Surat perintah kerja, mungkin kurang familiar di telinga banyak orang dibanding dengan kependekannya sendiri yaitu SPK. Dan sesuai dengan fungsinya, surat ini memang tidak semua bidang pekerjaan menggunakannya. Atau, bisa juga selalu menggunakannya tetapi dengan istilah yang berbeda.
Dalam artikel kali ini, kalau kamu baca sampai akhir nanti maka kamu akan lebih mengerti apa yang dimaksud dengan Surat Perintah Kerja, fungsinya untuk apa dan bagaimana cara membuatnya. Di akhir tulisan nanti juga bisa kamu baca contoh surat perintah kerja yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya.
Daftar Isi
- 1 Pengertian Surat Perintah Kerja
- 2 Tujuan Dan Manfaat Surat Perintah Kerja
- 3 Ketentuan Dan Cara Membuat Surat Perintah Kerja
- 4 Contoh Surat Perintah Kerja
- 4.1 Contoh Surat Perintah Kerja Pembangunan
- 4.2 Contoh Surat Perintah Kerja Borongan Tenaga
- 4.3 Contoh Surat Perintah Kerja Outsourcing
- 4.4 Contoh Surat Perintah Kerja Pemeriksaan / Audit
- 4.5 Contoh Surat Perintah Kerja Produksi
- 4.6 Contoh Surat Perintah Kerja Pengadaan
- 4.7 Contoh Surat Perintah Kerja Persewaan
- 5 Pemahaman Akhir
Pengertian Surat Perintah Kerja
Seringkali kita mendengar bahwa surat perintah kerja itu sama dengan surat perjanjian kerja atau kontrak kerja. Ada juga yang menyamakannya dengan surat tugas. Mari kita simak lebih rinci.
Pengertian Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat resmi yang berisikan pernyataan dan instruksi untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Pernyataan ini mengandung maksud bahwa ada peneguhan atau ketetapan yang mengikat antara pemberi perintah kerja dengan penerima perintah kerja. Sehingga isi surat ini lebih menekankan pada kepastian waktu dan kepastian nilai pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penerima kerja.
Bila dibandingkan dengan Kontrak Kerja atau Surat Perjanjian, untuk Surat Perintah Kerja ini sedikit berbeda. Pada Kontak Kerja dan Surat Perjanjian dijelaskan dengan detail semua yang terkait dengan lingkup pekerjaan yang disepakati dua pihak. Ada nilai yang disepakati, waktu atau masa berlakunya kontrak, hak dan kewajiban, sanksi bila ada pelanggaran terhadap isi dan cara penyelesaian bila terjadi perselisihan.
Isi surat ini adalah siapa yang memberi perintah, kepada siapa perintah diberikan, mulai dan sampai kapan pekerjaan harus dikerjakan, berapa nilai atau biaya pekerjaan yang dilaksanakan dan sanksi bila ada keterlambatan.
Pada beberapa bidang pekerjaan, terutama bidang yang menyangkut pekerjaan konstruksi, Surat Perintah Kerja ini merupakan bagian dari Kontrak Kerja yang ada. Dalam pekerjaan tertentu, Kontrak Kerja bisa mencakup seluruh pekerjaan yang telah disepakati dan hanya mencakup bagian tertentu dari pekerjaan-pekerjaan yang disepakati dalam Kontrak Kerja tadi. Artinya, surat merupakan turunan dari kontrak kerja.
Di pekerjaan tertentu lainnya Surat ini bisa dibuat dan dijalankan tanpa ada Kontrak Kerja. Khusus hal yang terakhir ini bisa dilakukan karena isinya sudah sangat jelas untuk dikerjakan.
Tujuan Dan Manfaat Surat Perintah Kerja
Ada beberapa tujuan dan manfaat dibuat dan diperlukannya, yaitu :
- Sebagai surat resmi yang memberikan kepastian pekerjaan yang ada. Sebagai surat resmi tentu ada yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan atau kegiatan tersebut, baik siapa yang memberi perintah maupun siapa yang melaksanakan perintah.
- Memberi kepastian nilai, waktu dan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam surat perintah kerja. Dengan adanya kepastian ini maka pemberi kerja tentu telah menyiapkan hal-hal yang diperlukan, yaitu dari segi kelengkapan administrasi dan dana. Untuk penerima kerja pun akan mempunyai keyakinan bahwa apa yang akan dipersiapkan dan dikerjakan nantinya akan mendapatkan jaminan kelancaran pekerjaan dan kepastian pendanaan.
- Memberi pernyataan atau informasi kepada pihak lain bahwa penerima pekerjaan akan melaksanakan pekerjaan tertentu selain tugas dan pekerjaan yang sudah rutin menjadi tanggung jawabnya.
- Dalam kondisi tertentu, Surat ini bisa dijadikan obyek jaminan untuk mendapatkan bantuan dan suntikan dana dari pihak lain kepada penerima kerja. Biasanya ini dilakukan oleh penerima kerja yang mempunyai modal terbatas untuk menjalankan pekerjaan lalu penerima kerja tersebut melakukan peminjaman dana kepada perorangan, badan usaha atau bank.
Ketentuan Dan Cara Membuat Surat Perintah Kerja
Dalam penyusunannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi ciri sebagai surat perintah kerja, yaitu :
- Kop Surat
Kop surat ini mutlak harus ada, karena sebagai identitas resmi pemberi pekerjaan. Dalam kop surat tersebut selain nama institusi atau badan usaha, juga harus mencantumkan logo, alamat, nomor kontak atau media kontak yang dapat dihubungi. Untuk perusahaan yang berkualifikasi besar biasanya juga mencantumkan logo sertifikasi tertentu untuk menguatkan statusnya. - Nomor Surat
Nomor surat ini disusun berdasarkan tata persuratan yang sudah ada di institusi atau badan usaha masing-masing. Jadi fungsinya sebagai penguat bahwa surat yang diterbitkan tersebut adalah resmi dan telah tersusun secara administrasi dengan baik. - Pihak Pemberi dan Penerima Pekerjaan
Pihak pemberi pekerjaan dan penerima pekerjaan harus dicantumkan nama, identitas, alamat dan bila perlu dengan nomor kontak yang dapat dihubungi. Pencantuman ini harus berisikan nama lengkap yang menerangkan bahwa nama tersebut sebagai perwakilan atau atas nama dari instansi atau badan usaha. Kecuali bila pihak penerima pekerjaan adalah perseorangan. - Nama Pekerjaan
Nama pekerjaan yang akan dikerjakan harus dicantumkan dengan jelas. Hal ini sebagai identitas atau penyebutan pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai perintah. - Lingkup Pekerjaan
Pada bagian ini menjelaskan apa saja yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya. Ini perlu dituliskan agar penerima kerja atau pihak lain dapat mengerti sampai seberapa besar tanggung jawab penerima kerja dalam melaksanakan perintah kerja. - Waktu Pekerjaan
Waktu yang dimaksudkan adalah mulai kapan pekerjaan itu harus dilaksanakan, dan sampai kapan pekerjaan itu harus berakhir. Durasi waktu ini perlu dituliskan karena terkait dengan agenda kerja lain di pihak pemberi kerja, penerima kerja atau pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. - Nilai Pekerjaan
Nilai pekerjaan atau nominal biaya ini harus dicantumkan agar siapa pun yang membaca dapat menilai besar kecilnya suatu pekerjaan. Nilai yang tercantum itu tentu sudah melalui tahap negosiasi, kalkulasi dan pertimbangan lainnya. - Cara Pembayaran Pekerjaan
Metode dan tahapan pembayaran terhadap nilai pekerjaan harus dicantumkan agar para pihak mengerti dan bisa menata keuangan masing-masing dengan baik. Pencantuman ini bisa dirincikan atau bisa juga hanya pokok-pokoknya saja. - Tanda Tangan
Sebagai tanda bahwa perintah kerja tersebut resmi maka pemberi perintah harus membubuhkan tanda tangannya. Untuk penerima perintah pekerjaan bisa diberikan tempat untuk tanda tangan yang menandakan bahwa penerima tugas telah bisa dan sanggup menerima perintah kerja. Namun bisa juga tidak diberi tempat bagi penerima tugas. Hal ini biasanya tergantung dari bobot pekerjaan yang diperintahkan. - Meterai dan Stempel
Stempel instansi atau badan usaha pemberi perintah diperlukan sebagai tanda bahwa surat tersebut adalah resmi. Meterai pun demikian, sebagai tanda keterikatan secara hukum bawah tangan bahwa kedua belah pihak ada kesepakatan tentang pekerjaan yang dimaksud dalam surat tersebut. Namun untuk surat perintah yang bersifat internal atau tidak mencantumkan nominal pekerjaan tidak diperlukan meterai. - Rangkap Dua
Surat harus dibuat rangkap dua, yaitu untuk pemberi pekerjaan dan untuk penerima pekerjaan. Bila yang bertanda tangan hanya pemberi pekerjaan, maka SPK yang asli diberikan kepada penerima kerja sedangkan salinannya untuk pemberi kerja. Apabila yang bertanda tangan ada dua yaitu pemberi dan penerima pekerjaan, maka SPK yang ditempeli meterai pada pemberi pekerjaan diberikan kepada penerima pekerjaan. Sedangkan meterai pada penerima pekerjaan akan diarsip oleh pemberi pekerjaan.
- Kop Surat
Baca juga: Contoh SOP Perusahaan
Contoh Surat Perintah Kerja
Setelah membaca ulasan di atas, agar kamu dapat lebih paham seperti apa surat perintah kerja tersebut, di bawah ini ada contoh surat perintah kerja yang bisa kamu pelajari dan bahkan bisa kamu pakai pada template yang ada.
Contoh Surat Perintah Kerja Pembangunan
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA Nomor : 009/TP-TEK.HOUSING/SPK/II/2020 Berdasarkan Surat Kontrak Kerja No. 02/KK.IGT/HOUSING/XI/2019 tertanggal 30 Nopember 2019, tentang Paket Pekerjaan Pembangunan Rumah, maka pada hari ini, Selasa 4 Pebruari 2020, kami yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : Soekartono, Bsc. Jabatan : General Manager Alamat : Jl. Karya Timur 29, Blitar yang selanjutnya disebut PIHAK I (pemberi pekerjaan), Nama : Ir. Hariyono Subekti Alamat : Darmausada Asri G-24, Surabaya yang selanjutnya disebut PIHAK II (penerima pekerjaan), bahwa Pihak I dengan ini memberikan perintah kepada Pihak II untuk melaksanakan ; Pekerjaan : Pembangunan 1 (satu) Unit Rumah Lokasi : Cluster Pamalayu Kav. H5-15 Perumahan Permata Residence, Kec. Garum, Kab. Blitar Masa Pelaksanaan Pek.: 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dari tanggal 10 Pebruari 2020 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2020 Nilai Pekerjaan : 54 m2 x Rp 3.200.000,- = Rp 172.800.000,- (Seratus Tujuh Puluh Dua Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) Sistem Kontrak : Lumpsum Sistem Pembayaran : Progres fisik 0%, dibayarkan DP 15%, Progres fisik 30%, dibayarkan 10%, Progres fisik 50%, dibayarkan 20%, Progres fisik 75%, dibayarkan 25%, Progres fisik 100%, dibayarkan 25%, Akhir masa pemeliharaan (90 hari kerja), dibayarkan 5% dari nilai pekerjaan Gambar dan Spesifikasi: Terlampir Syarat, ketentuan dan keterangan pelaksanaan pekerjaan : 1. Item pekerjaan, bobot prosentase pekerjaan, volume pekerjaan, gambar kerja dan Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perintah Kerja (SPK) ini. 2. Keterlambatan terhadap penyelesaian pekerjaan (100%), sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama pasal 4 butir 2, akan dikenakan denda 0,2% dari Nilai Pekerjaan untuk setiap minggunya. 3. Apabila dalam masa pelaksanaan pekerjaan ada perubahan – perubahan secara teknis, maka akan diatur dan dituangkan dalam bentuk SPK Addendum, yang akan diberitahukan oleh Pihak I. Demikian Surat Perintah Kerja ini disusun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK I PIHAK II Pemberi Pekerjaan Penerima Pekerjaan Soekartono, Bsc. Ir. Hariyono Subekti
Contoh Surat Perintah Kerja Borongan Tenaga
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA No. 065/SPK-Int./VIII/2020 Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Drs. Hadi Santiasa Jabatan : Manager Operasional dengan ini memerintahkan kepada, Nama : Adi Asmuni Jayadi Jabatan : Mandor Alamat : Jl. Manggis Kembar II No. 45, Sumedang NIK : 3455093511850006 untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan garasi, dapur, teras samping, teras depan, ruang tunggu dan ruang tamu sebagaimana gambar rencana yang telah disepakati. Perbaikan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 9 Agustus 2020 sampai dengan 5 September 2020, dengan nilai pekerjaan pemborongan upah kerja sebesar Rp 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah), yang akan dibayarkan setelah pekerjaan selesai. Untuk material yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut, akan disediakan selama pekerjaan berlangsung dan agar berkoordinasi dengan Bpk. Krisnandar Sayogo selaku staff pengadaan barang. Demikian surat perintah kerja ini dibuat dan diterbitkan untuk dapat dipergunakan sebagaimana untuk keperluannya. Blitar, 7 Agustus 2020 Drs. Hadi Santiasa Manager Operasional
Contoh Surat Perintah Kerja Outsourcing
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA No. 045/SPK/VIII/2020 Pada hari ini, Selasa 24 Juli 2020, yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : Henry Santiasa Jabatan : Manager Operasional yang selanjutnya disebut PIHAK I (pemberi pekerjaan), Nama : Krisnandar Adijaya Jabatan : Pimpinan CV. ANITASARI Alamat : Jl. Danau Tempe 26, RT:05 RW:12, Klaten yang selanjutnya disebut PIHAK II (penerima pekerjaan), bahwa Pihak I dengan ini memberikan perintah kepada Pihak II untuk melaksanakan ; Pekerjaan : Perawatan Kebersihan Kantor Lokasi : di Jl. Karya Timur 29, Blitar Waktu Pelaksanaan : Tanggal 1 Agustus 2020 s/d tanggal 30 Oktober 2020 Nilai Pekerjaan : Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah) Harga di atas sudah termasuk : upah pekerja, operasional pembuangan sampah, obat-obatan kebersihan, perlengkapan perawatan kebersihan. Gambar Area : Terlampir Masa Pembayaran : 1 September 2020, sejumlah Rp 11.000.000,- 1 Oktober 2020, sejumlah Rp 11.000.000,- 1 Nopember 2020, sejumlah Rp 11.000.000,- Demikian Surat Perintah Kerja ini disusun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Blitar, 24 Juli 2020 Henry Santiasa Manager Operasional
Contoh Surat Perintah Kerja Pemeriksaan / Audit
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA No. 095/SPK-Int/VIII/2020 Yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : Tonny Sudrajad Jabatan : General Manager memerintahkan kepada nama-nama berikut, yaitu ; 1. Krisnandar Adijaya, SE.Ak. 2. Heni Tristiani, SE. 3. Budi Waskito, SE. untuk melakukan pemeriksaan keuangan, inventaris, sistem dan alur kerja di PT. Binamaju Ekasanti selaku anak perusahaan dari TambahPinter.com, terhitung mulai tanggal 1 September 2020 sampai dengan 30 September 2020. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh nama-nama tersebut di atas, segala akomodasi dan tunjangan luar kota adalah menjadi tanggung jawab TambahPinter.com, kecuali untuk transportasi yang harus disediakan oleh PT. Binamaju Ekasanti. Demikian Surat Perintah Kerja ini agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Blitar, 24 Agustus 2020 Tonny Sudrajad General Manager
Contoh Surat Perintah Kerja Produksi
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA No. 105/SPK-I/VIII/2020 Tanggal : 14/08/2020 Ditujukan ke : Bagian Produksi Nama Produksi : Cat duco syntetis Warna : Ivory Light (465-9) Kebutuhan : 500 galon @2,5 Kg KOMPOSISI Satuan : 2,5 kg Resin : 800 ml/kg Aditif : 150 gr/kg Pigmen warna : 300 gr/kg Solvent : 1.000 ml/kg MULAI PEKERJAAN : 31 Agustus 2020 WAKTU PENYELESAIAN : 21 hari kerja CATATAN : Tidak ada pekerjaan lembur. PEMBERI PERINTAH Nama : Hadi Andrijanto Bagian : Produksi Jabatan : Manager Tanda Tangan
Contoh Surat Perintah Kerja Pengadaan
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA No. 185/SPK-P/VIII/2020 Dari hasil kajian penawaran-penawaran yang diajukan, maka pada hari ini, Selasa 24 Agustus 2020, yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : Erman Suhendar, SE. Jabatan : Direktur Operasional memerintahkan kepada, Nama : Agus Rosydi Jabatan : Pimpinan CV. Multiguna Abadi Alamat : Jl. Bendungan Singkarak 26, Sleman, Yogyakarta untuk mekakukan pekerjaan sebagai berikut ; Pekerjaan : Pengadaan Meja dan Kursi Tamu Ukiran Kayu Lokasi : Jl. Karya Timur 29, Blitar Waktu Pelaksanaan : Tanggal 1 September 2020 s/d tanggal 30 September 2020 Nilai Pekerjaan : Rp 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) Jumlah Unit : 4 unit meja ukuran 80 cm x 150 cm 20 unit kursi + busa Gambar / Foto : Terlampir Masa Pembayaran : DP 20% saat SPK ini ditanda tangani 75% saat barang datang 5% setelah 30 hari serah terima barang Surat Perintah Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperti maksud dan tujuannya. Blitar, 24 Agustus 2020 Erman Suhendar, SE. Direktur Operasional
Contoh Surat Perintah Kerja Persewaan
KOP SURAT SURAT PERINTAH KERJA No. 285/SPK-Ops/VIII/2020 Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Soekarjiono Jabatan : Manager Operasional memerintahkan kepada, Nama : Zacky Hariyanto Jabatan : Pemilik Trasindo Travel Alamat : Jl. Nangka No. 45, Banyuwangi NIK : 3955073511890003 Untuk menyediakan 5 (lima) kendaraan angkutan penumpang sebagai alat transportasi penjemputan dan pengantaran karyawan TambahPinter.com selama 25 hari kerja dari tanggal 1 September 2020, dengan rute dari kantor TambahPinter.com menuju tempat yang telah ditunjuk atau arah sebaliknya. Masing-masing kendaraan yang dipakai adalah jenis kendaraan di atas 2.500 CC dengan tahun pembuatan setelah tahun 2015 dan dengan kapasitas 6-10 orang. TambahPinter.com akan memenuhi kewajiban pembayaran atas penyediaan sarana transportasi ini setiap hari Selasa sebesar Rp 17.500.000,- (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) sampai dengan 4 (empat) kali pembayaran sejumlah nominal tersebut. Segala ketentuan, hak dan kewajiban sudah diatur dalam surat perjanjian yang terkait dengan penerbitan SPK ini. Surat perintah kerja ini disusun dan diterbitkan untuk dapat dipergunakan sebagaimana untuk keperluannya. Blitar, 27 Agustus 2020 Soekarijono Manager Operasional
Baca juga: Contoh Surat Keterangan Kerja
Pemahaman Akhir
Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat resmi yang berisikan pernyataan dan instruksi untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Surat ini memberikan kepastian mengenai nilai, waktu, dan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan. SPK memiliki perbedaan dengan Kontrak Kerja atau Surat Perjanjian karena fokusnya lebih pada kepastian waktu dan nilai pekerjaan.
Tujuan dan manfaat dari Surat Perintah Kerja antara lain memberikan kepastian terhadap pekerjaan yang ada, memberikan kepastian nilai, waktu, dan lingkup pekerjaan, memberi pernyataan kepada pihak lain mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan bisa digunakan sebagai obyek jaminan untuk mendapatkan bantuan dan suntikan dana.
Dalam pembuatan Surat Perintah Kerja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kop surat, nomor surat, identitas pihak pemberi dan penerima pekerjaan, nama pekerjaan, lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan, nilai pekerjaan, cara pembayaran pekerjaan, tanda tangan, meterai, stempel, dan rangkap dua. Semua ini bertujuan untuk menjaga keabsahan dan kejelasan surat perintah kerja.
Contoh-contoh Surat Perintah Kerja yang disajikan dalam artikel ini memberikan gambaran tentang bagaimana struktur dan isi dari surat tersebut. Contoh pertama adalah Surat Perintah Kerja Pembangunan, sedangkan contoh kedua adalah Surat Perintah Kerja Borongan Tenaga.
Dengan memahami pengertian, tujuan, cara pembuatan, dan contoh-contoh Surat Perintah Kerja tersebut, pembaca akan lebih familiar dengan konsep dan penggunaan SPK dalam lingkungan kerja.
Komentar