Berbicara mengenai kebudayaan dari Sumatera Utara, kira-kira adakah satu kebudayaan yang kamu ingat? Apakah pakaian adat termasuk di antaranya? Nah, sebagai bagian dari salah satu pulau terbesar di Indonesia, Sumatera Utara mempunyai banyak sekali jenis suku yang mendiami wilayah tersebut.
Banyaknya jenis suku yang ada, membuat Sumatera Utara juga kaya akan beragam pakaian adatnya. Terdapat setidaknya 10 pakaian adat Sumatera Utara yang sampai sekarang tetap dan akan terus dilestarikan. Simak selengkapnya untuk mengetahui apa saja nama pakaian adat Sumatera Utara tersebut.
Daftar Isi
- 1 Pakaian Adat Suku Melayu
- 2 Pakaian Adat Suku Mandailing
- 3 Pakaian Adat Suku Nias
- 4 Pakaian Adat Suku Pakpak
- 5 Pakaian Adat Suku Batak Karo
- 6 Pakaian Adat Suku Batak Toba
- 7 Pakaian Adat Suku Batak Simalungun
- 8 Pakaian Adat Suku Batak Samosir
- 9 Pakaian Adat Suku Batak Angkola
- 10 Pakaian Adat Suku Batak Sibolga
- 11 Pemahaman Akhir
Pakaian Adat Suku Melayu
Suku Melayu merupakan salah satu suku yang mendiami seluruh wilayah Sumatera, terutama Sumatera Utara di antaranya Deli Serdang, Langkat, dan Serdang Bedagai. Nama pakaian adat Sumatera Utara khususnya suku Melayu wanita yaitu baju kurung. Baju tersebut dibuat dari kain sutera dan brukat. Pakaian ini dilengkapi dengan aksesoris kalung menarik bermotifkan sekar suku, tanggang, rantai serati, dan lainnya.
Kemudian, untuk para pria Suku Melayu, memakai aksesori yang dijuluki dengan tengkulok atau penutup kepala. Di samping itu, mereka juga mengenakan destar sebagai aksesoris tambahan yang dibuat dari rotan. Setiap aksesoris yang dikenakan oleh para pria Suku Melayu ini menambah kesan berwibawa serta gagah, nampak seperti gambar pakaian adat Sumatera Utara yang tertera di atas.
Baca juga: 15 Alat Musik Sumatra Utara
Pakaian Adat Suku Mandailing
Suku berikutnya yang cukup terkenal di dataran Sumatera Utara merupakan Suku Mandailing. Suku ini kebanyakan mendiami wilayah Mandailing, Tapanuli Selatan, serta Padang Lawas.
Ciri khas dari pakaian adat Suku Mandailing ini nampak pada penggunaan ulos serta aksesori bulang di kening para wanita. Bahan pembuat bulang merupakan emas, tetapi dalam era sekarang, bahannya terkadang digantikan oleh logam. Konon, terdapat simbol kemuliaan pada bulang tersebut.
Lalu, untuk para pria juga mempunyai ciri khas dalam pemakaian tutup kepalanya yang disebut dengan ampu. Dulunya, ampu merupakan penutup kepala yang khusus dipakai raja. Sehingga, bisa dibilang jika penggunaan ampu memberikan nilai kebesaran bagi yang memakainya.
Pakaian Adat Suku Nias
Sebuah suku yang terletak di Pulau Nias ini, mempuyai kebudayaan yang sampai sekarang masih terus dipertahankan di era modern ini, terutama pakaian adatnya. Nama pakaian adat Sumatera Utara dari Suku Nias untuk para pria terkenal dengan nama ‘baru’.
Bentuk dari baru ini menyerupai rompi yang umumnya berwarna coklat dan hitam, dan disertai dengan hiasan kuning serta merah. Para pria Nias juga mengenakan aksesoris pelengkap berupa kalung yang dijuluki dengan kalabubu.
Sementara itu, bagi para wanita Suku Nias, mereka mengenakan selembar kain dari kulit kayu atau kain blacu hitam. Pakaian tersebut dilengkapi dengan aksesori anting yang disebut saro delinga dan gelang yang disebut aja kola. Tatanan rambut dari para wanita Nias pun tidak begitu mewah, hanya berupa sanggul tanpa disasak.
Pakaian Adat Suku Pakpak
Nama pakaian adat Sumatera Barat selanjutnya adalah baju merapi-api, yang mana adalah baju adat dari Suku Pakpak untuk para pria. Jika kamu masih awam dengan Suku Pakpak, suku ini masih jadi bagian dari etnis Suku Batak yang mendiami wilayah Kabupaten Pakpak Barat serta Kabupaten Dairi.
Nama baju merapi-api sebenarnya dikarenakan pakaian adat ini disertai dengan manik-manik yang disebut api-api. Seperti nampak pada gambar pakaian adat Sumatera Utara di atas, baju merapi-api dibuat dari kain beludru, dilengkapi dengan penutup kepala yang disebut bulang-bulang, lalu ditambah dengan aksesoris lain seperti ucang, rante abak, dan tongket.
Selanjutnya, untuk para wanita Suku Pakpak, pakaian adat yang mereka kenakan adalah baju model khas Melayu yang disertai dengan hiasan manik-manik. Kamu juga perlu tahu jika Suku Pakpak mempunyai kain khas yang dinamakan kain oles. Kain inilah yang menjadi salah satu warisan budaya Suku Pakpak yang begitu terkenal.
Pakaian Adat Suku Batak Karo
Seperti halnya Suku Pakpak, Suku Batak Karo juga mempunyai kain tradisional khas budaya mereka yang diberi nama kain uis gara atau uis adat karo. Kain uis gara tersebut juga menjadi nama pakaian adat Sumatera Utara yang unik yang dibuat dari pintalan kapas dan ditenun dengan cara manual.
Warna khas dari kain ini merupakan warna merah yang kemudian dipadukan dengan warna emas dan perak. Hal ini sejalan dengan makna dari ‘uis’ yang berarti kain, serta ‘gara’ sebagai merah. Dalam pemakaiannya, uis gara tidak hanya dikenakan pada kegiatan sehari-hari, tetapi juga dikenakan saat acara resmi.
Jenis dari uis gara pun beraneka ragam dan punya simbol-simbol tertentu, misalnya uis beka buluh berfungsi sebagai simbol kebesaran, uis gatip jongkit sebagai simbol kekuatan, uis gatip menyimbolkan keuletan dan keteguhan, dan lain sebagainya.
Baca juga: 13 Suku di Pulau Sumatera Serta
Pakaian Adat Suku Batak Toba
Nama pakaian adat Sumatera Utara satu ini pastinya sudah tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Tidak lain adalah kain ulos, kain yang menjadi kebanggaan Suku Batak Toba sekaligus jadi identitas dari Sumatera Utara.
Pembuatan dari kain ulos sebagai pakaian adat Batak Toba pun sampai saat ini masih dibuat secara manual dan hal inilah yang menjadi daya tarik dari kain ulos. Keunikan lainnya dari kain ulos nampak pada beberapa corak atau motifnya yang berbeda-beda.
Misalnya saja, ulos antakantak, ulos bintang maratur, ulos mangiring, ulos bolean, ulos padang, dan lain sebagainya. Pemakaian dari kain ulos ini bisa kamu lihat melalui gambar pakaian adat Sumatera Utara yang tertera.
Pakaian Adat Suku Batak Simalungun
Kekhasan dari pakaian adat Batak Simalungun ternyata masih tidak jauh beda dari pakaian adat Batak Toba, yang mana juga masih menggunakan kain ulos. Hanya saja, kain ulos yang dipakai oleh Suku Simalungun ini mempunyai ornamen khas yang disebut dengan Hiou.
Terdapat aksesoris yang membuat pakaian adat Suku Simalungun lebih berciri khas, yaitu akseosorisnya yang berupa gotong dan bulang. Kemudian, ada pula suri-suri atau kain selendang kebanggaan dari Simalungun.
Pakaian Adat Suku Batak Samosir
Seperti namanya, Suku Batak Samosir adalah suku yang mendiami Pulau Samosir. Terdapat hampir kesamaan antara pakaian adat Batak Toba dan Suku Batak Samosir. Hal ini dikarenakan dulunya Suku Batak Samosir juga jadi bagian dari Batak Toba. Namun, saat terjadi pembagian wilayah, Samosir dan Toba pun tidak lagi menjadi satu wilayah.
Meskipun hampir sama, tetapi tetap ada perbedaan di antara dua pakaian adat suku tersebut. Pakaian adat Sumatera Utara Suku Samosir lebih mempunyai banyak aksesoris, selain itu penutup atau hiasan kepalanya pun berbeda dari yang dikenakan oleh Suku Batak Toba.
Pakaian Adat Suku Batak Angkola
Nama Suku Batak Angkola konon merupakan nama dari sungai batang angkola. Mengingat suku satu ini masih jadi bagian dari Suku Batak, maka pakaian adat Batak Angkola juga tak jauh-jauh dari penggunaan kain ulos sebagai pakaian adat Batak Toba.
Para wanita Suku Angkola memang nampak mirip dengan pakaian adat Mandailing, tetapi pakaian adat Angkola lebih didominasi warna merah dan cukup mencolok. Sehingga, cukup menarik perhatian saat dilihat. Kemudian, pakaian adat Batak Angkola juga dilengkapi dengan kain selendang yang diselempangkan dan mahkota khas Batak Angkola.
Pakaian Adat Suku Batak Sibolga
Suku yang satu ini terbilang istimewa dikarenakan memiliki kebudayaan yang mendapat pengaruh dari Batak dan Melayu. Oleh karenanya, pengaruh dua kebudayaan itu juga berimbas pada pakaian adat Batak Sibolga.
Seperti halnya adat Suku Batak lainnya, pakaian adat Batak Sibolga juga didasari penggunaan kain ulos dan kain uis gara sebagai pakaian adat Batak Toba dan Batak Karo. Namun, dari segi aksesori, pakaian adat ini lebih mewah dan meriah.
Baca juga: 14 Pakaian Adat Sumatera Barat
Pemahaman Akhir
Bahwa wilayah ini kaya akan keanekaragaman suku dan pakaian adatnya. Terdapat beberapa suku di Sumatera Utara yang memiliki pakaian adat yang khas dan unik, seperti Suku Melayu dengan baju kurung, Suku Mandailing dengan ulos dan bulang, Suku Nias dengan baru dan kain dari kulit kayu, Suku Pakpak dengan baju merapi-api, Suku Batak Karo dengan kain uis gara, Suku Batak Toba dengan kain ulos, Suku Batak Simalungun dengan kain ulos dan ornamen Hiou, Suku Batak Samosir dengan pakaian adat mirip Suku Batak Toba namun dengan perbedaan aksesoris, Suku Batak Angkola dengan kain ulos dan warna merah yang mencolok, dan Suku Batak Sibolga dengan pengaruh dari Batak dan Melayu dalam pakaian adatnya.
Keanekaragaman pakaian adat ini merupakan warisan budaya yang masih dilestarikan dan memperkaya kebudayaan Sumatera Utara. Pakaian adat tidak hanya menjadi identitas suku-suku tersebut, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebesaran, kekuatan, keindahan, dan keunikan dari masing-masing suku. Dengan adanya keberagaman ini, Sumatera Utara menjadi salah satu daerah yang kaya akan kebudayaan dan menawarkan pengalaman budaya yang menarik bagi siapa pun yang tertarik untuk menjelajahi dan mempelajari kebudayaan daerah ini.
Komentar