Bagi kamu seorang mahasiswa pasti tidak asing dengan kata penelitian. Yup, karena sebagai mahasiswa untuk bisa lulus pasti melakukan penelitian. Ternyata, penelitian memiliki bermacam-macam jenis, loh. Sebelum tahu apa saja jenis penelitian, alangkah baiknya kamu tahu apa pengertian penelitian itu.
Daftar Isi
Pengertian Penelitian
Penelitian adalah proses penyelidikan yang sistematis dengan melibatkan pengumpulan data, dokumentasi informasi penting, analisis dan interpretasi data/informasi, sesuai dengan metodologi yang telah ditetapkan. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi validitas hipotesis atau kerangka pikir dalam menemukan pengetahuan baru.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penelitian adalah kegiatan pemeriksaan yang teliti, penyelidikan, atau kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan persoalan untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Penelitian sendiri memiliki tujuan untuk menyelesaikan atau memecahkan persoalan yang sedang diteliti. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk mendapatkan informasi baru, menjelaskan dan mengembangkan teori-teori, memprediksi dan menyimpulkan, dan menerapkan hasil penelitian tersebut.
Jenis-Jenis Penelitian dan Contohnya
Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang dilihat dari berbagai sudut pandang. Macam-macam jenis penelitian dapat dilihat dari sudut pandang jenis dan analisis data, penggunaan hasil/manfaat, tujuannya, bidang ilmu, tempat penelitian, pendekatan waktu, taraf penelitian, pendekatan paradigma, sumber data, dan sifat dan tekniknya.
Jenis metode penelitian berikut ini juga dapat dikategorikan dalam jenis penelitian skripsi. Sehingga ketika kamu akan melakukan penelitian untuk skripsi, kamu dapat memilih menggunakan salah satu dari jenis penelitian skripsi berikut ini.
Baca juga: Cara Mengutip dari Internet
Jenis Penelitian Kualitatif
Jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model matematika, statistik atau komputer. Penggunaan penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menerangkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data di mana peneliti menjadi instrumen kunci. Biasanya jenis penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menemukan konsep atau teori bukan untuk menguji teori yang sudah ada sebelumnya. Penelitian kualitatif banyak digunakan dalam penelitian deskriptif dan metode etnografis.
Menurut Rahardjo (2010), tujuan utama jenis penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial yang lebih berfokus pada gambaran yang lengkap tentang suatu fenomena. Sehingga dapat diperoleh pemahaman mendalam tentang fenomena tersebut untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori.
Perbedaan yang paling mendasar antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif adalah alur teori serta data. Pada penelitian kuantitatif, penelitian dimulai dari teori yang kemudian dibuktikan dengan data lapangan. Sedangkan pada penelitian kualitatif, penelitian bermula dari data di lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung. Selanjutnya hasil penelitian akan memunculkan teori dari data-data tersebut.
Penelitian kualitatif memiliki karakteristik, sebagai berikut.
- Pola pikir yang digunakan adalah pola pikir induktif.
- Perspektif partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi.
- Tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku, melainkan rancangan penelitian bisa berkembang selama proses penelitian.
- Memiliki tujuan untuk memahami, mencari makna dibalik data, dan menemukan kebenaran.
- Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data dan alat pengumpul data yang dipakai bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan.
- Data dikumpulkan berdasarkan prinsip fenomenologis, yaitu memahami fenomena yang dihadapi secara mendalam.
- Peneliti memiliki fungsi sebagai alat pengumpul data.
- Analisis data dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
- Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi.
Jenis penelitian kualitatif memiliki lima tipe utama, yaitu fenomenologi, etnografi, penelitian studi kasus, metode teori dasar, dan metode historis. Berikut adalah penjelasan dari tipe-tipe jenis penelitian kualitatif.
Fenomenologi
Jenis penelitian ini dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena yang akan diteliti dengan melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Penggalian data berupa pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data dilakukan melalui wawancara yang mendalam kepada objek serta dengan melakukan observasi secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
Contoh penelitian fenomenologi, yaitu misalnya seorang peneliti ingin mempelajari terkait dengan fenomena COVID-19. Penelitian difokuskan pada pengalaman hidup orang yang terkena wabah covid-19 secara langsung maupun yang terdampak secara tidak langsung. Di beberapa daerah, ternyata diketahui juga adanya diskriminasi pada pasien yang terjangkit virus ini. Sehingga perlakuan diskriminasi ini juga dapat dijadikan fokus penelitian.
Studi fenomenologis tentang fenomena COVID-19 ini berusaha mengungkapkan kesamaan pengalaman hidup pasien maupun orang yang terdampak secara tidak langsung. Data yang dikumpulkan berupa teks atau narasi, bukan analisis.
Etnografi
Penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam suatu budaya. Bahasa tersebut selanjutnya digunakan oleh individu di dalamnya untuk berkomunikasi. Penelitian etnografi ini melihat bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat tertentu.
Biasanya penelitian etnografi digunakan untuk penelitian yang fokusnya pada ritual tertentu dalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup, dan lain-lain. Interpretasi pada penelitian etnografi dapat berupa deskripsi suatu grup budaya, hubungan sosial, atau sistem pada objek yang diteliti.
Penelitian etnografi ini melibatkan pengamatan kelompok yang berkepanjangan. Biasanya peneliti terjun langsung dalam kehidupan sehari-hari orang-orang atau melalui wawancara perorangan dalam suatu kelompok masyarakat. Selanjutnya peneliti mengamati makna-makna perilaku, bahasa, dan interaksi kelompok yang berbagi budaya.
Contoh penelitian etnografi, misalnya peneliti ingin mengetahui perilaku sosial anak-anak di pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Pulau Sangihe sendiri merupakan salah satu pulau terluar Indonesia. Tentunya perilaku sosial anak-anak di pulau terluar berbeda dengan anak-anak perkotaan atau pedesaan yang masih dekat dengan ibukota daerah. Sehingga peneliti dapat membuat judul penelitian “Studi Etnografi Perilaku Sosial Anak di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara”.
Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah suatu eksplorasi dari sebuah kasus dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data mendalam dan mendetail yang melibatkan sumber-sumber informasi yang banyak dengan konteks yang kaya. Penelitian ini dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Penelitian ini dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada kondisi-kondisi tertentu.
Pelaksanaan penelitian studi kasus perlu mempertimbangkan tipe studi kasus yang paling menjanjikan dan berguna. Kasus yang diteliti bisa tunggal atau kolektif, multi-situs atau dalam situs, fokus pada sebuah kasus atau sebuah persoalan.
Data yang diperoleh dapat berupa informasi hasil pengamatan, wawancara, materi audio visual, dokumen-dokumen, serta laporan-laporan. Fokus penelitian bisa pada kasus yang memiliki keunikan sehingga membutuhkan penelitian untuk menggambarkan persoalan tersebut. Penyajian data dapat dituliskan dalam bentuk narasi penelitian melalui teknik-teknik seperti kronologi atau kejadian penting yang diikuti oleh perspektif yang dekat atau mendetail.
Contoh penelitian studi kasus, yaitu misalnya peneliti ingin meneliti tentang psikologis seorang kakak yang adiknya menikah terlebih dahulu. Studi kasus ini dapat dilakukan pada beberapa keluarga yang mengalami kejadian serupa. Sehingga nantinya dapat didapatkan data berupa latar belakang keluarga, identifikasi kondisi psikologi orang bersangkutan, dan dampak terhadap kehidupan orang yang bersangkutan.
Baca juga: Cara Membuat Paper
Metode Teori Dasar
Penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori untuk memperkuat teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada disebut dengan metode teori dasar. Tujuan dari metode ini adalah untuk menghasilkan atau menemukan teori, skema analitis abstrak dari suatu fenomena yang berhubungan dengan situasi tertentu.
Inti dari penelitian metode teori dasar adalah pengembangan teori yang berkaitan erat dengan konteks dari fenomena yang sedang diteliti. Data penelitian dapat diperoleh hasil observasi, studi lapangan, pembandingan antara kategori informasi, fenomena, dan situasi serta menyajikan gambaran visual dari teori. Data-data tersebut berasal dari data di lapangan yang dikaji secara mendalam. Oleh karena itu, metode penelitian teori dasar ini berpotensi melahirkan teori-teori baru karena data lapangan bersifat dinamis dan berkembang.
Pada metode teori dasar ini, peneliti harus terlibat penuh dan berada di lapangan dari awal sampai akhir penelitian. Berbeda dengan survei biasa yang bisa dilakukan tanpa peneliti terjun langsung ke lapangan. Dari situlah peneliti dapat mengembangkan konsep yang nantinya dapat menjadi teori di lapangan.
Penggunaan metode teori dasar ini banyak diaplikasikan pada penelitian antropologis. Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui segi-segi sosial budaya masyarakat Aceh sebagai tempat penyebaran islam pertama dengan metode teori dasar. Peneliti harus terjun langsung ke lapangan tanpa membawa teori yang sudah dibaca sebelumnya. Peneliti melakukan observasi kepada partisipan, yaitu masyarakat setempat, serta melakukan wawancara secara mendalam untuk mengumpulkan data di lapangan.
Konsep-konsep dikembangkan ketika berada di lapangan tersebut. Dalam hal itu, peneliti tetap tidak menggunakan teori yang sudah ada sebelumnya sebagai kerangka pikir. Konsep tersebut masih mungkin berkembang ketika data baru diperoleh.
Metode Historis
Penelitian metode historis merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Data-data tersebut diolah untuk memperoleh gambaran umum tentang kehidupan sosial di masa lampau. Fokus penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan sumber data atau saksi sejarah yang masih ada di masa kini.
Sumber data pada penelitian metode historis dapat diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artefak, laporan verbal, maupun saksi hidup yang kesaksiannya dapat dipertanggungjawabkan. Ciri khas dari penggunaan metode ini adalah waktu. Perkembangan atau perubahan fenomena dilihat berdasarkan pergeseran waktu.
Contoh penelitian yang menggunakan metode historis, yaitu penelitian tentang industri kereta api di masa Kolonial Belanda. Peneliti dapat melakukan wawancara terhadap orang-orang yang dahulu pernah terlibat dalam industri kereta api ini. Selain itu, penemuan benda-benda bersejarah yang berkaitan dapat dijadikan sebagai dokumentasi di dalam penelitian.
Jenis Penelitian Kuantitatif
Jenis penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Penelitian ini dimulai dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalaman, selanjutnya dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh verifikasi dalam bentuk data empiris di lapangan.
Jenis penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menguji kebenaran teori dengan dukungan data-data di lapangan. Pemahaman konsep dasar penelitian kuantitatif harus ditinjau dari beberapa aspek. Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan, metode, data, dan analisis. Keempat konsep tersebut bermakna secara konsisten dan saling melengkapi. Jenis penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan empat metode, yaitu penelitian eksperimental, penelitian korelasi, penelitian komparasi, dan penelitian survey.
Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik, sebagai berikut.
- Pola pikir yang digunakan adalah pola pikir deduktif yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep umum untuk menjelaskan fenomena yang bersifat khusus.
- Menggunakan logika positivistiK dan menghindari hal-hal yang bersifat subjektif.
- Penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan.
- Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data dan alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan rencana penelitian.
- Data dikumpulkan berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan alat yang objektif dan baku.
- Penelitian kuantitatif melibatkan penghitungan angka.
- Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul dilakukan analisis data menggunakan teknik-teknik statistik.
- Hasil akhir penelitian berupa generalisasi dan prediksi.
Kelebihan dari penggunaan jenis penelitian kuantitatif, yaitu dapat melibatkan subjek penelitian yang jumlahnya besar, hasil penelitian lebih bersifat objektif, desain penelitian dapat direplikasi dan dianalisis relevansinya pada penelitian lain, studi perbandingan dapat dilakukan secara objektif, dan potensi bias yang bersifat personal dapat dihindari.
Selain memiliki kelebihan, penelitian kuantitatif juga memiliki kelemahan, seperti sering mengabaikan detail konteks sosial yang diteliti, pendekatannya tidak fleksibel ketika di lapangan, memiliki potensi bias yang sifatnya struktural, peneliti bisa saja mengumpulkan data yang lingkupnya sempit, dan hasil penelitian cenderung menggambarkan hasil penelitian daripada hasil nyata di lapangan.
Beberapa contoh judul penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut.
- Pengaruh lama waktu fermentasi terhadap karakteristik fisik, kimia, dan mikrobiologi tepung MOCAF
- Pengaruh penggunaan kombinasi pektin dan alginate terhadap tekstur dan kesukaan buah jeruk tiruan
- Pengaruh penerapan kurikulum 2013 di MI Thariqul Huda terhadap tingkat prestasi peserta didik kelas 4, 5, dan 6
- Pengaruh bentuk ekstrudat jagung terhadap karakteristik fisik dan sensoris
- Pengaruh jarak tanam terhadap produktivitas kedelai hitam
- Pengaruh penggunaan pupuk NPK dan Ponska terhadap produktivitas tanaman jeruk
Baca juga: Contoh Kata Pengantar
Jenis Penelitian Deskriptif
Jenis penelitian deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan karakteristik populasi suatu fenomena yang sedang diteliti tanpa dipengaruhi atau dimanipulasi dengan cara apapun. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk mengamati suatu persoalan untuk menggambarkan keadaan persoalan tersebut lebih detail melalui proses pengumpulan data. Biasanya penelitian jenis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana.
Penelitian deskriptif bersifat konklusif, bukan eksploratif sehingga tidak sesuai digunakan untuk menjawab pertanyaan “mengapa” pada suatu penelitian. Jenis penelitian deskriptif sering digunakan secara luas di bidang ilmu sosial, psikologi, dan juga penelitian tentang pendidikan.
Penggunaan jenis penelitian deskriptif ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat menganalisis isu atau topik yang tidak bisa diukur secara numerik, dapat melakukan pengamatan dalam lingkungan sosial yang natural dan apa adanya, serta memiliki potensi untuk menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Selain memiliki kelebihan, penggunaan penelitian deskriptif juga memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat menguji atau memverifikasi masalah penelitian secara statistik, tidak dapat diulang karena bersifat pengamatan pada saat itu, tidak dapat membantu mengidentifikasi penyebab di balik fenomena yang dijelaskan, serta rentang terjadi bias karena penilaiannya cenderung subjektif.
Penggunaan jenis penelitian deskriptif dapat disajikan dengan beberapa desain penelitian sesuai dengan metode yang digunakan, yaitu studi kasus, survei, dan metode observasional.
Studi kasus
Penggunaan metode studi kasus ini memungkinkan peneliti terlibat maupun tidak terlibat dengan subjek yang diteliti. Metode ini merupakan metode dengan kajian mendalam tentang suatu fenomena dari suatu populasi. Metode ini dapat digunakan untuk menganalisis tren suatu kondisi tertentu.
Metode survei
Pengumpulan data/informasi pada penelitian deskriptif yang menggunakan metode survei dilakukan melalui survei atau menggunakan kuesioner. Pertanyaan pada kuesioner harus didesain dengan baik untuk mendapatkan data yang berkualitas baik. Metode ini dapat dilakukan secara online maupun offline.
Metode Observasional
Metode yang paling efektif untuk melakukan penelitian deskriptif adalah metode observasional, baik kualitatif maupun kuantitatif. Observasi kualitatif dilakukan dengan mengamati responden dari kejauhan. Penggunaan observasi kualitatif ini tidak melibatkan pengukuran atau angka. Observasi kuantitatif merupakan metode pengumpulan data objektif yang difokuskan pada angka dan nilai sehingga hasil pengamatan dapat diperoleh dengan menggunakan analisis statistik.
Metode observasional ini ditandai dengan partisipasi aktif peneliti dalam peristiwa yang sedang diteliti, dimana peneliti tidak boleh memengaruhi perilaku subjek uji.
Berikut ini beberapa contoh judul yang menggunakan jenis metode penelitian deskriptif.
- Pengaruh demografis dan geografis terhadap rasa air sumur
- Analisis pengaruh zaman industri 4.0 terhadap budaya Indonesia
- Pengaruh persepsi suasana café kopi terhadap kepuasan konsumen
- Analisis efektivitas dan keadilan hukum di Indonesia
- Pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan kerja sama peserta didik
Jenis Penelitian Eksperimen
Jenis penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan laboratorium. Jenis penelitian eksperimen biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif yang dianggap dapat memberikan informasi paling mantap. Prinsip utama dalam jenis penelitian eksperimental adalah pengontrolan hal-hal yang memengaruhi jalannya eksperimen.
Pada jenis penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel sendiri merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan atau tindakan yang dapat memengaruhi hasil. Variabel yang berkaitan secara langsung dan diberikan secara sengaja yang diharapkan dapat memengaruhi hasil disebut variabel eksperimental. Sedangkan variabel yang secara tidak sengaja memengaruhi hasil meskipun tidak diharapkan disebut sebagai variabel non eksperimental.
Penelitian eksperimental memiliki tiga karakteristik penting, yaitu variabel bebas yang dimanipulasi, variabel lain yang berpengaruh dikontrol supaya tetap konstan, dan observasi langsung oleh peneliti. Tujuan umum dari penelitian eksperimen yaitu meneliti pengaruh dari suatu perlakuan terhadap respons suatu kelompok tertentu dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.
Contoh dari penelitian eksperimen, yaitu seorang peneliti ingin mengetahui efek konsumsi daun kelor terhadap kadar glukosa darah menggunakan tikus mencit. Variabel yang dikontrol adalah pemberian dosis kelor sebanyak 3 macam, yaitu 1 gram, 2 gram, dan 3 gram. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu tikus normal yang diberikan pakan normal, tikus normal yang diberi pakan daun kelor, tikus yang dibuat memiliki kadar gula darah tinggi dengan pakan normal, dan tikus yang dibuat memiliki kadar gula darah tinggi yang diberi pakan daun kelor.
Pemahaman Akhir
Penelitian adalah proses penyelidikan yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan baru melalui pengumpulan, analisis, dan interpretasi data/informasi sesuai dengan metodologi yang telah ditetapkan. Terdapat berbagai jenis penelitian yang dapat dibedakan berdasarkan sudut pandang jenis dan analisis data, penggunaan hasil/manfaat, tujuan, bidang ilmu, tempat penelitian, pendekatan waktu, taraf penelitian, pendekatan paradigma, sumber data, dan sifat dan tekniknya.
Salah satu jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memahami fenomena secara holistik-kontekstual dengan menggunakan pola pikir induktif dan mengandalkan pengumpulan data yang mendalam. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menemukan konsep atau teori baru, bukan menguji teori yang sudah ada sebelumnya. Metode penelitian kualitatif meliputi fenomenologi, etnografi, studi kasus, metode teori dasar, dan metode historis.
Di sisi lain, penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif-induktif dengan fokus pada pengujian kebenaran teori melalui pengumpulan data empiris di lapangan. Penelitian ini lebih bersifat objektif dan melibatkan penghitungan angka serta analisis statistik. Metode penelitian kuantitatif meliputi penelitian eksperimental, penelitian korelasi, penelitian komparasi, dan penelitian survei.
Selain itu, terdapat juga penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik suatu fenomena tanpa mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, survei, atau observasional.
Pemilihan jenis penelitian yang tepat perlu dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan. Penting untuk berkonsultasi dengan pembimbing atau pakar bidang terkait dalam memilih jenis penelitian yang sesuai.
Dalam melakukan penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif, penting untuk mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan, menggunakan alat pengumpul data yang objektif, melakukan analisis data yang relevan, dan menyajikan hasil penelitian dengan baik. Dengan memahami jenis-jenis penelitian dan menerapkan metode yang sesuai, mahasiswa dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan bermanfaat.
Nah, itulah beberapa jenis metode penelitian yang dapat kamu gunakan untuk menyusun penelitian atau menyusun skripsi dengan jenis penelitian skripsi tersebut.
Baca juga: Cara Membuat Rumusan Masalah
Pemilihan jenis penelitian tersebut perlu dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan konteks penelitian yang akan dilakukan. Hal tersebut karena tidak semua jenis metode penelitian sesuai diterapkan dalam semua bidang penelitian. Untuk bisa memilih jenis penelitian yang tepat kamu bisa berkonsultasi dengan pembimbing, ya. Semoga bermanfaat!
Sumber:
Carsel, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan. Yogyakarta: Penebar Media.
Manab, H. A. (2015). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif.
Rahardjo, M. 2010. Jenis dan Metode Penelitian Kualitatif. https://www.uin-malang.ac.id/r/100601/jenis-dan-metode-penelitian-kualitatif.html