Setiap negara memiliki undang-undang yang mengatur bagaimana proses jalannya pemerintahan, tak terkecuali untuk masyarakat. Aturan tersebut, tidak hanya mengatur bagaimana keberlangsungan suatu negara dan masyarakat tetapi juga mengenai kesejahteraan mereka. Di Indonesia, kesejahteraan sosial tertuang dalam pasal 34 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dalam undang-undang tersebut, tertulis bahwa negara wajib untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar. Selain itu, aturan mengenai kesejahteraan sosial juga diatur dalam beberapa undang-undang lainnya.
Pada hakikatnya, kesejahteraan sosial dapat dituju dengan beberapa cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan sendiri berasal dari kata daya yang berarti proses menuju berdaya atau memberi daya. Lantas, apakah yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat? Apa saja tujuan yang ingin dicapai? Bagaimanakah strategi yang dijalankan? Pada ulasan kali ini, kamu akan mengetahui tentang pengertian, tujuan, prinsip, strategi, tahap, dan contoh pemberdayaan masyakarat.
Daftar Isi
Pengertian Para Ahli dan Umum
Pengertian mengenai pemberdayaan masyarakat bermacam-macam. Berikut ini pengertian dari beberapa ahli dan umum mengenai pemberdayaan masyarakat.
- Suharto dalam bukunya (2009: 57-58), berpendapat bahwa pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok yang rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kemampuan dan kekuatan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan berpartisipasi untuk menjadi sumber-sumber produktif guna pembangunan dan keputusan yang memengaruhi mereka.
- Dalam Pemdagri RI nomor 7 tahun 2007 pasal 1 ayat 8, berisi tentang kader pemberdayaan masyarakat. Peraturan tersebut menyatakan bahwa pemberdayaan adalah strategi yang digunakan dalam pembangunan sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan serta kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Daulay (2006: 7-14) berpendapat bahwa pemberdayaan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mendorong masyarakat guna memiliki sebuah posisi. Hal ini diharapkan agar masyarakat mampu untuk menjadi pelaku dalam proses pembangunan.
- Dalam bukunya, Slamet (2003) mengatakan bahwa pemberdayaan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang mampu membangun dirinya sendiri sehingga masyarakat dapat memperbaiki kehidupannya. Secara tidak langsung, pemberdayaan diartikan sebagai kesempatan untuk melihat dan memanfaatkan peluang sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan inisiatif masing-masing.
- Menurut Ife (1995: 182), pemberdayaan memiliki arti sebagai sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berpartisipasi dan menentukan masa depannya.
- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemberdayaan adalah cara, proses, perbuatan untuk memperdayakan. Pemberdayaan berasal dari kata daya yang berarti kemampuan untuk bertindak; kekuatan; muslihat; akal, ikhtiar atau upaya.
Dari beberapa pendapat tersebut, secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan pembangunan suatu negara. Setelah pemberdayaan tersebut, kemampuan masyarakat dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat dilakukan secara mandiri.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Feminisme
Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam proses pemberdayaan masyarakat, terdapat tujuan yang ingin dicapai. Dalam bukunya, Mardikanto (2014: 202) mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat memiliki enam tujuan, yaitu:
Perbaikan kelembagaan
Perbaikan kelembagaan bekerja untuk sektor Lembaga aktivitas masyarakat. Pemberdayaan ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kelembagaan serta pengembangan kemitraan usaha masyarakat.
Perbaikan usaha
Perbaikan usaha bekerja untuk sektor yang bergerak di bidang usaha masyarakat. Bidang tersebut meliputi sarana prasarana pendidikan, akses disabilitas, usaha kecil menengah, dan sebagainya dengan tujuan dapat memperbaiki usaha atau bisnis masyarakat.
Perbaikan pendapatan
Perbaikan pendapatan sejalan dengan perbaikan usaha. Jika usaha masyarakat berjalan dengan baik, maka masyarakat memiliki penghasilan yang mencukupi.
Perbaikan lingkungan
Dari perbaikan pendapatan dan bisnis, diharapkan dapat memperbaiki sektor lingkungan, baik secara fisik maupun sosial. Perbaikan lingkungan ini juga bertujuan untuk menjaga keasrian lingkungan itu sendiri karena secara tidak sadar, tingkat penghasilan masyarakat yang rendah dapat memengaruhi kerusakan lingkungan.
Perbaikan kehidupan
Setelah perbaikan pendapatan dan lingkungan terpenuhi, dilanjutkan dengan perbaikan kehidupan. Perbaikan ini bertujuan agar masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Perbaikan masyarakat
Setelah kelima sektor di atas telah diperbaiki, maka tujuan terakhir yang ingin dicapai, yaitu perbaikan hubungan antar masyarakat. Perbaikan ini diharapkan dapat membuat hubungan antar masyarakat menjadi lebih baik.
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Selain tujuan, pemberdayaan masyarakat juga memiliki prinsip yang harus dijalani agar dapat terwujud dengan baik. Menurut Najiati dkk (2005: 54), pemberdayaan masyarakat memiliki empat prinsip, yaitu:
Kesetaraan
Prinsip kesetaraan merupakan prinsip awal yang harus diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat karena kesetaraan itu merupakan kunci utama untuk terjalinnya pemberdayaan yang baik. Hubungan yang baik itu tidak hanya antara masyarakat dan lembaga, tetapi juga antara laki-laki dan perempuan.
Partisipasi
Prinsip partisipasi adalah prinsip yang juga harus dipegang oleh semua kalangan. Prinsip pemberdayaan ini digunakan untuk memberi kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi. Agar sampai di tahap ini, dibutuhkan waktu dan proses pendampingan dari petugas sehingga prinsip ini dapat berjalan dengan baik.
Keswadayaan
Prinsip keswadayaan adalah prinsip yang menghargai dan mengutamakan kemampuan masyarakat. Prinsip ini tidak memandang tingkat ketidakmampuan masyarakat melainkan melihat masyarakat sebagai subjek yang memiliki kemampuan terbatas. Kemampuan di sini adalah kemampuan masyarakat untuk mengetahui usaha, lingkungan, tenaga kerja, dan norma yang berlaku di masyarakat.
Berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan adalah prinsip pemberdayaan yang dirancang untuk berkelanjutan nantinya. Dari prinsip ini, peran pendamping yang tadinya sudah ada sejak prinsip partisipasi, lambat laun akan berkurang karena masyarakat telah mampu mengontrol kegiatannya sendiri.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, petugas atau lembaga memiliki strategi untuk pendekatan kepada masyarakat. Secara umum, strategi yang biasa digunakan antara lain:
- Pemberdayaan memiliki sifat yang mudah. Mudah di sini memiliki maksud bahwa pemberdayaan tersebut memiliki struktur yang jelas dan tidak berbelit-belit sehingga masyarakat dapat mudah menerima pesan yang disampaikan karena masyarakat tidak hanya subjek tetapi juga memiliki peran sebagai pelaksana dan pengelola.
- Setelah itu, pemberdayaan dibuat dengan aturan pengelolaan yang terbuka sehingga masyarakat juga dapat mempertanggungjawabkannya.
- Hasil kegiatan pemberdayaan berupa pendapatan harus memadai, sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Masyarakat juga diajarkan untuk mengelola kegiatan atau program secara ekonomis. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat melanjutkan kegiatan tersebut dengan kemampuan keuangan yang sesuai sehingga tercipta modal yang baik dan ditempatkan di wadah lembaga sosial ekonomi setempat.
- Kegiatan dapat dilakukan secara konsisten. Selain itu, pengelolaan keuangan juga mudah digulirkan dan dikembangan oleh masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Baca juga: Yuk Mengenal Pendidikan Karakter
Tahap Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat tidak bisa dilakukan begitu saja. Terdapat tahapan yang harus dilewati agar pemberdayaan tersebut dapat berjalan dengan semestinya. Menurut Soekanto (1987: 63), ada tujuh tahapan yang dilakukan, yaitu:
Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah tahap awal yang dilakukan untuk melaksanakan pemberdayaan. Ada dua tahapan di sini, yaitu persiapan petugas dan persiapan lapangan. Pada persiapan awal, petugas berperan sebagai tenaga pemberdayaan yang juga dapat dilakukan oleh komunitas pekerja. Kedua, persiapan lapangan diupayakan dengan cara tidak langsung atau non direktif sehingga dapat dilihat kondisi dan kebutuhannya terlebih dahulu.
Tahap pengkajian
Setelah tahap persiapan, ada tahap pengkajian yang dapat dilaksanakan oleh individu maupun kelompok masyarakat. Dalam hal ini, petugas memiliki kewajiban untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat di lingkungan tersebut serta mencari potensi sumber daya yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Tahap perencanaan alternatif kegiatan
Pada tahap ini, petugas tidak lagi menjadi tenaga pemberdayaan tetapi telah menjadi agen perubahan yang mengajak masyarakat untuk dapat mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Tahap perencanaan alternatif diharapkan dapat mengajak masyarakat agar lebih berpartisipasi dan dapat memikirkan cara alternatif yang dapat dilakukan nantinya.
Tahap pemformalisasi rencana aksi
Di tahap pemformalisasi rencana aksi, masyarakat dibantu agen perubahan untuk merumuskan dan menentukan program yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalahnya. Tidak hanya itu, agen perubahan juga membantu gagasan masyakarat agar lebih tertata baik dan formal dalam bentuk tulisan sehingga masyarakat yang membutuhkan proposal dapat mengajukan proposal tersebut guna pencairan dananya kelak.
Tahap pelaksanaan kegiatan
Tahap ini mengajak masyarakat untuk menjadi kader yang dapat menjaga keberlangsungan program yang sudah dikembangkan di tahap ke empat. Pada tahap pelaksanaan kegiatan, kerja sama antara petugas atau agen perubahan dan masyarakat juga merupakan hal penting agar kegiatan yang telah dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Tahap evaluasi
Setelah tahap kegiatan berlangsung, terjadi tahap evaluasi yang menjadi proses pengawasan kegiatan. Tahap ini dilakukan tidak hanya oleh petugas tetapi juga masyarakat. Dengan pengawasan dari dua pihak, diharapkan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan berlangsung secara terus-menerus.
Tahap terminasi
Tahap terminasi adalah tahap di mana terjadi pemutusan hubungan dengan komunitas sasaran secara formal. Pada tahap ini, kegiatan yang berlangsung diharuskan untuk berhenti dan diselesaikan secara resmi.
Contoh Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan di segala sektor kehidupan. Berikut ini adalah contoh-contoh pemberdayaan masyarakat di sektor sosial, ekonomi, pendidikan, dan wisata.
Sosial
Terdapat beragam contoh pemberdayaan masyarakat di sektor sosial. Sebagai contoh, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh dinas sosial. Kegiatan yang dilakukan di antaranya adalah pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan bimbingan teknis dan fasilitas, pemantauan serta evaluasi sarana dan prasarana kesejahteraan sosial.
Pemberdayaan sektor ini ditujukan untuk perorangan, keluarga, bahkan lembaga masyarakat. Tidak hanya lembaga, komunitas kecil juga menjadi bagian dari pemberdayaan sosial. Biasanya, pemberdayaan tersebut tidak hanya kegiatan yang membangun di awal tetapi juga terkait dengan masalah sosial dalam keluarga, wanita rawan sosial, karang taruna dan organisasi sosial.
Ekonomi
Pada sektor ekonomi, terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menunjangnya. Pemberdayaan ini dapat dilakukan dengan cara sosialisasi untuk membantu masyarakat mengasah keterampilan dan memperkuat usahanya. Pemberdayaan ini diharapkan dapat membuat sumber daya manusia yang lebih baik dan mandiri secara ekonomi.
Hal ini seperti pemberdayaan ekonomi di desa Kota Bani, Bengkulu. Sebagai desa dengan kelapa sawit sebagai komoditas penghasilan masyarakat, desa ini memiliki akses jalan yang baik sehingga memudahkan para petani untuk mengangkut hasil panennya. Petani yang dulunya kesulitan karena akses jalan yang buruk, sekarang dapat lebih sejahtera dengan jalan rabat beton yang memudahkan transportasi pengangkut kelapa sawit untuk berlalu lalang.
Pendidikan
Sektor pendidikan merupakan sektor yang tak kalah penting untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Pada sektor ini, pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan pemberian akses pendidikan secara merata di semua daerah, khususnya daerah terpencil. Pendidikan dianggap penting karena dengan adanya pendidikan, siswa sekolah di daerah tersebut memiliki pengetahuan yang luas serta dapat menjadi individu yang mandiri ke depannya.
Sebagai contoh, pemberdayaan masyarakat di sektor pendidikan, yaitu dengan pemerataan persebaran pengajar di daerah 3T. Hal tersebut singkatan dari kata Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Program ini diwajibkan pemerintah untuk para guru dengan sistem rotasi atau bergilir. Dengan begitu, para siswa dapat memeroleh pengajaran yang baik.
Wisata
Wisata merupakan sektor pemberdayaan masyarakat yang dapat menunjang sektor perekonomian di suatu daerah. Sektor ini termasuk penting karena biasanya wisata memberi masukan pendapatan yang lebih tinggi sehingga dapat membantu pembangunan masyarakat di daerah tersebut.
Sebagai contoh, pemberdayaan wisata Kampung Pelangi, Semarang. Tempat ini berlokasi di belakang pasar Kembang Kalisari. Sebelum dijadikan tempat wisata, pemukiman yang berada di bukit ini terlihat kumuh dan tidak beraturan. Dengan sosialiasi pemberdayaan masyarakat, kampung ini dicat ulang dengan warna yang beraneka ragam sehingga menjadi salah satu wisata menarik di Semarang. Hal ini dapat menjadi sumber pendapatan untuk masyarakat di sekitar.
Baca juga: Mengenal Revolusi Industri 1.0 – 4.0
Pemahaman Akhir
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan pembangunan suatu negara. Pengertian pemberdayaan masyarakat bervariasi menurut para ahli, namun pada dasarnya pemberdayaan melibatkan penguatan kemampuan dan kekuatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, berpartisipasi dalam pembangunan, dan menjadi sumber daya yang produktif.
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat meliputi perbaikan kelembagaan, perbaikan usaha, perbaikan pendapatan, perbaikan lingkungan, perbaikan kehidupan, dan perbaikan hubungan antar masyarakat. Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat didasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan, partisipasi, keswadayaan, dan berkelanjutan. Prinsip kesetaraan mengutamakan hubungan yang adil dan setara antara semua pihak yang terlibat dalam pemberdayaan. Prinsip partisipasi mendorong keterlibatan aktif dan kesadaran masyarakat dalam proses pembangunan. Prinsip keswadayaan menghargai dan memanfaatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola kegiatan pemberdayaan. Prinsip berkelanjutan menekankan keberlanjutan dan kemandirian kegiatan pemberdayaan.
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, strategi yang umum digunakan meliputi pendekatan yang mudah dipahami, aturan pengelolaan yang terbuka, pendapatan yang memadai, dan kegiatan yang dilakukan secara konsisten.
Tahap-tahap pemberdayaan masyarakat meliputi persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif kegiatan, pemformalisasian rencana aksi, pelaksanaan kegiatan, evaluasi, dan terminasi. Melalui tahap-tahap ini, diharapkan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Contoh-contoh pemberdayaan masyarakat dapat ditemukan di berbagai sektor, seperti sektor sosial, ekonomi, pendidikan, dan wisata. Pemberdayaan di sektor sosial melibatkan kebijakan, bimbingan, dan fasilitas dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Pemberdayaan di sektor ekonomi meliputi upaya peningkatan usaha dan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan di sektor pendidikan bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang merata dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Pemberdayaan di sektor wisata berfokus pada pengembangan potensi wisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tersebut.
Secara keseluruhan, pemberdayaan masyarakat merupakan strategi yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan memberdayakan mereka, diharapkan terjadi perubahan yang positif dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan negara.
Itu dia pembahasan mengenai pemberdayaan masyarakat. Kalau di daerah kamu, apakah ada kegiatan yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat juga? Seperti apa bentuk kegiatannya? Semoga artikel ini dapat bermanfaat, ya.
Sumber:
Daulay, Harmona. 2006. Pemberdayaan Perempuan (Studi Kasus Pedagang Jamu di Gedung Johor Medan). Jurnal Harmoni Sosial, volume I, no. 1; P. 7-14
Ife, J. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives, Vision. Australia: Longman.
Mardikanto, Totok. 2014. CSR (Corporate Social Responsibility). Tanggung Jawab Sosial Korporasi. Bandung: Alfabeta.
Najiati dkk. 2005. Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International.
Slamet, M. 2003. Pemberdayaan Masyarakat. Dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Disunting oleh Ida Yustina dan Adjat Sudradjat. Bogor: IPB Press.
Soekanto, Soerjono. 1987. Pribadi dan Masyarakat. Jakarta: Rajawali.
Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Komentar