Pengumpulan data merupakan salah satu prosedur penelitian yang dinilai begitu penting. Dalam pengumpulan data ini, tentunya setiap peneliti membutuhkan alat bantu yang disebut dengan instrumen penelitian. Instrumennya terbagi dalam beberapa jenis dan pemilihannya disesuaikan dengan metode pengumpulan data yang digunakan.
Namun, secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu instrumen tes dan non-tes. Nah, untuk selengkapnya mengetahui macam-macam instrumen tersebut, simak yuk penjelasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Instrumen Tes
Instrumen tes dalam penelitian biasanya berupa rangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, maupun keterampilan dari responden atau subjek penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam instrumen tes setidaknya harus mewakili variabel-variabel yang diukur. Secara jenisnya, instrumen tes dibedakan menjadi 1) tes kepribadian, 2) tes bakat), 3) tes intelegensi, 4) tes sikap, 5) tes minat, dan 6) tes prestasi.
Jenis-jenis instrumen tes tersebut lebih sering dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam penyusunan instrumen tes ini, terdapat beberapa prosedur yang harus diikuti untuk menghasilkan instrumen tes yang sesuai, yaitu:
- Menetapkan aspek-aspek yang akan diukur
- Mendeskripsikan aspek-aspek yang diukur
- Pemilihan jenis tes
- Penyusunan butir soal
- Pelaksanaan uji coba
- Analisis hasil uji coba
- Penyempurnaan butir soal
- Pencetakan lembar tes
Instrumen Inventori
Instrumen berikutnya adalah instrumen inventori yang berfungsi untuk mengukur karakteristik psikologi dari subjek penelitian. Dalam inventori, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dijawab berdasarkan dengan kondisi atau keadaan sebenarnya dari subjek penelitian. Sehingga, dalam instrumen ini tidak ditujukan untuk menguji kemampuan dari individu.
Tahapan dalam penyusunan instrumen inventori sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penyusunan instrumen tes, yang mana tahapan tersebut terdiri dari:
- Menetapkan variabel (minat, motivasi, sikap, persepsi, dan lainnya) yang diukur
- Merumuskan definisi operasional
- Mendeskripsikan variabel untuk lebih memperjelas isi variabel yang akan diukur
- Menuliskan daftar-daftar pertanyaan
- Melakukan uji coba
- Menganalisis hasil uji coba
- Menyempurnakan daftar pertanyaan atau soal
- Mencetak inventori
Instrumen Dokumentasi
Instrumen dokumentasi adalah jenis instrumen dalam penelitian yang menerapkan pendekatan analisis isi. Dokumentasi juga sering digunakan pada penelitian di bidang sejarah, peraturan-peraturan yang sudah atau pernah berlaku, landasan hukum, dan lain sebagainya. Subjek penelitian dengan instrumen dokumentasi didominasi oleh buku, dokumen-dokumen, catatan-catatan, peraturan-peraturan, hingga benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan penelitian.
Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan jenis yang cukup sering digunakan dalam penelitian. Secara definisi, angket atau kuesioner adalah rangkaian pertanyaan yang diberikan kepada subjek penelitian untuk memperolah informasi mengenai topik penelitian. Jenis ini kerap digunakan oleh penelitian di bidang pendidikan dan sosial terutama yang menggunakan desain penelitian survei.
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika menggunakan jenis instrumen kuesioner. Pertama, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner lebih sistematis terhadap topik atau masalah penelitian. Kedua, peneliti dapat mengumpulkan lebih banyak responden dalam jangka waktu pengumpulan data yang singkat.
Tahapan dalam penyusunan kuesioner sebenarnya hampir mirip dengan penyusunan inventori. Hanya saja, di tahapan kelima, proses pelaksanaan uji coba lebih ditujukan untuk menguji kejelasan petunjuk pengerjaan dan apakah bahasa yang digunakan sudah cukup komunikatif. Berbeda dengan pelaksanaan uji coba inventori yang lebih dikhususkan untuk menguji validitas secara statistik.
Interview atau Wawancara
Wawancara dapat dilakukan dengan cara individu per individu (person to person) atau secara kelompok (group interview). Dalam hal ini, terdapat dua belah pihak yang berperan dalam interview yaitu pihak pewawancara (peneliti) dan pihak yang diwawancarai (subjek penelitian). Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara disusun secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
Apabila disusun secara terstruktur, pertanyaan dalam wawancara mempunyai ciri seperti kata-kata atau kalimatnya sudah ditentukan, jawaban wawancara sudah terfokus, dan situasi tergolong formal. Sementara itu, untuk pertanyaan yang disusun secara tidak terstruktur biasanya mempunyai ciri yang lebih fleksibel, terbuka, dan situasinya pun tidak terlalu formal.
Skala Bertingkat
Skala bertingkat atau rating scale tergolong jenis yang memudahkan peneliti dalam mendapatkan pendapat responden mengenai objek penelitian. Dalam jenis ini, dibuat berskala untuk mengetahui ukuran subjektif. Pembuatan skala bertingkat juga harus dilakukan dengan prosedur yang tepat untuk lebih memudahkan responden dalam mengartikan serta memberikan jawaban yang subjektif.
Observasi atau Pengamatan
Observasi termasuk dalam jenis yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung. Proses observasi dapat dilakukan dengan bantuan kuesioner, voice recording atau rekaman suara, maupun lewat tes. Jenis instrumen ini dipilih ketika peneliti lebih menginginkan penelitian yang terfokus, sehingga proses pengumpulan data akan dilakukan dengan memusatkan perhatian pada perilaku maupun fenomena dari suatu objek penelitian.
Baca juga: Contoh Penelitian Deskriptif
Pemahaman Akhir
Pengumpulan data dalam penelitian memiliki peran yang sangat penting untuk menghasilkan hasil penelitian yang valid dan dapat diandalkan. Instrumen penelitian digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data dan dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu instrumen tes dan instrumen non-tes.
Instrumen tes berupa rangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dari responden atau subjek penelitian. Jenis-jenis instrumen tes mencakup tes kepribadian, tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, tes minat, dan tes prestasi. Untuk menyusun instrumen tes, perlu mengikuti prosedur yang mencakup menetapkan aspek yang akan diukur, mendeskripsikan aspek tersebut, pemilihan jenis tes, penyusunan butir soal, pelaksanaan uji coba, analisis hasil uji coba, penyempurnaan butir soal, dan pencetakan lembar tes.
Instrumen non-tes mencakup instrumen inventori, instrumen dokumentasi, angket atau kuesioner, wawancara, skala bertingkat, dan observasi. Instrumen inventori digunakan untuk mengukur karakteristik psikologi dari subjek penelitian. Instrumen dokumentasi memanfaatkan analisis isi dan sering digunakan pada penelitian sejarah atau untuk mengumpulkan data dari dokumen, catatan, atau benda bersejarah. Angket atau kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi dari subjek penelitian dengan pertanyaan terstruktur. Wawancara dilakukan secara individu atau kelompok dengan pertanyaan terstruktur atau tidak terstruktur. Skala bertingkat memudahkan mendapatkan pendapat subjektif responden tentang objek penelitian. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap perilaku atau fenomena dari suatu objek penelitian.
Pemilihan jenis instrumen harus disesuaikan dengan metode pengumpulan data yang digunakan dan tujuan penelitian. Proses penyusunan instrumen harus dilakukan dengan cermat dan mengikuti langkah-langkah yang tepat agar instrumen yang digunakan dapat menghasilkan data yang valid dan relevan dengan topik penelitian.
Itulah 7 macam-macam instrumen penelitian yang berguna untuk mempermudah pengumpulan data dalam prosedur penelitian. Tanpa adanya instrumen akan membuat proses penelitian yang kamu lakukan tidak dapat berjalan dan tidak dapat mendapatkan data untuk mendukung analisis nantinya. Jadi, bisa dikatakan kalau proses penyusunan instrumen termasuk proses penting yang tak boleh dilewatkan.
Sumber:
Aedi, N. (2010). Bahan Belajar Mandiri. Metode Penelitian Pendidikan. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian.. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Arifin, M., & Asfani, K. (2014). Instrumen Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Pengembangan. Malang: Program Pasca Sarjana Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri Malang.