Penelitian Deskriptif: Pengertian, Karakteristik, Jenis, Metode dan Contoh

Salah satu komponen dari penelitian adalah untuk mendapatkan informasi yang cukup tentang masalah penelitian dan juga jawaban dari apa, bagaimana, kapan, dan dimana.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang sering digunakan dalam bidang edukasi, nutrisi, epidemiologi, dan ilmu sosial. Tujuannya untuk mendeskripsikan secara akurat suatu masalah penelitian. Premis yang mendasarinya adalah suatu masalah dapat diselesaikan melalui observasi, analisis, dan deskripsi.

Metode penelitian deskriptif mengambil suatu masalah yang tidak atau sedikit memiliki informasi relevan kemudian memberikan deskripsi yang sesuai baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode penelitian deskriptif yang umum digunakan misalnya survei, yang meliputi penggunaan kuesioner, wawancara pribadi, survei melalui telepon, dan survei normatif.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai pengertian penelitian deskriptif, jenis penelitian deskriptif, metode penelitian deskriptif, dan kemudian akan diberikan contoh penelitian deskriptif.

Pengertian Penelitian Deskriptif

 

Metode Penelitian Deskriptif
Sumber: Andreas Breitling from Pixabay

Penelitian deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang mendeskripsikan suatu populasi, situasi, atau fenomena yang diteliti secara akurat dan sistematis. Penelitian ini fokus dalam menjawab pertanyaan bagaimana, apa, kapan, dan dimana, tetapi tidak dapat menjawab pertanyaan mengapa. Hal ini dikarenakan penting untuk memahami bagaimana, apa, kapan, dan dimana sebelum meneliti mengapa sesuatu terjadi.

Penelitian deskriptif merupakan pilihan yang paling sesuai saat suatu penelitian dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi karakteristik, frekuensi, tren, dan kategori. Penelitian tersebut berguna saat tidak banyak informasi yang diketahui terkait dengan topik atau masalah yang diteliti.

Baca juga: Contoh Essay Serta Cara Membuatnya

Karakteristik Penelitian Deskriptif

Beberapa karakteristik dari penelitian deskriptif adalah:

Quantitativeness

Penelitian deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan mengumpulkan informasi yang akan digunakan dalam analisis statistik dari sampel populasi.

Qualitativeness

Penelitian deskriptif juga dapat dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan suatu masalah penelitian dengan benar. Hal ini karena lebih bersifat menjelaskan dibanding penelitian eksperimental atau eksploratorik.

Uncontrolled Variables

Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak dapat mengontrol variabel. Hal ini yang membedakannya dengan penelitian yang bersifat eksperimental.

The Basis for Further Research

Hasil dari penelitian dapat dianalisis lebih lanjut dan digunakan di metode penelitian yang lain. Hasil tersebut juga dapat memberikan informasi mengenai metode penelitian yang harus digunakan pada penelitian selanjutnya. Hal ini karena penelitian ini memberikan informasi dasar mengenai masalah penelitian, yang selanjutnya dapat melahirkan pertanyaan lain seperti mengapa hasil yang didapat dapat demikian.

Penggunaan Penelitian Deskriptif

Penelitian ini juga dapat digunakan untuk menginvestigasi latar belakang dari suatu masalah penelitian. Selain itu juga bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian ini digunakan dengan dengan berbagai cara oleh berbagai organisasi, seperti di bawah ini!

Mendefinisikan Karakteristik Subjek

Penelitian deskriptif digunakan untuk menentukan karakteristik subjek, meliputi keturunan, perilaku, kebiasaan, opini, dan lain-lain. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui survei yang dibagikan kepada responden sebagai subjek penelitian.

Sebagai contoh, suatu survei mengevaluasi total jam yang dihabiskan oleh remaja dalam suatu komunitas untuk mengakses internet tiap minggunya. Hasil dari penelitian tersebut akan membantu penyedia layanan menentukan keputusan bisnis terkait potensi pasar di komunitas.

Mengukur Tren Data

Penelitian deskriptif membantu mengukur perubahan data dalam waktu tertentu melalui metode statistik. Pertimbangkan suatu kasus dari seorang individu yang ingin berinvestasi di pasar saham, maka mereka akan mengevaluasi perubahan harga dari saham yang ada untuk membuat keputusan investasi.

Perbandingan

Penelitian deskriptif juga digunakan untuk membandingkan bagaimana perbedaan demografis berpengaruh terhadap suatu variabel tertentu. Misalnya, suatu organisasi meneliti bagaimana orang dengan pendapatan yang berbeda bereaksi terhadap keluarnya produk baru dari suatu perusahaan tertentu.

Memvalidasi Kondisi yang Telah Ada

Saat ada ketidakpastian mengenai validitas suatu kondisi yang telah ada, penelitian ini digunakan untuk meyakinkan pola yang mendasari suatu objek penelitian. Hal ini karena penelitian deskriptif adalah metode yang membantu dalam membuat analisis mendalam mengenai tiap variabel sebelum membuat suatu kesimpulan.

Dilakukan dalam Rentang Waktu Tertentu

Penelitian deskriptif dilakukan dalam rentang waktu tertentu untuk meyakinkan adanya perubahan yang terlihat dalam suatu waktu. Semakin sering dilakukan observasi, maka kesimpulan akan lebih autentik.

Jenis Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan pendekatan yang digunakan. Berbagai jenis penelitian deskriptif diantaranya adalah sebagai berikut:

Descriptive-survey

Descriptive-survey research menggunakan survei untuk mengumpulkan data mengenai berbagai subjek. Data tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa jauh suatu kondisi yang berbeda ditemukan pada subjek yang diteliti.

Misalnya suatu peneliti ingin mengetahui kualifikasi dari karyawan perusahaan di suatu daerah. Maka digunakan instrumen penelitian berupa survei yang berisikan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak. Peneliti kemudian dapat mendeskripsikan kualifikasi yang dimiliki oleh karyawan di komunitas tersebut.

Descriptive-normative Survey

Penelitian deskriptif jenis ini merupakan perluasan dari descriptive-survey, dengan adanya tambahan berupa elemen normatif. Dalam descriptive-normative survey, hasil dari penelitian harus dibandingkan dengan suatu pembanding yang sudah ditentukan.

Sebagai contoh, suatu organisasi menginginkan suatu uji kemampuan dari para karyawan. Setelah uji kemampuan dilakukan, maka dilihat skor yang didapat. Jika standar deviasi dari skor di atas rata-rata maka dikatakan sangat memuaskan, jika berada dalam rata-rata berarti memuaskan, sedangkan jika standar deviasinya di bawah rata-rata maka tidak memuaskan.

Descriptive-status

Jenis ini merupakan teknik deskriptif kuantitatif yang mencari jawaban dari pertanyaan mengenai situasi dari kehidupan sehari-hari. Contohnya seorang peneliti meneliti pendapatan dari karyawan dalam suatu perusahaan dan hubungannya dengan performa kerja.

Survei akan dilakukan untuk mengumpulkan cukup data mengenai pendapatan karyawan, kemudian performanya akan dievaluasi dan dibandingkan dengan pendapatannya. Hal ini membantu menentukan apakah pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan performa lebih baik dan pendapatan rendah mengakibatkan performa yang lebih buruk atau vice versa.

Descriptive-analysis

Metode descriptive-analysis mendeskripsikan subjek dengan menganalisisnya lebih jauh, dimana biasanya dibagi menjadi dua bagian. Misalkan seseorang ingin menganalisis peran kerja dari setiap karyawan perusahaan, maka orang tersebut dapat membagi karyawan menjadi kelompok karyawan yang bekerja di kantor pusat dan kelompok karyawan yang bekerja di kantor cabang. Kuesioner digunakan untuk menganalisis peran kerja dari karyawan dengan gaji dan posisi yang setingkat.

Descriptive Classification

Untuk metode ini biasanya digunakan pada ilmu biologi untuk mengklasifikasikan tumbuhan dan binatang. Peneliti yang ingin mengklasifikasikan binatang laut menjadi spesies yang berbeda akan mengumpulkan berbagai sampel dari berbagai tempat pencarian, kemudian akan mengklasifikasikannya.

Descriptive-comparative

Dalam descriptive-comparative research, peneliti akan mempertimbangkan dua variabel yang tidak dimanipulasi, kemudian melakukan prosedur formal untuk menyimpulkan mana yang lebih baik dibanding variabel yang lain.

Misal akan ditentukan mana metode yang lebih baik dalam melaksanakan ujian: paper-based tests dan computer-based tests. Sampel acak dari peserta ujian diberikan ujian menggunakan dua metode yang berbeda tersebut. Kemudian akan dievaluasi berbagai faktor terkait, seperti tingkat kegagalan, waktu yang dibutuhkan, dan lain-lain untuk selanjutnya menentukan mana metode terbaik.

Correlative Survey

Jenis ini digunakan untuk menentukan apakah hubungan dari dua variabel bersifat positif, negatif, atau netral. Atau dapat dikatakan jika terdapat dua variabel, maka X dan Y sebanding, berbanding terbalik, atau tidak berhubungan satu sama lain.

Metode Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif biasanya didefinisikan sebagai jenis penelitian kuantitatif, meskipun pada praktiknya juga bisa menggunakan metode kualitatif. Desain penelitian harus disusun dengan baik untuk memastikan hasilnya valid dan reliabel. Terdapat 3 metode penelitian deskriptif yang utama: servei, observasional, dan case study.

Survei

Menggunakan metode survei, data yang dikumpulkan dalam jumlah besar. Data tersebut selanjutnya dapat dianalisis mengenai frekuensi, rata-rata, dan polanya. Beberapa penggunaan umum dari survei meliputi:

  • Mendeskripsikan demografi suatu negara atau daerah.
  • Memperirakan opini publik terhadap topik politik dan sosial.
  • Mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk perusahaan atau pelayanan sebuah organisasi.

Observasi

Dengan metode ini, data mengenai perilaku, kebiasaan, dan fenomena dapat dikumpulkan tanpa perlu bergantung pada kejujuran dan akurasi responden. Biasanya metode ini digunakan oleh peneliti di bidang psikologi, sosial, dan pasar untuk memahami bagaimana orang-orang berperilaku di kehidupan sehari-hari.

Case Study

Suatu case study dapat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari subjek spesifik (misalnya orang, kelompok, kejadian, atau organisasi). Case study mengumpulkan data yang lebih detail untuk mengidentifikasi karakteristik dari suatu subjek tertentu yang lebih sempit.

Metode ini bukan bertujuan untuk mendeskripsikan fakta yang dapat digeneralisasi, tetapi fokus pada suatu kasus yang tidak biasa atau kasus yang menarik sehingga menambah kompleksitas, menantang berbagai asumsi, atau membuka sesuatu yang baru terkait masalah penelitian.

Dua Contoh Penelitian Deskriptif

Setelah mengetahui tentang pengertian penelitian deskriptif, jenis penelitian deskriptif, dan metode penelitian deskriptif, berikut akan kembali disajikan dua contoh penelitian deskriptif.

Klasifikasi Saintifik

Dalam klasifikasi saintifik utama dari tumbuhan, binatang, serta elemen tabel periodik, karakteristik dan komponen dari tiap subjek dievaluasi kemudian digunakan untuk menentukan bagaimana mereka diklasifikasikan.

Sebagai contoh, makhluk hidup dapat diklasifikasikan menjadi kingdom Plantae atau kingdom animal. Klasifikasi lebih lanjut akan mengelompokkan kelompok binatang menjadi mamalia, pisces, vertebrae, invertebrae, dan lain-lain.

Baca juga: Contoh Karya Tulis Ilmiah Serta Penjelasannya

Perilaku Manusia

Saat mempelajari perilaku manusia berdasarkan faktor atau kejadian tertentu, peneliti akan memperhatikan karakteristik, perilaku, dan reaksi dari subjek kemudian data yang didapat digunakan untuk membuat kesimpulan.

Suatu perusahaan yang akan menjual suatu produk ke target pasar perlu terlebih dahulu mempelajari perilaku pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengobservasi bagaimana target bereaksi terhadap produk kompetitor, kemudian menggunakannya untuk menentukan perilaku mereka.

Baca juga: Jenis Observasi: Pengertian dan Pelaksanaan

Pemahaman Akhir

Penelitian deskriptif merupakan salah satu komponen penting dalam proses penelitian untuk mendapatkan informasi yang cukup tentang suatu masalah penelitian dan memberikan jawaban terhadap pertanyaan apa, bagaimana, kapan, dan dimana. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang sering digunakan dalam bidang edukasi, nutrisi, epidemiologi, dan ilmu sosial. Tujuan utamanya adalah untuk mendeskripsikan secara akurat suatu masalah penelitian.

Metode penelitian deskriptif mencakup pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian ini mengambil subjek yang memiliki sedikit atau bahkan belum ada informasi relevan, kemudian memberikan deskripsi yang sesuai dengan data yang terkumpul. Metode survei merupakan salah satu metode umum dalam penelitian deskriptif, yang meliputi penggunaan kuesioner, wawancara pribadi, survei melalui telepon, dan survei normatif.

Karakteristik penelitian deskriptif meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif, serta tidak mengontrol variabel yang diteliti. Penelitian ini menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dan dapat membantu mengidentifikasi karakteristik, frekuensi, tren, dan kategori tertentu.

Penelitian deskriptif memiliki beberapa jenis, seperti descriptive-survey, descriptive-normative survey, descriptive-status, descriptive-analysis, descriptive-classification, descriptive-comparative, dan correlative survey. Masing-masing jenis penelitian deskriptif memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda, tergantung pada masalah penelitian yang diteliti.

Dalam melakukan penelitian deskriptif, perlu diperhatikan metode yang digunakan, seperti survei, observasional, dan case study. Desain penelitian harus disusun dengan baik untuk memastikan hasil yang diperoleh valid dan reliabel.

Contoh penelitian deskriptif dapat mencakup klasifikasi saintifik dalam biologi untuk mengelompokkan tumbuhan, binatang, dan elemen tabel periodik. Selain itu, penelitian deskriptif juga digunakan dalam memahami perilaku manusia berdasarkan faktor atau kejadian tertentu.

Penelitian deskriptif memberikan kontribusi penting dalam mengumpulkan informasi awal dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu masalah penelitian. Hasil dari penelitian deskriptif dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dan membantu dalam mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai bidang.

Nah, apakah sekarang kamu sudah mendapat gambaran mengenai penelitian deskriptif? Pastinya dengan pemahaman barumu kamu akan semakin mudah mengenali penelitian yang kamu temui. Tentunya nanti kamu juga menjadi mahir dalam menyusun penelitian deskriptif milikmu sendiri. Selamat mencoba!


Referensi

Koh, E. T. & Owen, W. L. (2000). “Descriptive Research and Qualitative Research” in Introduction to Nutrition and Health Research. Boston, MA: Springer,219–248.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Ratna

Mahasiswi Program Studi Profesi Dokter yang menjalani rotasi klinis sambil melakukan hobinya, yaitu menulis.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *