Haloo! Kembali lagi dengan mata pelajaran IPS kelas 9 ya! Kali ini kita akan membahas mengenai mobilitas penduduk di Indonesia. Mobilitas penduduk memangnya apa sih?
Mobilitas, ada kata mobil didalamnya, ibarat mobil yang selalu bergerak kemana-mana, mobilitas adalah pergerakan. Untuk lebih jelasnya simak di bawah ini ya.
Daftar Isi
Pengertian Mobilitas Penduduk
Melihat dari segi geografi, Indonesia memiliki banyak pulau-pulau. Pulau terpadat aktifitasnya yaitu Pulau Jawa. Apakah yang beraktivitas di Jawa hanya orang-orang Jawa? Tentu tidak. Beberapa pendatang dari luar pulau ada yang menetap dan bekerja disini. Lalu apakah itu yang dinamakan dengan mobilitas penduduk?
Pengertian dari mobilitas penduduk yaitu adanya pergerakan dari suatu daerah ke daerah lain baik dalam jangka waktu yang sementara atau jangka waktu yang lama. Mobilitas dapat terjadi akibat adanya keinginan manusia agar memenuhi kebutuhan dengan mencari pendapatan. Mobilitas penduduk sendiri digolongkan menjadi dua:
Baca juga: Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Mobilitas Non Permanen (Mobilitas Sirkuler)
Mobilitas non permanen yaitu pergerakan manusia untuk menetap pada suatu wilayah hanya dalam kurun waktu tertentu. Mobilitas non permanen ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa yang melaksanakan kegiatan kuliahnya di kota terdekat atau pekerja yang pagi berangkat bekerja ke wilayah yang lain dan saat sore kembali lagi ke rumah.
Mobilitas Permanen
Mobilitas permanen adalah suatu kegiatan perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan menetap dan memiliki tempat tinggal di tempat yang baru. Contoh dari mobilitas permanen adalah menghindari perang, mencari tempat yang lebih aman dari bencana alam atau menetap di daerah baru karena daerah tersebut menyediakan lapangan kerja yang lebih dekat.
Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk
Banyak hal yang dapat dijadikan faktor pendorong adanya kegiatan mobilitas penduduk.
Faktor Umum Terjadinya Moboilitas Penduduk
1) Faktor Sosial : Masyarakat melakukan kegiatan perpindahan tempat tinggal karena ingin lepas dari kelompok-kelompok sebelumnya atau ingin meninggalkan kegiatan tradisional dan menjadi lebih modern.
2) Faktor Fisik : Masyarakat menghindari pengaruh iklim buruk yang dapat mendatangkan bencana seperti banjir dan kekeringan.
3) Faktor Demografi : Adanya penurunan tingkat kematian yang kemudian akan mempercepat laju pertumbuhan penduduk di suatu tempat.
4) Faktor Kultural : Masyarakat merasa perlu kembali untuk dekat dengan keluarga besar sehingga melakukan kegiatan perpindahan tempat tinggal.
5) Faktor Komunikasi : Semakin maju kondisi sosial ekonomi pada suatu daerah maka akan menciptakan faktor pendorong manusia berpindah untuk mendekati sarana dan prasarana yang lebih lengkap seperti industri, pendidikan, perdagangan, dan transportasi.
6) Faktor Ekonomi : Banyaknya ketersediaan kesempatan kerja atau tingginya tingkat upah yang berlaku di suatu daerah dapat mempengaruhi perpindahan manusia.
Selain itu, ada faktor penting dalam kegiatan mobilitas penduduk. Adanya faktor pendorong dan penarik manusia untuk melakukan mobilitas. Seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Faktor-Faktor Pendorong
1) Sedikitnya lapangan pekerjaan di tempat asal sehingga penduduk termotivasi untuk melakukan mobilitas ke tempat yang memiliki lapangan pekerja yang melimpah.
2) Upah sektor pertanian rendah. Masyarakat mulai paham bahwa upah pertanian tidak mencukupi kebutuhannya sehingga masyarakat desa melakukan mobilitas dengan harapan mendapatkan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.
3) Produk dari hasil pertanian tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
4) Faktor transportasi yang lancar untuk melakukan kegiatan mobilitas dari daerah satu ke daerah yang lain.
Faktor-Faktor Penarik
1) Kesempatan kerja yang variatif dengan pembagian kerja yang jelas.
2) Tingkat upah tenaga kerja yang lebih tinggi dari daerah asal.
3) Adanya daya tarik tertentu serta memiliki sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Jenis Mobilitas Penduduk
Transmigrasi
Transmigrasi adalah bentuk perpindahan tempat tinggal manusia secara permanen. Transmigrasi sendiri adalah kegiatan migrasi yang direncanakan mulai proses seleksi transmigran, tempat penempatan dan pemberian fasilitas yang diperlukan agar kegiatan transmigrasi berjalan dengan lancar.
Transmigrasi dilakukan oleh pemerintah diakibatkan adanya kekhawatiran ledakan penduduk di suatu tempat serta tidak meratanya pertumbuhan penduduk. Hal ini akan berakibat pada standar kemakmuran masyarakat. Apabila pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak dapat dikendalikan maka pemerataan kemakmuran tidak akan terjadi.
2 Fungsi Transmigrasi
- Bertujuan untuk memberikan peluang serta kesempatan bekerja bagi masyarakat Indonesia secara terintegrasi. Hal ini sebagai upaya pemberdayaan potensi sumber daya sebuah wilayah yang sebelumnya belum dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.
- Transmigrasi untuk jangka panjang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang mendorong terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai pilar utama berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
3 Macam Transmigrasi di Indonesia
1) Transmigrasi Umum : merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan pemerintah bagi penduduk yang sedang mengalami keterbatasan dalam mendapatkan peluang kerja di wilayahnya.
2) Transmigrasi Swakarsa Berbantuan : yaitu rancangan dari pemerintah untuk mengikutsertakan badan usaha sebagai mitra usaha bagi transmigran untuk mengembangkan potensinya.
3) Transmigrasi Swakarsa Mandiri : Transmigrasi ini merupakan kegiatan transmigrasi yang diarahkan atau diberikan izin bagi penduduk yang memiliki kemampuan khusus untuk membangun potensi di wilayah yang baru.
Urbanisasi
Urbanisasi identik dengan kegiatan perpindahan manusia dari desa ke kota. Eits, tapi sekarang urbanisasi tidak hanya dilakukan dari desa ke kota. Urbanisasi tidak hanya dilakukan perkotaan besar tetapi juga dialami oleh kota-kota kecil.
Hah maksudnya?
Jadi, ada beberapa tempat yang awalnya pedesaan dapat tumbuh ke sifat perkotaan akibat adanya urbanisasi. Hal tersebut terjadi karena adanya pemusatan kegiatan di sebuah wilayah seperti adanya zona industri, pembangunan perumahan, serta adanya proyek pertambangan sebagai tujuan orang untuk bekerja.
Jadi urbanisasi ini sebenarnya adalah fenomena alami yang terjadi pada suatu wilayah yang berkembang dengan ekonomi serta tingkat kesejahteraan masyarakat.
Jadi, pengertian urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk ke sebuah wilayah yang di dipengaruhi oleh aspek fisik, sosial ekonomi, budaya, serta psikologi masyarakat.
Dua Faktor Manusia untuk Melakukan Urbanisasi.
1) Faktor penarik
Faktor penarik tentu saja merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang tertarik dengan suatu wilayah tertentu. Faktor penariknya antara lain yaitu fasilitas kesehatan yang modern, standar hidup bermasyarakat yang tinggi, lingkungan dengan standar pendidikan yang baik, adanya fasilitas rekreasi, tersedianya kesempatan kerja, adanya jaminan keamanan serta memiliki lingkungan sosial yang baik.
2) Faktor Pendorong
Faktor pendorong adalah kondisi dimana seseorang ingin berpindah dikarenakan kondisi daerah awal yang tidak mendukung. Faktor pendorong tersebut meliputi tingginya angka kemiskinan, standar hidup masyarakat yang rendah, tidak adanya jaminan keamanan, minim sekali fasilitas transportasi dan komunikasi, lapangan pekerjaan yang tidak memadai, fasilitas kesehatan yang kurang lengkap serta kualitas pendidikan yang rendah.
Baca juga: Karakteristik Negara Maju di Dunia
Pemahaman Akhir
Mobilitas penduduk adalah pergerakan manusia dari suatu daerah ke daerah lain, baik dalam jangka waktu yang sementara maupun jangka waktu yang lama. Mobilitas ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti mencari pekerjaan, menghindari bencana alam, atau mencari kehidupan yang lebih baik. Terdapat dua jenis mobilitas penduduk, yaitu mobilitas non permanen (mobilitas sirkuler) dan mobilitas permanen.
Faktor-faktor pendorong dan penarik memengaruhi mobilitas penduduk. Faktor pendorong meliputi rendahnya lapangan pekerjaan, upah rendah di sektor pertanian, dan kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi. Sementara itu, faktor penarik mencakup kesempatan kerja yang lebih baik dan tingkat upah yang lebih tinggi di tempat baru.
Di Indonesia, terdapat dua bentuk mobilitas penduduk yang signifikan, yaitu transmigrasi dan urbanisasi. Transmigrasi adalah perpindahan manusia secara permanen yang direncanakan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang tidak merata. Sementara itu, urbanisasi adalah perpindahan manusia dari desa ke kota atau dari kota ke kota lainnya, terutama karena adanya kesempatan kerja dan kemajuan ekonomi.
Penting bagi masyarakat untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas penduduk karena fenomena ini berdampak pada struktur dan perkembangan sosial serta ekonomi suatu wilayah. Selain itu, pemerintah juga perlu mempertimbangkan mobilitas penduduk dalam perencanaan pembangunan dan penataan wilayah untuk menciptakan kesejahteraan dan keseimbangan pembangunan secara merata.
Nah, sekarang sudah paham kan mengenai mobilitas penduduk Indonesia, ternyata banyak faktor untuk manusia berpindah yaa! Sekarang kita mau belajar apa lagi nih? Cek postingan selanjutnya yuk!
SUMBER:
Legiani, W. H., Lestari, R. Y., & Haryono, H. (2018). Transmigrasi dan Pembangunan di Indonesia. Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika, 4(1), 25-38.
Suartha, N. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Laju Pertumbuhan Dan Implementasi Kebijakan Penduduk Di Provinsi Bali. Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 12(1), 1-7.
Tjiptoherijanto, P. (1999). Urbanisasi dan pengembangan kota di Indonesia. Populasi, 10(2).