Interaksi Sosial dan Kelembagaan Masyarakat, Yuk Pelajari

Halo sobat tambahpinter.com! Kali ini kita akan membahas materi IPS Kelas VII BAB Sosiologi. Sosiologi merupakan bagian dari disiplin ilmu IPS yang membahas mengenai cara manusia berinteraksi dalam masyarakat.

Apakah kamu bisa hidup sendiri tanpa manusia lain? Tentu saja tidak bukan? Setiap manusia pasti memerlukan teman dalam hidupnya. Karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, maka tidak mungkin bagi manusia untuk melepaskan diri dari kehidupan masyarakat.

Karena membutuhkan bantuan dari manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka manusia membentuk hubungan antarindividu maupun kelompok.

Kamu punya teman bukan? Kamu dan temanmu pastinya senang berbagi cerita, berbagi pengalaman, tawa canda dan lain-lain. Kegiatan yang kamu lakukan bersama temanmu termasuk interaksi sosial.

Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial? Bagaimana interaksi sosial memengaruhi pembentukan lembaga sosial? Pada materi ini kamu akan mempelari mengenai interaksi sosial, lembaga sosial, ciri, fungsi dan jenis lembaga sosial. Mari simak uraian dibawah ini!

Interaksi Sosial

Manusia cenderung ingin berinteraksi dan terhubung dengan orang lain, baik itu melalui pertemuan tatap muka, obrolan, atau kegiatan lain yang melibatkan orang lain. Interaksi dengan masyarakat membentuk manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki sifat gregariousness.

interaksi sosial
Sumber: katemangostar on Freepik

Gregariousness  merupakan naluri untuk selalu hidup dengan orang lain. Oleh karena itu, manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain. Misalnya, nasi yang kita makan sehari-hari merupakan hasil kerja keras dari petani, baju yang kamu gunakan merupakan hasil kerja dari penjahit dan lain sebagainya.

Baca juga: Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan

Dengan demikian dapat disimpulkan interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.

Hubungan dalam interaksi sosial harus berjalan secara timbal balik, yang artinya melibatkan kedua belah pihak. Kedua belah pihak harus saling merespon. Jika satu bertanya maka yang lain menjawab, jika kamu diajak temanmu bermain maka kamu ikut main.

Kontak sosial dan komunikasi antarpihak yang berinteraksi merupakan syarat utama dalam terjadinya proses interaksi sosial. Kedua syarat ini menjadi faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya interaksi sosial, sehingga tanpa keduanya, interaksi sosial tidak akan terjadi.

Pemberian aksi maupun reaksi dalam proses interaksi sosial hendaknya memperhatikan kondisi dan situasi. Sebagai contoh, jika temanmu bersedih hendaknya kamu merespon dengan cara menghibur. Tujuannya agar interaksi sosial berjalan dengan baik dan berdampak pada terciptanya persatuan.

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Terjadinya interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari didorong beberapa faktor. Interaksi sosial dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal individu. Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial sebagai berikut.

Simpati

Simpati merupakan proses ketertarikan seseorang kepada pihak lain berkaitan dengan perilaku atau penampilan seseorang. Simpati mengarahkan perasaan seseorang pada ekspresi, kekaguman, kesenangan, dan kedekatan.

Contohnya, sekelompok orang mengagumi salah satu calon bupati. Mereka beranggapan calon bupati tersebut memiliki kepiawaian lebih baik dibandingkan calon bupati lain. Oleh karena itu, mereka mendukung calon bupati tersebut.

Empati

Empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengolah emosi seakan mengalami kondisi yang dirasakan orang lain.

interaksi sosial
Sumber : Image by Freepik

Contohnya menolong korban saat terjadi bencana alam. Sikap empati perlu dikembangkan agar seseorang memiliki sikap peduli sosial yang tinggi.

Imitasi

Apakah kamu pernah melihat seseorang berpakaian seperti seorang artis? Perilaku tersebut merupakan contoh imitasi. Imitasi adalah suatu kecenderungan untuk meniru sikap, tindakan, perilaku, atau penampilan fisik orang lain secara berlebihan. Imitasi dapat mendorong individu berbuat positif jika sumber imitasi adalah orang-orang baik.

Identifikasi

Identifikasi menunjukkan kecenderungan atau keinginan seseorang menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi di dorong keinginan belajar dari pihak lain yang patut di teladan. Sebagai contoh, seorang anak meniru tingkah laku pemain sepak bola karena ingin seperti tokoh idolanya tersebut.

Sugesti

Sugesti adalah penerimaan sikap, pandangan, atau pendapat orang lain tanpa proses pemikiran yang mendalam. Sugesti dapat dilakukan melaui saran, kritik, dan tindakan. Contohnya seseorang langsung membeli sampo seperti yang diiklankan di layar televisi. Orang tersebut tersugesti jika menggunakan sampo yang diiklankan rambutnya akan indah dan lembut.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan. Motivasi dapat berasal dari diri sendiri atau orang lain. Contohnya keinginan seseorang untuk memperoleh nilai yang tinggi menyebabkan orang tersebut giat belajar.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Perhatikan interaksi sosial yang dijalin orang-orang disekitarmu! Kamu akan menemukan berbagai bentuk interaksi sosial! Ada interaksi yang dapat mendorong terciptanya persatuan dalam masyarakat (integrasi sosial). Ada pula interaksi sosial yang dapat mendorong terjadinya perpecahan dalam masyarakat (disintegrasi sosial).

Bentuk-bentuk interaksi sosial berdasarkan sifatnya dapat dibedakan sebagai berikut.

Proses Asosiatif

Proses asosiatif adalah bentuk interaksi yang mengarah pada penyatuan dan dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu/kelompok. Proses asosiatif dalam masyarajat terbagi atas beberapa bagian.

Kerjasama (Kooperasi)

Kerjasama merupakan usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerjasama dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong royong.

interaksi sosial
Sumber: Ron Lach on Pexels

Gotong royong adalah bentuk interaksi sosial di masyarakat Indonesia yang menunjukkan kerjasama antarindividu atau kelompok. Dalam kerjasama, terdapat lima bentuk, yakni kerukunan, bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture.

Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu proses dimana manusia berusaha meredakan pertentangan yang terjadi. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lain sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, toleransi, stalemate, dan adjudikasi.

Asimilasi

Asimilasi adalah proses peleburan dua kebudayaan atau lebih yang berbeda menjadi satu kebudayaan tunggal dan dirasakan sebagai kebudayaan milik bersama. Contohnya tradisi selamatan yang berkembang dalam budaya masyarakat Jawa.  Selametan merupakan peleburan antara budaya Hindu-Buddha dan Islam.

Akulturasi

Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar menjadi kebudayaan suatu masyarakat. Proses pengolahan unsur-unsur kebudayaan baru dilakukan tanpa menghilangkan sifat khas kebudayaan asli. Contohnya Menara Masjid Kudus yang merupakan wujud perpaduan budaya Islam dan Hindu.

Proses Disosiatif

Proses akomodasi terjadi ketika seseorang atau kelompok mengalami konflik yang dapat merusak solidaritas kelompok akibat interaksi sosial yang terjadi. Ada tiga bentuk akomodasi, yakni kompetisi, kontravensi, dan pertentangan.

Persaingan atau Kompetisi

Kompetisi adalah proses di mana individu atau kelompok bersaing untuk mendapatkan keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya gelar juara, kesuksesan, sebuah piala dan hadiah.

Dalam pelaksanaanya, persaingan memiliki beberapa bidang yaitu persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan, persaingan kekuasaan, dan lain sebagainya.

Kontravensi

Perasaan tidak senang menjadi sumber terjadinya kontravensi. Sebagai contoh teman-temanmu sekelas akan mengadakan acara, tetapi beberapa orang tidak menyetujuinya. Akibatnya, timbul rasa tidak senang atau benci, tetapi masih disembunyikan. Perasaan tersebut menimbulkan kontravensi.

Konflik atau Pertentangan

Konflik atau pertetentangan adalah bentuk proses sosial yang terjadi ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik melakukan upaya untuk mencapai keinginan atau tujuan.

interaksi sosial
Sumber: Keira Burton on Pexels

Faktor penyebab konflik dalam masyarakat yaitu perbedaan antarindividu, kebudayaan, kepentingan, kesenjangan sosial, dan perubahan sosial.

Baca juga: Manusia Tempat dan Lingkungan

Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Lembaga Sosial

Apakah setiap orang bisa memenuhi kebutuhan hidup sendiri? Kebutuhan hidup yang bisa dipenuhi sendiri bersifat terbatas. Oleh karena itu, setiap orang tidak akan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa bantuan atau bekerjasama dengan orang lain. Permasalahan tersebut mendorong masyarakat menciptakan lembaga sosial.

Lembaga sosial merupakan wadah sekumpulan norma sosial yang tersusun secara sistematis dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia. Seperangkat norma tersebut harus dipatuhi oleh individu yang tergabung didalamnya.

Ciri Lembaga Sosial

Ada berbagai jenis lembaga sosial di sekitarmu. Kamu dapat mengenalinya melalui ciri-cirinya. Apa saja ciri-ciri tersebut? Berikut penjelasannya.

Memiliki Simbol

Simbol pada lembaga sosial berfungsi untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga sosial. Simbol lembaga sosial dapat berupa gambar (logo), tulisan, gabungan antara gambar dan tulisan, serta bendera.

Memiliki Tujuan yang Jelas

Lembaga sosial memiliki tujuan jelas yang disepakati bersama. Sebagai contoh, lembaga agama bertujuan memenuhi kebutuhan rohani masyarakat dan lembaga politik bertujuan mewujudkan pemerintahan yang baik.

Memiliki Norma Tertulis dan Tidak Tertulis

Setiap lembaga sosial memiliki norma-norma atau aturan yang diatur secara tertulis atau tidak tertulis yang mengatur perilaku anggotanya dalam interaksi sosial. Sebagai contoh lembaga keluarga. Dalam kehidupan keluarga terdapat aturan tertulis yang mengatur undang-undang perkawinan. Aturan tidak tertulis antara lain anak harus menghormati orangtua, kakak harus menjadi teladan bagi adiknya.

Memiliki Alat Kelengkapan

Alat kelengkapan membantu lembaga sosial melaksanakan fungsinya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Contohnya dalam lembaga pendidikan dibutuhkan peralatan seperti kurikulum, buku pelajaran, materi pembelajaran, guru, peserta didik, dan kelas atau tempat untuk belajar.

Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu

Lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan tertentu. Artinya, lembaga sosial mempunyai daya tahan lama karena dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain norma-norma sosial yang terbentuk melalui proses panjang dan beroirentasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Memiliki Pola Perilaku

Lembaga sosial terdiri atas kebiasaan, adat istiadat, norma, dan tata kelakuan yang tergabung dalam satu pola perilaku. Sebagai contoh, suatu negara memiliki norma dan tata kelakuan yang diberlakukan kepada seluruh rakyat.

Fungsi Lembaga Sosial

Sehubungan dengan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, lembaga sosial secara umum mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut, yaitu menjaga keutuhan masyarakat, memberikan pedoman dalam bertingkah laku, dan sebagai kontrol sosial.

Memberikan Pedoman dalam Berperilaku

Lembaga sosial memberi arahan dan batasan mengenai cara bersikap/bertingkah laku. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dan terhindar dari perilaku menyimpang.

Menjaga Keutuhan Masyarakat

Aktivitas dan perilaku anggota masyarakat harus diatur untuk menjaga keteraturan. Tiap-tiap anggota masyarakat berperilaku sesuai norma-norma sosial yang terhimpun dan dijiwai. Dengan demikian, lembaga sosial dapat menghimpun dan menjaga keutuhan masyarakat.

Kontrol Sosial

Keberadaan lembaga sosial menunjukkan adanya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggotanya. Lembaga sosial dapat memberi sanksi bagi anggota masyarakat yang melanggar norma sosial. Selain itu, lembaga sosial dapat melakukan proses pewarisan  budaya dari generasi ke generasi.

Jenis-Jenis Lembaga Sosial

Ada beberapa jenis lembaga sosial dalam masyarakat. Jenis-jenis lembaga sosial tersebut memiliki fungsi berbeda.

Lembaga Keluarga

Lembaga keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang memiliki fungsi penting. Keluarga terbentuk karena memiliki nenek moyang sama, disatukan oleh darah dan perkawinan, serta satu orang dengan beberapa anak.

lembaga sosial
Sumber: Gustavo Fring on Pexels

Lembaga keluarga memiliki fungsi penting bagi kelangsungan hidup dan regenerasi setiap individu. Fungsi lembaga keluarga antara lain fungsi reproduksi, fungsi proteksi, fungsi ekonomi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi pengawasan sosial, fungsi pemberian status dan fungsi edukasi.

Lembaga Agama

Lembaga agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang telah dilakukan dan dirumuskan, serta dianut secara luas oleh masyarakat karena dipandang perlu dan benar.

Lembaga agama terdiri atas kumpulan nilai dan norma sosial untuk mengatur tata cara peribadatan dan interaksi sosial antarranggota masyarakat.

Adapun fungsi lembaga agama yaitu sebagai pedoman hidup manusia dalam menjalin hubungan dengan sesama dan dengan Tuhan, sumber kebenaran dalam meraih kebahagiaan hidup di dunia akhirat, memberikan prinsip benar dan salah untuk menghindarkan manusia melakukan perilaku menyimpang.

Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi merupakan sistem norma yang berguna mengendalikan proses pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Lembaga ekonomi mengatur aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi (Setiadi dan Kolip, 2015:318).

Lembaga ekonomi memiliki beberapa fungsi manifes diantaranya mengatur kegiatan ekonomi masyarakat demi tercapainya kesejahteraan masyarakat, menjaga kestabilan ekonomi dalam masyarakat, memberikan pedoman untuk memperoleh bahan pangan.

Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan bertujuan memberi bekal ilmu dan keterampilan kepada siswa. Dengan ilmu dan keterampilan, siswa dapat meraih prestasi terbaik. Prestasi yang berhasil diraih harus dihargai karena menunjukkan usaha dan kerja keras yang dilakukan.

Tiga jalur pendidikan dalam masyarakat yaitu pendidikan formal yang merupakan pendidikan di sekolah, pendidikan nonformal yang ditujukan bagi warga masyarakat yang kurang mampu memperoleh pendidikan formal, dan pendidikan informal yang berlangsung dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Lembaga Politik

Apa yang akan terjadi jika dalam masyarakat tidak terdapat norma sosial? Tentu anggota masyarakat akan berperilaku sesuai keinginannya. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti konflik, kejahatan, dan situasi menjadi tidak aman. Oleh karena itu, timbul gagasan bersama untuk menciptakan lembaga politik.

Lembaga politik tidak sekedar sekumpulan norma yang mengatur hubungan kekuasaan dan wewenang dalam masyarakat. Fungsi lembaga politik terlihat dalam berbagai kegiatan masyarakat, misalnya dalam penyelesaian konflik antar suku bangsa.

Lembaga politik mulai berperan dalam memperlancar dan menjaga ketertiban kehidupan politik negara. Lembaga-lembaga politik yang ada di Indonesia antara lain Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA) dan lain-lain.

Lembaga Budaya

Lembaga budaya adalah lembaga yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni dan pendidikan dalam masyarakat disuatu daerah (negara).

Lembaga budaya berfungsi membantu pemerintah untuk mengembangkan potensi masyarakat adat, membantu menyelesaikan konflik di daerah dan melestarikan budaya daerah. Lembaga budaya diharapkan dapat mengembangkan budaya daerah pada era globalisasi. Dengan demikian identitas bangsa Indonesia tidak akan pudar.

Lembaga Hukum

Hukum dapat dimaknai sebagai peraturan yang bersifat memaksa. Hukum mengatur tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat. Peraturan tersebut dibuat oleh pihak-pihak berwajib seperti polisi dan disatukan dalam satu wadah yaitu lembaga hukum.

Lembaga hukum memiliki beberapa pilar yang dapat memperkuat posisi lembaga hukum dalam masyarakat. Pilar lembaga hukum Indonesia antara lain polisi, jaksa, dan hakim.

Setiap pilar lembaga hukum memiliki tugas yang berbeda. Tugas tersebut dapat berjalan maksimal jika didukung oleh masyarakat. Dukungan masyarakat dapat diwujudkan dengan sikap tanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan pihak berwajib.

Setiap lembaga sosial dalam masyarakat memiliki fungsi yang berbeda. Meskipun demikian, berbagai jenis lembaga sosial menjalin hubungan atau berkerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kompleks, mulai dari kebutuhan rohani, material hingga kebutuhan akan keamanan dan damai.

Pemahaman Akhir

Dalam pembahasan materi IPS Kelas VII tentang Sosiologi, kita telah memahami pentingnya interaksi sosial dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan interaksi dengan sesama manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Interaksi sosial terjadi dalam bentuk hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.

Faktor pendorong interaksi sosial meliputi simpati, empati, imitasi, identifikasi, sugesti, dan motivasi. Interaksi sosial dapat memiliki dampak positif maupun negatif terhadap pembentukan lembaga sosial. Lembaga sosial adalah wadah norma sosial yang sistematis untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berbagai jenis lembaga sosial seperti keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, politik, budaya, dan hukum memiliki peran dan fungsi yang penting dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.

Interaksi sosial juga membentuk berbagai bentuk lembaga sosial, baik yang bersifat asosiatif (mendukung integrasi sosial) maupun disosiatif (mendorong disintegrasi sosial). Bentuk asosiatif meliputi kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sementara itu, bentuk disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik.

Melalui pemahaman tentang interaksi sosial dan lembaga sosial, kita dapat melihat betapa kompleksnya struktur dan dinamika masyarakat. Kita juga bisa memahami bagaimana setiap lembaga sosial berperan dalam membentuk perilaku, nilai, dan norma-norma yang mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat.

Demikian pembahasan kita mengenai interaksi sosial dan kelembagaan dalam masyarakat. Kalian sebagai pelajar tentunya harus melakukan interaksi yang baik dengan sesama sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku. Semoga materi ini berguna untuk teman-teman sekalian.


Sumber:

Oni Setiadi, Inung.2019.Ilmu Pengetahuan Sosial.Klaten:Cempaka Putih

Muslih, A, Setiawan, Iwan, Dedi, Suciati.2016.Ilmu Pengetahuan  Sosial.Jakarta:Kemendikbud

Artikel Terbaru

Avatar photo

Irwan

Lulusan Pendidikan Ekonomi yang saat ini mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di salah satu sekolah swasta. Pernah menjadi guru PKn dan Komputer. Disela-sela kesibukan mengajar juga aktif menulis artikel di beberapa platform.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *