Sejarah Kerajaan Tarumanegara Secara Lengkap

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan banyaknya pulau dan juga wilayah yang terbentang dari sabang sampai merauke. Namun, tahukah kamu bahwa pada setiap wilayahnya dulu terdapat kerajaan yang berkuasa? Oleh karena itu banyak kerajaan yang tersebar di Indonesia.

Salah satu kerajaan yang cukup tua di Indonesia adalah Kerajaan Tarumanegara. Apakah kamu pernah mendengar mengenai Kerajaan Tarumanegara? Untuk mempelajarinya, yuk simak materi Sejarah kerajaan Tarumanegara berikut ini.

Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Mengenai kepastian kapan berdirinya Kerajaan Tarumanegara masih banyak dipertanyakan oleh para ahli sejarah. salah satu yang membahas mengenai Kerajaan Tarumanegara ialah Naskah Wangsakerta, namun masih menjadi perdebatan mengenai keaslian isi naskah tersebut.

Berdasarkan naskah Wangsakerta, sekitar abad ke-4 datang pengungsi dari India. pengungsi tersebut merupakan rakyat yang pergi dari India karena peperangan dan mencari perlindungan. Salah satu rombongan pengungsi tersebut dipimpin oleh seorang maharesi Jayasinghawarman dan menetap dengan persetujuan penguasa Jawa bagian barat.

Jayasinghawarman dan rombongannya akhirnya membuat pemukiman baru yang dinamakan Tarumadesya atau Desa Taruma, didekat Sungai Citarum. Bersama dengan perkembangan zaman, desa tersebut semakin ramai dan pemukiman tersebut berubah menjadi perkotaan. Karena semakin ramainya wilayah tersebut, akhirnya dibentuklah sebuah kerajaan di wilayah tersebut. Kerajaan itu diberi nama Kerajaan Tarumanegara.

Baca juga: 13 Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Letak Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan penemuan prasasti oleh para ahli, diperkirakan letak Kerajaan Tarumanegara ada di antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane. Tarumanegara berasal dari kata Taruma, yang merujuk pada Sungai Citarum. Hal tersebut didukung dengan penemuan prasasti yang kebanyakan ditemukan diantara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane.

Sehingga jika disimpulkan, maka Kerajaan Tarumanegara ini berlokasi di lembah Sungai Citarum, Jawa Barat (Mustopo, dkk, 2007:9).

Kehidupan Masyarakat 

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan mulai berkembang pada abad ke-5 SM. Rakyat di Kerajaan Tarumanegara juga hidup dengan sejahtera. Dalam kehidupan sehari-harinya, mata pencaharian pokok penduduknya bersumber dari pertanian dan perdagangan. Dalam bidang perdagangan ini, Kerajaan Tarumanegara melakukan perdagangan dengan Cina dan India. Pada masa itu, jalur pelayaran telah terbuka ke Nusantara.

Untuk memajukan pertanian dalam prasasti Tugu disebutkan bahwa, Raja Tarumanegara membangun sistem irigasi dengan cara menggali saluran dengan panjang kurang lebih 6112 tumbak atau sekitar 11 Km (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017:95). Saluran itu diberi nama Saluran Gomati. Selain digunakan untuk irigasi, saluran tersebut juga difungsikan untuk mencegah banjir.

Raja Kerajaan Tarumanegara

Selama Kerajaan tarumanegara berdiri sejak abad ke-4 hingga abad ke-7, Kerajaan Tarumanegara telah dipimpin oleh 12 orang raja. Berikut beberapa Raja yang pernah memerintah, diantaranya ialah:

  1. Jayasingawarman sejak tahun 358-382 M

Merupakan pendiri Kerajaan Tarumanegara. Dalam Naskah Wangsakerta, ia merupakan maharesi dari India yang mengungsi ke Nusantara. Pengungsiannya ke Jawa bagian barat menjadikannya menantu dari Raja Dewawarman VIII. Setelah menjadi menantunya, ia mendapatkan izin untuk membuka pemukiman baru, yang bernama Desa Tarum. Dari desa inilah berkembang menjadi Kerajaan Tarumanegara.

  1. Dharmayawarman sejak tahun 382-395 M

  2. Purnawarman sejak tahun 395-434 M

Raja Purnawarman merupakan raja yang paling terkenal dari Kerajaan Tarumanegara. Nama Raja Purnawarman banyak disebutkan di prasasti peninggalan Kerajaan ini. Pada prasasti tersebut disebutkan bahwa Raja Purnawarman, merupakan raja yang gagah berani serta tegas. Disebutkan pula, bahwa Raja Purnawarman telah menggali saluran untuk irigasi dan menyumbangkan 1000 ekor sapi pada para Brahmana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Raja Purnawarman sangat perhatian pada kesejahteraan rakyatnya.

Dari prasasti yang ditemukan, diketahui bahwa Raja Purnawarman merupakan penganut agama Hindu. Hal tersebut didasarkan pada prasasti Ciaruteun, yang menggambarkan Raja Purnawarman seperti Dewa Wisnu.

Prasasti Ciaruteun
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
  1. Wisnuwarman sejak tahun 434-455 M

  2. Indrawarman sejak tahun 455-515 M

  3. Candrawarman sejak tahun 515-535 M

  4. Suryawarman sejak tahun 535-561 M

Merupakan raja ke-7 Kerajaan Tarumanegara, dan putra dari Candrawarman. Pada pemerintahannya, lebih memberikan kepercayaan pada “Raja Daerah” yang berada dibawah kekuasaanya untuk mengurus pemerintahan di daerahnya.

  1. Kertawarman sejak tahun 561-628 M

  2. Sudhawarman seja tahun 628-639 M

  3. Hariwangsawarman sejak tahun 639-640 M

  4. Nagajayawarman sejak tahun 640-666 M

  5. Linggawarman sejak 666-669 M

Dari Naskah Wangsakerta, diketahui bahwa raja terakhir Kerajaan Tarumanegara ialah Linggawarman, karena selanjutnya digantikan menantunya. Raja Linggawarman diketahui mempunyai dua puteri. Puteri sulungnya bernama Manasih, menjadi istri Tarusbawa (Pengganti Linggawarman). Puteri keduanya Sobakanca, menjadi istri Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya.

Masa Kejayaan 

Puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada kepemimpinan Raja Purnawarman. Hal tersebut didukung dengan ditemukannya beberapa prasasti yang menyebutkan nama Purnawarman. Pada pemerintahan Raja Purnawarman, disebutkan bahwa telah dilakukan penggalian Sungai Candrabaga.

Perkembangan kerajaan Tarumanegara ini juga dapat dilihat dari aspek ekonominya. Hal tersebut dikarenakan adanya hubungan perdagangan dengan Cina. Salah satu barang yang diperjual belikan ialah kulit penyu, yang banyak disukai oleh para pedagang Cina. Selain itu, barang yang diperjual belikan ialah emas dan perak, karena sudah ada pertambangan.

Pada masa kejayaannya ini juga dilihat dengan dibangunnya pelabuhan dan pengalian sungai yang difungsikan untuk perekonomian masyarakat. Pada masa ini daerah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara juga telah memperluas kekuasaanya ke wilayah Jawa Barat yang belum ditundukan. Kerajaan telah membawahi 48 raja daerah hingga Salakanegara hingga ke Purwalingga atau Probolinggo.

Wilayah Kerajaan Tarumanegara
Sumber: https://histori.id/sejarah-kerajaan-tarumanegara/

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara mulai terjadi pada masa Pemerintahan Sudarwarman. Pada masa ini, Raja memberikan otonomi daerah pada raja daerah namun tidak disertai dengan pengawasan yang baik dari pusat. Pada masa pemerintahan ini juga telah muncul saingan kerajaan lainnya, yaitu Kerajaan Galuh serta ada pula kerajaan lainnya.

Setelah masa pemerintahan Sudawarman, kemunduran makin nampak pada pemerintahan Linggawarman. Linggawarman tidak memiliki anak lelaki. Karena tida memiliki anak lelaki, maka Linggawarman digantikan oleh menantunya yaitu Tarusbawa. Karena ingin membawa kembali ke masa kejayaan Tarumanegara yang sebelumnya. Tarusbawa mengubah pemerintahan Tarumanegara dan menggantinya dengan Kerajaan Sunda. Sehingga pada masa ini dianggap sebagai akhir dari Kerajaan Tarumanegara.

Baca juga: 9 Peninggalan Kerajaan Kutai

Pemahaman Akhir

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan banyaknya pulau dan wilayah yang luas, dari Sabang hingga Merauke. Setiap wilayah di Indonesia memiliki sejarahnya sendiri, termasuk pernah menjadi tempat berdirinya kerajaan-kerajaan berpengaruh.

Salah satu kerajaan yang cukup tua dan penting dalam sejarah Indonesia adalah Kerajaan Tarumanegara. Meskipun terdapat perdebatan mengenai kepastian tahun berdirinya, berdasarkan naskah Wangsakerta, diperkirakan Kerajaan Tarumanegara muncul sekitar abad ke-4. Rombongan pengungsi dari India yang dipimpin oleh Jayasinghawarman mencari perlindungan di wilayah Jawa Barat dan mendirikan pemukiman bernama Tarumadesya atau Desa Taruma, yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara berlokasi di antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane. Selama berdiri, kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada pemerintahan Raja Purnawarman. Raja Purnawarman terkenal sebagai penguasa yang sejahtera, memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, menggali saluran irigasi, dan mengembangkan perdagangan dengan Cina. Selama pemerintahannya, pelabuhan dan saluran sungai dibangun untuk memperkuat ekonomi kerajaan.

Meskipun mencapai masa kejayaan, Kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran akibat kebijakan otonomi daerah yang kurang terawasi. Puncak kemunduran terjadi pada masa pemerintahan Linggawarman yang tidak memiliki anak lelaki, sehingga kerajaan ini digantikan oleh menantunya, Tarusbawa, yang kemudian menggantikan sistem pemerintahan Tarumanegara dengan Kerajaan Sunda.

Meskipun berakhir, Kerajaan Tarumanegara merupakan bagian penting dalam perkembangan sejarah Indonesia. Peninggalan dan prasasti yang ditemukan memberikan gambaran tentang peradaban dan kehidupan masyarakat pada masa itu. Studi tentang kerajaan-kerajaan seperti Tarumanegara memberikan wawasan yang berharga tentang warisan budaya dan peradaban nenek moyang bangsa Indonesia.

Setelah mempelajari materi ini, semoga kamu makin memahami mengenai sejarah Kerajaan Tarumanegara dari awal berdiri hingga keruntuhanya. Jangan lupa terus membaca, dan selamat belajar ya!


Daftar Rujukan:

Mustopo, H., Hermawan, Waluyo, D., Suprijono, A., & Sugiharti. 2007. Sejarah: SMA Kelas XI Program IPS. Yudhistira Ghalia Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X: Edisi Revisi. 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Leni

Nama saya Leni Sagita, lulusan S1 Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Malang. Saya tertarik menulis dalam bidang pendidikan, khusunya bidang Sejarah, untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan. Semoga artikel yang saya buat nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya adik-adik yang sedang menimba ilmu supaya lebih bersemangat dalam belajar.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *