Menurutmu, apakah penelitan sosial penting untuk dilakukan ? Lantas, apa tujuan dari penelitian sosial serta hal-hal apa saja yang dilakukan sebelum melakukan penelitian sosial ? Mungkin, kamu bertanya-tanya tentang hal itu. Nah di artikel ini, kamu akan lebih lanjut mengetahui apa saja yang berkaitan dengan penelitian sosial.
Penelitian sosial menjadi hal penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sosial, yang mengkaji fenomena sosial di masyarakat. Sebelum itu, mari kita pahami dulu apa pengertian atau definisi dari penelitian sosial di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Penelitian Sosial
Penelitian sosial adalah penelitian yang dilakukan untuk mengkaji dan memahami masalah sosial di masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah dan susunan secara sistematis. Sedangkan rancangan penelitian sosial merupakan kerangka penelitian yang dibuat peneliti sebagai rencana penelitian sosial, yang biasanya disebut proposal penelitian.
Rancangan penelitian adalah kerangka atau rencana penelitian yang didesain peneliti sebelum melakukan penelitian. Rancangan penelitian biasanya disebut dengan proposal penelitian yang nantinya diajukan kepada lembaga untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian.
Baca juga: Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat
Tahapan Penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian, peneliti akan melakukan 3 tahap diantaranya menyusun rancangan penelitian terlebih dahulu, melaksanakan penelitian sesuai dengan metode ilmiah, dan menyusun laporan penelitian. Ketiga tahap tersebut merupakan tahapan inti dalam melakukan sebuah penelitian.
Rancangan penelitian menjadi hal penting dalam hal ini, karena akan menentukan bagaimana jalannya penelitian selanjutnya, terkait rumusan masalah, pemilihan informan, dan lainnya.
Jenis Penelitian
Tahukah kamu, penelitian sosial dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan klasifikasi tertentu. Mau tahu lebih lanjut? Mari kita cek pembahasan di bawah ini.
Penelitian Berdasarkan Tujuannya
1. Penelitian dasar (basic research), yaitu penelitian dengan mengumpulkan informasi untuk menyusun konsep, hubungan, dan teori mengenai topik permasalahan yang diangkat peneliti.
2. Penelitian terapan (applied research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji, menerapkan, serta mengevaluasi teori yang digunakan dalam permasalahan penelitian.
Penelitian Berdasarkan Metodenya
1. Penelitian historik, yaitu penelitian yang menggunakan metode historik, dimana pengumpulan dan penafsiran datanya terkait yang terjadi di masa lampau.
2. Penelitian survey, yaitu penelitian yang menggunakan metode survey berupa pengumpulan data atau informasi dari penyebaran kuesioner terkait masalah penelitian.
3. Penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang mencari hubungan dan pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkendali.
4. Penelitian observasi, yaitu penelitian yang menggunakan metode pengumpulan data secara konkret dan nyata berdasarkan keadaan di lapangan.
Penelitian Berdasarkan Taraf Pemberian Informasi
1. Penelitian eksploratif, yaitu penelitian berusaha mengeksplorasi masalah penelitian dengan sangat rinci. Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran masalah penelitian saja, tetapi juga menjelaskan mengapa fenomena sosial dapat terjadi.
2. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran serta penjelasan mengenai permasalahan penelitian yang diangkat. Penelitian deskriptif ini biasanya terdiri dari pengungkapan fakta yang ada di lapangan.
3. Penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang berusaha mengungkap secara rinci tentang masalah yang diteliti dan menghasilkan kesimpulan kauslitas (hubungan sebab akibat).
Penelitian Berdasarkan Tempat Pengumpulan Data
1. Penelitian laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan di tempat khusus seperti laboratorium ilmiah untuk mengkaji studi-studi ilmiah.
2. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung berada di lapangan, sehingga mendapatkan data dan informasi secara objektif.
3. Penelitian perpustakaan, penelitian yang dilakukan dimana data dan informasi diperoleh dari bahan atau materi di perpustakaan.
Penelitian Berdasarkan Pengumpulan data
1. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang mengumpulkan datanya melalui kuesioner, survey, serta datanya berupa angka.
2. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mengumpulkan datanya bersumber dari hasil wawancara dan observasi.
Baca juga: Hubungan Sosial: Pengertian, Jenis, Syarat, Dampat Serta Contoh
Tahap Rancangan Penelitian
Menentukan topik dan masalah penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian, peneliti harus menentukan masalah yang akan dikaji atau diteliti. Penentuan masalah penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian tersebut.
Melihat studi penelitian yang sudah ada sebelumnya
Peneliti harus melihat studi penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian yang ingin dikaji. Hal ini dilakukan untuk menghindari plagiat terhadap hasil penelitian orang lain.
Latar belakang dan perumusan masalah
Pembuatan latar belakang dan rumusan masalah menjadi hal penting karena merupakan tonggak dari isi penelitian. Dalam latar belakang masalah berisi tentang alasan melakukan penelitian tersebut, manfaat dan tujuan penelitian. Kemudian, rumusan masalah merupakan penyusunan pertanyaan penelitian berdasarkan masalah penelitian yang ingin dikaji.
Tujuan dan manfaat penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, tentunya terdapat tujuan dan manfaat penelitian yang ingin dicapai. Tujuan penelitian merupakan bentuk dari rumusan masalah yang telah disusun. Kemudian adanya manfaat penelitian bertujuan sebagai bentuk kontribusi penelitian terhadap penyusunan kebijakan, kajian akademis, mengatasi permasalahan sosial di masyarakat dan lain sebagainya.
Landasan teori
Teori menjadi hal yang penting dalam penelitian karena berguna sebagai dasar atau acuan teoritis bagi peneliti untuk membantu memecahkan dan menganalisis masalah sosial.
Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menebak kemungkinan jawaban atas masalah penelitian yang akan diteliti.
Metodologi penelitian
Penggunaan metode penelitian merupakan aspek penting rancangan penelitian, karena berhubungan dengan metode pengumpulan data dan informasi di lapangan. Adapun contoh metode yaitu survey, wawancara, kuesioner, observasi dan lain-lain.
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki beberapa perbedaan aspek, untuk mengetahui lebih lanjut, yuk kita simak tabel di bawah ini.
Aspek | Kuantitatif | Kualitatif |
Desain penelitian | Bersifat kaku, statis, khusus, terperinci, dan sesuai alur penelitian yang direncanakan sejak awal serta tidak dapat diubah | Bersifat umum, fleksibel, dinamis, adanya perkembangan selama proses penelitian berlangsung |
Tujuan penelitian | Menjelaskan hubungan antar variabel Menguji teori Generalisasi fenomena sosial yang akan diteliti | Mengembangkan teori Memperoleh pemahaman mendalam Mendeskripsikan realitas sosial |
Teknik pengumpulan data | Survey, angket penelitian | Observasi partisipatoris dan wawancara mendalam |
Instrumen penelitian | Angket kuesioner | Peneliti sebagai instrumen |
Jenis data | Numerik dan statistik | Deskriptif dan eksploratif |
Istilah subjek penelitian | Responden | Informan atau narasumber |
Ukuran sampel
| Besar, representative, dan random | Kecil, tidak representative, dan purposive |
Analisis data
| Deduktif dan proses analisis data berlangsung pada tahap akhir sebelum laporan penelitian | Induktif dan proses analisisi berlangsung selama proses penelitian |
Hubungan peneliti dengan subjek penelitian | Berjarak, tanpa kontak emosional | Dekat, personal, dan ada hubungan emosional |
Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan responden atau informan yang ditentukan peneliti berdasarkan metode penelitian yang dipilih untuk dimintai informasi dan datanya terkait masalah penelitian.
Dalam subjek penelitian terdapat 2 unsur yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah responden atau informan keseluruhan yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Kemudian sampel adalah informan atau narasumber yang dipilih berdasarkan metode pengambilan sampel serta dapat mewakili populasi penelitian.
Adapun metode pengambilan informan atau responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu probability sampling dan non probability sampling.
Probability Sampling
Probability sampling adalah metode pengambilan sampel dengan random atau acak, dimana seluruh anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Adapun beberapa metode pengambilan sampel dengan probability sampling, diantaranya sebagai berikut:
1. Simple random sampling (sampel acak sederhana)
Pengambilan sampel acak sederhana dengan memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Syarat penggunaan metode simple random sampling adalah jika populasi penelitian bersifat homogen dan metode ini digunakan jika analisis penelitiannya cenderung bersifat deskriptif dan umum.
Contoh: populasi murid IPS di SMA Sukamaju terdiri dari 100 orang, jika peneliti ingin memperoleh sampel sebanyak 30 orang dari populasi tersebut, maka menggunakan sistem acak, undian dan tabel bilangan random.
2. Systematic random sampling (sampel acak sistematis)
Pengambilan sampel secara acak sistematis dengan menggunakan interval dalam melakukan metode penelitian. Misalnya, penelitian membutuhkan 10 sampel dari jumlah populasi 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10 interval. Kemudian, responden dibagi ke masing-masing kelompok lalu diambil secara acak setiap kelompok intervalnya.
Secara spesifik contoh penggunaan metode sampel acak sistematis yaitu peneliti ingin mengambil sampel orang yang datang ke Rumah Sakit A. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap orang ke-10 yang datang ke Rumah Sakit A, maka setiap orang datang di urutan 20,30, dan seterusnya menjadi sampel penelitian.
3. Stratified random sampling (sampel acak berstrata/bertingkat)
Pengambilan sampel acak berdasarkan tingkatan tertentu, kemudian terdapat proses pengacakan yang diambil dari masing-masing kelompok tersebut. Contohnya, penelitian mengenai motivasi belajar pada siswa di SMA Sukamaju, peneliti ingin mengambil sampel acak berdasarkan tingkatan kelas, yaitu kelas 10, 11, dan 12. Kemudian setiap di kelompok sampel penelitian diambil secara acak.
4. Cluster sampling (sampel acak berdasarkan area)
Pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kelompok tertentu. Populasi dibagi menjadi beberapa kelompok dengan karakteristik yang sama dengan populasi. Contohnya, populasi siwa SMA di Jakarta berdasarkan karakteristik alami yaitu pengelompokkan berdasarkan wilayah geografis kecamatan.
5. Multistage sampling (sampel acak bertingkat)
Pengambilan sampel yang dilakukan secara betingkat dua, tiga, atau lebih. Contohnya, pengambilan sampel berdasarkan wilayah kabupaten, kecamatan, desa, dusun, dan RT/RW.
Non Probability Sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada hukum probabilitas, dimana tidak mengharuskan adanya peluang yang sama terhadap populasi yang akan dipilih.
1. Purposive sampling
Purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Misalnya, penelitian tentang orang menjadi waria, maka sampel penelitian yang dipilih adalah informan yang termasuk kriteria orang waria.
2. Accidental sampling
Proses pengambilan sampel yang ditentukan tanpa sengaja, dimana peneliti mengambil sampel secara kebetulan yang ditemuinya pada saat itu.
3. Quota sampling
Proses pengambilan sampel dengan menentukan jumlah sampel yang ditentukan peneliti. Kelebihan dari metode ini adalah praktis karena sampel penelitian telah diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup tinggi apabila menggunakan metode ini.
4. Snowball sampling
Penarikan sampel yang dilakukan dengan metode bola salju, dimana menentukan orang pertama yang dipilih menjadi informan (key informan), kemudian informan berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari key informan atau informan yang pertama. Begitu seterusnya, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi sampel kedua, sehingga jumlah sample semakin besar. Maka dari itu disebut dengan snowball sampling, karena metodenya terus menerus dari informan satu ke informan lain seperti bola salju,
5. Sequential sampling
Pengambilan sampel yang dimulai dari jumlah kecil kemudian data dianalisis, apabila hasilnya diragukan, maka peneliti akan mengambil sampel penelitian lagi. Pengambilan sampel terus dilakukan sampai mencapai hasil yang diinginkan peneliti. Maka, sampel penelitian akan terus diambil sampai menyempurnakan hasil penelitian yang diharapkan.
Baca juga: Fungsi Sosiologi: Pengertian, Objek Kajian dan Sejarah
Pemahaman Akhir
Penelitian sosial memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu sosial. Melalui penelitian sosial, kita dapat memahami dan mengkaji fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian sosial dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dan susunan sistematis, yang diawali dengan menyusun rancangan atau proposal penelitian.
Tujuan dari penelitian sosial adalah untuk menyusun konsep, hubungan, dan teori mengenai permasalahan yang diangkat (penelitian dasar) atau menguji, menerapkan, serta mengevaluasi teori yang ada dalam suatu permasalahan (penelitian terapan). Dengan melakukan penelitian sosial, kita dapat mengetahui berbagai fenomena sosial, menjelaskan hubungan sebab-akibat, dan mengembangkan teori-teori yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Sebelum melakukan penelitian sosial, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Pertama, peneliti harus menentukan topik dan masalah penelitian yang ingin dikaji. Setelah itu, peneliti harus melihat studi penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang akan diteliti untuk menghindari plagiat dan memperkaya pemahaman. Selanjutnya, peneliti menyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian untuk menjelaskan alasan dan tujuan dilakukannya penelitian. Landasan teori juga menjadi penting sebagai dasar untuk menganalisis masalah sosial yang diteliti.
Selanjutnya, peneliti harus merumuskan hipotesis sebagai dugaan sementara terhadap jawaban masalah penelitian yang akan diuji. Pemilihan metode penelitian juga menjadi tahap krusial dalam rancangan penelitian. Metode penelitian dapat berupa survei, eksperimen, observasi, wawancara, atau metode lainnya tergantung pada tujuan dan jenis penelitian yang dilakukan.
Penelitian sosial dapat dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan tujuan, metode, taraf pemberian informasi, tempat pengumpulan data, dan jenis pengumpulan data. Beberapa jenis penelitian sosial antara lain penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian historis, penelitian survey, penelitian eksperimen, penelitian observasi, penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanasi.
Dalam mengambil sampel penelitian, peneliti dapat menggunakan metode probability sampling (sampel acak) atau non-probability sampling (sampel tidak acak). Metode pengambilan sampel berbeda-beda tergantung pada karakteristik penelitian dan populasi yang diteliti.
Kesimpulannya, penelitian sosial sangat penting untuk dilakukan karena dapat membantu mengembangkan ilmu pengetahuan sosial dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang fenomena sosial di masyarakat. Rancangan penelitian yang baik dan tepat akan mempengaruhi hasil penelitian yang akurat dan berarti bagi perkembangan ilmu sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Bagaimana pembahasan tentang penelitian sosial di atas ? sudah paham kan ? Maka, dengan mempelajari materi penelitian sosial, kamu jadi lebih tau hal-hal apa saja yang perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian dan lain sebagainya. Guna menambah pemahamanmu tentang materi ini, kamu bisa membaca buku atau e-book tentang metodologi penelitian sosial.
Daftar Pustaka
Kuntjojo. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. (2016). Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Esis Erlangga.