Gaya belajar adalah karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang saat mempelajari dan memproses sebuah informasi. Tahukah kamu, selain memiliki kepribadian yang berbeda, setiap orang juga memiliki gaya belajar yang berbeda pula lho dalam mempelajari sesuatu. Nah, untuk memahami lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, ya.
Daftar Isi
Kira-Kira, Apa Gaya Belajarku?
Coba ingat-ingat, bagaimana caramu untuk menghafalkan nama orang yang baru saja kamu temui? Apakah lebih mudah bagimu untuk mengingat nama yang tertulis pada badge pakaian? Jika iya, bisa jadi kamu adalah seorang visual learner. Apabila kamu lebih mudah menghafal nama dengan cara mendengarnya, bisa jadi kamu adalah seorang auditory learner.
Memang benar, di kehidupan sehari-hari, kita dapat menggabungkan beberapa gaya belajar secara bersamaan. Namun, sejumlah teori mengatakan bahwa sebagian besar dari kita setidaknya memiliki satu gaya belajar yang paling menonjol. Oleh karena itu, cukup penting bagi kita untuk mengetahui gaya belajar masing-masing sehingga lebih optimal saat menimba ilmu.
VARK (Visual, Auditory, Read/Write, and Kinesthetic Learning System) adalah sebuah teori dasar yang membahas mengenai preferensi gaya belajar. Pada artikel ini, terdapat penjelasan lengkap mengenai masing-masing gaya belajar tersebut. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini:
Gaya Visual
Learn Through Seeing
Berdasarkan teori, seseorang dengan gaya belajar visual cenderung memperhatikan ekspresi dan bahasa tubuh pengajar untuk memahami materi dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena ciri utama gaya belajar visual adalah learn through seeing.
Selain dari yang telah disebutkan sebelumnya, masih banyak karakteristik lain dari gaya belajar visual. Mereka cenderung berpikir dengan bantuan gambar dan hal lainnya yang menarik perhatian indera penglihatan. Sebagai contoh, penggunaan diagram, buku penuh dengan gambar dan ilustrasi, serta tampilan papan tulis yang menarik.
Di kelas, terdapat beberapa orang yang suka menggunakan stabilo untuk menandai hal-hal penting pada buku pelajaran. Nah, mereka adalah orang yang cenderung menggunakan gaya pembelajaran visual. Stabilo, spidol warna, dan sticky note sering mereka gunakan untuk membantu belajar. Sebisa mungkin, buku pelajaran akan dibuat semenarik mungkin untuk dilihat dan dibaca.
Manfaatkan Spidol Warna, Stabilo, dan Sticky Note
Setelah membaca penjelasan tersebut, apakah kamu cenderung menggunakan tipe ini? Jika iya, ada beberapa tips belajar yang dapat kamu terapkan. Manfaatkan stabilo, spidol, dan alat pewarna lainnya untuk mempercantik buku pelajaranmu. Buku yang penuh warna akan meningkatkan semangat dan motivasi belajarmu. Selain itu, kamu dapat memanfaatkan sticky note untuk menuliskan hal-hal penting pada dinding atau meja belajar.
Gaya Auditori
Learn Through Hearing
Selanjutnya, gaya belajar auditori diterapkan pada orang-orang yang cenderung belajar dengan cara mendengarkan. Cara terbaik untuk belajar adalah dengan berbicara, mendengarkan penjelasan dari pengajar, hingga berdiskusi dengan orang lain. Nada, kecepatan, dan intonasi suara memiliki arti yang sangat penting bagi pengguna gaya pembelajaran auditori.
Baca juga: Yuk Ketahui Jenis Psikotes
Di kelas, mereka adalah orang-orang yang suka membaca kalimat dengan keras dan lantang saat menghafalkan sesuatu. Tak jarang, mereka juga merekam apa yang dibicarakan oleh pengajar dan akan memutar kembali rekaman tersebut di waktu selanjutnya.
Ciri-ciri lain dari pemilik gaya belajar auditori adalah menyukai dan menikmati adanya diskusi dan belajar kelompok. Selain itu, suka mengulang kembali kalimat-kalimat yang ingin ia pastikan kebenarannya. Berbeda dengan aya belajar visual, mereka tidak terlalu mempedulikan keindahan dan warna-warni pada buku pelajaran.
Perbanyak Diskusi dan Belajar Kelompok
Mendengar penjelasan ini, apakah kamu adalah seseorang dengan tipe belajar auditori? Sebagian besar orang tidak nyaman dan tidak bisa belajar bersama dengan banyak orang. Namun, jika kamu nyaman dengan kondisi tersebut, bisa jadi kamu cenderung menggunakan tipe ini saat belajar.
Buat kamu yang menggunakan tipe belajar auditori, ada beberapa tips nih agar proses belajarmu lebih optimal. Tidak lain dan tidak bukan, perbanyaklah diskusi dan belajar kelompok dengan teman-temanmu. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, kamu juga bisa lho belajar menggunakan video-video yang tersedia di Youtube. Poin pentingnya adalah,kamu dapat mendengarkan penjelasan berupa suara dari guru atau pengajar bukan?
Gaya Kinestetik
Learn Through Touching, Moving, and Doing
Karakteristik utama dari gaya kinestetik adalah belajar disertai dengan aktivitas fisik seperti bergerak, berdiri, melakukan sesuatu, hingga menyentuh sebuah benda. Tipe ini dapat belajar dengan optimal ketika aktif mengeksplor hal-hal dan benda-benda di sekitarnya dalam waktu yang bersamaan.
Biasanya, di kelas, tipe ini adalah orang-orang yang belajar disertai dengan bermain tic bolpoin dan menggenggam sebuah benda. Terkadang, mereka sengaja membawa benda atau mainan ke sekolah agar dapat digenggam saat pelajaran berlangsung. Dengan demikian, konsentrasi dan minat belajar dapat terjaga dengan baik.
Duduk diam dalam waktu yang lama saat belajar adalah hal yang paling tidak disukai karena mengganggu konsentrasi. Karena bosan duduk, orang-orang ini juga suka belajar dan mengerjakan sesuatu dengan posisi berdiri. Apakah kamu termasuk pada tipe belajar ini?
Dengarkan Musik Saat Belajar
Contoh perilaku lain yang menandakan gaya kinestetik adalah mendengarkan musik saat sedang belajar. Bagi sebagian orang, mendengarkan musik saat belajar dapat mengganggu konsentrasi dan pikiran menjadi tidak fokus. Namun, apabila kamu suka merasa mendengarkan musik saat belajar dapat membantumu untuk fokus, bisa jadi kamu adalah tipe ini.
Coba dengarkanlah musik-musik instrumental dengan tempo yang rendah agar kamu dapat belajar dengan rileks. Meski demikian, kamu juga bisa mendengarkan musik genre lain yang sesuai dengan kesukaanmu. Namun perlu diingat, jangan sampai kamu malah bernyanyi dan konser sendiri ya alih-alih belajar, hehe.
Gaya Belajar Membaca dan Menulis
Learn Through Reading and Writing
Individu dengan gaya belajar membaca dan menulis sangat menyukai segala hal dan informasi dalam bentuk kata dan kalimat. Oleh karena itu, mereka sangat nyaman dan menyukai belajar dengan menggunakan buku, kamus, slide powerpoint, artikel, dan lain sebagianya. Selain itu, mereka mahir membuat permainan kata, puisi, pantun, hingga akronim kata.
Hal utama dari gaya belajar ini adalah mereka suka menulis dan membaca buku. Membuat kesimpulan dan poin-poin dari materi pelajaran adalah keahlian mereka. Di samping itu, dapat dengan mudah mendeskripsikan diagram, gambar, dan tabel menjadi sebuah kalimat yang runtut. Nah, kira-kira, apakah kamu termasuk dalam tipe ini?
Tulis Ringkasan dan Rangkuman Materi
Karena kelebihan kamu adalah membaca dan menulis, sangat disarankan untuk menulis ringkasan atau rangkuman materi pelajaran. Dengan menulis ulang apa yang telah kamu pelajari, materi pelajaran akan tersimpan lebih lama di dalam memori dan ingatan. Seiring berjalannya waktu, kemampuan membaca dan menulis juga akan berubah menjadi lebih baik.
Gaya Belajar Logis-Matematis
Learn Through Mathematical and Logical
Coba ingat-ingat kembali, apakah kamu merasa mahir dalam menghitung angka? Jika iya, bisa jadi gaya belajarmu adalah logis-matematis. Mereka yang menggunakan tipe ini, memiliki kemampuan yang baik dalam berpikir abstrak dan mengaitkan beberapa pola dengan baik. Atau dengan kata lain, dapat melihat keterkaitan satu hal dengan hal lainnya yang biasanya tidak disadari oleh orang banyak.
Suka dan mahir bermain puzzle adalah salah satu pertanda bahwa kamu cenderung menggunakan tipe ini saat belajar. Hal ini disebabkan karena kamu memiliki kemampuan untuk mengorganisasi hal dengan baik dan juga memperhatikan sesuatu dengan detail. Hmmm, apakah menyukai pelajaran yang bersifat sistematis dan tidak perlu mengandalkan hafalan adalah poin penting bagimu? Jika iya, welcome to the club!
Hindari Metode Hafalan
Ada beberapa tips buat kamu yang cenderung menggunakan gaya belajar logis-matematis. Pertama, membuat klasifikasi atau kategorisasi materi pelajaran akan banyak membantumu. Kedua, kamu dapat menggunakan grafik, statistik, atau check list saat belajar. Terakhir, tingkatkan kemampuan berpikir logis dan sistematis, hindari belajar dengan metode hafalan.
Gaya Belajar Verbal-Linguistik
Learn Through Speaking and Linguistic
Apakah kamu menyukai dan menikmati pidato, berdebat, dan berbicara di depan banyak orang? Suka dan mahir mempelajari bahasa-bahasa asing? Bisa jadi, kamu adalah orang dengan gaya belajar verbal-linguistik. Dengan kata lain, kamu memiliki kecerdasan lebih di bidang bahasa, lho.
Selain kemampuan bahasa dalam berbicara di depan umum, kamu juga jago mengisi TTS (teka teki silang). Dalam prakateknya, membuat jembatan keledai untuk menghafal materi pelajaran terasa sangat asyik dan menyenangkan. Misalnya, membuat singkatan mejikuhibiniu untuk menghafalkan warna-warna pelangi, dan masih banyak lainnya.
Berbicara di Depan Cermin
Khusus untuk kamu yang menggunakan tipe belajar ini, ada sebuah tips yang menarik untuk dicoba. Setelah membaca materi pelajaran, cobalah untuk berbicara dengan diri sendiri di depan cermin. Bicarakan materi pelajaran yang sebelumnya telah kamu baca. Apabila proses ini diulang-ulang, materi pelajaran akan tersimpan dengan baik di dalam memori.
Membuat jembatan keledai untuk menghafal materi juga sangat disarankan untuk dicoba. Selain menghemat waktu, jembatan keledai dapat mengasah kreativitas dalam menyusun dan mengkombinasikan kata-kata. Pastinya, kamu juga sangat enjoy melakukan hal tersebut. Setuju, kan?
Baca juga: Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Pemahaman Akhir
Gaya belajar adalah karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang saat mempelajari dan memproses informasi. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, seperti gaya visual, auditori, kinestetik, membaca dan menulis, logis-matematis, serta verbal-linguistik. Mengetahui gaya belajar masing-masing individu penting untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Gaya belajar visual cenderung memahami informasi dengan melihat, seperti melalui gambar, diagram, atau ilustrasi. Individu dengan gaya belajar ini dapat memanfaatkan stabilo, spidol warna, dan sticky note untuk membantu belajar. Gaya belajar auditori lebih suka belajar dengan mendengarkan, baik melalui penjelasan dari pengajar maupun melalui diskusi dan belajar kelompok. Mereka juga dapat memanfaatkan rekaman suara untuk memutar kembali materi yang telah dipelajari.
Gaya belajar kinestetik melibatkan aktivitas fisik, seperti bergerak, menyentuh, atau melakukan sesuatu saat belajar. Mereka lebih nyaman belajar sambil bergerak atau melakukan eksplorasi terhadap benda-benda di sekitarnya. Mendengarkan musik saat belajar juga dapat membantu individu dengan gaya belajar ini.
Gaya belajar membaca dan menulis lebih fokus pada kata-kata dan tulisan. Mereka suka membaca buku, membuat ringkasan atau rangkuman, serta menghubungkan informasi melalui tulisan. Gaya belajar logis-matematis memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak, mengaitkan pola, dan menyusun informasi secara sistematis. Mereka suka bermain puzzle dan lebih menyukai pelajaran yang bersifat logis dan matematis.
Gaya belajar verbal-linguistik terkait dengan kemampuan bahasa dan berbicara. Mereka suka berpidato, berdebat, dan belajar bahasa asing. Menggunakan teknik seperti berbicara di depan cermin dan membuat jembatan keledai dapat membantu belajar.
Dalam mempelajari sesuatu, individu sering menggabungkan beberapa gaya belajar secara bersamaan. Namun, mengenali gaya belajar utama seseorang dapat membantu dalam mengatur strategi dan metode pembelajaran yang lebih efektif. Setiap gaya belajar memiliki kelebihan dan kelemahan, dan penting untuk menyesuaikan cara belajar dengan gaya belajar yang paling sesuai.
Dengan mengetahui gaya belajar masing-masing individu, pendidik dapat merancang metode pembelajaran yang beragam dan inklusif. Melibatkan berbagai gaya belajar dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi, pemahaman, dan hasil belajar siswa.
Yup, itulah penjelasan dan contoh mengenai macam-macam gaya belajar. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai selesai, semoga bermanfaat untukmu. Selamat belajar dan sukses selalu.
Sumber:
The VAK Learning System. (https://www.southwesterncc.edu/sites/default/files/VAK_Learning_Styles.pdf)