Metode pengumpulan data menjadi komponen penting dalam suatu penelitian. Metode pengumpulan data yang tidak benar akan membuat peneliti kesulitan dalam menganalisis dan membahas data tersebut. Bahkan, kesalahan dalam pengambilan data akan menyebabkan kesalahan dalam mengambil kesimpulan. Hal tersebut membuat penelitian tidak sesuai dengan hasil yang seharusnya.
Metode pengumpulan data adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode pengumpulan data, sebaiknya kamu perlu mengenal terlebih dahulu tentang data dan jenis data.
Pengertian Data
Data adalah bahan baku dari suatu informasi yang dapat berupa angka, huruf, gambar, suara, keadaan, bentuk, simbol, dan lainnya yang belum memiliki arti serta membutuhkan pengolahan data lebih lanjut. Dalam pengertian sederhana, data merupakan kumpulan fakta-fakta yang dapat memberikan gambaran suatu keadaan dan menjadi elemen awal dalam pengambilan keputusan suatu kebijakan. Suatu data dikatakan baik apabila reliable, akurat, tepat waktu, dan mencakup ruang lingkup yang luas.
Suatu data dapat memberikan informasi setelah dilakukan analisis dan pengolahan data. Sehingga data memiliki fungsi untuk membuat keputusan terbaik dalam memecahkan masalah, dapat dijadikan sebagai dasar suatu penelitian atau perencanaan, dapat dijadikan sebagai acuan dalam tiap-tiap implementasi kegiatan, dan dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi. Karena berbagai fungsi tersebut, data selalu terlibat dalam segala aspek kehidupan.
Baca juga: Yuk Ketahui Jenis-Jenis Penelitian
Jenis Data
Data dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Secara umum pengelompokan tersebut didasarkan pada sumber data, sifatnya, dan waktu pengambilannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis data tersebut.
Data Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber datanya yang selanjutnya akan dianalisis sendiri oleh peneliti. Nama lain data primer adalah data asli atau data baru. Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara, diskusi terfokus, dan penyebaran kuesioner.
Kelebihan menggunakan data primer adalah dapat diperoleh data yang lengkap sesuai dengan keinginan peneliti sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, data primer juga mencerminkan kebenaran berdasarkan apa yang peneliti lihat dan dengar langsung. Sedangkan kelemahan dari data primer adalah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkannya. Selain itu, membutuhkan biaya serta tenaga yang lebih besar.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang telah ada sehingga di sini peneliti berperan sebagai tangan kedua. Peneliti di sini tidak mengumpulkan data langsung dari lapangan. Sumber data sekunder dapat berasal dari data biro pusat statistik, jurnal, buku, laporan penelitian terdahulu, dan lain-lain.
Kelebihan data sekunder adalah lebih mudah dan cepat dalam memperoleh data serta biaya yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan pengumpulan data primer. Sedangkan kelemahan data sekunder, yaitu keterbatasan data sehingga seringkali tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu juga, apabila sumber data terjadi kesalahan atau data sudah tidak relevan maka dapat memengaruhi hasil penelitian.
Data Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang penyajiannya berupa kata-kata, gambar, atau video yang memilki makna. Data tersebut dapat diperoleh dari wawancara, pengamatan, pemotretan, perekaman, dan lain-lain. Intinya, data kualitatif bukanlah data yang berupa angka sehingga tidak dilakukan analisis dengan ilmu statistik.
Kelebihan data kualitatif, yaitu data bersifat deskriptif lebih detail dan mendalam dan data menggambarkan pandangan realistis terhadap dunia sosial. Sedangkan kekurangan data kualitatif, yaitu data sulit dilakukan analisis hubungan sebab-akibat suatu fenomena sosial.
Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang penyajiannya berupa angka atau bilangan yang dapat diolah atau dianalisis menggunakan perhitungan statistika. Data kuantitatif bersifat objektif sehingga setiap orang dapat mengambil penafsiran yang sama. Data kuantitatif sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya menjadi data diskret dan data kontinum.
Data diskret adalah data dalam bentuk angka yang berbentuk bilangan bulat bukan bilangan pecahan. Sedangkan data kontinum adalah data berupa angka yang diperoleh dari hasil perhitungan dan bisa berupa bilangan pecahan atau bilangan bulat. Selain itu, data juga dapat dikelompokkan berdasarkan tipe skala pengukuran menjadi empat, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
Kelebihan dari data kuantitatif, yaitu data hasil analisis bisa didapatkan dengan akurat dan dapat digunakan untuk meramal atau menduga. Sedangkan kekurangan dari data kuantitatif adalah data harus terdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data dengan populasi dan sampel yang sama.
Data Berdasarkan Waktu Pengambilannya
Berdasarkan waktu pengambilannya, data dikelompokkan menjadi data cross section dan data berkala.
Data cross section
Data yang diambil pada satu periode waktu tertentu disebut sebagai data cross section. Apabila ingin melakukan perbandingan di waktu yang berbeda maka perlu diambil data lagi. Misalnya data penjualan minuman berkolagen pada bulan Juni 2020. Untuk mengetahui penjualan mengalami kenaikan atau penurunan pada bulan Juli 2020, maka perlu dilakukan pengambilan data lagi.
Data berkala
Data berkala adalah data yang diambil dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan objek penelitian yang diamati. Melalui data tersebut dapat diketahui pola perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Sehingga data ini dapat digunakan untuk membuat perencanaan atau mengambil keputusan. Contohnya data ekspor impor Indonesia tahun 2015 – 2020.
Metode Pengumpulan Data
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Metode tersebut dapat berdiri sendiri atau digunakan secara kombinasi dengan metode yang lain dalam penggunaannya. Beberapa metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut.
Wawancara
Wawancara atau bisa juga disebut interview adalah metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai narasumber secara langsung menggunakan protokol penelitian yang telah disusun. Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi, wawancara dapat dilakukan menggunakan media tertentu, seperti skype, email, atau telepon.
Wawancara dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan di mana peneliti sudah tahu pasti informasi yang akan digali dari narasumber. Pada wawancara terstruktur biasanya peneliti sudah menyusun pertanyaan yang sistematis. Selain itu, peneliti juga dapat membawa instrumen seperti perekam suara, kamera untuk foto, atau instrumen yang lainnya.
Wawancara terstruktur memiliki kelebihan, yaitu partisipan mendapatkan pertanyaan yang sama sehingga mudah diringkas dan dianalisis. Sedangkan kelemahannya, yaitu pertanyaan tidak fleksibel sehingga bisa saja peneliti kemungkinan kehilangan beberapa informasi.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan teknik wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Pertanyaan hanya memuat poin-poin penting dari persoalan yang akan diteliti. Kelebihan wawancara tidak terstruktur, yaitu penggunaan pertanyaan yang umum membuat partisipan dapat menjawab dengan menggunakan bahasa mereka sendiri sehingga informasi yang didapatkan lebih lengkap. Sedangkan kelemahannya lebuh sulit untuk dianalisis.
Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka langsung ataupun melalui telepon. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan wawancara tatap muka langsung, yaitu dapat membangun hubungan serta memberi motivasi kepada partisipan, dapat mengklarifikasi pertanyaan, dapat menjernihkan keraguan, dapat menambah pertanyaan baru, dapat membaca isyarat non verbal, dan dapat memperoleh data yang banyak.
Sedangkan kekurangan wawancara tatap muka, yaitu membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan biaya besar jika partisipan berada di daerah terpisah, pewawancara perlu dilatih terlebih dahulu, dan dapat menimbulkan bias pewawancara.
Sementara itu, kelebihan dari wawancara melalui telepon, yaitu membutuhkan biaya yang lebih sedikit, waktu yang diperlukan lebih cepat daripada wawancara tatap muka, dan dapat menjangkau daerah geografis yang luas. Sedangkan kekurangan dari wawancara melalui telepon, yaitu isyarat non verbal tidak dapat dibaca, wawancara diusahakan singkat, wawancara hanya untuk responden yang memiliki fasilitas telepon, dan pertanyaan harus singkat serta to the point.
Baca juga: Teknik Analisis Data Penelitian Kuantitatif
Observasi
Observasi merupakan metode yang paling umum digunakan terkait dengan penelitian ilmu-ilmu perilaku. Metode observasi dilakukan tanpa melakukan wawancara kepada partisipan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi tidak hanya mengukur sikap responden, melainkan juga bisa digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Metode observasi ini sesuai digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, serta gejala-gejala alam.
Metode observasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Pada observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dalam situasi yang diamati. Contohnya, penelitian ingin meneliti pola hidup masyarakat Dayak maka peneliti melakukan observasi dengan hidup bersama dengan masyarakat Dayak.
Sedangkan pada observasi non partisipan, peneliti tidak terlibat langsung dalam proses yang sedang diamati. Misalnya peneliti ingin mengamati kehidupan pemulung yang tinggal di rumah kardus. Dalam melakukan hal itu, peneliti tidak harus menjadi bagian dari kelompok tersebut. Cukup dengan mengamati pola hidup mereka dari jarak tertentu.
Kelebihan dari penggunaan metode observasi, yaitu:
- Data dapat langsung dicatat dengan segera sehingga tidak berpedoman pada ingatan seseorang.
- Data dapat diperoleh melalui komunikasi verbal maupun non verbal.
- Objek penelitian yang selalu sibuk lebih senang diteliti melalui observasi dibandingkan dengan wawancara.
- Pencatatan data mengenai berbagai gejala memungkinkan dapat dilakukan serentak karena dibantu oleh pengamat.
Kekurangan dari penggunaan metode observasi, yaitu:
- Membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian.
- Observasi pada fenomena yang memiliki rentang waktu lama tidak dapat dilakukan secara langsung.
- Terdapat beberapa kegiatan yang datanya tidak mungkin diperoleh melalui observasi, seperti rahasia pribadi seseorang.
- Apabila objek observasi menyadari bahwa dirinya sedang diamati cenderung untuk berkelakuan tidak natural.
- Apabila terjadi peristiwa tak terduga, pelaksanaan penelitian dapat terganggu bahkan terhenti.
Kuesioner
Metode pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Metode kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien jika peneliti sudah mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan apa yang diharapkan dari responden. Apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar luas, metode kuesioner ini sesuai untuk digunakan.
Sebagai sebuah metode pengumpulan data, kuesioner dapat disebarkan dengan beberapa cara, seperti disebarkan secara pribadi, melalui surat, atau melalui email. Kuesioner dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan bentuk pertanyaannya, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang pertanyaannya sudah disediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh responden.
Metode kuesioner dapat digunakan dalam berbagai tipe penelitian, misalnya penelitian deskriptif, komparatif, penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif dan lain-lain. Metode kuesioner juga sering digunakan untuk menjelaskan perilaku populasi, sikap, dan pemahaman terhadap isu-isu tertentu.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode kuesioner adalah sebagai berikut.
Kelebihan penggunaan metode kuesioner
- Membutuhkan biaya yang rendah meskipun populasi dan geografisnya luas.
- Responden memiliki waktu yang cukup dalam menjawab pertanyaan kuesioner.
- Objektivitas responden tetap terjaga dari pengaruh luar terhadap permasalahan yang diteliti.
- Rahasia responden bisa tetap terjaga.
- Waktu relatif fleksibel sesuai dengan yang diberikan peneliti.
- Informasi dapat diperoleh dalam skala yang luas dengan waktu yang cepat.
Kekurangan penggunaan metode kuesioner
- Reaksi responden tidak dapat dilihat langsung oleh peneliti ketika memberikan informasi melalui isian kuesioner.
- Terkadang responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah ditetapkan.
- Jawaban responden terkadang asal-asalan.
- Perlu kesadaran responden untuk mengembalikan kuesioner.
Baca juga: Cara Membuat Essay
Pemahaman Akhir
Metode pengumpulan data merupakan komponen penting dalam sebuah penelitian. Pemilihan metode yang tepat akan memastikan data yang diperoleh berkualitas dan dapat diandalkan. Sebaliknya, metode yang tidak benar dapat menyebabkan kesulitan dalam analisis data dan menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat.
Data adalah bahan dasar dari informasi dan memiliki berbagai jenis, seperti data primer dan data sekunder, data kualitatif dan data kuantitatif, serta data cross section dan data berkala. Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sedangkan data sekunder berasal dari sumber yang sudah ada. Data kualitatif berupa kata-kata dan gambar, sedangkan data kuantitatif berupa angka yang dapat diolah menggunakan perhitungan statistik. Data cross section diperoleh pada satu periode waktu tertentu, sementara data berkala diperoleh dari waktu ke waktu.
Beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan antara lain wawancara, observasi, dan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai narasumber secara langsung menggunakan pertanyaan yang telah disusun. Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat fenomena yang terjadi tanpa melakukan wawancara. Kuesioner menggunakan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab.
Metode pengumpulan data yang baik harus sesuai dengan tujuan penelitian, menghasilkan data yang valid dan reliabel, serta efisien dalam penggunaan sumber daya. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pemilihan metode yang tepat harus mempertimbangkan konteks penelitian dan karakteristik responden.
Dalam penelitian, metode pengumpulan data harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan dalam pengambilan data dapat berdampak pada kesalahan dalam analisis dan kesimpulan penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami metode pengumpulan data yang digunakan, memastikan konsistensi dalam pengambilan data, dan melakukan validasi untuk meminimalkan kesalahan.
Dalam kesimpulannya, pemilihan metode pengumpulan data yang tepat dan pemahaman yang baik tentang jenis data yang digunakan merupakan langkah penting dalam memastikan kualitas dan keandalan hasil penelitian. Dengan metode yang benar, peneliti dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang valid dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas.
Nah, itulah beberapa metode pengumpulan data yang dapat kamu gunakan untuk menyelesaikan penelitian yang telah direncanakan. Dalam penggunaan metode pengumpulan data tersebut, kamu perlu menyesuaikan dengan penelitian yang sedang dilakukan supaya hasilnya sesuai dengan tujuan penelitian. Semoga bermanfaat!
Sumber:
Salim, H. (2019). Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. Kencana.
Swarjana, I. K., & SKM, M. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Penerbit Andi.
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201627/materi3.html