Contoh Cerita Nonfiksi: Pengertian, Jenis dan Unsur

Siapa nih di antara kamu yang suka membaca buku? Jenis buku apa sih yang paling kamu suka? Jika kamu suka membaca buku motivasi atau buku pengetahuan, buku tersebut termasuk ke dalam kategori nonfiksi loh. Tentu pernah dong kalian membaca buku nonfiksi.

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai cerita fiksi, kali ini kita akan membahas materi nonfiksi. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, unsur-unsur, hingga contoh nonfiksi pendek singkat dan  contoh cerita nonfiksi tentang pendidikan. Yuk pelajari lebih lanjut agar kamu paham dan bisa membedakan cerita fiksi dan nonfiksi!

Pengertian Nonfiksi

Mengenal lebih dekat nonfiksi
Nonfiction by Pixabay.com

Nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada dalam kehidupan nyata. Akan tetapi, penulis boleh mengembangkan data nonfiksi sesuai dengan imajinasi penulis.

Biasanya nonfiksi disebut juga dengan cerita yang sebenarnya atau sesuai fakta. Dalam cerita nonfiksi aspek yang dilihat yakni sebuah kejadian atau suatu momen penting dan menarik, kemudian diangkat lagi dengan menonjolkan nilai-nilai penting di dalamnya. Cerita-cerita tersebut berkembang menjadi beberapa jenis.

Fiksi ataupun nonfiksi perbedaannya terletak pada fakta dalam sebuah karangan, imajinasi atau tidak, dan gaya bahasa yang digunakan. Pada cerita nonfiksi, penulis juga boleh menggunakan bahasa kiasan atau mendayu agar pembaca tidak bosan.

Cerita nonfiksi berisi kejadian-kejadian yang sebenarnya ada dan bersifat informatif. Cerita atau isi yang ada di dalamnya memerlukan pengamatan dan data dalam membuatnya, sebab itu cerita nonfiksi dapat dipertanggung jawabkan isinya dan biasanya digunakan sebagai bahan rujukan informasi atau sumber bagi pembacanya. Nonfiksi dapat disajikan baik subjektif maupun objektif.

Karena ceritanya yang faktual, jelas, dan akurat, kaidah kebahasaan yang digunakan dalam nonfiksi lebih ketat dibandingkan dengan cerita fiksi.  Bahasa yang digunakan harus logis dan diterima oleh akal sehat pembaca.

Jenis Teks Nonfiksi

Teks Nonfiksi memiliki beberapa jenis. Namun, secara garis besar, teks nonfiksi terbagi menjadi dua. Berikut dua jenis teks nonfiksi yaitu:

  1. Nonfiksi murni : Berisi pengembangan yang berlandaskan data otentik.
  2. Nonfiksi kreatif : Sebuah data yang berkembang berdasarkan imajinasi penulis. Hal ini dilakukan agar tulisan tersebut dapat menyentuh nalar atau pikiran pembaca, serta emosi pembaca dan mendapatkan gambaran yang lebih spesifik. Seperti novel, puisi, dan prosa.

Baik nonfiksi murni maupun kreatif, perbedaan keduanya hanya terletak pada cara penyajiannya.

Namun, nonfiksi murni dan kreatif terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Berikut jenis-jenis karya sastra  yang termasuk cerita nonfiksi, yakni :

  • Karangan opini : Opini merupakan suatu pendapat seseorang yang dikarang berdasarkan isu yang sedang terjadi.
  • Esai yang membahas seni atau sastra : Karangan yang membahas suatu permasalahan secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya.
  • Biografi : Riwayat hidup seseorang namun ditulis oleh orang lain.
  • Memoar : Karangan sejarah atau peristiwa masa lampau yang dibuat untuk menekan pendapat, kesan, dan tanggapan penulis atas peristiwa yang dialami dan tokoh yang berhubungan dengannya.
  • Karangan jurnalisme
  • Eksposisi : Suatu karangan yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan tertentu.
  • Argumentasi : Berisi karangan yang dibuat untuk menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan secara logis.
  • Fungsional, dan tulisan-tulisan sejarah, ilmiah, ataupun ekonomi.

Ciri-Ciri Teks Nonfiksi

Supaya kamu dapat membedakan fiksi dan nonfiksi, berikut ciri-ciri cerita nonfiksi. Apa saja sih cerita nonfiksi itu? Yuk, lihat penjelasan berikut.

  1. Menggunakan Bahasa Denotatif

Bahasa denotatif kebalikan dari konotatif. Jika konotatif memiliki arti bukan makna sebenarnya, maka bahasa denotatif memiliki arti yang sebenarnya. Artinya, bahasa tersebut terbatas dan tidak bermakna ganda (ambiguitas). Hal ini dilakukan agar pembaca dapat menafsirkan sesuai dengan makna yang ingin disampaikan oleh penulis.

  1. Bahasa Formal

Dalam cerita nonfiksi, biasanya menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan Indonesia (KBBI) ataupun PUEBI. Namun, ada juga yang menggunakannya dengan gaya bahasa santai atau bahasa sastrawi. Baik bahasa santai maupun sastrawi,  informasi yang disampaikan pembaca harus sesuai dengan kenyataan atau valid.

  1. Disusun Berdasarkan Fakta yang Ada

Teks nonfiksi disusun dengan berlandaskan pengamatan dan data yang sebenarnya. Sebab itu, buku nonfiksi seringkali dijadikan sumber informasi bagi pembacanya. Nonfiksi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya oleh penulis. Tak heran, jika nonfiksi memerlukan waktu lama dalam pengambilan data.

  1. Memiliki Ide yang Ditulis Secara Sistematis dan Jelas Serta Logis

Biasanya nih, cerita nonfiksi itu memiliki kaidah atau tatanan sistem yang harus ditaati. Dan sebab ia berlandaskan pada sebuah fakta, maka nonfiksi harus jelas dan masuk akal (logis).

  1. Penyempurnaan dari Temuan Sebelumnya atau Penemuan Baru

Cerita nonfiksi dapat berupa cerita yang sudah ada sebelumnya atau cerita yang akan dibuat berdasarkan data yang ditemukan.

6. Terdapat Interpretasi Intelektual dan Analisis

Dalam nonfiksi, harus sesuai dengan tafsiran yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan analisis.

  1. Sebisa Mungkin Menjadi Objektivitas yang Tinggi

Hal ini dilakukan agar fakta dan data yang disampaikan ke pembaca sesuai dengan kebenarannya dan tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penulis.

Baca juga: 10 Contoh Cerpen Tentang Pendidikan

Jenis-Jenis Buku Nonfiksi

Berikut ini beberapa jenis-jenis buku nonfiksi.

  1. Buku biografi
  2. Buku literatur
  3. Buku motivasi
  4. Buku pendamping

Struktur Teks Cerita Nonfiksi

Nonfiksi memiliki struktur-struktur sebagai berikut:

  1. Orientasi : Bagian ini mengenalkan sebuah pembahasan yang akan dikaji dalam sebuah cerita nonfiksi. Orientasi berisi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita dan awal dari sebuah cerita.
  2. Urutan peristiwa : Menjelaskan tentang urutan peristiwa atau kejadian yang terjadi mulai dari awal hingga permasalahan berakhir.
  3. Reorientasi : Berisi tentang kesimpulan suatu cerita dan penutup cerita. Umumnya berisi amat atau pesan moral yang dapat diambil.

Unsur-Unsur Teks Nonfiksi

Untuk membangun keutuhan antar ceritanya, nonfiksi memiliki unsur-unsur atau landasan yang dijadikan acuan dalam menulisnya. Berikut unsur-unsur cerita nonfiksi.

  1. Cover Buku

Cover buku menjadi salah satu unsur penting dalam nonfiksi. Sebab lewat cover buku dapat menarik minat pembaca. Misalnya saja nih, kamu pergi ke sebuah toko buku, selain judul, hal yang menarik perhatianmu lainnya tentu covernya bukan?

  1. Rincian Sub Bab Buku

Sub bab berfungsi agar pembaca dapat mengetahui keseluruhan isi buku secara mendetail.

  1. Judul Sub Bab

Paparkan sub bab serinci dan semenarik mungkin. Dalam pemilihan sub bab, gunakan pilihan kata (diksi) yang menarik agar mengigit.

  1. Tokoh dan Penokohan
  2. Tema Cerita
  3. Bahasa yang Digunakan

Nonfiksi menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan topik buku tersebut. Misalnya saja, buku motivasi, maka bahasa yang digunakan harus membangun dan membangkitkan semangat serta motivasi.

Sebaliknya, jika buku tersebut bersifat bahan ajar maka bahasa yang digunakan akademik dan ilmiah.

  1. Penyajian Alur Cerita

Alur yang menarik dalam nonfiksi akan membuat pembaca nyaman membacanya. Penyajian alur harus komunikatif dan mudah dipahami oleh pembaca awam sekalipun.

Contoh Cerita Nonfiksi

Nah, supaya kamu nggak bingung nih, mending langsung baca aja deh contoh cerita non fiksi pendek singkat dan contoh cerita non fiksi tentang pendidikan. Happy reading!

Contoh Teks Nonfiksi Singkat

Saat itu, bulan April 2017 unit kegiatan mahasiswa (UKM) karate Inkai Universitas Negeri Yogyakarta merayakan hari jadi yang ke- 42. Oleh karena itu, UKM tersebut mengadakan kegiatan longmarch. Kegiatan tersebut merupakan napak tilas berdirinya ukm karate dan merupakan rangkaian perayaan hari jadi ukm tersebut. Konon, dahulu beberapa pendiri ukm tersebut berjalan kaki dari kampus menuju parangtritis untuk mencari suasana tempat latihan dengan konsep alam.

Acara tersebut diadakan selama dua hari yang berlangsung pada hari Sabtu – Minggu, 22-23 April 2017. Jumlah peserta yang mendaftar terbilang banyak, sekitar 70 orang lebih. Peserta yang ikut tidak hanya anggota ukm karate UNY saja, tetapi juga dari berbagai tempat latihan dan beberapa perguruan tinggi di daerah Yogyakarta. Peserta di dominasi oleh anak-anak kecil. Kegiatan tersebut terdapat lima pos pemberhentian.

Peserta diberangkatkan dari Student Center pukul 16.30 WIB. Sore itu langit tidak bersahabat, mendung. Namun, tidak menghalangi niat untuk berangkat menuju parangtritis dengan berjalan kaki. Rute yang dilewati dimulai dari daerah Samirono, kemudian melewati stasiun Lempuyangan, Jogja Tronik, hingga berhenti di pos pemberhentian  pertama yaitu di masjid Sayidan.

Pukul 18.20 WIB peserta sampai pada pos pemberhentian pertama.  Di pos pemberhentian pertama, peserta hanya diberi waktu sekitar empat puluh menit saja untuk melaksanakan sholat maghrib, makan malam, dan sholat isya’ berjamaah. Sekitar pukul 19.00 WIB melanjutkan perjalanan menuju pos pemberhentian kedua.

Pos pemberhentian kedua menghabiskan waktu sekitar satu jam setengah. Namun, dengan semangat dan langkah kaki yang tidak letih, kurang dari satu jam peserta sudah banyak yang sampai di pos pemberhentian kedua. Pos pemberhentian kedua berada di sebuah komplek derah Bantul.

Contoh Cerita Nonfiksi Tentang Pendidikan

Budaya membaca di Indonesia merupakan pekerjaan tersulit dan harus melalui jalan yang berliku untuk menempuhnya. Hal ini dibuktikan berdasarkan survei bahwa minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakt yang memiliki minat baca. Rendahnya minat baca menandakan rendahnya budaya membaca pada masyarakat secara umum.

Hal ini akan berakibat pada kurangnya daya saing disebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang rendah, dan mengalami keterasingan terhadap diri dan lingkungannya. Oleh sebab itu tahun 2015 pemerintah memberlakukan aturan  untuk para siswa. Yaitu membaca selama lima belas menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Di era sekarang anak-anak lebih tertarik dengan korea serta gadget mereka. Pembicara pernah membuktikan hal ini. Ketika beliau sedang mengajar disebuah desa, ketika ditanya apa itu laos, mereka tidak mengetahuinya. Hal ini disebabkan karena minat baca yang rendah dan rasa ingin tahu yang kurang.

Cerita Nonfiksi Pendek Singkat

Sebagian masyarakat meyakini bahwa mandi di malam hari berbahaya untuk kesehatan. Mereka beranggapan mandi pada malam hari dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti reumatik, paru-paru basah, asam urat, dan demam. Namun, pernyataan itu belum terbukti sepenuhnya karena belum ada studi ilmiah yang tepat menjelaskan tentang bahaya mandi malam. Tetapi, bukan berarti mandi malam bebas dilakukan oleh siapa saja, terutama bagi anak bayi.

Para ahli berpendapat penyebab reumatik adalah tingginya kadar asam urat. Asam urat dihasilkan dari kerusakan alami sel tubuh dan dari makanan yang dimakan. Kadar asam urat tinggi umumnya disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin, terutama daging merah, jeroan, alkohol, dan seafood. Mandi malam tidak menyebabkan nyeri reumatik, tetapi mandi malam akan memperberat keluhan nyeri reumatik. Bagi penderita reumatik, tidak dianjurkan untuk mandi pada malam hari.

Baca juga: Contoh Teks Sejarah

Penutup

Dalam pembahasan mengenai nonfiksi, kita telah mempelajari pengertian, ciri-ciri, jenis, unsur-unsur, dan contoh cerita nonfiksi. Nonfiksi merupakan jenis karangan yang berdasarkan pada fakta atau kenyataan dalam kehidupan nyata. Meskipun demikian, penulis nonfiksi dapat mengembangkan data tersebut dengan imajinasi mereka.

Teks nonfiksi dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu nonfiksi murni dan nonfiksi kreatif. Nonfiksi murni didasarkan pada data otentik, sementara nonfiksi kreatif melibatkan pengembangan berdasarkan imajinasi penulis. Terdapat juga beberapa jenis teks nonfiksi, seperti karangan opini, esai seni atau sastra, biografi, memoar, jurnalisme, eksposisi, argumentasi, dan tulisan-tulisan sejarah, ilmiah, atau ekonomi.

Ciri-ciri teks nonfiksi meliputi penggunaan bahasa denotatif, bahasa formal, penyusunan berdasarkan fakta yang ada, kejelasan dan kelogisan ide, interpretasi intelektual dan analisis, tingkat objektivitas yang tinggi, serta memenuhi kaidah kebahasaan yang ketat. Buku nonfiksi juga memiliki berbagai jenis, seperti biografi, literatur, motivasi, dan pendamping.

Teks cerita nonfiksi memiliki struktur yang meliputi orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. Unsur-unsur teks nonfiksi mencakup cover buku, rincian sub bab buku, judul sub bab, tokoh dan penokohan, tema cerita, bahasa yang digunakan, serta penyajian alur cerita.

Contoh-contoh cerita nonfiksi yang diberikan meliputi cerita nonfiksi singkat tentang kegiatan longmarch UKM karate dan cerita nonfiksi tentang rendahnya minat baca di Indonesia.

Dengan memahami karakteristik dan jenis-jenis nonfiksi, pembaca dapat membedakan antara cerita fiksi dan nonfiksi, serta lebih mengapresiasi dan memahami karya-karya nonfiksi yang ada.

Demikianlah pembahasan topik teks nonfiksi kali ini. Tentu kamu menjadi paham bukan, bahwa teks nonfiksi adalah cerita yang dibuat berlandaskan fakta atau keadaan yang ada. Cerita ini kerap kali dijadikan sumber rujukan atau informasi bagi pembacanya. Cerita nonfiksi dibagi dua jenis, yaitu murni dan imajinatif. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat untuk kamu para pembaca. Semoga sukses!


Daftar Pustaka

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Teks-Buku-Fiksi-dan-Nonfiksi-2017/menu5. html

Sukses Kuasa Materi SMA XII. Tim Cahaya Eduka

Artikel Terbaru

Avatar photo

Rufaidah

Halo perkenalkan saya Rufaidah. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang menempuh skripsi

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *