Contoh Cerita Fiksi: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Unsur

Sebagian besar kalian mungkin tidak menyadari buku-buku yang sering dibaca di rumah, kereta, atau tempat-tempat lainnya adalah cerita fiksi. Misalnya saja nih, di rumah kalian membaca novel atau cerpen. Cerita tersebut dikategorikan sebagai cerita fiksi.

Kali ini kita akan membahas cerita fiksi. Pembahasan kali ini akan membahas tentang pengertian, jenis, ciri, unsur, struktur beserta contohnya.

Cerita Fiksi itu Apa sih?

Fiksi adalah karya sastra yang dikarang bukan berdasarkan kejadian nyata atau dengan kata lain sebuah karangan yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang.  Umumnya, cerita fiksi dibalut oleh artistik dan intens yang diwarnai oleh budaya, filosofi, keagamaan, pengalaman batin, dan latar belakang seseorang.

Imajinasi pengarang dalam cerita fiksi diolah berdasarkan pandangan, pengalaman, dan berbagai peristiwa nyata ataupun rekaan. Pada cerita ini, penulis membuat jalan cerita, karakter, dan dialog sesuai keinginannya. Kadang-kadang latar yang digambarkan juga bagian dari imajinasi penulis. Maka tak heran, jika kita mencari sebuah kota Nirwana jelas tak ada di dunia nyata.

Cerita fiksi memiliki manfaat juga, lho. Misalnya melatih imajinasi, menginspirasi, mengaduk suasana, atau mendapatkan ide atau hal-hal baru dari cerita fiksi yang dibaca.

Baca juga: 10 Contoh Cerpen Horor

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Dalam membuat sebuah cerita fiksi, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan guna menambah bumbu pada karangan tersebut. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

1. Tema

Tema adalah gagasan dasar yang terkandung dalam sebuah karangan atau karya. Singkatnya, tema adalah garis besar cerita.

2. Tokoh

Siapa nih tokoh favorit kalian ketika membaca sebuah novel? Yup, tokoh dalam cerita fiksi merupakan pemeran dalam karya tersebut. Umumnya, tokoh dalam cerita fiksi dibedakan menjadi dua, yaitu protagonis dan antagonis.

• Tokoh protagonis : Tokoh yang memerankan aura positif atau berperilaku baik.
• Tokoh antagonis : Jika pada protagonis membawakan sifat baik, berbeda dengan antagonis yang membawakan peran negatif atau berperilaku buruk.

3. Alur

Dalam sebuah cerita, terdapat kejadian atau peristiwa yang dialami. Peristiwa atau hal tersebut dinamakan alur.

4. Latar

Menceritakan di mana sebuah kisah berada, kapan waktu terjadinya, dan di mana lingkungan tersebut diceritakan. Latar dapat disajikan dalam tiga jenis, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.

• Latar tempat : Gambaran tempat atau lokasi sebuah peristiwa terjadi dalam cerita;
• Latar waktu : Menceritakan tentang kapan peristiwa tersebut berlangsung;
• Latar suasana : Menggambarkan bagaimana keadaan lingkungan penceritaan sebagai reaksi dan peristiwa dalam cerita. Misalnya: sedih, gembira, cemas, penuh harap, dan lainnya.

5. Amanat

Nilai positif yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca yang dapat dijadikan contoh dalam kehidupan. Misalnya dalam cerita Si Kancil amanat atau pesan yang dapat diambil adalah jangan berbohong atau hidup harus selalu jujur.

6. Sudut Pandang

Cara pandang pengarang dalam menyajikan sebuah cerita dan peristiwa dalam sebuah karangan.

Poin-poin tersebut saling berkaitan dan membutuhkan agar pembaca memiliki daya imajinatif, menafsirkan tentang cerita terhadap karya fiksi tersebut.

Struktur Teks Cerita Fiksi

1. Abstrak

Abtrak dalam cerita fiksi berfungsi untuk menggambarkan inti atau ringkasan cerita secara keseluruhan.

2. Orientasi

Tak kenal maka tak sayang. Struktur ini menceritakan pengenalan cerita kepada pembaca. Biasanya orientasi berkaitan dengan ruang, waktu dan suasana dalam cerita fiksi tersebut.

3. Komplikasi

Kejadian-kejadian yang saling berhubungan dan berkaitan sehingga memiliki sebab-akibat. Pada fase ini, masalah dan kerumitan peristiwa terus bermunculan.

4. Evaluasi

Penilaian terhadap suatu pemecahan masalah yang dihadapi.

5. Resolusi

Keadaan di mana sebuah konflik terpecahkan dan menemukan penyelesaian. Misalnya; Raja dan Ratu akhirnya Kembali berdamai setelah memperebutkan takhta.

6. Koda atau Amanat

Pesan yang disampaikan oleh seorang pengarang kepada pembacanya melalui cerita yang dituliskannya.

Ciri-ciri Cerita Fiksi

1. Fiksi merupakan bentuk bacaan yang berlandaskan imajinasi.
2. Fiksi dapat berupa kenyataan yang sebenarnya atau rekaan. Maksudnya, peristiwa atau kejadian yang ada dalam cerita fiksi dapat berdasarkan kisah nyata yang ditambahi dengan imajinasi atau hanya imajinasi belaka.

3. Umumnya, dalam cerita fiksi hanya melihat pelaku utamanya saja. Karena itu, ciri cerita fiksi bersifat subjektif.
4. Dalam sebuah cerita fiksi, pengarang menampilkan sudut pandang berbeda agar pembaca tidak jenuh.

Jenis Cerita Fiksi

Cerita fiksi dibagi atas prosa lama dan baru. Prosa baru di antaranya cerpen, novel, dan roman. Sedangkan prosa lama adalah dongeng. Yuk simak penjelasannya!

1. Cerpen

Cerita pendek atau yang disingkat cerpen, merupakan cerita yang disajikan secara singkat dan biasanya tidak ada penyelesaian masalah dalam cerita. Cerpen biasanya hanya berfokus pada beberapa tokoh saja dan berfokus pada jalan cerita utama. Karena ceritanya yang singkat, cerpen dapat dibaca dalam sekali duduk.

Cerpen terbagi menjadi tiga jenis, yakni; pendek (short short story), menengah (middle short story), dan cerpen panjang yang terdiri dari puluhan ribu kata (long short story).

Short short story disebut dengan cerpen mini. Misalnya antologi cerpen “Rumah Bambu” karya Y.B. Mangunwijaya.

Salah satu contoh cerpen middle short story adalah cerpen yang dimuat di surat kabar. Sedangkan, cerpen long short story biasanya yang dimuat di majalah. Contoh: “Bawuk” karya Umar Khayam.

2. Novel

Kalian tahu film  telenovela? Yup, kata novel berasal dari bahasa Italia, novella. Novella memiliki arti barang baru yang kecil. Novel jauh lebih panjang dan rumit dibandingkan dengan cerpen.

Karena jalan cerita yang lebih panjang, pengarang dapat menyajikan unsur-unsur pembangunan novel yaitu plot, tema, tokoh, dan lainnya secara bebas dan mendalam.

Permasalahan yang diceritakan pun lebih rumit. Contoh novel yakni, novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata.

3. Roman

Secara usia, roman lebih tua daripada novel. Sesuai namanya, jenis sastra ini banyak mengisahkan tentang hal-hal yang bersifat romantis dan dihiasi dengan angan-angan. Biasanya, roman bertema kepahlawanan atau percintaan.

Contoh roman adalah cerita Siti Nurbaya.

4. Dongeng

Menurut KBBI, dongeng adalah cerita yang tidak sebenarnya terjadi, baik zaman dahulu maupun cerita aneh lainnya. Dongeng biasanya diceritakan dari generasi ke generasi selanjutnya. Salah satu tujuan dongeng yaitu untuk menghibur dan menghilangkan kesedihan.

Menurut sumber lain, dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi atau dengan kata lain dongeng merupakan cerita yang dikarang oleh seseorang dengan tujuan tertentu. Dongeng juga memiliki arti cerita yang dikarang dan diceritakan kembali secara berulang oleh orang-orang.

Dongeng juga dikenal sebagai cerita tradisional yang disampaikan secara turun-temurun. Ada juga yang mengatakan bahwa dongeng adalah jenis karya sastra fiktif yang dijadikan sebagai pelajaran atau hiburan.

Dalam dongeng biasanya terdapat nilai moral atau pesan yang ingin disampaikan. Meskipun diragukan kebenarannya, dongeng tetap dicintai dan disukai masyarakat.

Dongeng atau prosa lama terbagi atas sage, legenda, fabel, hikayat, dan mite.

1. Fabel : cerita yang tokoh utamanya binatang. Contoh: Cerita Si Kancil Yang Cerdik.
2. Legenda : Dongeng yang menceritakan tentang asal-usul terjadinya suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu daerah atau tempat tertentu.

Contoh : Asal mula Danau Toba.

3. Hikayat : Menceritakan tentang sejarah ataupun roman fiktif dengan tujuan untuk menghibur lara, membangkitkan semangat, atau meramaikan acara.

Contoh : Hikayat Seribu Satu Malam

4. Mite : Bercerita tentang sejarah atau hal yang dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib dan kesaktian.

Contoh : Nyi Roro Kidul.

5. Sage : Adalah cerita sejarah mengisahkan tokoh tertentu yang memiliki keberanian. Contohnya: Ciung Wanara, Calon Arang, Airlangga, dan lainnya.

Baca juga: 10 Cerpen Remaja

Contoh Fiksi 

Kesendirian Seorang Kakek

Karya : Rufaidah

Kakek  Kunta  setiap hari melalui harinya dengan bekerja mencari barang tidak layak pakai itu, senang berpindah-pindah rumah. Dengan mudah, ia mendapatkan tempat tinggal tanpa harus membayar uang sewa. Jika pemilik rumah itu baik, beruntunglah kakek Kunta. Kasur yang dimiliki kakek Kunta pun terjangkau harganya, hanya dengan seribu rupiah dapat tertidur lelap. Dinginnya malam yang merasuk ke tubuhnya, disambut hangat kakek Kunta hingga matahari mengucapkan selamat pagi.

Ketika ia membuka mata di pagi hari, ia tersadar bahwa dirinya hidup sendiri. Hanya dinginnya malam dan selimut koran yang menemaninya setiap hari. Sepeninggal istrinya, kakek Kunta seperti sampah bagi malaikat-malikat kecilnya. Senyum yang dahulu lebar, kini asam seperti jeruk nipis.  Dahulu, ia melakukan apa saja untuk membahagiakan keluarganya.

Contoh Cerita Fiksi

Ladang Hijau Layang-Layang

Karya : Rufaidah

      Reno siswa kelas dua sekolah dasar gemar bermain di lapangan. Tanpa mencopot sepatu dan berganti seragam, sepulang sekolah Reno langsung menonton sebuah acara Bolang. Ia seolah tidak ingin melewati acara itu begitu saja. Episode hari itu, Bolang dan teman-temannya membuat layang-layang. Asyik sekali menonton Reno tanpa sadar bahwa Ibunya memanggil sebanyak tiga kali. Ibu pun menghampiri Reno.

“Ibu sudah tiga kali manggil kamu lho, Ren. Cepat ganti pakaianmu dulu dan lepas sepatumu”. Tanpa membantah Reno langsung berjalan menuju televisi dan melanjutkan tontonannya.

“Wah, asyik ya ternyata membuat layang-layang sendiri. Dan memainkannya di ladang yang hijau bersama teman-teman.” Ucap Reno.

Contoh Cerita Fiksi Pendek

”Suara hati itu memanggilku”

Karya : Rufaidah

Saat itu hatiku terpanah oleh sesosok gadis cilik yang terkurung layaknya rumah tahanan. Sebut saja Indah. Sesuai dengan pemberian namanya, indah gadis cilik dengan rambut yang halus, namun memiliki fisik yang kurang sempurna. Ku coba mendekati gadis itu. Indah terlahir di dunia dengan seorang saudara kembar. Ia  tertinggal ketika habis melahirkan di rumah sakit. Sedangkan saudara kembarnya telah sampai  ke istana bersama raja dan ratu.

Meskipun demikian indah mempunyai hati yang begitu lembut seperti awan. Makanan yang ia miliki tak dihabiskannya sendiri, ia menyuapi teman-temannya dan berkeliling menyuapi orang yang berkunjung.

Contoh Cerita Fiksi Pendek

Terlambat

Karya Lola Etikasari

Malam yang diemani rembulan yang sendu mengingatkan ku dengan masa suram yang telah ku lalui, secangkir teh manis yang langsung ku bawa dari tempaT kelahiran ayah ku  yaitu kota Pagar Alam, kota yang di mana dikelilingi dengan bukit baris yang membentang sepanjang pulau sumatra dan berdiri kokoh gunung Dempo yang kisahnya sungguh terkenal  tentang 7 Manusia Harimau.

“ kenapa kau berdiri saja di sana, ayo masuk ini sudah malam” ujar wanita Bandung

“ aku rindu sekali, entah mengapa hati ini teriris teringat akan seseorang” jawab ku dengan suara yang sedang menahan pilu.

“sudah lah jangan kau tangisi, ingat kata-kata ku masih ada kami di sini” jawab wanita yang berasal dari kalimantan

“ bulan yang gelap bisa terang terlihat dari bumi, cahaya dari mana yang ia serap” gumamku di dalam hati.

Di dalam ruang yang cukup sempit bagi ku yang ukuran hanya 3M x 3M di sini aku beraktivitas, makan, tidur, ataupun tugas yang lainnya. Sepajang malam mata ini selalu waspada entah apa yang membuatnya begitu, ingin rasanya memejamkannya namun sia-sia. Bayangan seseorang itu muncul lagi di benak dan pikiranku, ingin ku buang bayangan itu akan tetapi ia sangat berarti.

“aku rindu sekali dengan engkau, jangan lah kau menghantui dan memasuki alam bawah sadar ku” ujarku dengan mengepal tangan di dada.

“aku berjuang di sini, walaupun tersirat ingin menghampiri mu”.

Telah sepertiga malam aku tetap membayangkan orang itu, entah apa yang merasuki ku hingga aku lupa dengan segalanya, ini bukan malam lagi akan tetapi sudah pagi.

Contoh Cerita Fiksi Pendek

Mahasiswa dan Sebuah Keterlambatan

Karya : Lola Etika Sari

Fajar telah tampak, wajah dengan lingkaran hitam di sekeliling mata  harus ku hilangkan. Bergegas ku menggiring tubuh yang lemah ke kamar mandi,  seusainya bersiap seperti biasa memasang topeng ceria dan menebarkan senyuman,

“ pagi semua nya, eeh kalian sudah selesai belum tugas dari Ibu Dini” menebar senyum dengan sangat mempesona.

“ lihat ia seperti tidak memiliki masalah apapun” bisik Ningsi.

“ sungguh ia sangat pandai menutupi dukanya” balas Reni.

“ eh kenapa kalian bisik-bisik tu gak baik tau” balas ku saat mendengar perkataan mereka

“ siapa yang bisik-bisik” ujar Reni dan Ningsi.

Sepajang pelajaran di mulai kami mengikutinya dengan setengah hati, jam bergerak begitu  lambat dan membuat aku, Ningsi, Reni menjadi mengantuk, hal yang paling kami sukai yaitu jam 10:20 yang bertanda bahwa pelajaran bahasa Thailand berakhir, bukan hanya kami saja yang berharap demikian mungkin hampir setengah mahasiswa juga berharap seperti kami.

Baca juga: 10 Cerpen Persahabatan

Pemahaman Akhir

Cerita fiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang, tidak berdasarkan kejadian nyata. Dalam cerita fiksi, penulis menciptakan jalan cerita, karakter, dan dialog sesuai keinginannya. Unsur-unsur penting dalam cerita fiksi meliputi tema, tokoh (protaogonis dan antagonis), alur, latar, amanat, dan sudut pandang.

Struktur teks cerita fiksi terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda atau amanat. Cerita fiksi memiliki manfaat seperti melatih imajinasi, menginspirasi, dan memberikan pesan atau nilai positif kepada pembaca.

Jenis cerita fiksi terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu cerpen, novel, roman, dan dongeng. Cerpen adalah cerita pendek dengan fokus pada beberapa tokoh dan jalan cerita utama. Novel lebih panjang dan kompleks, memungkinkan penulis untuk menyajikan unsur-unsur pembangunan cerita secara lebih mendalam. Roman, di sisi lain, banyak mengisahkan hal-hal romantis atau berbau kepahlawanan. Dongeng adalah cerita yang tidak sebenarnya terjadi, seringkali memiliki pesan moral, dan dapat disajikan dalam bentuk fabel, legenda, hikayat, atau mite.

Dalam contoh cerita fiksi yang disajikan, kita dapat melihat bagaimana penulis menerapkan unsur-unsur cerita fiksi dalam rangka menciptakan karya yang menarik dan menghibur pembaca. Cerita fiksi memiliki daya tarik yang unik karena imajinasi pengarang yang kreatif dapat membawa pembaca ke dunia yang fantastis dan berbeda dari kenyataan sehari-hari. Melalui cerita fiksi, pembaca dapat merasakan berbagai emosi dan mendapatkan pesan atau pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, cerita fiksi memiliki peran penting dalam mengasah daya imajinatif, menginspirasi, dan memberikan hiburan yang mendalam bagi pembacanya.

Demikianlah pembahasan topik cerita fiksi kali ini. Tentu kamu menjadi paham bukan bahwa cerita fiksi adalah cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang. Juga cerita fiksi dibagi atas cerpen, novel, roman, dan dongeng. Semoga pembahasan ini bermanaat untuk kamu para pembaca. Semoga sukses!

Daftar Rujukan :

Jurnal UPI. PANDUAN APRESIASI PROSA – FIKSI