Melakukan peneliatian tidak akan berjalan tanpa adanya alat perlengkapan atau yang biasa kita sebut sebagai instrument penelitian. Pada penelitian kualitatif penerapan dan pelaksanaannya hampir sama seperti kita akan melakukan percobaan di laboratorium. Jika di laboratorium alat perlengkapan bisa berupa alat-alat laboratorium dan peneliti, berbeda dengan penelitian kualitatif yang mana perlengkapannya utamanya adalah peneliti sendiri.
Peneliti merupakan instrumen utama dari penelitian kualitatif dimana ia berperan besar dalam memberikan pemahaman dan konteks penelitian kepada pembacanya. Peneliti memiliki peran yang sangat besar dalam penelitian kualitatif dikarenakan ia harus merefleksikan pandangan dalam penelitiannya secara baik. Apa yang ingin disampaikan oleh peneliti pada dasarnya adalah mengapa manusia memiliki pikiran dan perasaan yang mungkin mempengaruhi mereka dalam bertindak.
Mengenai instrument penelitian kualitatif juga disampaikan oleh para ahli diantaranya Sukmadinata (2010) pengertian instrument penelitian menurutnya adalah sebuah ujian yang memiiki karakteristik dalam mengukur informan dengan pertanyaan dan pernyataan dalam penelitian, yang bisa dilakukan dengan membuat garis besar tujuan penelitian dilakukan. Sugiono (2009) mendefinisikan instrument penelitian sebagai alat bantu yang dipergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena alam serta sosial yang sesuai dengan variabel penelitian.
Daftar Isi
Peneliti Sebagai Instrument Utama
Peneliti sebagai instrument utama bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan alat bantu. Dalam beberapa kasus dan metode peneliti bisa menggunakan alat bantu seperti kamera, kaset, alat wawancara, perekam, teks atau lainnya. Hanya saja yang dijadikan fokus disini bukan alat bantunya, tetapi kamu dan responden yang utamanya. Responden bertugas memberikan respon dan tugas kamu sebagai peneliti adalah menginterpretasikan secara tepat apa yang disampaikan terkait permasalahan penelitianmu.
Baca juga: Contoh Instrumen Penelitian Serta Penjelasannya
Instrument penelitian kualitatif yang mana peneliti sebagai instrument utama memiliki kelebihan dan kekurangannya juga. Jika bicara kelebihan peneliti dapat langsung melihat, merasa, dan mengalami apa yang terjadi pada subyek penelitian. Sehingga, peneliti semakin memahami maksud yang tersembunyi di balik kejadian atau peristiwa atau keadaan.
Kedua, peneliti dapat dengan mudah menentukan kapan data yang dibutuhkan dianggap cukup dan menghentikan penelitiannya. Ketiga,peneliti dapan segera mengumpulkan data, menganalisisnya dan memproses penelitiannya sehingga mampu membangun pemahaman yang sesuai dengan maksud penelitian.
Di samping kelebihan yang dimiliki, peneliti sebagai instrument utama juga memiliki kekurangan. Pertama, tidak mudah dalam menjaga obyektivitas dan netralitas sebagai peneliti. Seringkali terjadi bias antara observasi dan hasil analisis dengan pemikiran peneliti yang pada akhirnya tercampur aduk.
Kedua, pengumpulan data dengan cara ini dipengaruhi juga oleh kemampuan kamu sebagai peneliti dalam menulis, mengartikan data temuan, dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti harus bisa menemukan simbol atau hal-hal yang tersembunyi dalam wawancara atau observasi yang dilakukan.
Ketiga, peneliti harus memiliki kesabaran dalam menjalani proses penelitian yang terkadang sifatnya mudah berubah/ dinamis. Hal ini dikarenakan subyek dari penelitian biasanya adalah manusia yang terkadang bisa merubah pikirannya secara tiba-tiba serta situasi yang mengikutinya. Penelitian bisa dianggap berakhir apabila kesimpulan sudah didapatkan dan hipotesis dinyatakan diterima atau ditolak.
Jenis Instrument Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif dimana peneliti sebagai instrument utamanya ada dua jenis metode yang digunakan dalam pengumpulan data Instrument:
Wawancara
Wawancara digunakan untuk mencari informasi melalui memebri pertanyaan pada informan atau responden terkait dengan permasalahan dalam penelitian dan jawaban dari pertanyaan itu merupakan data mentah yang perlu kamu analisis lebih lanjut. Wawancara dalam metode pengumpulan datanya dapat dibagi dalam beberapa jenis di antaranya: terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur seperti wawancara mendalam dimana kamu memberikan pertanyaan pembuka mengenai hal yang ingin digali dan membiarkan informan atau subyek penelitian ini bercerita secara bebas mengenai apa yang ia lihat, rasa, atau alami terkait dengan penelitianmu. Mintalah klarifikasi jika memang ada hal-hal yang ambigu sehingga memperoleh kejelasan terhadap topik yang diceritakan.
Baca juga: Yuk Ketahui Tahapan Penelitian Kualitatif
Wawancara semi-terstruktur biasanya dipakai dalam dunia kesehatan seperti wawancara klinis. Dalam wawancara jenis ini peneliti akan menggunakan topik yang lebih fleksibel sehingga peneliti sendiri bisa lebih dalam mencari informasi dari informan. Hal yang menarik dari wawancara jenis ini, peneliti bisa menemukan hal yang baru atau informasi baru terkait hal yang sedang diteliti. Wawancara jenis ini juga termasuk wawancara mengenai kisah hidup untuk penulisan memoar atau autobiografi.
Wawancara yang terstruktur biasanya bisa berupa diskusi kelompok atau debat. Dalam diskusi kelompok peneliti bisa mengajak suatu grup atau beberapa orang untuk menjawab pertanyaan secara bergantian. Lain halnya dengan debat, peneliti akan mengajukan pertanyaan dalam satu kelompok dan orang dalam satu kelompok ini bisa saling menyanggah satu sama lainnya. Bisanya pada model debat, ada tekanan yang muncul baik dari partisipan atau peneliti sendiri.
Observasi
Observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan terhadap suatu keadaan atau peristiwa. Observasi sendiri terdapat dua jenis yaitu observasi langsung dan tidak langsung. Pada observasi langsung, peneliti terjun langsung ke lapangan dan mengamati serta mengalami langsung bersama dengan informan terkait dengan permasalah dalam penelitiannya.
Contohnya jika kamu sedang melakukan observasi di Jepang mengenai cara orang Jepang dalam mengelola sampah, maka kamu bisa ikut terjun langsung dalam proses pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat Jepang.
Lain halnya dengan observasi tidak langsung, dimana peneliti tidak terjun langsung ke lapangan atau melakukan kegiatan bersama dengan informan atau responden. Disini peneliti hanya bisa mengamati dalam jarak jauh dan mencatat apa saja yang dilakukan informan.
Seperti contoh Observasi mengenai gerakan bumi terhadap matahari. Karena kamu sebagai peneliti tidak bisa ikut bersama dengan NASA, maka kamu bisa mengamati dari video, membaca buku-buku atau datang ke planetorium untuk melihat bagaimana bumi bergerak terhadap matahari.
Baca juga: Metode Penelitian Kualitatif
Metode pengumpulan data inssatrument ini tidak hanya dilakukan dengan satu jenis, bisa juga kamu menggabungkan antara observasi tidak langsung dan wawancara. Gabungan yang dilakukan ini akan menghasilkan analisis data yang lebih akurat dibandingkan dengan satu jenis. Hal ini dikarenakan ada pembanding satu metode dengan metode yang lainnya.
Pemahaman Akhir
Penelitian kualitatif membutuhkan alat perlengkapan atau instrument penelitian untuk melaksanakan proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrument utama, yang berperan penting dalam memberikan pemahaman dan konteks penelitian kepada pembaca.
Instrument penelitian kualitatif dapat berupa alat-alat bantu seperti kamera, kaset, alat wawancara, perekam, teks, atau lainnya. Namun, fokus utama dalam penelitian kualitatif adalah pada peneliti dan responden sebagai instrumen utama. Peneliti harus merefleksikan pandangan dan interpretasi dengan baik terkait dengan permasalahan penelitian.
Peneliti sebagai instrument utama memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah peneliti dapat langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi pada subyek penelitian, sehingga dapat memahami maksud yang tersembunyi di balik kejadian atau peristiwa. Peneliti juga dapat menentukan kapan data yang dibutuhkan sudah cukup dan menghentikan penelitian.
Namun, peneliti sebagai instrument utama juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah sulitnya menjaga obyektivitas dan netralitas sebagai peneliti. Pengumpulan data juga dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis, mengartikan data, dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti juga harus memiliki kesabaran dalam menjalani proses penelitian yang dinamis.
Jenis instrument penelitian kualitatif meliputi wawancara dan observasi. Wawancara digunakan untuk mencari informasi melalui pertanyaan kepada informan atau responden, sedangkan observasi melibatkan pengamatan terhadap suatu keadaan atau peristiwa. Kedua metode ini dapat digunakan secara terpisah atau digabungkan dalam pengumpulan data.
Dalam penelitian kualitatif, penting bagi peneliti untuk menjaga obyektivitas, kecermatan, dan keterbukaan dalam melaksanakan penelitian. Dengan memahami peran peneliti sebagai instrument utama dan menggunakan alat perlengkapan yang sesuai, peneliti dapat memperoleh data yang akurat dan relevan untuk membangun pemahaman yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Sebelum memulai penelitian, peneliti perlu mempertimbangkan jenis instrument yang akan digunakan dan merencanakan metode pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Dengan persiapan yang baik, peneliti dapat menjalani proses penelitian kualitatif dengan lebih efektif dan menghasilkan temuan yang berarti. Setelah mengetahui instrument penelitian kualitatif ini, apakah kamu sudah siap memulai penelitian?
Source:
researchgate.net
ncbi.nlm.nih.gov