Mengenal Apa Itu Koas Kedokteran Hewan

Kalau sebelumnya kita bahas soal kuliah sarjana kedokteran hewan, sekarang akan kita bahas jenjang pendidikan profesi dokter hewan atau yang biasa dikenal dengan koas. Koas di kedokteran hewan memakan waktu 1 – 2 tahun tergantung kebijakan masing-masing universitas.

Apa itu Pendidikan Profesi Dokter Hewan?

Jenjang pendidikan ini bertujuan untuk mencetak lulusan dokter hewan. Mudahnya, selama empat tahun sarjana, kamu akan mempelajari teori saja dan praktikum-praktikum umum. Selama dua tahun berikutnya di jenjang profesi, kamu akan dilatih seolah-olah kamu sudah menjadi dokter hewan. Kamu akan dihadapkan langsung pada situasi lapangan. Semacam KKN tapi dengan waktu lebih lama.

Selama dua tahun ini kamu akan mulai mengenal penerapan dari teori yang kamu pelajari selama empat tahun dan latihan hard skill. Biasanya pada masa koas ini, para mahasiswa betul-betul memutuskan minat dan bidang kerja mereka. Lantas apa saja yang dilakukan selama koas? Banyak!

Kamu akan dikenalkan dengan istilah rotasi atau stase, yaitu suatu bidang yang harus ditempuh selama waktu tertentu. Selama koas ini akan ada beberapa rotasi antara lain, rotasi industri (biasanya yang paling sering dituju mahasiswa adalah industri perunggasan) atau hewan laboratorium, interna hewan besar (peternakan ternak besar), interna hewan kecil (klinik atau rumah sakit hewan), kedinasan (termasuk dinas peternakan dan Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan), KESMAVET (Kesehatan Masyarakat veteriner), dan laboratorium (virologi, bakteriologi, parasitologi, dan patologi anatomi).

Biasanya yang memakan waktu paling lama adalah rotasi di klinik atau rumah sakit hewan. Kenapa? Karena di sini, mayoritas keilmuan bidang pekerjaan yang akan kalian capai ada di sini. Di rotasi ini kalian akan diuji soal bedah, pembacaan radiologi, manajemen rumah sakit atau klinik hewan dan teknik dasar membuat diagnosa.

Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan untuk Koas?

koas dokter hewan
Sumber: freepik.com

Pertama adalah dana. Biasanya untuk pembayaran SPP koas ini harus lunas di awal atau hanya dibagi menjadi dua kali pembayaran. Untuk biayanya sendiri tergantung dari kebijakan universitas masing-masing, kalau di Universitas Brawijaya pada tahun 2017 membutuhkan dana sekitar 18 juta rupiah untuk koas 1.5 tahun.

Dana ini tidak berhenti disitu saja, harus ada dana operasional pribadi karena dengan banyaknya stase, kamu akan berkeliling dari satu kota ke kota tergantung lokasi pilihan rotasi. Lamanya kamu berada di sebuah kota sekali lagi tergantung kebijakan universitas dalam mengatur jadwal rotasi.

Kamu tidak perlu terlalu kuatir karena biasanya di awal akan dibentuk kelompok dengan beberapa anggota. Kelompok ini biasanya akan bersama hingga koas selesai. Bila di Universitas Brawijaya, biasanya dalam satu gelombang akan dibagi beberapa kelompok dan gelombang ini akan lulus dalam waktu yang bersamaan jadi tidak ada istilah lulus duluan.

Nah karena kamu akan pindah dari satu kota ke kota dalam waktu hampir dua tahun, kamu harus mempersiapkan fisik dan mental sebaik mungkin! Beberapa rotasi membutuhkan ketahanan fisik. Tidak sedikit mahasiswa yang kurang fit akan masuk ke UGD.

Dalam koas ini ada beberapa hal unik seperti kegiatan magang di klinik atau rumah sakit hewan khusus di area Jakarta. Saat ini kemajuan kedokteran hewan memang paling bisa dilihat di Jakarta sehingga kebanyakan mahasiswa akan diarahkan untuk melakukan rotasi selama beberapa waktu di sana.

Rotasi atau magang di Jakarta ini biasanya yang paling menguras tenaga dan mental karena jam kerja kamu biasanya lebih dari 12 jam masih ditambah dengan membuat laporan dan presentasi seolah-olah kamu adalah dokternya. Jadi bila kamu termasuk anak yang cengeng, sebaiknya persiapkan diri sedini mungkin karena di dalam koas ini, kedisiplinan, komitmen, mentalitas, dan profesional kamu sedang ditempa dan diuji.

Dokter Hewan yang Rela Tidur dengan Pasien Kritis
Sumber : thedodo.com

Selama koas apakah kamu akan mendapat fasilitas tempat tinggal, uang saku atau uang makan? Jawabannya iya! Tapi dari orang tua kalian. Jadi kamu harus berjuang, berikan yang terbaik, dan berterima kasihlah pada orang tua kalian. Tunjukkan pada orang tua kalian bahwa tidak sia-sia membiayai kalian dengan lulus menjadi dokter hewan yang sukses dan bermaanfaat untuk masyarakat Indonesia.

Apa yang Terjadi Setelah Koas?

Setelah koas biasanya kalian akan disibukkan dengan ujian akhir dan laporan. Jadi sebisa mungkin kerjakan laporan tiap rotasi di awal agar tidak menumpuk di belakang! Setelah ujian akhir, kamu akan melaksanakan yudisium dan wisuda dan kamu resmi memiliki gelar dokter hewan. Lalu selesai? Belum!

Kalian harus mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Hewan (UKDHI). Dalam ujian ini akan diujikan seluruh ilmu yang kalian pelajari selama kuliah termasuk ilmu-ilmu yang didapat selama koas. Ujian ini menentukan apakah kamu lulus sebagai dokter hewan yang kompetensinya bisa dipertanggungjawabkan atau tidak. Jadi setelah wisuda jangan sampai lengah. Selalu sediakan waktu untuk belajar.

Baca juga: Mengenal Jurusan Kedokteran Hewan

Pemahaman Akhir

Pendidikan profesi dokter hewan atau koas merupakan jenjang pendidikan setelah sarjana kedokteran hewan yang bertujuan untuk mencetak lulusan dokter hewan. Koas memakan waktu 1-2 tahun tergantung kebijakan universitas.

Selama koas, mahasiswa akan dilatih seolah-olah mereka sudah menjadi dokter hewan melalui situasi lapangan yang nyata. Mereka akan mengenal penerapan teori yang dipelajari selama empat tahun dan melatih hard skill. Koas melibatkan rotasi atau stase di berbagai bidang seperti industri, hewan laboratorium, interna hewan besar, interna hewan kecil, kedinasan, KESMAVET, dan laboratorium.

Koas memerlukan persiapan dana yang mencakup pembayaran SPP dan dana operasional pribadi. Mahasiswa juga perlu mempersiapkan fisik dan mental yang baik karena mereka akan berpindah dari satu kota ke kota lain selama hampir dua tahun. Kedisiplinan, komitmen, mentalitas, dan profesionalisme akan diuji selama koas.

Mahasiswa akan mendapatkan fasilitas tempat tinggal, uang saku, dan uang makan, tetapi dari orang tua mereka. Setelah koas, mereka akan menghadapi ujian akhir, laporan, yudisium, dan wisuda untuk memperoleh gelar dokter hewan. Namun, mereka masih harus mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Hewan (UKDHI) yang menguji seluruh ilmu yang dipelajari selama kuliah, termasuk ilmu yang diperoleh selama koas.

Dengan menyelesaikan koas dan lulus UKDHI, mahasiswa akan menjadi dokter hewan yang kompeten dan siap berkontribusi dalam masyarakat.

Nah, itulah sedikit ulasan mengenai kehidupan mahasiswa koas dokter hewan. Sekali lagi perlu ditekankan, jangan minder karena kamu dokter hewan, bukan dokter manusia karena banyak penyakit manusia yang ditularkan oleh hewan dan ini menjadi tugas kamu untuk mencegah penyakit tersebut menular ke manusia!

Artikel Terbaru

Avatar photo

Virginiaay

Saya adalah seorang dokter hewan praktisi hewan kecil. Saya alumni FKH UB. Kucing, anjing, sugar glider, musang, kura-kura, monyet, burung adalah pasien saya.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *