknologi Bandung dan membuatnya sebagai universitas tersendiri.
Lokasi dan Lingkungan ITB
ITB berlokasi di Jalan Ganeca No. 10-12, Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Lokasi ITB yang berada di Bandung bagian utara membuat mahasiswa selalu merasa sejuk ketika beraktivitas. Karena dekat dengan perbatasan Kabupaten Bandung Barat, ITB dekat dengan beberapa tempat wisata, terutama di Lembang. Kota Bandung bagian Utara juga menjadi lebih hidup karena banyak kehidupan yang ditopang oleh universitas seperti ITB.
Lingkungan di sekitar ITB merupakan perkampungan kecil dan mayoritas penduduknya membuka usaha indekos dan berjualan makanan. Di siang hari, para pedagang hanya akan berjualan di Jalan Ganeca. Menjelang malam, akan banyak pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Ganeca, Jalan Tamansari, dan Jalan Gelap Nyawang.
Tidak hanya itu, Di akhir pekan Jalan Tamansari dan Jalan Ganeca akan sangat ramai. Jalan Tamansari ramai karena orang-orang berwisata ke Lembang dan Kebun Binatang Bandung di sebelah barat ITB. Sementara Jalan Ganeca ramai karena banyak yang mengunjungi ITB atau naik delman yang hanya ada di akhir pekan.
Selain itu, ITB terbagi menjadi dua kampus. Kampus pertama adalah Kampus Ganesha. Dinamakan demikian karena berlokasi di Jalan Ganesha/Ganeca. Kampus kedua adalah Kampus Jatinangor, dimana kampus ini berada di Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Kampus Jatinangor lebih luas dibandingkan Kampus Ganesha, namun sedikit orang di sana karena sedikit jurusan yang ditempatkan di Jatinangor.
Transportasi di ITB
Luas ITB Ganeca sebesar 286.830 meter persegi tidak termasuk komplek rektorat dan sarana olahraga. Dengan luas yang tidak begitu besar, penempatan gedung di dalam kampus cukup kompleks dan berdekatan. Ditambah dengan adanya jalur teduh membuat setiap gedung menjadi terhubung satu sama lain. Karena ukurannya yang tidak terlalu besar, seluruh sivitas akademika berpindah tempat dengan berjalan kaki.
Hanya staf dan pegawai yang boleh membawa kendaraan bermotor ke dalam lingkungan kampus. Mahasiswa yang membawa kendaraan harus memarkirkannya di bagian depan kampus, yaitu di bagian barat daya dan tenggara kampus.
Baca juga: Mengenal UI
Meski tidak boleh membawa kendaraan bermotor ke dalam kampus, kamu bisa membawa sepeda. Sejak tahun 2019, ITB bekerja sama dengan salah satu e-commerce di Indonesia, yaitu Bukalapak, untuk penyediaan bike sharing. Produk bike sharing ini dinamakan BukaBike dan bertujuan untuk memudahkan mobilisasi orang di dalam kampus.
Suka Duka Kuliah di ITB
Setiap saat di suatu masa pasti memiliki kejadian menarik dan pantas untuk dikenang. Suka dan duka kuliah di ITB juga sama. Terlalu manis untuk dikenang, terlalu pahit untuk diulang. Beberapa suka yang selalu diingat oleh para alumni Institut Teknologi Bandung adalah sebagai berikut.
Sukanya
- Biaya hidup tidak terlalu mahal. Rata-rata biaya hidup untuk setiap anak paling tidak satu juta rupiah. Belum lagi kalau mendapat beasiswa dan beasiswa di ITB amat banyak. Kalau kamu bisa mendapatkan minimal IPK 3,5 maka beasiswa bukanlah masalah.
- Terdapat budaya dimana seluruh massa kampus merayakan hari kelulusan. Acara wisuda yang meriah disiapkan oleh Kabinet KM-ITB dan masing-masing himpunan jurusan untuk membuat hari wisuda tidak terlupakan.
- Fasilitas lengkap dan beragam dan jaraknya dekat dengan kampus. Fasilitas tersebut antara lain perpustakaan pusat, kantin di tiap gedung, unit kegiatan mahasiswa, sarana olahraga berupa trek lari dan kolam renang, dsb. Karena mayoritas mahasiswa ITB adalah anak kosan dan tinggal kurang lebih 2 km dari kampus, fasilitas-fasilitas ini sangat bermanfaat.
Dukanya
- Masuk susah, keluar lebih susah. Menjadi kebanggaan tersendiri ketika berhasil menjadi mahasiswa ITB karena jalurnya yang cukup sulit serta saingan yang tidak kalah pintar. Namun, ternyata itu semua adalah jebakan karena kuliah di ITB juga lebih susah. Cara berpikir dosen yang kelewat jenius bisa membuat kamu pusing sendiri kalau tidak bisa mengikuti gaya belajarnya. Selain itu, untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi pun harus melewati proses yang panjang. Belum lagi dosen ITB hobi proyekan, jadinya sulit ditemui.
- Jurusan teknik terkenal dengan praktikumnya dan setiap praktikum harus membuat laporan. Tidak salah jika di ITB adalah sarangnya budak laporan. Kalau kamu mengunjungi pojok-pojok stopkontak di ITB, bisa dipastikan di sanalah mahasiswa membuka laptop dan mengerjakan laporan. Dalam seminggu bisa ada lebih dari 2 praktikum, maka laporannnya pun juga banyak. Tidur di kelas karena begadang mengerjakan laporan sudah biasa. Bahkan, ada loh jurusan yang mewajibkan laporan praktikumnya ditulis tangan guna menghindari plagiarisme.
Fakultas dan Program Studi
Fakultas di ITB punya pembagian yang unik. Terdapat tujuh fakultas dan lima sekolah di ITB. Pembedaan fakultas dan sekolah ialah kedekatan ilmu tiap jurusan di masing-masing fakultas dan sekolah.
Sebelumnya, penamaan fakultas dan sekolah didasarkan pada banyaknya program studi. Dinamakan fakultas ketika memiliki tiga atau lebih program studi. Sementara sisanya dinamakan sekolah ketika memiliki kurang dari tiga program studi. Namun, penamaan fakultas dan sekolah ini kini didasarkan pada bidang keilmuan yang berdekatan.
Fakultas berarti unit pendidikan yang dulunya departemen dan kini berganti menjadi program studi. Pemberian nama sekolah didasarkan sama seperti fakultas, namun bidang keilmuannya berdekatan. Penamaan sekolah juga berdasarkan pecahan dari program studi yang sudah pernah ada.
Fakultas di ITB umumnya saintek dan berhubungan dengan teknik. Sesuai namanya, ITB memiliki tanggung jawab untuk memajukan bangsa dengan pengembangan teknologi. Tidak heran jika kebanyakan jurusannya adalah jurusan teknik. Namun, ternyata selain jurusan teknik terdapat juga jurusan sosial humaniora. Berikut merupakan fakultas dan sekolah yang ada di Institut Teknologi Bandung untuk rumpun saintek.
Saintek
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
- Teknik Geologi
- Teknik Geodesi dan Geomatika
- Meteorologi
- Oseanografi
- Teknik Air Tanah
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
- Matematika
- Fisika
- Kimia
- Astronomi
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
- Teknik Kimia
- Teknik Fisika
- Teknik Industri
- Manajemen Rekayasa Industri
- Teknik Bioenergi dan Kemurgi
- Teknik Pangan
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
- Teknik Mesin
- Aeronotika dan Astronotika
- Teknik Material
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
- Teknik Pertambangan
- Teknik Perminyakan
- Teknik Geofisika
- Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
- Teknik Sipil
- Teknik Lingkungan
- Teknik Kelautan
- Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
- Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
- Arsitektur
- Perencanaan Wilayah dan Kota
Sekolah Farmasi
- Sains dan Teknologi Farmasi
- Farmasi Klinis dan Komunitas
- Program Studi Profesi Apoteker.
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
- Biologi
- Rekayasa Hayati
- Mikrobiologi
- Rekayasa Hayati
- Rekayasa Pertanian
- Rekayasa Kehutanan
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
- Teknik Elektro
- Informatika
- Teknik Tenaga Listrik
- Teknik Telekomunikasi
- Sistem dan Teknologi Informasi
- Teknik Biomedis
Soshum
Fakultas Seni Rupa dan Desain
- Seni Rupa
- Kriya
- Desain Komunikasi Visual
- Desain Interior
- Desain Produk
Sekolah Bisnis dan Manajemen
- Manajemen
- Kewirausahaan
- Bisnis Internasional
Baca juga: Mengenal UGM
Kontak
Jika ingin mengenal Institut Teknologi Bandung, kamu bisa langsung berkunjung ke kampus ini. Lokasinya di Jalan Ganeca No. 10-12, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Ketika masuk dari gerbang depan, terus lurus dan kamu akan menemukan Information Center Kampus ITB.
Website: itb.ac.id
Email: ppid@itb.ac.id
Telepon: 022-2504252
Instagram: itb1920
Pemahaman Akhir
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia yang terkenal dengan program studi di bidang teknik. Meskipun diminati banyak calon mahasiswa, ITB memiliki jumlah mahasiswa yang terbatas, sehingga persaingan untuk masuk sangat ketat. ITB sering dianggap sebagai institut terbaik di Indonesia karena memiliki mahasiswa terpilih dari seluruh negeri dan dipercaya bahwa masuk ke ITB itu sulit.
ITB didirikan pada tahun 1920 sebagai perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia dengan nama Techniche Hoogeschool te Bandung. Seiring berjalannya waktu, ITB mengalami perubahan nama hingga akhirnya menjadi Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959. ITB terletak di Kota Bandung dengan dua kampus, yaitu Kampus Ganesha di Jalan Ganeca dan Kampus Jatinangor di Sumedang.
Suasana lingkungan di sekitar ITB cukup sejuk dan dekat dengan beberapa tempat wisata seperti Lembang. Kehidupan di sekitar kampus didukung oleh banyaknya usaha indekos dan pedagang makanan. Transportasi di dalam kampus tidak memperbolehkan mahasiswa membawa kendaraan bermotor, namun tersedia fasilitas bike sharing yang disebut BukaBike untuk memudahkan mobilitas di dalam kampus.
Suka dan duka kuliah di ITB merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman mahasiswa. Beberapa kelebihan yang diingat oleh alumni ITB adalah biaya hidup yang relatif terjangkau, perayaan hari kelulusan yang meriah, serta fasilitas yang lengkap dan dekat dengan kampus. Namun, ada juga beberapa kendala yang dihadapi, seperti tingkat kesulitan kuliah yang tinggi, tuntutan praktikum dan laporan yang cukup banyak, serta proses penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang panjang.
ITB memiliki tujuh fakultas dan lima sekolah dengan program studi yang beragam. Mayoritas program studi di ITB adalah program studi teknik, namun juga terdapat program studi di bidang sosial humaniora. Setiap fakultas dan sekolah memiliki keunikan dan spesialisasi dalam bidang ilmu yang berdekatan.
Bagi calon mahasiswa yang ingin mengenal lebih jauh tentang ITB, mereka dapat mengunjungi kampus di Jalan Ganeca dan menghubungi Information Center ITB. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan melalui website resmi ITB dan melalui kontak yang disediakan.
Secara keseluruhan, ITB merupakan institut terkemuka di Indonesia dengan persaingan masuk yang ketat. Mahasiswa ITB menikmati lingkungan yang sejuk dan fasilitas yang lengkap, namun juga dihadapkan pada tingkat kesulitan kuliah yang tinggi. Program studi yang beragam di ITB menawarkan kesempatan untuk mengembangkan keahlian dalam bidang teknik dan sosial humaniora.
Sumber: