Kingdom Animalia: Ciri, Klasifikasi, dan Peranannya

Hewan sangat penting bagi kehidupan manusia. Beberapa hewan ada yang dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber protein hewani. Namun, ada juga hewan yang dapat merugikan manusia karena bisa menimbulkan penyakit.

Hewan yang ada di muka bumi ini sangatlah banyak dan bervariasi. Tahukah kamu bagaimana ciri-ciri kingdom animalia (hewan) itu? Apakah semua hewan memiliki ciri-ciri yang sama? Kemudian, bagaimana klasifikasi kingdom Animalia itu? Agar kamu lebih memahami tentang kingdom Animalia, yuk simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Kingdom Animalia

Animalia (hewan) adalah organisme eukariotik (memiliki membran inti sel), multiseluler, tidak memiliki klorofil sehingga hidup sebagai organisme heterotrof dan dapat bergerak untuk mencari makan atau mempertahankan diri dari musuh.

Baca juga: Manfaat Kingdom Plantae

Ciri-Ciri Kingdom Animalia

Apakah kamu tahu bagaimana ciri-ciri kingdom Animalia itu? Apakah setiap anggota dari kingdom Animalia memiliki ciri yang sama? Agar kamu dapat mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan mengenai ciri-ciri kingdom Animalia di bawah ini:

  1. Bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel).
  2. Multiseluler (bersel banyak).
  3. Bersifat heterotrof, yaitu mendapatkan makanan dari organisme lain.
  4. Sel hewan tidak memiliki dinding sel.
  5. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis.
  6. Merupakan organisme yang aktif bergerak (motil).
  7. Bereproduksi secara seksual. Hanya beberapa yang dapat bereproduksi secara aseksual.
  8. Sebagian besar hewan memiliki otak dan sistem saraf.

Peta Konsep Kingdom Animalia

Untuk memudahkan sistem klasifikasi kingdom Animalia maka dibuatlah sebuah peta konsep kingdom Animalia. Peta konsep kingdom Animalia adalah suatu bagan atau skema yang ditulis untuk menggambarkan hubungan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Peta konsep kingdom Animalia juga dibuat untuk memudahkan dalam mempelajari dan memahami tentang kingdom Animalia.

Untuk memahami mengenai peta konsep kingdom Animalia, perhatikan skema/bagan berikut ini

Peta Konsep Kingdom AnimaliaPeta Konsep Kingdom Animalia
Sumber: sites.google.com

Klasifikasi Kingdom Animalia

Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (vertebrae), kingdom Animalia diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu Invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan Vertebrata (memiliki tulang belakang).

Invertebrata

Invertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki ciri tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dapat dikelompokkan menjadi beberapa filum, yaitu Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan Echinodermata.

  • Porifera

Porifera
Sumber: pinterest.com

Porifera adalah kelompok hewan invertebrata yang tubuhnya memiliki banyak pori. Adapun ciri-ciri Porifera adalah sebagai berikut.

  • Memiliki bentuk tubuh yang berbentuk seperti tabung atau vas bunga.
  • Pada permukaan tubuhnya terdapat lubang atau pori-pori kecil yang disebut Di bagian tengah tubuhnya terdapat rongga yang disebut spongosoel. Dan terdapat lubang pengeluaran yang disebut dengan oskulum.
  • Sebagian kecil Porifera hidup di air tawar dan yang sebagian besar hidupnya di laut. Porifera dewasa hidup secara sesil atau melekat di suatu substrat.
  • Struktur tubuh Porifera terdiri atas lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun atas sel-sel pipih yang disebut pinakosit. Lapisan luar dan dalam dipisahkan oleh suatu daerah yang dinamakan mesohil (mesoglea). Selain itu, lapisan dalam dalam tubuh Porifera berupa sel berflagel yang berbentuk corong yang disebut koanosit untuk mencerna makanan.
  • Porifera bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara membentuk kuncup (tunas). Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan spermatozoa yang dihasilkan oleh koanosit dan sel telur yang dihasilkan oleh sel amoebosit. Hasil peleburan tersebut akan berkembang menjadi larva bersilia dan berkembang menjadi dewasa.

Berdasarkan bahan penyusun spikulanya, Porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia.

  1. Calcarea

Kelas Calcarea adalah jenis Porifera yang memiliki kerangka tubuh berupa spikula berbentuk jarum dari zat kapur atau kalsium karbonat (CaCO3). Habitat Calcarea adalah di laut dangkal. Contoh Calcarea adalah Sycon sp.

  1. Hexactinellida

Kelas Hexactinellida adalah Porifera yang memiliki rangka tubuh berupa spikula dari zat kersik (zat silikat). Hidup di laut dalam, contohnya Pheronema sp.

  1. Demospongia

Kelas Demospongia memiliki ciri yaitu tubuhnya lunak dan tidak mempunyai rangka. Jika ada, rangkanya berupa spikula dari serabut spongin atau gabungan serabut spongin dan zat kersik, contohnya Euspongia.

  • Cnidaria

Cnidaria
Sumber: Vlad Vasnetsov dari Pixabay

Klasifikasi kingdom Animalia yang kedua adalah Cnidaria. Filum Cnidaria termasuk kelompok hewan Coelenterata yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler). Ciri khas hewan yang termasuk kedalam Cnidaria adalah memiliki sel sengat.

Filum Cnidaria diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

  1. Hydrozoa

Bentuk tubuh Hydrozoa mengalami pergantian fase dari polip ke medusa. Hidupnya berkoloni atau soliter. Hydrozoa yang hidup berkoloni memiliki fase polip dan medusa, sedangkan yang hidup soliter hanya memiliki polip, contohnya Hydra dan Obelia.

  1. Scyphozoa

Scyphozoa memiliki ciri-ciri yaitu tubuh berbentuk medusa dengan ukuran yang besar, berbentuk seperti lonceng atau payung, dan memiliki tentakel yang memiliki sel sengat, contoh Scyphozoa yaitu Aurelia aurita (ubur-ubur).

  1. Anthozoa

Anthozoa memiliki tubuh berbentuk polip saja, memiliki bentuk seperti bunga, dan hidup soliter di laut. Dalam bentuk koloni, Anthozoa membuat rumah dari zat kapur (menjadi karang). Contoh hewan yang termasuk kedalam Anthozoa adalah Corallium rubrum (red coral).

  • Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes
Sumber: pinterest.com

Klasifikasi kingdom Animalia yang ketiga adalah Platyhelminthes. Platyhelminthes memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Hidup bebas di air tawar dan tempat lembap, ada juga yang hidup sebagai parasit.
  • Tubuh tidak bersegmen.
  • Sistem pencernaan makanan tidak sempurna.
  • Memiliki sistem saraf tangga tali.
  • Memiliki stigma (bintik mata).
  • Reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara fragmentasi atau pemotongan beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan reproduksi secara seksual yaitu dengan pembuahan sel telur oleh sperma.
  • Merupakan organisme hermafrodit.

Platyhelminthes diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.

  1. Turbellaria

Turbellaria sering disebut dengan cacing berambut getar. Hewan yang termasuk kedalam Turbellaria memiliki stigma (bintik mata) pada bagian dorsal kepala. Hidup secara bebas dalam tanah yang lembap, air laut, dan ada juga yang hidup di air tawar. Contoh Turbellaria adalah Planaria sp.

2. Trematoda

Trematoda sering disebut juga sebagai cacing isap. Disebut cacing isap karena memiliki dua alat pengisap di bagian ventral tubuhnya yang dilengkapi dengan alat pelekat. Selain itu, Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Contoh hewan yang termasuk kedalam Trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati).

3. Cestoda

Cestoda sering dikenal dengan sebutan cacing pita. Cacing pita memiliki ciri tubuh beruas-ruas dan tidak bersilia, tetapi permukaan tubuhnya dilapisi kutikula. Jenis hewan ini hidup sebagai parasit pada saluran pencernaan manusia, karena tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan. Contoh hewan yang termasuk kedalam kelas Cestoda adalah Taenia solium.

  • Nemathelminthes (Cacing Gilik)

Nemathelminthes
Sumber: pinterest.com

Nemathelminthes memiliki ciri tubuh berbentuk bulat panjang sehingga disebut dengan cacing gilik. Tubuhnya halus dan mengilat. Hewan ini hidup di air tawar, laut, tanah, dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan.

Nemathelminthes jantan dan betina dapat dibedakan dengan cara melihat ukuran tubuhnya. Nemathelminthes yang berukuran lebih besar berjenis kelamin betina, sedangkan Nemathelminthes yang berukuran kecil berjenis kelamin jantan.

Filum Nemathelminthes diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu Nematoda dan Nematomorfa

  1. Kelas Nematoda

Ciri hewan yang termasuk kedalam kelas Nematoda yaitu memiliki kutikula tubuh yang transparan, memiliki mulut dan lubang ekskresi, alat reproduksi pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Contoh hewan yang termasuk kedalam Nematoda adalah Ascaris lumbricoides (cacing perut pada manusia).

  1. Kelas Nematomorfa

Nematomorfa adalah cacing yang memiliki duri di kepala. Hidup dalam usus Vertebrata dan biasanya melekat pada dinding usus. Jenis cacing ini memiliki alat pencernaan yang sempurna dan alat reproduksinya terpisah. Contoh hewan yang termasuk kedalam kelas Nematomorfa adalah Neoechinorhynchus emydis yang menyerang penyu dan kura-kura.

Baca juga: Ekologi: Pengertian, Komponen, Interaksi dan Piramida

  • Annelida

Annelida
Sumber: Natfot dari Pixabay

Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai. Annelida memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Pada umumnya, Annelida hidup bebas di air tawar, air laut, air payau, dan darat. Annelida juga dapat ditemukan di sawah, rawa, dan tanah yang mengandung sisa-sisa bahan organik (detritus).
  • Annelida mempunyai alat kelamin ganda atau hermafrodit. Walaupun demikian, cacing jenis ini tetap melakukan perkawinan silang dengan cara saling mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur cacing pasangannya.
  • Bernafas melalui kulit (secara difusi).
  • Memiliki sistem saraf tangga tali.
  • Pencernaan makanan sudah sempurna (terdiri atas mulut, kerongkongan, usus, dan anus).

Annelida diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta, Olygochaeta, dan Hirudinea.

  1. Polychaeta

Polychaeta adalah jenis Annelida yang memiliki banyak seta (rambut). Sebagian besar Polychaeta hidup di laut, namun terdapat beberapa jenis Polychaeta yang hidup di air tawar dan air payau. Polychaeta menghasilkan larva yang dapat berenang bebas yang disebut trokofor. Contoh Polychaeta adalah cacing palolo (Eunice viridis).

  1. Olygochaeta

Cacing yang termasuk kedalam kelas ini dikenal sebagai cacing tanah. Olygochaeta hidup di air tawar atau di darat, tidak memiliki parapodia dan bersifat hermafrodit. Contoh Olygochaeta adalah Tubifex sp. (cacing air tawar), Perichaeta sp. (cacing tanah), dan Lumbricus terrestis.

  1. Hirudinea

Hirudinea disebut juga lintah atau cacing isap. Hal tersebut dikarenakan Hirudinea mengisap darah inang. Tubuhnya pipih dan memiliki dua buah alat pengisap yang terletak di bagian anterior dan posterior untuk menempel pada inangnya. Lintah sering ditemukan di air tawar yang tenang, dangkal, dan banyak ditumbuhi tumbuhan air. Contoh Hirudinea adalah Hirudo medicinalis (lintah air).

  • Mollusca

Mollusca
Sumber: Alexas_Fotos dari Pixabay

Mollusca disebut sebagai hewan bertubuh lunak. Tubuhnya ada yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium karbonat (CaCO3). Diantara tubuh dan cangkangnya terdapat lipatan dinding tubuh (bungkus) yang disebut dengan mantel. Habitat Mollusca yaitu di air laut, air tawar, di darat, dan tanah yang lembap.

Berdasarkan letak dari bentuk kakinya, Mollusca diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Gastropoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda.

  1. Gastropoda

Gastropoda adalah jenis Mollusca yang berjalan dengan menggunakan perutnya dan dikenal sebagai siput atau keong. Beberapa jenis Gastropoda ada yang tidak memiliki cangkang dan disebut dengan siput telanjang. Habitat Gastropoda hidup bebas di berbagai habitat (darat, air tawar, dan air laut). Gastropoda yang hidup di darat disebut Pulmonata karena bernapas dengan mantel yang fungsinya serupa dengan paru-paru.

Contoh dari Gastropoda adalah Achatina fulica (bekicot), Vaginula dan Chromodoris (siput laut tanpa cangkang) dan Lymnaea (siput air tawar).

  1. Cephalopoda

Cephalopoda adalah jenis Mollusca yang memiliki kaki di kepala dan dikenal sebagai cumi-cumi dan gurita. Cephalopoda tidak memiliki cangkang luar, kecuali Nautilus. Ciri khas hewan ini adalah memiliki kelenjar tinta. Semua Cephalopoda hidup di laut. Contoh Cephalopoda adalah Octopus vulgaris (gurita).

  1. Pelecypoda

Pelecypoda adalah hewan yang memiliki kaki berbentuk kapak yang berfungsi untuk membuat lubang di lumpur atau pasir. Pelecopyda disebut juga Bivalvia karena memiliki dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel. Selain itu, Pelecypoda disebut juga Lamellibranchiata karena insangnya berbentuk seperti lembaran-lembaran. Contoh Pelecypoda adalah  Pinctada margaritifera.

  • Arthropoda

Arthropoda
Sumber: DanaTentis dari Pixabay

Arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki beruas-ruas. Tubuh Arthropoda terdiri dari tiga bagian yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat dua pasang antenna, rahang atas (maksila), dan rahang bawah (mandibula). Di bagian dada terdapat kaki dan sayap, dan pada bagian perut tersusun atas beberapa segmen.

Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu Crustacea (udang), Arachnidae (laba-laba), Myriapoda (lipan), dan Insecta (serangga).

  1. Crustacea

Jenis hewan ini sering dinamakan udang-udangan. Ciri dari Crustacea adalah memiliki kerangka luar (eksoskeleton) yang beruas-ruas dan terbuat dari zat kapur (kitin). Dengan adanya eksoskeleton, udang memiliki kulit yang keras. Fungsinya yaitu untuk melindungi alat-alat dalam.

Tubuh udang terbagi menjadi cephalothorax (kepala dan dada menyatu) dan abdomen (perut). Contoh Crustacea adalah Penaeus monodon (udang windu).

  1. Arachnidae

Ciri-ciri umum Arachnidae yaitu tubuh terdiri atas kepala dan dada yang menyatu dengan perut serta dilengkapi dengan beberapa pasang mata tunggal. Tubuh memiliki empat pasang kaki. Sistem respirasi dengan paru-paru buku. Struktur tubuh laba-laba dilengkapi dengan alat untuk membuat jarring-jaring, tepatnya berada pada bagian perutnya. Alat tersebut disebut spinneret. Contoh Arachnidae adalah Mastigopractus giganteus (laba-laba raksasa)

  1. Myriapoda (lipan)

Myriapoda adalah hewan yang memiliki kaki yang berjumlah banyak. Kaki terdapat di setiap ruas tubuhnya sehingga disebut hewan berkaki seribu. Pada setiap segmen terdapat sepasang atau dua pasang kaki untuk berjalan, kecuali pada segmen paling ujung.

Berdasarkan jumlah pasang kaki di setiap ruas tubuhnya, Myriapoda dibagi menjadi dua kelas yaitu Chilopoda dan Diplopoda. Chilopoda dikenal sebagai kelabang atau lipan. Sedangkan Diplopoda dikenal sebagai keluwing atau kaki seribu. Tubuhnya berbentuk silindris dan di setiap ruas tubuh terdapat dua pasang kaki. Contoh Diplopoda adalah keluwing atau kaki seribu.

  1. Insecta (serangga)

Habitat insecta yaitu di darat dan di air. Ciri utama Insecta adalah memiliki kaki berjumlah 6 atau 3 pasang. Tubuh Insecta terdiri atas kepala yang dilengkapi dengan antena dan sepasang mata faset (majemuk), serta sayap untuk terbang. Contoh hewan yang termasuk kedalam Insecta adalah Lepisma sp. (kutu buku).

  • Echinodermata

Echinodermata
Sumber: Pexels dari Pixabay

Echinodermata adalah kelompok hewan yang memiliki kulit berduri. Tubuh hewan ini terbagi menjadi lima bagian atau kelipatannya. Habitatnya di perairan laut dan di pantai. Echinodermata bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral (kaki pembuluh). Fungsi kaki tersebut yaitu untuk berjalan, respirasi, ekskresi, dan menangkap mangsa.

Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata diklasifikasikan menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.

  1. Asteroidea (Bintang laut)

Jenis hewan ini memiliki bentuk tubuh seperti bintang (segi lima). Pada bagian oral terdapat mulut, sedangkan pada bagian aboral terdapat anus. Kaki ambulakral terdapat pada bagian oral. Contoh Asteroidea adalah Asterias vulgaris (bintang laut).

  1. Echinoidea (Landak Laut)

Echinoidea tidak memiliki lengan dan terlihat seperti landak dengan banyak duri yang menutupi seluruh tubuhnya. Kaki ambulakral pendek dan terdapat diantara duri-duri yang panjang. Contoh Echinoidea adalah Echinos sp. (bulu babi).

  1. Ophiuroidea (Bintang Ular)

Hewan ini mempunyai lengan yang panjang sebanyak lima atau kelipatannya dan tidak mempunyai anus. Contoh Ophiuroidea adalah Ophiuroides sp. (bintang ular).

  1. Crinoidea (Lilia Laut)

Hewan ini menyerupai tumbuhan. Sebagian jenis hewan Crinoidea memiliki tangkai dan hidupnya melekat pada substrat dan tinggal di suatu tempat tertentu sedangkan larvanya dapat berpindah tempat. Hewan ini memiliki lengan yang panjang berjumlah lima atau kelipatannya. Contoh Crinoidea Metacrinus notandus.

  1. Holothuroidea

Hewan ini memiliki bentuk yang menyerupai buah mentimun, memanjang, dan tidak empunyai lengan. Pada salah satu ujungnya terdapat mulut, sedangkan ujung lain terdapat anus. Contoh Holothuroidea adalah Holothuria atra (teripang hitam).

Vertebrata

Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata diklasifikasikan menjadi lima kelas, yaitu Pisces, Amfibi, Reptilia, Aves, dan Mamalia.

  • Pisces

Pisces
Sumber: kkeung0506 dari Pixabay

Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip, dan bernapas dengan insang. Ikan mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan dan arus air. Ikan termasuk kedalam hewan berdarah dingin karena suhu tubuhnya selalu berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungannya.

Pisces dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu Agnatha, Chondrichthyes, dan Osteichthyes.

  1. Agnatha

Bertubuh bulat panjang (silindris), bagian ekornya pipih, belum memiliki rahang, dan kulitnya tidak bersisik. Contoh Agnatha adalah Lampetra fluvialis (lampre sungai).

2. Chondrichthyes

Chondrichthyes adalah jenis ikan yang memiliki tulang rawan, kulitnya bersisik dan berlendir. Contoh Chondrichthyes adalah Raia sp (ikan pari).

3. Osteichthyes

Osteichthyes termasuk iakn bertulang sejati, kulitnya bersisik, tetapi ada juga yang tidak bersisik. Contohnya Ameiurus melas (lele).

  • Amfibi

Amfibi
Sumber: Couleur dari Pixabay

Amfibi adalah jenis hewan Vertebrata yang fase hidupnya berlangsung di air dan di darat. Hewan ini memiliki kulit yang tipis dan berlendir. Termasuk kedalam hewan berdarah dingin, alat kelaminnya terpisah dan fertilisasinya terjadi secara eksternal. Pada saat berudu, hewan ini bernafas dengan menggunakan insang. Namun, setelah dewasa amfibi bernapas dengan paru-paru.

Amfibi diklasifikasikan menjadi tiga ordo, yaitu Anura, Caudata, dan Gymnophiona.

  1. Anura

Anura adalah jenis amfibi yang tidak memiliki ekor. Tubuhnya hanya terdiri dari badan dan kepala. Contohnya adalah Rana pipiens (kodok hijau).

2. Caudata

Caudata adalah jenis amfibi yang memiliki ekor dan berkaki. Contohnya Megalobatrachus japonicas (salamander raksasa).

3. Gymnophiona

Gymnophiona adalah jenis amfibi yang tidak berkaki dan memiliki ekor pendek. Bentuk tubuhnya seperti cacing. Contohnya adalah Ichthyosis glutinosus (salamander cacing).

  • Reptilia

Reptilia
Sumber: miniformat65 dari Pixabay

Reptilia bergerak secara merayap atau melata sehingga disebut hewan melata. Kulitnya kering dan bersisik dari zat tanduk. Tubuhnya terdiri atas kepala, badan, dan ekor. Reptilia termasuk kedalam hewan berdarah dingin. Reptilia diklasifikasikan menjadi empat ordo, yaitu Chelonia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Crocodilia.

  1. Chelonia

Chelonia adalah jenis reptil yang tubuhnya dilindungi oleh karapaks, berekor pendek, tidak mempunyai gigi, dan lidah tidak dapat dijulurkan. Contohnya Chelonia mydas (penyu).

2. Rhynchocephalia

Rhynchocephalia adalah jenis reptil yang tubuhnya menyerupai kadal dan bagian punggung berduri pendek. Contohnya Sphenodon punctatus (tuatara yang hidup di pulau kecil Selandia Baru).

3. Squamata

Squamata adalah jenis hewan yang memiliki kulit yang menanduk. Contohnya adalah Varanus komodoensis (komodo).

4. Crocodilia

Crocodilia adalah jenis reptil yang memiliki tubuh yang panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat, ekor panjang, dan kaki pendek dengan berselaput tebal. Contohnya adalah Crocodylus porosus (buaya muara).

  • Aves

Aves
Sumber: Bishnu Sarangi dari Pixabay

Tubuh Aves terbungkus oleh bulu, memiliki dua pasang anggota gerak, yaitu berupa sepasang sayap dan sepasang kaki. Jari kaki terdiri dari empat buah, cakar dilapisi oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Spesies Aves sangat banyak sekali, namun disini hanya dijelaskan beberapa ordo saja, diantaranya sebagai berikut.

  1. Galliformes (unggas) contohnya Meleagris gallopavo (kalkun).

2. Passeriformes (burung penyanyi) contohnya Gracula religiosa (beo).

3. Columbiformes contohnya Geopelia striata (perkutut).

4. Ciconiiformes contohnya Mycteria leucocephala (bangau).

5. Struthioniformes contohnya Struthio camelus (burung unta).

6. Anseriformes contohnya Cygnus sp (angsa).

  • Mamalia

Mamalia
Sumber: 7103983 dari Pixabay

Semua anggota mamalia mempunyai kelenjar susu (glandula mammae). Kelenjar susu pada mamalia betina digunakan untuk menyusui anaknya. Badannya tertutup rambut dan mempunyai dua pasang anggota gerak. Suhu tubuhnya tidak bergantung pada suhu lingkungan.

Mamalia diklasifikasikan menjadi beberapa ordo yaitu:

  1. Primata contohnya Pongo pigmaeus (orang utan).

2. Carnivora contohnya Canis lupus (serigala).

3. Marsupialia contohnya Phascolartus cinereus (koala).

4. Artiodactyla contohnya Rhinoceros sondaicus (badak bercula satu).

5. Rodentia contohnya Marmota sp. (marmot).

Peran Kingdom Animalia Bagi Kehidupan

Peran kingdom Animalia bagi kehidupan dapat memberikan manfaat ataupun kerugian. Dikatakan merugikan karena hewan dapat menimbulkan penyakit.

Peran Kingdom Animalia yang Menguntungkan

Berikut beberapa hewan yang dapat memberikan manfaat/menguntungkan bagi kehidupan.

  • Axinella cannabina digunakan sebagai hiasan di dalam akuarium.
  • Kerangka dari Spongia dimanfaatkan untuk spons.
  • Beberapa jenis Annelida berperan menggemburkan tanah dan membantu menghancurkan sampah-sampah organik.
  • Cacing wawo (Lycidice ) dan cacing palolo (Eunice viridis) dapat dimakan karena mengandung protein hewani dengan kadar yang cukup tinggi.
  • Cumi-cumi dan kerang hijau dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
  • Cangkang dari Mollusca dapat dijadikan sebagai hiasan.
  • Jenis Echinodermata (teripang) dapat digunakan untuk membuat kerupuk.
  • Echinodermata berperan sebagai pembersih pantai karena memakan bangkai.
  • Udang windu (Penaeus monodon), lobster (Panulirus homarus), dan kepiting (Scylla serrata) dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena mengandung protein yang tinggi.
  • Kepompong ulat sutra dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakaian sutra.
  • Lebah madu (Apis mellifera) dapat menghasilkan madu.
  • Insekta dapat membantu proses penyerbukan tanaman bunga.
  • Beberapa jenis ikan dapat dimakan dan dipelihara sebagai ikan hias di akuarium.

Peran Kingdom Animalia yang Merugikan

  • Cacing pita Taenia saginata dan Taenia solium hidup sebagai parasit di dalam usus manusia.
  • Pacet (Haemadipsa) dan lintah air (Hirudo medicinalis) dapat menghisap darah hewan (seperti kerbau, sapi, kuda) dan manusia.
  • Bekicot dapat merugikan karena dapat merusak tanaman budidaya.
  • Siput air tawar dapat merugikan karena merupakan inang perantara cacing hati pada hewan ternak.
  • Semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang dapat merusak tanaman.
  • Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah dan Anopheles sebagai vektor penyakit malaria.
  • Rayap yang dapat merusak kayu bangunan.

Contoh Kingdom Animalia

Setelah dijelaskan mengenai klasifikasi kingdom Animalia dan peranannya, selanjutnya akan dijelaskan mengenai contoh kingdom Animalia. Tentunya, banyak sekali contoh kingdom Animalia yang sering kamu temui di lingkungan sekitarmu. Untuk lebih mengetahui mengenai contoh kingdom Animalia, yuk simak penjelasan berikut ini.

Beberapa contoh kingdom Animalia (Invertebrata)

KelompokFilum

Contoh spesies

InvertebrataPoriferaSycon sp.
Pheronema sp.
Euspongia
CnidariaHydra
Obelia
Aurelia aurita
Corallium rubrum
PlatyhelminthesFasciola hepatica
Taenia solium
Planaria sp.
NemathelminthesAscaris lumbricoides
Neoechinorhynchus emydis
Necator americanus
Enterobius vermikularis
AnnelidaTubifex sp.
Lumbricus terrestis
Perichaeta sp.
Hirudo medicinalis
Eunice viridis
MolluscaOctopus vulgaris
Pinctada margaritifera
Lymnaea
Achatina fulica
ArthropodaPenaeus monodon
Mastigopractus giganteus
EchinodermataAsterias vulgaris
Ophiuroides sp
Echinos sp

Beberapa contoh kingdom Animalia (Vertebrata)

KelompokKelasContoh spesies
VertebrataPiscesLampetra fluvialis
Raia sp.
Ameiurus melas
AmfibiRana pipiens
Megalobatrachus japonicas
ReptiliaVaranus komodoensis
Chelonia mydas
AvesMeleagris gallopavo
Gracula religiosa
Mycteria leucocephala
Struthio camelus
Cygnus sp.
MamaliaPongo pigmaeus
Canis lupus
Phascolartus cinereus
Rhinoceros sondaicus
Marmota sp.

Baca juga: Peran Virus dalam Kehidupan

Pemahaman Akhir

Hewan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Beberapa hewan memberikan manfaat, seperti menyediakan sumber protein hewani, membantu proses penyerbukan tanaman, serta menghasilkan produk yang berguna bagi manusia, seperti madu dan spons. Namun, ada juga hewan yang dapat merugikan manusia, seperti menyebabkan penyakit atau merusak tanaman budidaya.

Kingdom Animalia (hewan) adalah kumpulan organisme multiseluler yang tidak memiliki klorofil, sehingga harus mendapatkan makanan dari organisme lain. Mereka bergerak untuk mencari makan atau mempertahankan diri dari musuh. Ciri-ciri kingdom Animalia termasuk eukariotik, multiseluler, heterotrof, dan memiliki sel hewan tanpa dinding sel.

Dalam kingdom Animalia, terdapat dua kelompok utama berdasarkan keberadaan tulang belakang (vertebrae), yaitu Invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan Vertebrata (memiliki tulang belakang). Invertebrata mencakup kelompok hewan yang sangat beragam, seperti Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan Echinodermata. Masing-masing filum ini memiliki ciri-ciri dan karakteristik uniknya.

Hewan-hewan ini berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mendaur ulang materi organik, serta menyediakan sumber makanan dan bahan mentah untuk manusia dan ekosistem. Namun, beberapa di antaranya juga memiliki potensi merugikan, seperti berperan sebagai vektor penyakit atau merusak tanaman budidaya.

Pengenalan dan pemahaman mengenai kingdom Animalia penting bagi para pelajar dan ilmuwan, karena membantu kita memahami keragaman kehidupan dan peran penting hewan dalam ekosistem dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, studi dan klasifikasi kingdom Animalia terus berkembang untuk memahami lebih lanjut mengenai keanekaragaman dan peran hewan dalam planet ini.

Nah, itulah pembahasan mengenai kingdom Animalia. Ternyata banyak bukan contoh kingdom Animalia itu? Dan setiap hewan memiliki ciri masing-masing. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat ya dan dapat mempermudah kamu dalam mempelajari Biologi.


Sumber:

Irnaningtyas. (2014). BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

Pitoyo. Ari dan R.Anis Nurdina. (2013). Surakarta: PT. Masmedia Buana Pustaka.

Riandari, Henny dan Ifandari. (2013). BIOLOGI. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Efrina

Saya lulusan S1 Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, angkatan 2014. Saya lulus pada tahun 2018. Saya mulai menulis dari tahun 2016. Artikel yang pernah saya tulis diantaranya tentang budaya, tempat wisata di Indonesia, kuliner, hiburan/entertainment, dsb. Saya tertarik untuk menulis dengan tema pendidikan karena saya ingin berbagi ilmu/memberi wawasan khususnya kepada adik-adik yang sedang menimba ilmu di sekolah, agar lebih semangat lagi belajarnya.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *