Warna dengan keberagamannya merupakan salah satu anugerah yang diberikan Tuhan untuk membuat dunia tampak indah dan menyenangkan. Dalam dunia seni, komposisi warna menjadi salah satu komponen paling penting dalam menciptakan seni yang indah dan bernilai tinggi.
Secara harafiah, warna adalah spektrum yang dikenai oleh cahaya sehingga bisa ditangkap oleh mata. Yuk pelajari lebih lengkap mengenai komposisi warna dibawah ini.
Daftar Isi
Teori Warna
Berdasarkan teori warna Wesbster, warna dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Warna Primer
Warna primer adalah warna-warna dasar yang bisa membentuk warna – warna lainnya. Warna yang dianggap warna dasar ini tidak bisa diciptakan dengan mencampurkan warna-warna lainnya.
Beberapa warna yang dianggap primer dalam teori ini adalah warna merah, kuning, dan biru.
Baca juga: Kritik Karya Seni
2. Warna Sekunder
Pengertian dari warna sekunder adalah warna yang tercipta dari kombinasi antara dua warna primer. Contoh warna sekunder seperti oranye yang merupakan campuran dari warna primer merah dan biru.
3. Warna Tersier
Kategori warna yang ketiga ini merupakan warna yang dihasilkan dari kombinasi satu warna primer dan satu warna sekunder. Salah satu contoh warna tersier adalah warna violet yang merupakan campuran dari warna ungu dan biru.
4. Warna Netral
Dalam teori Webster, warna netral merupakan campuran dari tiga kategori warna sebelumnya yaitu warna primer, sekunder, dan tersier dengan perbandingan 1: 1: 1. Yang dianggap warna netral pada teori ini adalah warna coklat gelap dan warna hitam.
Berikut beberapa contoh gambar komposisi warna
Hubungan antar warna
Warna – warna yang kita ketahui bisa dipadukan dengan beragam warna lainnya sehingga menciptakan warna baru yang bisa saja sangat berbeda dari warna-warna yang dipadukan.
Baca juga: Unsur-unsur Seni Rupa
1. Kontras Komplementer
Komposisi warna yang menggunakan perpaduan warna yang berseberangan disebut dengan hubungan warna kontras komplementer. Pada lingkaran warna, akan terlihat warna-warna yang salin berseberangan seperti warna jingga dan warna biru.
2. Kontras Split Komplemen
Kontras split komplemen ini sedikit berbeda dengan kontras komplementer. Jika kontras komplementer merupakan perpaduan warna yang benar-benar saling berseberangan, maka split komplemen merupakan perpaduan antara dua warna yang saling agak bersebarangan.
Contoh hubungan warna kontras split komplemen ini bisa kita lihat pada warna jingga dan warna hijau kebiruan.
3. Kontras Triad Komplementer
Hubungan warna berikutnya disebut kontras triad komplementer. Pada lingkaran warna, terdapat tiga warna yang saling membentuk segitiga sama sisi dan membentuk sudut masing 60 derajat. Hubungan ketiga warna tersebut disebut dengan kontras triad komplementer.
4. Kontras Tetrad Komplementer
Hubungan warna yang keempat disebut dengan kontras tetrad komplementer atau double komplementer. Hubungan ini merupakan hubungan antar empat warna pada lingkaran warna yang membentuk segi empat sama sisi dengan sudut di masing masing sisi 90 derajat.
Skema Warna
Skema warna merupakan hal penting yang juga wajib diketahui jika akan menggunakan warna dan menerapkannya pada sebuah materi produk. Beberapa skema warna yang cukup terkenal yang dilansir dari Usability Geek adalah sebagai berikut:
1. Monokrom
Monokrom merupakan skema warna yang sangat sering digunakan dalam berbagai materi produk. Secara umum, monokrom menggunakan varian warna yang sama dan tidak dicampurkan dengan varian warna lainnya. Skema ini menciptakan kesan yang sederhana namun elegan.
Berikut contoh skema warna monokrom
2. Analog
Skema berikutnya adalah analog. Sederhananya, skema analog ini menggunakan warna primer dan sekunder sehingga menghasilkan warna yang membuat mata nyaman karena tidak mencampurkan banyak warna. Karena warna yang dicampurkan masih senada maka akan menyebabkan warna baru yang diciptakan menjadi enak dipandang mata.
Contoh skema warna analog yang diaplikasikan pada sebuah ruangan:
3. Complementary
Skema warna ketiga adalah complementary. Skema ini mencampurkan warna yang saling berlawanan. Contoh warna yang menggunakan skema ini adalah campuran warna merah dan hijau. Hasil dari campuran ini akan memberikan gradasi warna yang sangat kuat dan sangat terlihat jelas.
4. Triadic
Skema ini biasanya menggunakan campuran dari tiga warna yang menghasilkan warna kontras yang cerah. Dalam mengimplementasikan skema warna triadic ini, usahakan menyeimbangkan warna dengan tepat. Misalnya, menggunakan satu warna utama dan dua warna lainnya sebagai tambahan.
Baca juga: Contoh Kerajinan Bahan Buatan
Contoh skema warna triadic ini bisa kita lihat pada gambar dekorasi kamar di bawah yang menggunakan paduan warna kuning keemasan, biru kehijauan, dan merah yang menampilkan keceriaan pada tempat tidur.
Karakteristik warna yang bisa dijadikan referensi
Dalam menentukan komposisi warna apa yang bagus dan cocok untuk suatu materi, maka kita harus mengenal dulu karakteristik warna. Setiap warna memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Memahami karakteristik masing-masing warna akan membantu kita dalam menentukan kecocokan suatu warna dengan materi yang digunakan. Jika kita melakukan pemilihan warna secara sembarangan maka akan sulit mendapapatkan hasil sempurna sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut beberapa karakteristik warna dasar yang harus kita ketahui dan dijadikan referensi:
1. Hitam
Warna hitam melambangkan karakter yang elegan, misterius, dan mewah. Karakteristik dan makna warna hitam juga bergantung kepada penggunaannya. Walaupun sebagian orang menganggap hitam identik dengan sesuatu yang misterius dan jahat, namun di sisi lain warna hitam juga melambangkan sesuatu yang anggun, berkelas, dan bermartabat.
2. Putih
Karakteristik warna putih ini identik dengan kebersihan, kesucian, kepolosan , dan kenyamanan. Namun, karakteristik warna juga bergantung dari kebudayaan dan lingkungan. Seperti di sebagain budaya yang beranggapan putih identik dengan kebahagian, namun ada juga merasa putih identik dengan kesedihan. Jadi dalam mengimplementasikan warna putih harus dilihat dan dianalisa dari berbagai aspek.
3. Merah
Merah merupakan warna yang terlihat sangat berani. Karakteristik dari warna ini memang menunjukkan keberanian, kemarahan, dan ambisi. Warna merah banyak digunakan untuk tujuan membangkitkan energi, semangat dan optimisme. Bisa kita lihat penggunaannya pada bendera negara tercinta kita, Indonesia. Warna merah pada bendera kita melambangkan semangat dan keberanian seluruh rakyat untuk bisa merdeka.
4. Biru
Warna yang satu ini identik dengan ketenangan, kedamaian, dan kesejukkan. Pada sebagian komunitas di dunia, warna biru juga sering digunakan untuk merepresentasikan maskulinitas.
Pengaplikasian warna biru hampir bisa dilihat pada semua sektor kehidupan. Hal ini karena warna biru dianggap menenangkan dan bisa menciptakan mood yang bagus bagi yang melihat warna tersebut.
5. Hijau
Hijau tidak bisa dipisahkan dari alam. Karakteristik warna hijau memang merepresentasikan harmonisasi alam, empati, dan ketenangan. Selain itu, penggunaan warna hijau pada sebuah materi produk juga memberikan kesan yang segar.
6. Kuning
Karekteristik warna kuning memberikan kesan menonjol, cerah, ringan, menggembirakan, dan bersemangat. Namun, jika ditempatkan pada materi yang berbeda maka akan meberikan kesan yang juga sangat berbeda.
Misalnya, warna kuning pada mainan akan terkesan sangat kanak – kanak. Selain itu, warna kuning yang menonjol digunakan pada lampu lalu lintas karena bisa menarik perhatian orang dan memperingatkan suatu tanda untuk berhati-hati.
7. Ungu
Warna ungu memiliki karakteristik yang sensitif dan juga obsesif. Penggunaan warna ungu pada aspek kehidupan maupun alam sangat jarang kita temui. Hal ini karena warna ungu sangat unik dan susah untuk dipadukan dengan warna lainnya.
Pemahaman Akhir
Warna dan keberagamannya adalah anugerah Tuhan yang memberikan keindahan dan kesenangan kepada dunia. Dalam seni, komposisi warna menjadi elemen kunci dalam menciptakan karya seni yang indah dan berharga. Teori warna, termasuk klasifikasi warna primer, sekunder, tersier, dan netral, memberikan landasan untuk memahami bagaimana warna berinteraksi.
Teori kontras warna, seperti kontras komplementer, kontras split komplementer, kontras triad komplementer, dan kontras tetrad komplementer, memberikan panduan dalam menggabungkan warna untuk menciptakan harmoni atau kontras yang menarik. Skema warna, seperti monokrom, analog, complementary, dan triadic, membantu dalam memilih kombinasi warna yang cocok untuk berbagai konteks.
Memahami karakteristik warna dasar seperti hitam, putih, merah, biru, hijau, kuning, dan ungu, membantu dalam memilih warna yang sesuai dengan pesan dan tujuan yang ingin disampaikan. Penggunaan warna dengan tepat dapat menciptakan suasana yang diinginkan, mempengaruhi mood, dan memberikan kesan yang mendalam pada mata dan perasaan penonton.
Demikianlah pembahasan materi komposisi warna. Semoga bisa menambah memperluasan pengetahuan tentang warna dan bisa memberikan manfaat dalam kehidupan.