Tidak dipungkiri, dalam proses perekrutan karyawan maupun program seleksi beasiswa, pelamar diwajibkan untuk menulis motivation letter. Sayangnya, pembuatannya ini memang tidaklah mudah karena tujuan utama pembuatannya yang ingin mempersuasi perusahaan ataupun pemberi program. Nah, jika saat ini kamu juga sedang dibingungkan dengan bagaimana cara untuk menulisnya secara memikat, tips-tips berikut patut untuk kamu coba. Yuk simak.
Daftar Isi
Ketahui Strutur dan Format yang Benar
Sebelum memulai proses menulis, ada baiknya jika kamu mencari terlebih dahulu mengenai bagaimana struktur dan format yang benar. Tanpa mengetahui hal ini, kamu pastinya tak dapat menghasilkan yang tepat.
Terlebih lagi, bagus atau tidaknya suatu dapat dilihat dari struktur penulisannya, seperti penempatan pengenalan diri di bagian pembuka, bagian isi untuk menjabarkan pengalaman dan tujuan, serta bagian penutup untuk menjabarkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan posisi ataupun beasiswa yang kamu apply.
Jika setiap struktur sudah diketahui, penting buat kamu untuk menuliskannya tepat sesuai urutan dan jangan lupa untuk membuat satu paragraf dan paragraf lainnya tetap berkesinambungan.
Buat Outline Terlebih Dahulu
Setelah mengetahui mengenai struktur dan format yang benar, kini saatnya kamu bisa memulai membuat outline. Outline ini bisa dalam bentuk poin-poin maupun bagan yang setidaknya bisa memudahkanmu dalam menyusun setiap paragraf nantinya. Secara umum, hal-hal yang harus ada dalam outline yang kamu buat harus sesuai dengan strukturnya. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan prinsip apa, mengapa, dan bagaimana dalam menulis outline, diantaranya:
- Apa hal yang membuatmu tertarik untuk melamar posisi dan program tersebut?
- Mengapa kemampuan, pengalaman, dan prestasi yang kamu miliki berhubungan dengan posisi dan program yang kamu lamar?
- Bagaimana program dan posisi yang kamu lamar dapat membantumu dalam meraih tujuan-tujuan kamu kedepannya?
Ketiga poin di atas dinilai bisa sangat membantumu dalam menyusun outline yang baik. Kemudian, apabila kamu masih belum yakin dengan outline yang kamu tulis, tentunya kamu dapat melakukan revisi hingga hasilnya benar-benar sesuai untuk dituliskan dalam bentuk paragraf.
Lakukan Riset Singkat
Tips satu ini juga tidak boleh kamu lewatkan. Riset yang dimaksud dalam hal ini adalah berhubungan dengan posisi atau program beasiswa yang kamu lamar. Misalnya, kamu ingin belajar di Universitas A dengan jurusan Teknik Industri, maka kamu bisa menyinggung sedikit tujuanmu melamar dengan mengaitkannya dengan isu-isu maupun perkembangan terkini berkaitan dengan jurusan tersebut. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kamu cukup up to date dengan perkembangan yang ada serta menunjukkan jika kamu memang sungguh-sungguh untuk melamar.
Fokus Pada Kelebihan yang Kamu Miliki
Saat menulis, sebisa mungkin kamu harus menyingkirkan perasaan minder terhadap kemampuan yang kamu miliki. Inilah saatnya kamu untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan yang kamu miliki yang relevan dengan posisi ataupun program yang kamu lamar. Dalam kata lain, saat menulis kamu memang harus sedikit ‘pamer’ karena hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian penyeleksi.
Tulis Secara Jujur
Meskipun diharuskan untuk menuliskan kelebihan-kelebihan yang kamu miliki, bukan berarti kamu diperbolehkan untuk menulis kemampuan maupun prestasi secara mengada-ada atau tidak jujur. Justru, kamu harus tetap menuliskan kelebihan kamu apa adanya tanpa melebih-lebihkan.
Kemudian, jangan lupa jika kemampuan, pencapaian, dan pengalaman tersebut harus berkesinambungan dengan posisi apa dan program apa yang kamu lamar. Dengan begitu, penyeleksi pun akan lebih tertarik karena kamu sudah punya cukup pengalaman di bidang tersebut.
Baca juga: Contoh Laporan Penelitian
Pemahaman Akhir
Menulis motivation letter dalam proses perekrutan karyawan atau program seleksi beasiswa memang menjadi tugas yang menantang. Namun, dengan mengikuti beberapa tips berikut, kamu dapat meningkatkan kemungkinan untuk menulis motivation letter yang memikat dan persuasif.
Pertama, pastikan kamu memahami struktur dan format yang benar untuk motivation letter. Penempatan yang tepat dari pengenalan diri, bagian isi yang menjelaskan pengalaman dan tujuan, serta bagian penutup yang terkait dengan posisi atau program yang kamu lamar sangat penting untuk kesan yang baik.
Selanjutnya, buatlah outline terlebih dahulu sebelum mulai menulis. Outline ini akan membantumu mengorganisasi pikiran dan memudahkanmu dalam menyusun paragraf-paragraf yang berkesinambungan. Terapkan prinsip “apa, mengapa, dan bagaimana” untuk menggarisbawahi alasan dan tujuanmu dalam melamar posisi atau program tersebut.
Selalu lakukan riset singkat tentang posisi atau program yang kamu lamar. Ungkapkan ketertarikanmu dengan mengaitkannya dengan isu-isu terkini dan perkembangan dalam bidang yang relevan. Hal ini menunjukkan ketertarikanmu yang sungguh-sungguh dan up to date dengan perkembangan terbaru.
Fokus pada kelebihan yang kamu miliki yang relevan dengan posisi atau program yang kamu lamar. Jangan ragu untuk menonjolkan kemampuanmu, tetapi tetap jujurlah dalam menuliskannya. Hindari mengada-ada atau melebih-lebihkan prestasi, tetapi tampilkan kemampuanmu secara obyektif dan relevan.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu dapat meningkatkan kualitas motivation lettermu dan meningkatkan kesempatanmu untuk dipilih sebagai karyawan atau mendapatkan beasiswa yang kamu idamkan. Selamat menulis dan semoga sukses dalam proses seleksi!
Nah, setelah menyimak tips-tips di atas, sudah siapkah kamu untuk mulai menyusun yang memukau? Ingat, untuk melakukan proofreading terlebih dahulu ya untuk memastikan jika tidak ada kesalahan dalam motivation yang kamu tulis. Kamu pun bisa meminta pendapat dengan teman atau siapapun yang kamu rasa bisa memberikan penilaian.
Selamat menulis!
Sumber:
Team Leverage Edu. (2021). How to Write a Motivation letter: Elements & Structure. Diakses pada 29 Juni 2021, dari leverageedu.com.