Bagi siapapun yang sedang belajar tentang musik, harus bisa membaca not balok ataupun not angka. Karena itu termasuk salah satu kemampuan dasar untuk kamu belajar ke level yang lebih rumit. Mulai dari menyanyikan lagu atau memainkan alat musik. Kemampuan ini sangat berguna dan sangat bisa dirasakan manfaatnya apalagi ketika sudah lancar membaca dan menulis not, maka akan sangat mempermudah kamu untuk menciptakan sebuah komposisi aransemen atau saat ingin menciptakan sebuah lagu.
Kita pahami dulu, bahwa not adalah simbol untuk tinggi nada tertentu. Ketika not itu dirangkai dengan irama tertentu lalu menjadi sebuah lagu yang biasanya kamu nyanyikan atau mainkan. Ada dua cara penulisan not, yaitu not balok dan not angka. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai ini yuk.
Daftar Isi
Membaca Not Balok
Simbol not balok adalah bulatan-bulatan dengan tangkai yang membuat gambar tersebut tampak seperti huruf d atau p. Untuk menulis irama lagu, not-not itu dirangkai di atas lima garis yang disebut dengan garis paranada. Spasi antar garis itu menjadi ukuran durasi dan ketinggian nada not.
Cara mudah untuk memahaminya adalah semakin tinggi atau naik posisi sebuah not maka akan semakin tinggi nada dan sebaliknya semakin turun atau rendah posisi not maka akan semakin rendah nada yang dimainkan.
Sedangkan durasi not adalah berapa ketuk sebuah nada yang dimainkan. Bagaimana cara mengetahui jumlah ketukan dalam nada? Bisa kita lihat dari tangkainya. Bila tangkainya tidak ada “bendera” maka harga not tersebut adalah satu ketuk. Bila ada “bendera” maka nilainya adalah setengah ketuk, bila ada dua “bendera” maka nilainya seperempat ketuk.
Untuk pemahaman singkat, setiap not memiliki harga. Jangan salah paham ya ini bukan harga memakai uang, tetapi harga not adalah menentukan berapa ketuk dari setiap not yang dimainkan.
Not yang sering dimainkan adalah not penuh sampai not 1/32. Kita mulai dari awal ya, untuk not pertama disebut sebagai whole note atau not penuh. Gambar notnya hanya lingkaran saja tanpa bendera dan badan not tidak berwarna hitam.
Lalu berlanjut ke not dengan harga half note atau not setengah. Disini sudah mulai ada tangkai tetapi badan not belum hitam. Berlanjut ke not seperempat (1/4), disini sudah ada tiang dan warna not sudah hitam.
Berlanjut ke not seperdelapan (1/8) not memiliki “bendera” sebanyak satu buah. Not seperenambelas (1/16) memiliki dua buah “bendera”, dan not 1/32 memiliki tiga buah “bendera”. Untuk lebih jelas ilustrasinya dapat dilihat pada bagian pembahasan mengenai tanda istirahat di bawah ya.
Baca juga: 6 Jenis Suara Manusia yang Harus Diketahui
Mengenal Bass Clef dan Treble Clef
Ada dua kunci yang dipakai dalam not balok untuk menentukan rendah tingginya nada. Kunci pertama adalah Bass clef (kunci nada rendah) dan Treble clef (kunci nada tinggi).
Wah apalagi nih bass dan treble clef? Mudahnya adalah coba lihat piano atau gambar piano. Kalau di sebuah piano, posisi tangan kiri berada di bagian kiri dari keseluruhan tuts piano. Nah di alat musik piano, posisi paling kiri sampai setidaknya satu oktaf (putaran nada) ke tengah adalah nada rendah. Dalam partitur ditandai dengan bass clef. Jadi posisi tangan kiri berpatokan pada bass clef tersebut. Sedangkan tangan kanan berpatokan pada G clef.
Untuk lebih mudahnya, coba lihat alat musik bass gitar. Bass gitar hanya terdiri dari empat senar yang mengandung nada rendah saja. Setiap partitur bass selalu dimulai dengan F cleff. Sedangkan alat musik gitar selalu menggunakan G clef. Begitu juga alat musik lainnya. Hanya piano yang menggunakan F clef dan G clef sekaligus.
Aturan ini berlaku untuk semua alat musik melodi atau alat musik bernada. Bagaimana dengan alat musik perkusi semacam drum? Karena perkusi atau drum termasuk ke dalam pondasi sebuah musik maka alat musik perkusi atau drum dituliskan menggunakan bass clef atau F clef. Karena nada rendah dan ketukan adalah dasar dari sebuah komposisi musik.
Mengenal Alto dan Tenor Clef
Selain bass dan treble cleff, dalam musik ada juga yang disebut sebagai Alto Clef dan Tenor Clef.
Memang kedua cleff ini cukup jarang ditemui dan mungkin jarang dipelajari karena beberapa faktor. Salah satu faktor terkuat mengapa banyak orang terlupa dengan alto atau tenor cleff ini adalah karena perkembangan musik modern cenderung tidak “mewajibkan” penggunaan jenis cleff ini.
Namun tidak ada salahnya kamu mempelajari lebih lanjut mengenai cleff yang cukup “langka” ini.
Alto Clef
Pada dasarnya alto clef dan tenor clef memiliki tanda yang serupa. Hanya saja posisinya sedikit berbeda. Bentuk dari keduanya bagaikan dua buah huruf “C” yang saling bertumpuk namun terbalik. Di tengahnya berbentuk seperti tanda panah ke arah kiri.
Bentuk yang unik ini sebetulnya memiliki fungsi praktis untuk menandakan posisi dari middle c, atau posisi nada c tengah di garis paranada.
Alto clef memiliki posisi di garis paranada ketiga dari bawah. Tanda “panah” yang berada di tengah simbol tersebut menandakan posisi middle c atau “C4”.
Clef ini disebut juga sebagai viola clef. mengapa demikian? Karena alto clef digunakan untuk memainkan alat musik viola dan alat musik sejenisnya, seperti viola d’amore (alat musik gesek dengan 6-7 dawai), gamba, alto trombone dan mandola.
Tenor Clef
Kali ini saatnya kamu mengenal tenor clef. Sebetulnya bentuk dari clef masih sama dengan alto clef, namun memiliki posisi yang berbeda.
Bila pada alto clef posisinya berada di garis paranada ke tiga, sedangkan tenor clef berada pada garis paranada ke empat. Namun yang patut kamu perhatikan, keduanya tetap menunjukkan nada middle C atau C4.
Mengapa ini bisa terjadi? Karena tenor clef digunakan untuk alat musik yang memiliki range nada yang cukup luas. Tenor clef digunakan untuk memainkan range bagian atas dari instrumen cello, basoon, double bass, dan trombone.
Dimana alat-alat musik ini menggunakan bass clef untuk memainkan range nada rendah sampai menengah, dan treble clef untuk memainkan range nada tertinggi yang mampu dijangkau oleh instrumen ini.
Baca juga: Yuk Mengenal Teknik Vokal
Tanda Istirahat
Selain Bass dan Treble clef, terdapat juga nilai ketukan dan tanda istirahatnya. Apa yang dimaksud dengan tanda istirahat? Tanda istirahat adalah ketika tanda itu muncul maka nada tidak dibunyikan. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar di bawah ini.
Tanda istirahat akan sering kita temui dalam semua jenis komposisi. Bila kita menemui tanda istirahat maka not tersebut tidak kita bunyikan atau mainkan. Tanda istirahat ini juga mempunyai harga ketukannya masing-masing sesuai kaidah not. Bisa diperhatikan dalam tabel di atas jenis not dan tanda istirahatnya.
Memahami Notasi
Dalam not balok juga dikenal adanya notasi yang ditulis mulai dari A sampai G dan kembali lagi ke notasi A. Singkatnya adalah nada itu seperti abjad tetapi hanya sampai G. Contoh lain adalah kita memainkan nada dari C-D-E-F-G-A-B-C. Terbaca ya perputarannya? Bila kita memainkan nada C maka akan kembali lagi ke nada C.
Bagaimana penulisan dalam not balok? Jika digambarkan dalam not balok maka bila kita memainkan nada C dengan patokan G clef, maka posisi nada C berada di bawah 5 garis paranada. Karena itu kita perlu membuat garis bantu yang biasa disebut leger line untuk membantu menempelkan nada C tersebut pada partitur.
Sedangkan untuk penulisan nada D, E, F, G, A, ditulis menempel pada garis paranada 1-5. Sedangkan untuk nada B dan C karena sudah tidak ada lagi garis paranada maka dibantu lagi dengan membuat garis bantu (legger line) tapi dibagian atas.
Membaca Not Angka
Tentu saja simbol dari jenis not ini adalah angka karena itulah disebut sebagai not angka. Simbol yang dipakai adalah angka 1 sampai 7 yang masing-masing punya sebutannya (solmisasi). Jika pada not balok tinggi rendahnya nada dilihat dari posisi not pada garis paranada, maka untuk jenis not ini tinggi rendahnya disimbolkan dengan titik. Kalau titik ditaruh di bawah angka berarti nadanya rendah, sebaliknya kalau di atas berarti nadanya tinggi.
Untuk lebih jelasnya mari kita tengok alat musik yang umumnya digunakan di sekolah dasar berupa seruling recorder atau pianika. Alat musik tersebut umumnya menggunakan tangga nada natural atau bisa diesbut juga sebagai jalur C=do.
Nada do dalam not angka ditulis menggunakan angka 1. Sehingga bila kita tengok penjelasan mengenai penggunaan titik di atas maka bila kita menemui not angka berupa angka 1 dengan titik di atasnya maka kita harus memainkan not do tinggi. Dan bila kita menemui angka 1 dengan titik di bawah angka 1 tersebut maka kita harus meminkan not do rendah.
Contohnya adalah seperti berikut. Saat membuka sebuah komposisi dan kita melihat notasi angka seperti ini: 1< 2 3 4 5 6 7 1> 2> maka kita mainkan dari do rendah, lalu re, mi, fa, sol, la , si, do tinggi dan re tinggi. Jadi bila kita menemui not angka maka perhatikan ya posisi titiknya berada dimana.
Dalam not angka juga terdapat tanda istirahat, yaitu angka 0. Jika angkanya ditulis berarti nada dibunyikan, sebaliknya jika tanda istirahat berarti nadanya tidak dibunyikan. Tapi meskipun nadanya tak dibunyikan, bagian itu tetap ikut dihitung jadi nada seperti yang lainnya.
Selain digunakan untuk menunjukkan tinggi rendah nada, dalam not angka juga digunakan tanda titik untuk menandakan berapa banyak ketuk yang dimainkan dari sebuah nada. Di bawah ini penjelasannya :
- Jika setelah angka kemudian ada satu titik, berarti nilai dari not itu adalah dua ketuk. Karena ditambah dengan satu titik itu. Jika setelahnya dua titik berarti nilainya tiga ketuk dan seterusnya. Contohnya adalah seperti berikut: 1> . 3 . . 5 maka kita memainkan nada do rendah dua ketuk, lalu nada mi tiga ketuk dan nada sol satu ketuk.
- Jika not tidak diikuti titik berarti nilainya satu ketukan saja. Contohnya adalah 1 5 6 4 7. Bila kita perhatikan maka keseluruhan nada dimainkan hanya satu ketuk saja.
- Sedangkan kalau not ditempatkan dalam satu garis, berarti nilainya di bawah satu ketukan. Kalau di bawah garis ada dua angka berarti nilainya setengah ketukan. Kalau di bawah garis angkanya 4 berarti nilainya seperempat ketukan. Fungsi garis selain menandakan nilai ketukan juga mempunyai fungsi lain. Bisa kita lihat dalam gambar berikut ini:
Baca juga: Mengenal Melodi Musik
Kesimpulan
Kemampuan membaca not balok dan not angka adalah keterampilan dasar yang penting bagi siapa pun yang belajar tentang musik. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk menyanyikan lagu atau memainkan alat musik dengan lebih baik. Dalam not balok, simbol not balok digunakan untuk menunjukkan tinggi nada dan durasi not. Garis paranada digunakan sebagai acuan untuk menempatkan not-not di atasnya. Selain itu, terdapat clef, seperti bass clef dan treble clef, yang menentukan rendah atau tingginya nada. Ada juga notasi tambahan seperti alto clef dan tenor clef yang digunakan untuk alat musik tertentu.
Dalam not angka, simbol yang digunakan adalah angka 1 hingga 7, yang memiliki sebutan solmisasi. Tinggi rendahnya nada dalam not angka ditunjukkan dengan posisi titik di atas atau di bawah angka. Tanda istirahat juga digunakan untuk menunjukkan saat nadanya tidak dimainkan. Selain itu, tanda titik digunakan untuk menunjukkan berapa banyak ketukan yang dimainkan dari sebuah nada.
Kemampuan membaca not balok dan not angka sangat bermanfaat dalam menciptakan komposisi musik atau saat ingin menciptakan lagu. Dengan memahami dan menguasai keterampilan ini, seseorang dapat lebih lancar dalam bermain musik dan lebih mudah dalam menghasilkan karya-karya musik sendiri.
Referensi:
https://www.musicnotes.com/now/musictheory/
https://makingmusicmag.com/explanation-clefs-treble-bass/
https://en.wikipedia.org/wiki/Clef
Komentar