Instrumen, apa yang kamu ketahui tentangnya? Dari namanya saja sudah bisa diartikan, kalau “instrumen” berarti alat, yang tujuannya untuk mengumpulkan data. Yuk simak lebih lanjut pembahasannya.
Daftar Isi
Mengenal Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebenarnya didesain untuk sebuah tujuan dan tidak digunakan di penelitian yang lain. Karena tujuan dan mekanisme kerja pada setiap teknik penelitian akan berbeda-beda. Maka dari itulah susunan satu instrumen akan berbeda dengan instrumen yang digunakan untuk penelitian lainnya. Untuk penelitian kuantitatif sendiri, pada umumnya instrumen yang digunakan berasal dari pengembangan atas penjabaran variabel penelitian dari teori-teori yang akan duji pada penelitian yang sedang dikerjakan itu.
Dalam memilih suatu instrumen yang akan kamu gunakan dalam penelitian, prinsip utamanya adalah memahami tujuan penelitian yang dilakukan. Sehingga nantinya, kamu bisa lebih tepat dalam memilih instrumen yang mampu mengantarkan tujuan penelitian dan menjawab rumusan masalah.
Fungsi Instrumen
Instrumen termasuk hal yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian karena fungsinya untuk:
- Alat pencatat informasi yang disampaikan responden
- Alat mengorganisasi proses wawancara
- Alat evakuasi performa pekerjaan peneliti
Hal Penting dalam Instrumen
Saat kamu menulis sub bab instrumen penelitian, maka jelaskanlah alasanmu memilih instrumen yang digunakan tersebut. Karena akan berkaitan langsung dengan penjabaran variabel dalam ruang lingkup penelitian. Jelaskan saja alasan pemilihan instrumen, bagaimana proses pengembangan instrumen, pengembangan setiap pertanyaan atau pun pernyataan, teknik pemberian skor/nilai (pembobotan) dan lain sebagaimana.
Jika kamu memilih pendekatan penelitian kuantitatif, maka pemahamanmu atas validitas dan reliabilitas instrumen adalah syarat mutlaknya. Instrumen yang akan digunakan pada penelitian kuantitatif hendaknya diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Apalagi dalam penelitian kuantitatif, hasil dari pengujian validitas dan reliabilitas bisa merubah jumlah pertanyaan atau pernyataan yang kamu uji. Hal ini karena dimungkinkan ada pernyataan atau pertanyaan yang hasilnya tidal valid atau reliabitiasnya rendah.
Baca juga: Yuk Ketahui Pengertian Penelitian Kuantitatif
Menurut Wagiran (dalam Gunawan, 2006), berikut gambaran validitas dan reliabilitas.
Validitas
- Validitas isi (tanpa teknik statistik), contoh: kurikulum, tampang. Cara validasi menggunakan kisi-kisi atau dengan konsultasi ahli/pakar.
- Validitas kriteria (korelasi product moment), contoh: empirik, prediktif, konkruen. Cara validasi dengan mengkorelasi dengan data masa yang akan datang.
- Validitas konstruk /faktor (analisis faktor / butir). Cara validasi dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total.
Reliabilitas
- Konsistensi internal (data ordinal dan nominal). Caranya dengan menguji 1x kedua data tersebut atau diestimasi reliabilitasnya 3 tes 1x. Beri skor, dibelah dua dan diestimasi. Konsistensi internal menggunakan teknik koefisien alpha KR 20 dan KR 21.
- Stabilitas (menggunakan teknik product moment dan korelasi intra kelas). Caranya dengan melakukan tes 2x dengan pertanyaan yang sama, lalu korelasikan hasilnya.
- Ekuivalen, menggunakan teknik dan cara yang sama dengan stabilitas di atas.
Syarat Instrumen Penelitian
Akurasi / akurat
Akurat berkaitan dengan validitas.
Persisi
Persisi lebih berkaitan dengan reliabilitas, atau kemampuan instrumen dalam memberi kesesuaian hasil pengulangan pengukuran.
Sensitivity (kepekaan)
Sensitivitas berkaitan dengan penggunaan instrumen untuk mendeteksi variabel yang mengalami perubahan. Sehingga semakin kecil perubahannya maka instrumen yang digunakan harus semakin peka.
Pemilihan Instrumen Penelitian
Kamu bisa memilih beberapa penentuan penggunaan instrumen penelitian, yaitu:
- Gunakan instrumen yang sudah resmi/baku. Yaitu instrumen yang sudah digunakan dan dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Karenanya, instrumen tersebut sudah teruji, atau dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan uji validitas dan reliabilitas.
- Modifikasi instrumen yang sudah ada atau sudah digunakan sebelumnya. Maka dari itu, kamu perlu melakukan uji coba instrumen penelitian guna menentukan kelayakannya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
- Pengembangan instrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Seperti halnya pilihan kedua tadi, pilihan ini juga perlu dilakukan uji coba dalam kelayakan dari segi validitas dan reliabilitasnya.
Macam-macam Instrumen Penelitian
Ada berbagai macam instrumen, yang sering digunakan di antaranya angket, lembar observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan (dari dua atau lebih instrumen).
Macam-macam instrumen penelitian di antaranya tes, kuisioner / angket, wawancara, lembar observasi, catatan anekdot, catatan berkala, skala nilai, dan check list.
Nah, ada hal-hal yang harus kamu perhatikan dalam menyusun kuisioner, yaitu sebagai berikut:
- Pertanyaan tidak menyimpang dari arah atau isu yang akan dicapai oleh usulan penelitian (biasanya tercantum dalam rumusan hipotesis).
- Pertanyaan hendaknya taktis dan strategis, sehingga bisa menyaring informasi yang dibutuhkan responden.
- Pertanyaan harus jelas rumusannya.
- Perhatikan arah yang akan dicapai dengan jelas. Agar butir-butir pertanyaan yang disusun akan lebih memadai dan menjawab rumusan masalah.
- Tentukan juga apakah akan menjadi tipe pertanyaan terbuka, tertutup atau kombinasi dari keduanya.
- Buatlah pertanyaan dari yang ringan atau sifatnya umum, tidak langsung pada permasalah pokok penelitian kamu. Buat pertanyaan step by step. Sehingga nantinya, datamu akan lebih lengkap, tidak hanya sekedar menjawab rumusan masalah penelitian.
- Susunlah pertanyaan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh responden.
- Sesuaikan bahasa pertanyaan dengan respondenmu. Misalnya, tidak menggunakan bahasa yang terlalu tinggi jika respondennya adalah lulusan SD atau SMP.
- Jika kamu menggunakan tipe pertanyaan tertutup, maka untuk tiap butir pertanyaan dan jawaban, identifikasilah dan beri kode untuk memudahkanmu saat mengolah data (informasi).
Berikut adalah metode dan instrumennya dalam teknik pengumpulan data menurut Arikunto (1995) dalam Riduwan (2010).
Metode | Jenis Instrumen | Tujuan Pengungkapan |
Kuisioner, tes | Kuisioner / soal tes Lembar perintah Daftar cocok / checklist Skala | Potensi diri, unjuk kerja |
Wawancara (interview), survei | Pedoman wawancara Angket Daftar cocok / checklist Inventori | Motivasi, sikap, minat, dan hal lain terkait afektif |
Pengamatan (observasi), disertai wawancara mendalam | Lembar pengamatan Lembar penilaian Panduan pengamatan Panduan observasi Catatan Daftar cocok / checklist | Perilaku, kebiasaan, keterampilan |
Dokumentasi | Daftar dokumen Daftar cocok / checklist Tabel | Data yang lalu |
Jenis Instrumen Penelitian
Berdasarkan Kategori
- Instrumen untuk memperoleh data atau informasi dari keadaan suatu objek / proses yang diteliti.
- Instrumen untuk mengontrol suatu objek / proses yang diteliti.
Berdasarkan Wujudnya
- Software : contohnya kuisioner, rating scale, wawancara, check list dan sebagainya.
- Hardware : contohnya alat-alat ukur seperti termometer, pH meter, oven, timbangan analitik, spektofotometer dan sebagainya.
Menyusun Instrumen Penelitian
Cara menyusun instrumen penelitian, dimulai dari mengkaji teori, dilanjutkan pendefinisian operasional variabel. Selanjutnya adalah indikator penelitian dan penentuan butir-butir instrumen.
Kemudian tinggal pengembangan instrumen, caranya:
- Susun spesifikasi alat ukur
- Tulis pertanyaan/kuisioner
- Telaah pertanyaan
- Uji coba kuisioner
- Analisis butir instrumen
- Rakit instrumen
- Ukur instrumen
- Tafsir hasil penelitian
Rumuskan tujuan penelitian – jabarkan variabel menjadi konsep penting – indikator dan parameter – terjemahkan menjadi pertanyaan – sesuaikan pertanyaan dengan respondennya (bahasa, tingkat kesulitan dan kemudahan menjawab).
Baca juga: Yuk Ketahui Metode Penelitian Kuantitatif
Berikut gambaran alur dalam menyusun dan mengembangankan instrumen (Dodiet Aditya, 2013)
- Rumuskan konstruk dari variabel yang akan diukur / diamati. Tetapi sebelumnya, kamu harus sudah mengantongi konsep dari teori yang dikaji.
- Kembangkan dimensi dan indikator variabel, dari rumusan konstruk.
- Buat tabel kisi-kisi instrumen, yang memuat dimensi, indikator, nomor, jumlah dan paramater yang diperlukan, untuk setiap dimensi dan indikatornya.
- Tetapkan parameter dalam suatu rentang yang berlawanan, misalnya dari kecil ke besar.
- Tulis butir-butir instrumen, baik itu pertanyaan maupun pernyataan. Sebelumnya instrumen harus divalidasi dulu. Terutama validasi teoritik, yang dilakukan oleh pakar.
- Lakukan revisi dari pakar untuk instrumen yang divalidasi.
- Gandakan instrumen (secara terbatas) untuk uji coba di lapangan. Langkah ini juga disebut dengan validasi empirik.
- Uji validitas menggunakan kriteria internal atau pun eksternal. Kriteria internal berarti butir-butir instrumen yang tidak valid, akan diperbaiki atau dihapus. Untuk yang valid akan disusun lagi validitas kontennya berdasar kisi-kisi, sampai akhirnya lolos persyaratan dan siap menjadi instrumen variabelmu. Sedangkan kriteria eksternal digunakan saat ukuran lain (selain instrumen yang dibuat) menjadi kriteria, sehingga keputusan ujinya adalah validasi instrumen sebagai suatu kesatuan.
- Hitung reliabilitas, yang rentangan nilai koefisiennya adalah 0 – 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas, maka kualitas instrumennya juga semakin tinggi.
- Rancang butir-butir instrumen yang sudah valid sehingga siap digunakan.
Baca juga: Contoh Instrumen Penelitian
Pemahaman Akhir
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Pemilihan instrumen penelitian harus didasarkan pada tujuan penelitian dan karakteristik penelitian tersebut. Setiap instrumen penelitian memiliki tujuan dan mekanisme kerja yang berbeda-beda.
Fungsi instrumen penelitian adalah sebagai alat pencatat informasi dari responden, alat untuk mengorganisasi proses wawancara, dan alat untuk evaluasi kinerja peneliti. Instrumen penelitian juga penting dalam mengukur validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan.
Dalam memilih instrumen penelitian, perlu mempertimbangkan validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian kuantitatif harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Validitas berkaitan dengan ketepatan instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur, sedangkan reliabilitas berkaitan dengan konsistensi hasil yang diperoleh dari instrumen tersebut.
Instrumen penelitian dapat berupa kuisioner, tes, wawancara, lembar observasi, atau kombinasi dari beberapa instrumen. Pemilihan instrumen penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sudah resmi/baku, modifikasi instrumen yang sudah ada, atau mengembangkan instrumen baru.
Dalam menyusun instrumen penelitian, perlu memperhatikan beberapa hal seperti menyusun pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian, memilih tipe pertanyaan yang tepat (terbuka atau tertutup), menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh responden, dan melakukan uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitasnya.
Proses menyusun instrumen penelitian meliputi mengkaji teori, mendefinisikan operasional variabel, mengembangkan indikator penelitian, dan menentukan butir-butir instrumen. Setelah itu, instrumen perlu divalidasi oleh pakar dan diuji coba di lapangan untuk memastikan validitas dan reliabilitasnya.
Dalam penelitian, instrumen penelitian harus akurat, presisi, dan sensitif. Akurasi berkaitan dengan validitas instrumen, presisi berkaitan dengan reliabilitas instrumen, dan sensitivitas berkaitan dengan kemampuan instrumen dalam mendeteksi perubahan.
Secara keseluruhan, pemilihan, pengembangan, dan penggunaan instrumen penelitian yang tepat sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat dan reliabel dalam penelitian. Validitas dan reliabilitas instrumen perlu diuji untuk memastikan kualitas data yang diperoleh.
Nah itulah hal yang diperlukan dalam instrumen penelitian kuantitatif, semoga kamu dapat memahaminya dan dapat bermanfaat, tetap semangat!
Komentar