Bekerja itu memang melelahkan. Namun, setiap pekerjaan akan mendatangkan kebaikan jika kamu melakukannya dengan penuh keikhlasan. Ya, keikhlasan akan membuatmu bekerja dengan lebih mudah, semuanya akan terasa ringan.
Kamu pun bisa menyandang predikat sebagai karyawan teladan meskipun bukan itu tujuan utamanya. Pada umumnya, karyawan teladan selalu melakukan hal-hal berikut ini agar kinerjanya menjadi lebih baik.
Daftar Isi
Memiliki Kemampuan Komunikasi diatas Rata-Rata
Seberapa penting komunikasi dalam pekerjaan? Penting atau tidaknya komunikasi memang bergantung pada penilaian individu.
Hal yang perlu kamu ketahui adalah kurangnya kemampuan komunikasi dapat berakibat fatal pada pekerjaan. Misalnya saja, kamu tidak melaporkan anggaran pengeluaran pada waktu itu atau adanya client baru yang datang membawa masalah atau malah kamu yang tidak memiliki kemampuan mengatasi keluhan dan segala macamnya.
Oleh karenanya, komunikasi menjadi tiang utama dalam menentukan sukses atau tidaknya karyawan dalam mengatasi masalah pekerjaan.
Pintar Memotivasi Diri
Ketahuilah bahwa rasa malas bisa datang kapan saja. Lebih lagi jika kamu berada di lingkungan yang demikian. Bukan berarti ini menghalangimu menjadi karyawan teladan. Itulah gunanya motivasi diri agar tidak terpengaruh dengan siapapun yang berada di lingkunganmu.
Pribadi Pekerja Keras
Selain mampu memotivasi diri, karyawan teladan merupakan pekerja keras. Ini dibuktikan melaluikejelasan tujuan hidupnya dan target yang telah ditetapkan.
Ya, motivasi diri agar mampu menjadi pribadi pekerja keras adalah dengan berfokus pada tujuan hidupmu.
Pembelajar dan Gampang Beradaptasi
Orang yang senantiasa menghabiskan waktunya untuk belajar bukan bararti mereka itu bodoh atau tidak mengetahui apapun. Hanya saja mereka tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya.
Apakah kamu seperti itu? Untuk menjadi karyawan teladan, kamu mesti terus berbenah dan bersedia belajar demi segala hal baru yang ditemui. Ya, kuncinya adalah hal baru. Jangan jadikan hal baru sebagai masalah yang menghambat diri.
Baca juga: Cara Komunikasi Efektif di Kantor
Justru kamu akan melihat banyak peluang jika kamu membiasakan diri untuk terus belajar dan menyesuaikan diri.
Menjadi Solusi dan Gemar Menolong
Apa yang membuat karyawan yang satu lebih menonjol dibandingkan dengan karyawan lainnya? Apakah kemampuan akademisnya atau kecerdasan sosialnya? To be honest, dalam lingkungan pekerja, hal yang akan menolongmu dari masalah adalah kecerdasan sosial.
Ya, kamu dituntut untuk dapat menguasai “panggung” barulah kamu bisa menyalurkan ide brilianmu. Salah satu cara menguasai panggung tersebut adalah kemampuanmu dalam memberikan solusi dan kamu memang senang membantu sesama.
Bukan berarti memanfaatkan keadaan, hanya saja kamu harus bersikap demikian. Karena siapa yang tahu, relasi yang kamu bangun berawal dari kerelaanmu menolong orang-orang di sekitar.
Jujur dan Sportif
Pernahkah kamu mendengar sepenggal kalimat “kejujuran membawa pada kebaikan”? Jika pernah, apa intisari dari kalimat tersebut?
Dalam dunia pekerjaan, kejujuran kerap diartikan sebagai tindakan yang bergitu polos dan beresiko. Apakah ini benar adanya? Teruntuk kamu yang selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran, tentunya kamu tidak terpengaruh dengan statement tersebut. Menjadi karyawan teladan juga berawal dari sikap jujur yang kamu terapkan. Percayalah bahwa orang yang baik akan mendapatkan balasan kebaikan juga.
Beretika
Perlu diingat bahwa kualitas diri di tempat kerja bukan hanya ditentukan oleh potensi akademik. Melainkan bagaimana kamu bersikap dan menghargai diri sendiri. semakin kamu menghargai diri sendiri, semakin baiklah kamu memperlakukan orang lain.
Karyawan teladan akan selalu bersikap baik meskipun tidak tertera pada KPI sekalipun. Karena sudah dapat dipastikan bahwa karyawan teladan selalu menunjukkan sikap baik kepada siapa pun dalam lingkup pekerjaan maupun di luar pekerjaan.
Disiplin
Masalah ketepatan selalu menjadi masalah dari masa ke masa. Bagaimana tidak? Setiap pekerjaan selalu memberi tuntutan penggunaan waktu secara maksimal. Sehingga kamu diharapkan mampu mengatur waktu dengan baik agar deadline pekerjaan tidak tertunda. Karyawan teladan ataupun tidak, tetap saja masalah kedisiplinan menjadi prioritas dalam bekerja.
Selain itu kedisiplinan dapat dijadikan sebagai tolak ukur seberapa cintanya seorang karyawan terhadap pekerjaannya.
Profesional
Professional merangkum segala hal yang harus dilakukan dalam melakukan pekerjaan. Pantas atau tidaknya kamu menyandang gelar karyawan teladan ditentukan oleh kata ajaib yang satu ini.
Apakah kamu bekerja dengan sepenuh hati, menerima sogokan untuk memudahkan urusan orang lain, melanggar aturan, hingga mendahului urusan pribadi di atas kepentingan pekerjaan. Intinya, karyawan teladan selalu memberikan hasil terbaik tanpa mengambil keuntungan dari pekerjaannya.
No Gossip!
Gossip adalah hal spele yang membawa masalah besar. Itulah kenapa karyawan teladan selalu berusaha untuk fokus kepada pekerjaannya di tengah gossip kantor yang sedang berhembus.
Cuek dan tidak mengurus permasalahan orang lain adalah tindakan yang bijak dalam bekerja. Bukan berarti kamu tiak peduli, hanya saja waktumu terlalu berharga untuk hal yang demikian.
Itulah sepuluh cara yang dapat dilakukan untuk menjadi karyawan teladan.
Baca juga: Contoh Surat Kontrak Kerja
Walaupun hal tersebut bukanlah sesuatu yang akan tertera pada KPI secara keseluruhan, bukan berarti kamu tidak membutuhkan berperilaku baik. Hal terpenting adalah bagaimana caranya agar kamu dapat meningkatkan kualitas diri tanpa mengharapkan embel-embel apapun.
Pemahaman Akhir
Karyawan teladan melibatkan serangkaian sikap dan perilaku yang positif dalam lingkungan kerja. Beberapa hal yang dapat meningkatkan kinerja dan reputasi sebagai karyawan teladan meliputi kemampuan komunikasi yang baik, motivasi diri yang kuat, kerja keras, kemampuan belajar dan beradaptasi, menjadi solusi bagi masalah, memiliki integritas dan sportivitas, beretika, disiplin, profesionalisme, serta menghindari gosip yang tidak produktif.
Komunikasi yang efektif adalah kunci penting dalam menjalankan tugas dengan baik dan mengatasi masalah dengan efisien. Motivasi diri yang kuat membantu menjaga semangat dan menghindari rasa malas. Pekerja keras dan fokus pada tujuan hidup memberikan dorongan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Kemampuan belajar dan beradaptasi memungkinkan seseorang untuk terus berkembang dan menghadapi perubahan dengan positif.
Sebagai karyawan teladan, penting untuk menjadi solusi bagi masalah dan selalu siap membantu orang lain. Integritas, etika kerja yang baik, dan sikap sportif adalah nilai-nilai yang perlu diterapkan dalam lingkungan kerja. Kedisiplinan membantu menjaga waktu dan menghormati tenggat waktu pekerjaan. Menunjukkan profesionalisme berarti memberikan hasil terbaik dan tidak mengambil keuntungan dari pekerjaan.
Menghindari gosip dan berfokus pada pekerjaan adalah sikap yang bijaksana. Karyawan teladan berusaha untuk meningkatkan kualitas diri tanpa mengharapkan penghargaan eksternal, tetapi karena mereka menghargai diri sendiri dan menghargai pekerjaan mereka.
Dengan menerapkan sikap dan perilaku ini, seseorang dapat menjadi karyawan teladan yang memberikan kontribusi positif dalam lingkungan kerja dan meraih kesuksesan dalam karier mereka.