Pertumbuhan Ekonomi: Pengertian, Cara Mengukur, Teori dan Indikator

Halo teman-teman!

Kamu tentunya sudah mengenal apa itu Pertumbuhan Ekonomi ya? Sebagai anak jurusan IPS, pertumbuhan ekonomi memang sudah seharusnya menjadi materi yang dikuasai. Namun, jika kamu belum terlalu memahaminya, mari simak penjelasan di bawah ini ya.

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi
sumber: freepik.com/free-vector

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi di suatu negara yang ditandai dengan kenaikan PDB (Produk Domestik Bruto), pendapatan per kapita, dan ketersediaan fasilitas atau infrastruktur bagi masyarakat.

Beberapa faktor pendukungnya antara lain ketersediaan tenaga kerja dan modal, kelebihan sumber daya alam, kemajuan teknologi, serta sikap dan perilaku masyarakat setempat. Suatu daerah atau negara dinilai mengalami pertumbuhan jika ada kenaikan persentase PDB daerah dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca juga: Materi Perpajakan: Pengertian, Fungsi, Manfaat, Tarif, Jenis, Sistem dan Objek Pajak

Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi

Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi adalah adanya peningkatan produksi agregat dalam suatu perekonomian negara. Pertumbuhan ekonomi diukur dari peningkatan nilai pasar agregat dari barang dan jasa tambahan yang diproduksi seperti GDP/PDB.

Faktanya, pembangunan ekonomi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi bisa memperlancar proses dan menjadi indikator keberhasilan dari pembangunan ekonomi.

Menghitung Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Todaro dan Smith (2004), ada 3 faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu pertumbuhan penduduk (growth in population), akumulasi modal (capital accumulation), dan kemajuan teknologi (technological progress).

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) digunakan untuk menghitung pertumbuhan dari satu periode ke periode lainnya. Rumusnya sebagai berikut.

Gt = ((PBDt – PBDt-1) / PBDt-1)) x100%.

Dimana:

Gt            = Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

PBDt       = Nilai PDB pada periode t

PBDt-1    = Nilai PDB pada periode sebelumnya

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa teori pertumbuhan ekonomi sebagai berikut.

  1. Aliran Klasik

  • Adam Smith

Menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi di suatu negara ditandai dengan 2 faktor utama, yaitu pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan output (GNP). Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi klasik, faktor-faktor seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal bersifat konstan hingga tingkat produksi mencapai kondisi optimum suatu saat nanti.

  • David Ricardo

Pendapat David Ricardo mirip dengan Adam Smith. Asumsi dari teori pertumbuhan ekonomi ini adalah faktor-faktor alam dianggap tetap, sedangkan jumlah penduduk bertambah pesat hingga nanti perkembangan ekonomi menjadi rendah dan tidak berkembang.

  1. Aliran Neo Klasik

  • Robert Sollow dan Trevor Swan

Menurut Sollow dan Swan, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, dan kemajuan teknologi.

  • Harrod dan Domar

Menurut Harrod dan Domar, pertumbuhan ekonomi didorong oleh tingkat investasi karena investasi memengaruhi permintaan dan penawaran barang atau jasa.

  1. Aliran Historis

  • Friedrich List

List berpendapat ada beberapa tingkatan dalam teori historis, yaitu masa berburu dan mengembara, masa beternak dan bertani, masa kerajinan dan industri, serta masa industri dan perniagaan.

  • Karl Bucher

Ada 4 tingkatan dalam teori pertumbuhan ekonomi historis menurut Bucher, yaitu rumah tangga tertutup, kota, bangsa, dan dunia.

  • W. Rostow

Ada 5 tingkatan dalam teori pertumbuhan ekonomi historis menurut Rostow, yaitu masyarakat tradisional yang hanya mementingkan diri sendiri, prasyarat lepas landas, lepas landas (take off), tingkat kematangan (maturity), dan masa konsumsi tinggi (high consumption).

  1. Teori Schumpeter

Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh kewirausahaan  (entrepreneurship). Para pengusaha berperan penting karena selalu ada inovasi yang muncul sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi.

  1. Teori Merkantilisme

Menurut kaum merkantilis, pertumbuhan atau perkembangan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh kenaikan perdagangan internasional, perluasan pemasaran hasil industri, dan surplus neraca perdagangan.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Ada banyak indikator yang digunakan untuk menilainya. Beberapa indikator yang paling penting sebagai berikut:

  1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Indikator pertumbuhan ekonomi yang utama adalah nilai PDB (Produk Domestik Bruto). PDB bisa menggambarkan pendapatan nasional riil yang dihitung dari keseluruhan output yang dihasilkan oleh suatu negara. Kriteria utama dari pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah kenaikan nilai PDB pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

  1. Pendapatan Riil per Kapita

Pendapatan riil per kapita adalah gambaran tentang pendapatan masyarakat di suatu negara. Pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang meningkat dari tahun ke tahun artinya perekonomian negara tersebut mengalami pertumbuhan yang positif.

  1. Kesejahteraan Penduduk

Kesejahteraan penduduk berhubungan dengan pendapatan riil per kapita. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara tentu harus ditunjang dengan proses distribusi yang lancar. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat di negara tersebut.

Kesejahteraan penduduk juga bisa dilihat dari seberapa besar pengeluaran tersier dari total rumah tangga yang ada di suatu negara. Semakin banyak pengeluaran tersier maka kesejahteraan masyarakat semakin tinggi. Keadaan ini juga menandakan bahwa tingkat kemiskinan semakin menurun sehingga pembangunan ekonomi bisa dinyatakan berhasil.

  1. Jumlah Pengangguran Berkurang

Banyaknya lapangan kerja yang tersedia tentunya menyebabkan jumlah pengangguran berkurang karena adanya penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Kondisi ini bisa dinyatakan sebagai pertumbuhan ekonomi karena produktivitas masyarakat meningkat. Oleh sebab itu, pemerintah senantiasa berusaha untuk meningkatkan investasi supaya tercipta lapangan pekerjaan yang menjanjikan bagi rakyat.

Baca juga:

  1. Tingginya Laju Pertumbuhan Struktural

Perubahan struktural menjadi pertanda adanya pertumbuhan ekonomi modern. Perubahan struktural artinya peralihan sebagian besar kegiatan ekonomi di suatu negara yang berawal dari sektor pertanian, lalu menjadi sektor non-pertanian seperti industri. Selain itu, perubahan ini mencakup skala perusahaan, semula perusahaan perseorangan menjadi perusahaan persero berbadan hukum sehingga status kerja buruh juga berubah.

Baca juga: APBN: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Sumber, Jenis dan Pengaruh

Pemahaman Akhir

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan produksi dan aktivitas ekonomi di suatu negara. Pertumbuhan ini diukur dengan berbagai indikator, seperti kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan riil per kapita, ketersediaan fasilitas dan infrastruktur, serta peningkatan lapangan kerja.

Ada beberapa teori yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, termasuk teori aliran klasik, neo klasik, historis, dan Schumpeter. Selain itu, indikator pertumbuhan ekonomi meliputi PDB, pendapatan riil per kapita, kesejahteraan penduduk, jumlah pengangguran, dan tingkat pertumbuhan struktural.

Penting bagi suatu negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Investasi dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan produktivitas, dan dukungan pada sektor industri dan lapangan kerja menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif.

Pemahaman tentang pertumbuhan ekonomi dan indikator-indikatornya sangat penting dalam memahami dinamika perekonomian suatu negara dan menilai keberhasilan kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah.

Sekian pembahasan terakhir untuk kelas 11 tentang pertumbuhan ekonomi. Penulis berharap semua yang membaca tulisan ini bisa lebih memahami hakikat dari pertumbuhan ekonomi. Selamat belajar, semoga sukses!


Sumber:

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Artikel Terbaru

Avatar photo

Ayu Retno

Hello, Saya adalah seorang guru ekonomi SMA dan IPS di SMP. Kenapa dua job? Karena saya mengajar di Secondary School, yaitu SMP dan SMA berkelanjutan. Guru-gurunya bisa mengajar di dua jenjang sekaligus. Selamat membaca tulisan saya.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *