Kamu tentu sering mendengar atau membaca tentang kata “Sumber Daya Manusia”. Pasti dalam pikiranmu langsung tertuju pada bidang di dalam suatu perusahaan yang biasa disebut dengan “personalia”. Saat ini arti dan peran “personalia” lebih diperluas dengan keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia dengan manajemen yang baik juga salah satu faktor yang bisa jadi penentunya.
Di artikel ini kamu dapat membaca ulasannya tentang pengertian, tujuan, fungsi, pendekatannya seperti apa dan sebagainya seputar manajemen sumber daya manusia. Dan yang tak kalah pentingnya dalam ulasan ini adalah bagaimana cara mengelola sumber daya manusia dengan baik bagi suatu perusahaan.
Daftar Isi
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam mengartikan sumber daya manusia ini memang banyak sekali cara pandangnya. Pendapat tentang sumber daya manusia pun beragam. Tapi dari semua itu kita harus tahu bagaimana para ahli berpendapat tentang hal itu. Karena dari mereka lah kita dapat mengerti arti Sumber Daya Manusia.
Pengertian Para Ahli Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut para ahli di bidangnya, pengertian manajemen sumber daya manusia adalah ;
- Hadari Nawawi, manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses pendayagunaan manusia dalam perannya yang secara manusiawi sebagai tenaga kerja dengan potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan.
- Anwar Prabu Mangkunegara, manajemen sumber daya manusia merupakan perencanaan dalam pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian remunerasi (tambahan penghasilan sebagai bentuk apresiasi), pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
- Mutiara S. Panggabean, manajemen sumber daya manusia merupakan proses manajemen yang terdiri dari pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan analisis pekerjaan, pengadaan, evaluasi pekerjaan, pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
- Hani Handoko, manajemen sumber daya manusia merupakan proses seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi usaha.
- Stonner, manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sebagai upaya anggota organisasi dalam menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Harold Koontz dan Cyriil O’ Donnel, manajemen sumber daya manusia adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Baca juga: Contoh SOP Perusahaan
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Bila kita perhatikan dari enam pendapat ahli di atas, walaupun banyak ahli juga yang telah berpendapat senada dengan sudut pandangnya masing-masing, kita dapat menarik benang merah dari pendapat-pendapat tersebut, bahwa manajemen SDM mengandung unsur ; proses, pendayagunaan, pengelolaan, manusia, organisasi dan tujuan organisasi / perusahaan.
Sehingga secara umum pengertian manajemen sumber daya manusia adalah proses mengelola potensi tenaga kerja (manusia) yang dilakukan secara terorganisir untuk mencapai tujuan sesuai yang ditetapkan perusahaan. Dalam lingkup perusahaan, arti kata mengelola itu adalah dilakukannya perencanaan, pengawasan, pengembangan, peningkatan, pembinaan, penilaian dan perekrutan tenaga kerja sedemikian rupa agar tujuan perusahaan dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Tujuan dan Fungsi
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
- Meningkatkan produktivitas. Setiap perusahaan pasti menginginkan tingkat produktivitas usahanya ada kemajuan dari waktu ke waktu. Bagi perusahaan, untuk meningkatkan produktivitas ini harus ada yang mengelola selain hal-hal yang menyangkut teknis pekerjaan. Harus ada sistem kerja yang dikelola dengan baik. Pengelolaannya ini diserahkan kepada divisi / bagian khusus yang menangani manajemen SDM.
- Meningkatkan kualitas kehidupan kerja. Manusia adalah mahkluk sosial yang selalu tergerak hatinya untuk berinteraksi dengan sesamanya dalam situasi dan kondisi apapun. Demikian juga di lingkungan kerja. Dengan penataan sistem yang baik dan terorganisir maka hubungan antar tenaga kerja dan hubungan tenaga kerja dengan manajemen perusahaan tentunya akan meningkatkan kualitas kehidupan kerja.
- Memastikan aspek legalitas. Sebagai tenaga kerja yang dituntut untuk bekerja optimal pasti berharap ada jaminan kenyamanan bagi dirinya dari perusahaan. Kenyamanan yang dimaksud di sini adalah aman dan terlindungi dari sisi hukum atau legalitas tenaga kerja. Di sinilah peran pengelola sumber daya manusia diharapkan.
Di samping itu ada tujuan lain, yaitu :
- Dapat memberi pertimbangan kepada manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia dan memastikan bahwa organisasi yang ada memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, dan memiliki tenaga kerja yang selalu siap mengatasi perubahan-perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaannya secara legal.
- Menerapkan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur sumber daya manusia sehingga memungkinkan organisasi tersebut mampu mencapai tujuannya.
- Membantu dalam pengembangan arah organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan keberadaan sumber daya manusia dengan segala dampak yang ada.
- Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer bidang / divisi mencapai tujuannya.
- Menangani berbagai krisis dan kondisi sulit dalam hubungan antar tenaga kerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak akan menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
- Sebagai sarana media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
- Sebagai pemelihara standar organisasi usaha dan nilai-nilai dalam manajemen SDM.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
- Perencanaan untuk kebutuhan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah kegiatan sangat penting yang harus dilakukan, yaitu :
- Perencanaan dan memperkirakan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun panjang.
- Analisis jabatan dalam organisasi usaha untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan.
- Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, yaitu mengisi formasi yang tersedia dalam organisasi perusahaan itu. Untuk tahapan pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan, yaitu:
- Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar pekerjaan.
- Penyeleksian para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi syarat
- Penilaian kinerja, yang dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan organisasi perusahaan. Organisasi ini menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan pada akhirnya akan memberikan penilaian, apakah layak untuk menerima penghargaan ataukah memberi nilai negatif bagi yang bekerja di bawah standar.
Penilaian utama juga harus dilakukan, yaitu :- Penilaian dan pengevaluasian perilaku tenaga kerja
- Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.
- Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja, dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mengarahkan pada kegiatan strategis, yaitu :
- Menentukan, merancang dan menjalankan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja tenaga kerja.
- Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui program-program perbaikan produktivitas
- Memperbaiki kondisi fisik kerja untuk memaksimalkan kesehatan dan keselamatan
pekerja.
- Mencapai efektifitas hubungan kerja, di mana organisasi usaha yang mempekerjakannya telah memberi gaji dan memberi kondisi yang akan membuatnya merasa untuk tertarik dan nyaman dalam bekerja.
- Pusat pelatihan dan penasihat, bertanggung jawab terhadap semua program untuk melatih karyawan melakukan tugasnya. Manajemen juga harus bisa mencari solusi terhadap kendala yang dialami oleh tenaga kerja agar kinerja mereka bisa maksimal dan berkualitas
- Membuat relasi, dengan membangun hubungan dengan pihak selain yang terkait dengan sumber, yaitu serikat pekerja. Tujuannya adalah agar iklim kerja menjadi lebih kondusif karena dapat menyelesaikan permaslahan dengan baik, tanpa harus melakukan tindakan yang berlebihan.
- Mengatasi permasalahan yang sering timbul di lingkungan tenaga kerja, dengan melakukan analisa di permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
- Menangani kesehatan dan keselamatan pekerja, dengan memberi iklim kerja yang kondusif, aman dan sehat. Pun juga tentang keselamatan kerja dan kesehatan semua tenaga kerja.
Baca juga: Yuk Mengenal Analisis Beban Kerja
Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan manajemen SDM yang baik dan benar, ada beberapa pendekatan yang bisa dilaksanakan pada perusahaan, yaitu :
- Pendekatan MEKANIS
Mekanisasi (otomatisasi) adalah penggantian peranan dari tenaga kerja manusia ke tenaga mesin dalam melakukan pekerjaan yang didasarkan pada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan dan efektivitas. Pendekatan mekanis ini memfokuskan analisisnya pada spesialisasi, efektivitas, standarisasi dan memperlakukan tenaga kerja manusia sama dengan mesin. Tenaga kerja diarahkan dengan spesialisasi yang semakin dalam dan pembagian kerja yang semakin detail. Hal ini dilakukan sebagai akibat berkembangnya perusahaan yang mengikuti penuh kemajuan teknologi canggih.
Pada akhirnya satu orang tenaga kerja hanya menjalankan tugasnya untuk satu jenis pekerjaannya saja. - Pendekatan PATERNALIS
Pendekatan ini layaknya hubungan antara bapak dengan anaknya dalam memberi pengarahan ke tenaga kerja di bawahnya. Para tenaga kerja diperlakukan dengan baik, disediakan fasilitas-fasilitas hingga seakan-akan terkesan dimanjakan oleh “bapaknya”. Contoh yang paling sederhana adalah perusahaan menyediakan pinjaman uang dengan nilai pinjamannya tinggi tanpa memperhitungkan kemampuan tenaga kerjanya, yang pada akhirnya malah membuat repot dalam pengembaliannya, baik untuk karyawan itu sendiri maupun perusahaan. - Pendekatan SISTEM SOSIAL
Dalam pendekatan jenis ini, peran manajerial ini mengakui dan menyadari bahwa tujuan perusahaan bisa tercapai jika terbina kerjasama yang harmonis antara sesama tenaga kerja dan antara tenaga kerja dengan pimpinannya. Hal ini terjadi karena adanya saling ketergantungan, adanya interaksi dan adanya keterkaitan antar tenaga kerja.
Kalau kamu lihat dari tiga pendekatan itu semua ada kelebihan dan kekurangannya. Setiap perusahaan juga tidak bisa dipaksakan harus mengikuti pendekatan yang mana. Karena setiap perusahaan mempunyai kultur dan strategi sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Buku Manajemen Sumber Daya Manusia
Dari ulasan di atas, kamu bisa lebih memperkaya wawasanmu tentang manajemen sumber daya manusia dengan membaca buku-buku berikut :
- Nawawi, Hadari. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
- Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
- Ambar Teguh Sulityani & Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia : Konsep, Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Priyono dan Marnis. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama Publisher
- Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Baca juga: Contoh Peraturan Perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai model masing-masing untuk menerapkan manajemen SDM di lingkungan kerjanya. Tidak bisa disamaratakan. Apapun model dan pendekatan yang dijalankan, tujuannya adalah sama yakni untuk memajukan perusahaan dengan mengoptimalkan dan mendayagunakan tenaga kerja yang ada secara efektif dan efisien.
Pemahaman Akhir
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah proses yang melibatkan pendayagunaan dan pengelolaan manusia sebagai tenaga kerja dengan potensi fisik dan psikis yang dimilikinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Para ahli berpendapat bahwa manajemen SDM melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap berbagai aspek pengelolaan sumber daya manusia, seperti pengadaan, pengembangan, pemberian remunerasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja.
Tujuan utama dari manajemen SDM adalah meningkatkan produktivitas perusahaan, meningkatkan kualitas kehidupan kerja, dan memastikan aspek legalitas dalam hubungan kerja. Selain itu, manajemen SDM juga berperan dalam memberikan pertimbangan kepada manajemen perusahaan dalam membuat kebijakan sumber daya manusia, mengembangkan arah dan strategi organisasi, dan memberi dukungan bagi manajer bidang/divisi dalam mencapai tujuan mereka.
Fungsi utama manajemen SDM meliputi perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, penilaian kinerja, perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja, mencapai efektivitas hubungan kerja, pusat pelatihan dan penasihat, membuat relasi dengan serikat pekerja, mengatasi permasalahan yang timbul di lingkungan tenaga kerja, dan menangani kesehatan dan keselamatan pekerja.
Dalam pelaksanaannya, manajemen SDM dapat menggunakan pendekatan mekanis, yang menekankan pada otomatisasi dan efisiensi, pendekatan paternalis yang memperlakukan tenaga kerja dengan penuh perhatian seperti hubungan antara bapak dengan anak, atau pendekatan sistem sosial yang menekankan kerjasama dan ketergantungan antar tenaga kerja.
Setiap perusahaan memiliki model dan pendekatan masing-masing untuk menerapkan manajemen SDM sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan organisasi tersebut. Tujuan akhirnya adalah untuk memajukan perusahaan dengan optimal menggunakan potensi tenaga kerja secara efektif dan efisien. Buku-buku tentang manajemen SDM dapat menjadi referensi tambahan untuk memperkaya pemahaman dan penerapan konsep ini dalam lingkungan kerja.