Pengertian Fotografi Menurut Para Ahli

Fotografi begitu dekat dengan kehidupan manusia modern saat ini. Bagaimana tidak, kita merasa dituntut untuk selalu mendokumentasikan setiap menit hidup kita dan membagikannya di media sosial. Teknologi kamera pada smartphone yang semakin mumpuni memungkinkan kita untuk mendapat foto berkualitas tajam dengan mudah.

Aspek teknis dan sosial fotografi begitu banyak bersliweran di linimasa. Paket pelatihan dan ilmu fotografi juga begitu mudah dicari. Tapi, apakah kita sudah mengerti definisi dari fotografi itu sendiri?

Secara terminologi, kata ‘fotografi’ berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu ‘fos’ yang berarti cahaya dan ‘grafo’ yang berarti melukis atau menulis. Secara kasar, fotografi bisa diartikan sebagai teknik melukis atau merekam sebuah gambar, yang bisa bertahan lama, dengan bantuan cahaya atau radiasi elektromagenetik yang lain.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fotografi didefinisikan sebagai seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film.

Menurut Ansel Adams

Ansel Adams adalah seorang fotografer berkebangsaan Amerika Serikat yang fokus pada landscape photography. Dia juga dikenal sebagai seorang environmentalist dengan hasil potret foto hitam putih dari the American West.

Menurut Ansel Adams, fotografi adalah sebuah seni kreatif yang lebih dari sekedar sarana ide komunikasi faktual. Fotografi juga diartikan sebagai media berekspresi dan komunikasi yang kuat, menawarkan beragam persepsi, interpretasi, dan eksekusi yang tak berbatas.

Ansel Adams percaya bahwa idealnya, foto adalah media para fotografer untuk berkisah. Dia menyatakan bahwa selalu ada dua orang pada setiap foto; fotografer dan audien.

Ansel Adams
Sumber: britannica.com

Menurut Elliott Erwitt

Elliott Erwitt adalah seorang fotografer dari Amerika Serikat yang menggunakan keahlian fotografinya dalam bidang pemasaran dan dokumenter.

Menurut Elliott Erwitt, fotografi adalah sebuah seni observasi. Fotografi adalah tentang menemukan suatu hal yang menyenangkan di sebuah tempat biasa. Elliott berpendapat bahwa fotografi bukan soal apa obyek yang kita lihat, namun tentang bagaimana kita melihat obyek tersebut.

Elliott Erwitt juga pernah berpendapat bahwa kita bisa mendapatkan foto bagus dimana saja. Ini hanyalah perihal melihat dan mengorganisir obyek. Kita hanya perlu peduli pada lingkungan sekitar, terkait tentang kemanusiaan dan komedi.

Elliott Erwitt
Sumber: magnumphotos.com

Menurut Amir Hamzah Sulaiman

Dalam bukunya yang berjudul ‘Teknik Kamar Gelap untuk Fotografi’, Amir Hamzah Sulaiman mendefinisikan fotografi sebagai istilah yang berasal dari kata ‘foto’ dan ‘grafi’, masing-masing berarti ‘cahaya’ dan ‘menulis’. Jadi Fotografi mempunyai arti secara keseluruhan adalah menggambar dengan bantuan cahaya tetapi ada juga yang mengartikannya dengan menulis dengan cahaya.

Buku dan definisi dari Amir Hamzah Sulaiman ini banyak dikutip oleh pelajar yang melakukan studi pustaka perihal fotografi.

Amir Hamzah Sulaiman
Sumber: reanhidayat.files.wordpress.com

Menurut Yudhi Soerjoatmodjo

Yudhi Soerjoatmodjo adalah seorang fotografer senior Indonesia yang malang-melintang di industri media cetak. Ia dikenal sebagai ‘eseis foto’ karena keahliannya dalam memotret kisah manusia. Yudhi Soerjoatmodjo kenyang akan hidup kaum pinggiran, seperti imigran Afrika di Prancis, kaum komunis di Eropa Timur, dan kaum waria di Indonesia.

Yudhi Soerjoatmodjo mendefinisikan fotografi sebagai media komunikasi dan alat dialog yang berfungsi dokumentatif, informatif, dan bagian dari seni.

Yudhi Soerjoatmodjo
Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

Menurut Seno Gumira Ajidarma

Sebenarnya, sosok Seno Gumira Ajidarma lebih dikenal sebagai penggiat sastra, juga penulis cerpen, esai, dan movie script. Namun, dia juga lama berkecimpung di dunia jurnalistik, sehingga fotografi bukanlah hal asing baginya.

Melalui bukunya yang berjudul ‘Kisah Mata (Fotografi antara Dua Subjek: Perbincangan tentang Ada)’, Seno Gumira Ajidarma menjelaskan bahwa sebuah foto menjadi berarti karena adanya perbedaan makna dari banyak audiens.

Seno Gumira Ajidarma mendeskripsikan fotografi sebagai usaha menampilkan dan berperan dalam realitas yang terdapat dalam sebuah foto, sehingga dapat dikenal dan dihayati yang menampilkan kepada manusia sebagai representasi.

Seno Gumira Ajidarma
Sumber: londonbookfair.co.uk

Menurut Dr. I Komang Sudarma

Berbeda dengan mayoritas ahli fotografi lain yang berangkat dari praktisi, Dr. I Komang Sudarma adalah seorang dosen dari salah satu perguruan tinggi negeri di Bali. Memiliki riwayat pendidikan panjang di Bali dan Malang, kini beliau mengajar di Universitas Pendidikan Ganesha (dulu IKIP) di Singaraja.

Baca juga: 6 Macam Angle Fotografi

Melalui bukunya yang berjudul ‘Fotografi’ (terbit tahun 2015), penjelasan dari Dr. I Komang Sudarma banyak dikutip oleh pelajar yang melakukan studi literatur tentang fotografi.

Dr. I Komang Sudarma sendiri menyatakan bahwa media foto adalah salah satu media komunikasi untuk menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain.

I Komang Sudarma
Sumber: wartaekonomi.co.id

Menurut Marcus Sudjojo

Marcus Sudjojo adalah seorang fotografer profesional yang fokus pada fotografi model. Tapi selain model, dia juga hobi memotret landscape dan still life.

Pada 2010, dia menelurkan salah satu buku penting dalam dunia fotografi Indonesia, yang berjudul ‘Tak-Tik Fotografi’. Buku ini mengajarkan pada pembaca untuk mendapat foto tajam menggunakan beragam kamera, mulai dari kamera smartphone, kamera saku, sampai kamera SLR/DSLR.

Berbeda dengan ahli fotografi lain yang berbicara mengenai makna, Marcus Sudjojo sendiri mendefinisikan fotografi dari sisi teknis, menurutnya fotografi adalah kegiatan merekam dan memanipulasi cahaya untuk mendapat hasil akan sesuatu hal yang diinginkan.

Marcus Sudjojo
Sumber: onesearch.id

Menurut Richard Maynard

Richard Maynard adalah fotografer berkebangsaan Kanada yang memfokuskan diri pada landscape photography. Bersama istrinya, Hannah Maynard, Richard berhasil meninggalkan banyak foto landscape memorable sepanjang daerah British Columbia.

Richard Maynard menyatakan bahwa fotografi merupakan sains (atau lebih tepatnya seni) yang menghasilkan gambar dengan menggunakan aktivitas penandaan (marking) pada suatu permukaan sensitif dengan bantuan cahaya.

Richard Maynard
Sumber: en.wikipedia.org

Menurut Tony Worobiec

Tony Worobiec adalah seorang fotografer profesional dan pengarang dari 17 buku fotografi yang sudah diterjemahkan ke beragam bahasa di dunia. Hasil karyanya juga menghiasi lebih dari 100 majalah fotografi di UK dan Amerika Serikat.

Terjun di dunia landscape photography, hasil jepretan kamera Tony dipamerkan di banyak museum fotografi di London.

Tony Worobiec mendefinisikan fotografi sebagai kegiatan menggambar atau melukis dengan cahaya, dan memang sebenarnya semua fotografi dapat dilihat sebagai kegiatan melukis dengan cahaya.

Tony Worobiec
Sumber: tonyworobiec.com

Itulah pengertian fotografi menurut beberapa ahli. Pengetahuan fotografi tidak selalu perihal teknis seperti lensa dan semacamnya, namun juga sejarah. Diharapkan beberapa pendapat ahli ini bisa memperkaya sudut pandang kita dalam melihat fotografi.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Fotografi

Pemahaman Akhir

Berdasarkan pendapat dari beberapa fotografer terkenal, dapat disimpulkan bahwa fotografi memiliki beragam definisi dan makna bagi setiap individu. Secara umum, fotografi dapat diartikan sebagai seni atau proses merekam gambar dengan menggunakan cahaya atau radiasi elektromagnetik yang lain. Namun, para fotografer juga melihat fotografi sebagai lebih dari sekadar teknik atau proses, melainkan sebagai sarana berekspresi, berkomunikasi, dan bercerita.

Ansel Adams, seorang fotografer fokus pada landscape photography, menganggap fotografi sebagai media kuat untuk berkisah dan berkomunikasi. Menurutnya, setiap foto melibatkan interaksi antara fotografer dan audien.

Elliott Erwitt melihat fotografi sebagai seni observasi, di mana keindahan dapat ditemukan dalam hal-hal biasa. Baginya, fotografi bukan hanya tentang apa yang kita lihat, tetapi juga tentang bagaimana kita melihatnya.

Amir Hamzah Sulaiman memberikan arti fotografi sebagai menggambar atau menulis dengan cahaya. Definisi ini sering dikutip dalam studi literatur tentang fotografi.

Yudhi Soerjoatmodjo, seorang fotografer senior Indonesia, melihat fotografi sebagai media komunikasi, dokumentasi, dan bagian dari seni. Ia mengandalkan fotografi untuk menceritakan kisah manusia.

Seno Gumira Ajidarma, seorang penggiat sastra yang juga memiliki pengalaman di jurnalistik dan fotografi, mengungkapkan bahwa makna sebuah foto berasal dari perbedaan interpretasi dari berbagai audiens.

Dr. I Komang Sudarma, seorang dosen di Bali, menyatakan bahwa fotografi adalah salah satu media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain.

Marcus Sudjojo, seorang fotografer profesional, lebih fokus pada aspek teknis fotografi. Baginya, fotografi melibatkan merekam dan memanipulasi cahaya untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Richard Maynard, seorang fotografer landscape, menganggap fotografi sebagai sains atau seni yang melibatkan aktivitas penandaan pada permukaan sensitif dengan bantuan cahaya.

Tony Worobiec, seorang fotografer dan pengarang, melihat fotografi sebagai kegiatan melukis atau menggambar dengan cahaya.

Kesimpulannya, fotografi merupakan seni, proses, atau teknik merekam gambar dengan menggunakan cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya. Namun, fotografi juga dapat diartikan sebagai sarana ekspresi, komunikasi, dan bercerita yang kuat. Makna dan definisi fotografi dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan pengalaman masing-masing fotografer.

Terimakasih sudah membaca artikel ini dan selamat berburu foto!

Artikel Terbaru

Komentar

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *