Kalau kita berbicara tentang komunikasi massa, pasti pikiran kita tidak jauh dari medianya. Biasanya yang terpikir pertama kali kalau kita mendengar kata komunikasi massa adalah televisi dan radio.
Media massa terus mengalami perkembangan. Media berkomunikasi secara massa, tidak hanya televisi dan radio. Internet juga bisa menjadi cara baru untuk berkomunikasi secara luas.
Lalu, sebenarnya komunikasi massa itu apa sih? Hubungannya sama media itu apa? Itu dia yang akan kita bahas di sini. Kita akan memulainya dengan pengertian dari komunikasi massa.
Daftar Isi
Pengertian Komunikasi Massa Menurut Para Ahli
Ada berbagai pengertian komunikasi massa dari para ahli. Pertama, pengertian menurut Kevin Pearce (dalam Littlejohn & Foss, 2009). Komunikasi massa merupakan proses di mana seseorang, sekelompok orang, atau organisasi besar menciptakan pesan dan mentransmisikannya melalui beberapa jenis medium ke audiens yang besar, anonim, dan heterogen.
Tidak jauh beda dengan pengertian di atas, Joseph Turrow (2009) juga memiliki pengertian tentang komunikasi massa. Menurutnya, komunikasi massa dilakukan oleh organisasi yang bekerja bersama dalam industri untuk menghasilkan dan mengedarkan berbagai konten, mulai dari hiburan, berita, hingga pendidikan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh David Perry (2002). Secara tradisional komunikasi massa merupakan proses yang melibatkan pesan yang dikirim kepada khalayak umum.
Bisa disimpulkan, komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang terorganisir dilakukan oleh organisasi atau institusi yang disampaikan kepada audiens secara massif dan umum.
“Kalo Pevita Pearce lagi live IG itu namanya komunikasi massa juga? Kan itu disiarkan juga, audiensya besar dan heterogen.”
Kita harus ingat bahwa komunikasi massa dilakukan oleh sekelompok orang dan proses komunikasinya terorganisir. Dalam kasus Pevita Pearce yang sedang melakukan live instagram, hal itu bisa disebut dengan interpersonal mediated.
Interpersonal mediated adalah komunikasi antarpribadi yang termediasi atau melalui perangkat. Jadi, kamu sendiri juga bisa seperti Pevita Pearce, berkomunikasi dengan banyak orang dengan berbagai macam audiens.
Sejarah Perkembangan Media Massa
Pembahasan sejarah perkembangan media massa kita bagi menjadi 2 bagian. Pertama kita akan bahas perkembangan media cetak. Selanjutnya akan membahas media elektronik.
Media Cetak
Pembahasan awal media cetak diawali dengan sejarah dari mesin cetak. Dilanjut dengan sejarah dari surat kabar. Selanjutnya akan dibahas secara singkat sejarah dari majalah.
Mesin Cetak
Jauh sebelum manusia menemukan mesin cetak, cara manusia berkomunikasi dengan tulisan. Di dinding gua terdapat lukisan dan simbol-simbol, yang menandakan adanya media untuk berkomunikasi.
Pada tahun 1456, Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak. Namun, sebelumnya masyarakat Cina juga memiliki teknologi cetak sendiri. Cetakan dari Cina berupa kayu yang diukir, diberi tinta lalu ditekan (press) atau dicetakkan di atas kertas. Cetakan kayu ini sudah digunakan sejak abad keenam.
Namun, cetakan kayu yang diukir ini kurang efektif. Karena cetakan kayu hanya dapat mencetak satu pesan saja. Berbeda dengan mesin cetak versi Gutenburg. Mesin cetaknya digunakan berkali-kali dan bisa diatur ulang.
Mesin cetak milik Gutenburg pada akhirnya menarik minat banyak orang karena lebih efektif dibandingkan dengan cetakan kayu. Pada tahun 1500, mesin cetak (printing press) telah berkembang di 242 kota di berbagai negara.
Surat Kabar
Mesin cetak yang ditemukan oleh Gutenberg memungkinkan adanya produksi surat kabar. Di Inggris, surat kabar baru saja menjadi barang yang bebas dibeli orang umum pada akhir 1600-an. Salah satu alasannya adalah karena kerajaan Inggris sangat takut dengan surat kabar dan sangat membatasi produksi mereka.
Para penguasa merasa bahwa jika surat kabar melaporkan kejadian-kejadian di negeri itu, dapat memicu diskusi politik yang dapat menyebabkan penggulingan. Perkembangan surat kabar di Amerika Serikat juga dipengaruhi oleh keadaan politik di negara itu.
Hingga tahun 1815, surat kabar biasanya diterbitkan oleh perusahaan percetakan kecil dan seringkali dijalankan oleh bisnis keluarga. Meski begitu, suart kabar memasok informasi sosial dan politik yang lebih dominan jika dibandingkan dengan buku dan majalah pada awal 1800-an.
Banyak surat kabar yang bekerjasama dengan partai politik dan sebagian besar berita yang muncul mengambil bentuk argumen politik yang tajam melawan pihak yang menantang sudut pandang. Beberapa surat kabar bahkan didukung oleh pejabat partai untuk membantu mengatur kontrak percetakan di pemerintah.
Pada tahun 1830an teknologi dan masyarakat semakin berkembang. Sehingga memunculkan berbagai sudut pandang dengan adanya surat kabar. Saat itu para pemimpin di Amerika mulai menekankan kekuatan “orang biasa”.
Pemilihan Andrew Jackson sebagai presiden Amerika Serikat pada tahun 1829 memperkuat gagasan bahwa kelas pekerja mulai menganggap bahwa politik adalah hal yang penting. Literasi kelas pekerja mengalami peningkatan sehingga para pekerja mulai tertarik membaca surat kabar yang terjangkau.
Dari sini lah muncul penny paper. Surat kabar dengan harga satu penny.Pada 1833, Benjamin Day mulai memproduksi penny paper dengan nama New York Sun. Dalam waktu enam bulan, sirkulasinya mencapai 8000. Pada akhirnya surat kabar menjadi media massa yang dapat dinikmati oleh banyak orang.
Majalah
Selanjutnya, Industri majalah berkembang sejak tahun 1700an. Pada tahun 1700, majalah diterbitkan secara teratur di Inggris, karena kekuatan Parlemen yang semakin besar. Hal itu memungkinkan adanya lebih banyak argumen publik tentang pemerintahan, jika dibandingkan sebelum adanya majalah.
Majalah-majalah ini berisikan tentang politik dan sastra. Tentunya tujuan dari adanya majalah ini untuk para kaum elit Inggris. Sebagian besar orang waktu itu buta huruf, selain itu mereka juga tidak mampu untuk membeli majalah.
Di tahun 1825-1850, ekosistem bisnis majalah berubah. Di tahun 1850, 600 majalah diterbitkan di Amerika Serikat. Berbagai majalah dengan beragam pembahasan mulai menarik banyak pembaca. Selanjutnya media cetak menjadi semakin berkembang dengan adanya berbagai konten di dalamnya.
Media Elektronik
Radio
Tujuan awal dari adanya radio sebenarnya bukan untuk hiburan melainkan untuk kebutuhan militer. Setelah Samuel Morse mengembangkan telegraf pada tahun 1842, para ilmuwan mulai mencari cara untuk membebaskan pesan dari kawat telegraf dan mencoba mengirimnya melalui udara dengan menggunakan gelombang.
Baca juga: Komunikasi Organisasi
Tahun 1895 Guglielmo Marconi dari Italia bisa mengirim pesan dengan jarak yang lebih jauh menggunakan kode titik dan garis yang dikembangkan Morse. Selanjutnya ia mencoba mengembangkan teknologi dan membentuk The Marconi Company. Beberapa tahun kemudian Marconi memproduksi telegraf nirkabel untuk kapal komersial dan militer Inggris, Amerika, dan negara lainnya.
Selanjutnya, para penemu mulai mengembangkan teknologi dari Marconi dengan menambahkan berbagai teknologi lain. Pada tahun 1906, Reginal Fessenden memberikan radiotelephony kepada operator kapal. Teknologi ini tidak hanya dapat mengirimkan titik dan garis, tetapi juga musik dan pidato.
Pada awalnya radio hanya bisa didengarkan dengan menggunakan earphone. Namun pada tahun 1907, Lee De Forest dapat membuat radio dengan transmisi yang lebih jelas dan dapat didengarkan melalui speaker.
Perkembangan penggunaan untuk kegiatan non-militer membutuhkan waktu lebih dari dua dekade. Hal ini dikarenakan adanya pertengkaran tentang hat paten diantara para penemu. Selain itu pada tahun 1917, Angkatan Laut Amerika Serikat mengambil alih radio dan meminta pemerintag untuk mengembangkan radio untuk kepentingan militer.
Hal itu pada akhirnya menjadi perdebatan. Pada tahun 1919, Kongres memutuskan bahwa kepenyiaran harus menjadi perusahaan yang disponsori secara pribadi, tersedia untuk warga negara yang membayar lisensi.
Di tahun 1920 para pemasok peralatan radio mendorong pertumbuhan radio secara umum. Pada tahun 1920 juga, siaran terjadwal pertama di radio KDKA, Pittsburg. Pada tahun 1930-an sampai 1940-an jaringan nasional Amerika Serikat didominasi oleh radio. Selanjutnya, radio menjadi semakin berkembang.
Televisi
Di antara tahun 1935-1938, pemerintaha Nazi di Jerman mengoperasikan layanan reguler televisi pertama. Mereke menggunakannya untuk mengirimkan siaran propagandan ke teater-teater yang dilengkapi dengan peralatan khusus.
Pada awalnya para insinyur tidak menyadari bahwa teknologi itu lebih efektif daripada teknik scanning gambar yang selama ini digunakan. Pada tahun 1930-an Radio Corporate America (RCA) mulai menyatukan penemuan-penemuan elektronik dan mengembangkannya.
Pada tahun 1939, RCA memperkenalkan televisi untuk pertama kalinya saat upacara formal. Franklin Roosevelt menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang muncul di layar televisi.
Di tahun 1946, televisi komersial mulai memasuki Amerika Serikat. Di awal tahun 1950-an, film series mulai diperjualbelikan.
Perkembangan teknologi televisi semakin cepat. Industri penyiaran juga semakin berkembang. Para pengiklan menganggap bahwa kehadiran televisi menjadi media baru yang efisien untuk menjangkau banyak populasi di Amerika Serikat.
Di tahun 1960, penjualan iklan mengalami perubahan. Para pengiklan lebih memilih untuk menyewa sebuah program tv. Hal ini memungkinkan pengiklan untuk membeli waktu di berbagai program, dan dapat menjangkau berbagai orang di beragam waktu dan beragam saluran.
Komputer dan Internet
Awalnya mesin komputasi dibuat oleh ahli matematika dari Perancis bernama Blaise Pascal oada tahun 1600-an. Pada tahun 1940, seorang ahli matematika dari Universitas Harvard bernama Howard Aikin membuat sebuah komputer yang menggunakan sistem biner. Mesin itu besar dan sangat berisik.
Perkembangan signifikan terjadi pada 1940-an ketika insinyur listrik di Universitas Pennsylvania. Mereka membuat ENIAC (Electric Numerial Integrator and Computer), untuk membantu militer Amerika Serikat mengetahui lintasan rudal dalam penerbangan.
Di tahun 1970, diciptakan microprocessor yakni miniatur otak dari central processing unit atau otak dati komputer. Pada awal 1980-an, Apple Computer, Commodore Corporation, Tandy Corporation, Osborne, dan IBM sedang membuat personal computer (PC) yang dirakit sepenuhnya untuk penggunaan di rumah serta bisnis.
Internet dikembangkan oleh National Science Foundation (NSF) yang berawal dari proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Jaringan internet pertama ini biasa disebut dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency).
Pada tahun 1969 jaringan itu dirancang agar pengguna komputer riset di satu universitas dapat terhubung dengan komputer riset di universitas lain. Meskipun pada awalnya jaringan itu dimaksudkan untuk penggunaan ilmiah, namun orang-orang non-ilmuwan di dalam universitas dan para eksekutif dari perusahaan, melihat bahwa jaringan itu bisa menjadi cara baru dan cepat untuk berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia.
Pada pertengahan 1990-an, internet telah berkembang jauh dari tujuan awal dibuatnya. Aktivitas di dunia maya semakin meningkat. Di tahun 2005 internet menjadi sesuatu yang umum bagi warga Amerika Serikat. Lebih dari 73.000.000 rumah tangga, memiliki akses internet di rumahnya. Baca juga yuk Sejarah Perkembangan Film di Indonesia
Efek Media Massa
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa merasakan sendiri manfaat dari adanya media massa. Dengan adanya media massa, kita menjadi bisa mendapat informasi dari berbagai tempat. Tentunya perkembangan media massa yang semakin canggih memudahkan hidup kita.
Di sisi lain, media massa memberikan dampak bagi kehidupan kita. Efek yang ditimbulkan oleh media massa ada beragam, diantaranya efek fisik, kepercayaam atau pengetahuan, emosi, perilaku sosial, opini publik, dan efek pada reputasi orang yang diliput oleh media.
Efek ini bisa ditimbulkan dari akibat dari penggunaan media, atau bisa juga karena kita berinteraksi dengan orang-orang yang terpapar media. Media juga bisa mempengaruhi orang hanya dengan satu artikel saja dan dalam jangka waktu yang singkat. Namun, tidak menutup kemungkinan juga seseorang harus terpapar oleh beberapa artikel dalam waktu yang cukup lama untuk dapat terpengaruh oleh media.
Baca juga: Teori Komunikasi Kelompok
Pada intinya, ada banyak kemungkinan bagaimana cara media massa dapat memberikan pengaruh kepada khalayak. Jenis dan kekuatan efek media tergantung pada teknik produksi dan konsumsi di masing-masing kondisi (Kepplinger, dalam Donbasch, 2008).
Pemahaman Akhir
Komunikasi massa adalah proses di mana seseorang, sekelompok orang, atau organisasi besar menciptakan pesan dan mentransmisikannya melalui beberapa jenis media ke audiens yang besar, anonim, dan heterogen. Media massa telah mengalami perkembangan pesat, tidak terbatas pada televisi dan radio. Internet juga telah menjadi cara baru untuk berkomunikasi secara luas.
Sejarah perkembangan media massa terbagi menjadi dua bagian, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak dimulai dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1456. Mesin cetak ini memungkinkan produksi surat kabar dan majalah secara massal. Surat kabar mulai mendapatkan popularitas di Inggris dan Amerika Serikat pada abad ke-19, sementara industri majalah berkembang pada abad ke-18.
Pada sisi lain, media elektronik meliputi radio, televisi, komputer, dan internet. Radio mulai digunakan secara komersial pada tahun 1920-an, diikuti oleh televisi pada tahun 1940-an. Perkembangan teknologi komputer dan internet mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi.
Media massa memiliki efek yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memberikan akses luas terhadap informasi dan memudahkan komunikasi. Namun, media massa juga dapat memiliki dampak negatif, seperti pengaruh pada perilaku sosial, kepercayaan, dan emosi. Efek media massa tergantung pada teknik produksi dan konsumsi serta interaksi individu dengan media tersebut.
Dalam kesimpulannya, komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh organisasi atau institusi kepada audiens yang besar dan heterogen. Media massa telah berkembang dari televisi dan radio menjadi termasuk internet. Media cetak dan elektronik memiliki sejarah perkembangan yang berbeda, tetapi keduanya memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi masyarakat. Efek media massa dapat bervariasi, mulai dari fisik, pengetahuan, emosi, perilaku sosial, opini publik, hingga reputasi individu.
Sampai sini, sudah makin paham? Semoga pembahasan di atas membantu ya. Semangat belajar!
Sumber:
Donbasch, Wolfgang. (2008). International Encyclopedia of Communication. Malden : Blackwell Publishing
Littlejohn, Stephen. & Foss, Karen. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. Thousand Oaks : SAGE Publication.
Turow, Joseph. (2009). Media Today : An Introduction to Mass Communication. New York : Routledge.
Perry, David K. (2002). Theory and Research in Mass Communication : Context and Consequences Second Edition. New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates, Publisher.