Sebelumnya kamu sudah mengetahui apa itu teks ulasan, kini saatnya kita membahas apa itu teks resensi. Resensi dan ulasan, keduanya sama-sama menilai suatu karya tertentu. Namun, yang membedakannya adalah detail penilaiannya. Kalau ulasan biasanya menilai secara detail dan rinci, sedangkan resensi terdapat sinopsis dalam penilaiannya.
Daftar Isi
- 1 Pengertian Resensi Film
- 2 Contoh Resensi Film Serdadu Kumbang
- 3 Contoh Resensi Film Laskar Pelangi
- 4 Contoh Resensi Film Hafalan Sholat Delisa
- 5 Contoh Resensi Film Negeri 5 Menara
- 6 Contoh Resensi Film 5 CM
- 7 Contoh Resensi Film Elang
- 8 Contoh Resensi Film Garuda Di Dadaku
- 9 Contoh Resensi Film Keluarga Cemara
- 10 Contoh Resensi Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
- 11 Contoh Resensi Film Gundala
- 12 Pemahaman Akhir
Pengertian Resensi Film
Resensi adalah teks yang mengulas, mengkritik, dan memberikan penilaian terhadap suatu karya baik film, novel, maupun hal-hal menarik lainnya. Tujuan dari teks ini yaitu untuk mengetahui kualitas baik atau buruknya film tersebut. Dalam meresensi film, diperlukan minat baca yang luas agar resensi menjadi menarik. Ketika meresensi film, kamu harus memberikan pendapat secara subjektif tentang film tersebut. Struktur resensi terdiri atas identitas film, sinopsis, ulasan (kelebihan dan kekurangan) serta kesimpulan.
Supaya kamu lebih paham lagi mengenai resensi film, mending langsung aja deh lihat contoh resensi film berikut.
Baca juga: Contoh Teks Eksposisi
Contoh Resensi Film Serdadu Kumbang
Identitas Film
Judul Film : Serdadu Kumbang
Sutradara : Ari Sihasale
Produser : Ari Sihasale
Penulis Naskah: Jeremias Nyangoen
Pemain Film : Ririn Ekawati, Lukman Sardi, Surya Saputra, Yudi Miftahuddin, dll.
Produksi : Alinea Pictures
Durasi : 1 jam 46 menit
Sinopsis
Film karya Ari Sihasale ini menceritakan tentang bagaimana Pendidikan di Indonesia, khususnya daerah Timur. Tentunya, tidak diragukan lagi karya anak bangsa berdarah Ambon – Papua itu. Berbagai masalah mulai dari teman yang meninggal, hutang piutang, dan tak lulus ujian mengundang rasa sedih ketika menontonnya. Pada awal pemutarannya, film ini menampilkan seorang anak sedang mengikuti lomba berkuda.
Amek seorang anak yang memiliki bibir sumbing ragu akan cita-citanya. Karena kekurangannya, Amek menjadi malas belajar. Hingga suatu ketika, ia mendapatkan semangatnya kembali. Bercita-cita menjadi penyiar dan pembaca acara terkenal. Amek dan teman-temannya menggantungkan cita-cita mereka ke pohon besar. Mereka pun tak pernah patah semagat untuk lulus UN.
Ulasan
Film ini menceritakan tentang masih lemahnya sistem Pendidikan di Indonesia. Murid diberi hukuman berlebihan. Jika dibandingkan dengan film laskar Pelangi, film ini jauh di bawahnya. Meskipun demikian, siswa-siswi wajib menonton film ini untuk menambah semangat dan motivasi dalam belajar menggapai cita-cita. Serdadu Kumbang juga menampikan kearifan lokal Sumbawa yang memanjakan mata penontonnya. Meskipun film ini dikategorikan sebagai film bagus untuk pendidikan, namun ada beberapa adegan yang kurang layak ditampilkan. Ada pula beberapa alur yang terkesan menggantung dan membuat penonton bertanya-tanya bagaimana kelanjutan kisah tokoh dan mengapa bisa mati.
Kesimpulan
Film ini menjadi rekomendasi tontonan saat anak-anak libur sekolah. Melalui film ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat dalam belajar serta meraih cita-cita tertinggi. Penonton juga dimanjakan oleh pemandangan indah yang ada di daerah Sumbawa. Jadi, kamu bakal tertegun deh nontonnya.
Contoh Resensi Film Laskar Pelangi
Identitas Film
Judul Film : Laskar Pelangi
Sutradara : Riri Riza
Produser : Mira Lesmana
Penulis Naskah : Andrea Hirata
Produksi : Mizan Production
Pemain Film : Mathius Mutchus, Cut Mini, Ikranagara, Alex Komang, Verrys Yamarno, Rieke Diah, dll.
Durasi : 2 jam 25 menit
Sinopsis Film
Film yang diadaptasi dari novel, menceritakan pendidikan di pulau terpencil Belitung. SD Muhammadiyah Gantyong yang terdapat 10 murid sering kali menjadi ancaman. Apabila gagal membentuk anak-anak yang sukses sekolah itu akan dihancurkan. Tetapi berkat guru-guru yang selalu mempertahankan sekolah dan mengarahkan murid, sekolah tidak jadi dibubarkan. Mereka adalah Ikal, Mahar, Lintang, Sahara, Kucai, Borek, Trapani, Syahdan, dan Harun.
Ikal bertemu dengan cinta pertamanya yaitu gadis keturunan Tionghoa di toko kapur. Mahar selalu membawa radio yang digantungkan dilehernya. Lintang si cerdas namun tidak dapat melanjutkan sekolahnya lantaran anak laki-laki satu-satunya yang harus menggantikan sosok ayah bagi adik-adiknya. Suatu hari, ke sepuluh murid mengikuti lomba kreasi menari dan menjadi juara umum. Di situlah kesuksesan pada anak-anak ini mulai terlihat.
Ulasan
Banyak nilai moral yang dapat diambil dari film yang diadaptasi dari buku tersebut. Menggambarkan betapa pentingnya sebuah pendidikan. Semangat yang ditunjukkan meskipun sekolah mereka amatlah jauh, harus melewati ladang dan menempuh satu jam perjalanan, anak-anak tetap semangat menuntut ilmu.
Pengambilan gambar yang ditampilkan sangat rapih dan baik. Kearifan lokal di Pulang Belitung menambah daya tarik film ini. Ternyata masih banyak tempat wisata di Indonesia yang tidak kalah menariknya dengan luar negeri. Adegan pemain terkesan natural. Masalah pendidikan yang ada di Indonesia cukup terwakilkan dari film yang digarap Riri Riza.
Laskar pelangi menyadarkan kita bahwa sebuah perjuangan itu nyata dan membuahkan hasil jika diraih dengan sungguh-sungguh. Arti persahabatan dan ketulusan guru dalam mengajar juga terlukiskan di sini.
Namun, ada beberapa hal yang menjadi titik kelemahan film garapan Riri Riza ini. Figur seorang guru yang ditampilkan seolah guru tidak dapat menyuarakan hak-haknya. Juga, adegan akhir yang sedikit menggantung membuat rasa penasaran penontonnya. Penonton bertanya-tanya apakah ada kelanjutan dari film Laskar Pelangi.
Kesimpulan
Secara jauh, film ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan manapun. Banyak nilai moral yang dapat dipetik melalui laskar pelangi. Seorang guru yang tulus mengabdi dan murid-murid yang semangat, membuahkan hasil. Kearifan lokal Pulau Belitung menjadi nilai tambah tersendiri bagi film ini.
Baca juga: Contoh Teks Sejarah
Contoh Resensi Film Hafalan Sholat Delisa
Identitas Film
Judul Film : Hafalan Sholat Delisa
Sutradara :Sony Gaokasak
Produser : Chand Parwez Servia
Penulis Naskah : Armantono
Produksi : Kharisma Starvision Plus
Pemain Film : Chantiq Schagerl, Reza Rahardian, Nirina Zubir, Mike Lewis, Fathir Muchtar, Ghina Salsabila, dll.
Durasi : 60 menit
Sinopsis Film
Delisa dan keempat saudaranya tinggal di salah satu kota Aceh, Lokh. Aceh mayoritas beragama islam, sebab itu, Delisa dan saudara-saudaranya bersekolah di sekolah islam. Abi dan umi selalu mendukung anak-anaknya dalam hal apapun terlebih tentang agama.
Suatu saat, Delisa mendapat tugas dari sekolah untuk menghafalkan bacaan sholat guna ujian sekolah. Umi berjanji kepada Delisa, jika ia dapat menghafalkannya akan diberikan hadiah kalung berinisal D. Mendengar hal tersebut delisa menjadi semangat menghafal.
Pada hari ujian tiba, Delisa mendapat giliran maju kedua. Tanpa ditemani Abi yang sedang bekerja, Delisa dan Umi pergi ke sekolah untuk ujian. Tiba giliran Delisa maju menyetorkan bacaan shalatnya. Delisa membaca dan praktek shalat dengan tenang serta khusyuk. Baru memulai takbir pertama, tiba-tiba terjadi gempa besar yang membawa tsunami datang menghampiri. Semua orang panik berlarian. Tetapi Delisa tetap tenang membaca dan mempraktekkan shalat.
Delisa terseret tsunami dan terdampar di batu karang. Relawan asing menemukan Delisa dan membawanya ke rumah sakit. Delisa merasakan kesakitan pada kakinya dan terpaksa salah satu kaki Delisa harus diamputasi.
Saat bencana tiba, Abi Delisa sedang bekerja, ia bingung dengan keadaan kotanya jadi porak poranda. Abi bingung mencari anak-anak dan istrinya ke mana. Ia hanya menemukan Delisa di salah satu rumah sakit. Setelah Delisa sembuh, Abi membawa pulang bersamanya. Ia mencoba membangun rumah lagi dari puing-puing yang tersisa. Delisa harus bangkit meskipun kehilangan satu kakinya, kakak-kakaknya, dan Umi yang sangat ia cintai.
Ulasan
Hafalan shalat Delisa mengajarkan kita arti bersyukur dan menerima takdir Tuhan. Memberikan arti apa itu keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan dari siapapun. Abi Utsman, memberikan gambaran sosok ketangguhan ayah yang harus merawat dan membesarkan putrinya seorang diri. Meskipun berbeda kewarganegaraan dengan prajurit Smith, ia tetap menolong orang-orang yang terkena musibah di Aceh.
Delisa mengajarkan kita bagaimana bangkit kembali dari keterpurukan musibah dan cobaan yang diberikan. Film ini menjelaskan makna khusyuk dalam beribadah yang digambarkan Delisa saat membaca tenang dan khusyu’ meskipun gempa sudah terasa. Peran yang dimainkan oleh aktris dan aktor juga menjadi nilai tambah film karya Armantono.
Namun sayang, beberapa pengambilan gambar yang terkesan lampau kurang menarik secara visual. Ada beberapa visual effect yang nampak nyata bahwa itu editan semata mengurangi nilai film ini.
Kesimpulan
Film Hafalan Shalat Delisa sangat layak ditonton oleh siapapun. Film ini mengajarkan arti kehidupan, sosial, agama, dan perjuangan. Hafalan Shalat Delisa menjadi salah satu rekomendasi tontonan untuk mengisi waktu libur.
Contoh Resensi Film Negeri 5 Menara
Identitas Film
Judul Film : 5 Menara
Sutradara : Affandi Abdul Rachman
Produser : Salman Aristo, Dinna Jasanti, Aurora Lovenson Chandra
Penulis Naskah : Salman Aristo
Produksi : Million Pictures
Pemain Film : Eriska Rein, Mario Irwinsyah, Andhika Pratama, Ikang Fawzi, David Chalik, Lulu Tobing, Ario Wahab, dll.
Durasi : 100 menit
Sinopsis Film
Aan, anak daerah di salah satu kota Padang harus meninggalkan rumah lantaran orang tuanya mendaftarkan di sebuah pondok pesantren terkenal Jawa Timur. Aan anak yang sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar menimbulkan banyak masalah. Ia sering dipanggil ustad akibat tingkahnya. Suatu hari Aan tersadar bahwa ia ingin menjadi orang yang hebat. Ia pun berusaha mewujudkan mimpi-mimpinya sedikit demi sedikit dan ingin menikahi seorang gadis anak kiai di pondok pesantren tempatnya belajar.
Ulasan
Pengambilan gambar pemandangan alam Indonesia menimbulkan rasa bangga yang menonton film ini. Film ini mengajarkan kita arti berbakti kepada orang tua, perjuangan, kehidupan, kejujuran, kerja sama, tanggung jawab, disiplin, dan bermimpi. Seperti kata-kata yang termuat di dalamnya “man jadda wa jada”bahwa sebuah usaha, perjuangan, tidak akan mengkhianati hasil selagi kita berdoa dan berusaha. Tetapi sayangnya, permasalahan yang ada dalam film terkesan biasa saja, sehingga tidak membuat penonton terlalu greget.
Kesimpulan
Jika kamu sedang membutuhkan motivasi hidup, film Negeri 5 Menara ini salah satu rekomendasi yang tepat untuk menumbuhkan semangat hidup dan juang. Film ini mengandung pesan moral yang dalam sehingga layak ditonton oleh pelajar.
Contoh Resensi Film 5 CM
Identitas Film
Judul Film : 5 CM
Sutradara : Rizal Mantovani
Produser : Sunil Soraya
Penulis Naskah : Donny Dhirgantoro
Produksi : Soraya Inercine Films
Pemain Film : Herjunot Ali, Raline Syah, Fedi Nuril, Igor Saykoji, Pevita Pearce, Denny Sumargo, dll.
Durasi : 125 menit
Sinopsis Film
Bercerita tentang lima orang sahabat yang telah berteman bertahun lamanya. Suatu hari, mereka merasakan titik jenuh pada pertemanannya dan memutuskan untuk tidak bertemu dan berkontak dahulu selama tiga bulan. Tiga bulan tersebut dimanfaatkan untuk menata kehidupannya lebih baik.
Selama tiga bulannya, mereka merasakan kerinduan yang begitu mendalam. Lalu, memutuskan untuk merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, yaitu Gunung Semeru. Tepat di hari kemerdekaan, mereka berhasil mencapai puncak tertinggi Semeru. Keberhasilannya tersebut dirayakan dengan menancapkan sang saka merah putih.
Ulasan
Kisah perjuangan, cinta, persahabatan, dan ambisi yang diceritakan melalui tokoh Zafran dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dialog yang disajikan ringan tetapi menggigit. Makna persahabatan digambarkan tak lekang oleh waktu walau dalam persahabatan kadang membosankan. Film ini menampilkan kearifan lokal Indonesia melalui pemilihan lokasi yang mengundang penonton untuk menelusuri secara langsung objek Gunung Semeru.
Pelukisan alam yang indah seolah dekat dengan penonton. Banyak pesan moral yang ingin disampaikan melalui film yang dimainkan oleh Raline Syah. Contohnya, rasa tolong menolong ketika mendaki gunung. Semangat jiwa muda dalam menjalani kehidupan yang menggebu-gebu mengiringi langkah lima sahabat ini. Penggunaan bahasa juga sangat sederhana dan kekinian sehingga mudah dipahami oleh siapapun.
Dalam meraih mimpi kita harus bersungguh-sungguh dan tekun, karena ada usaha ada hasil. Pemilihan pemeran menjadi pelengkap dalam film ini. Konflik yang ditampilkan pada film yang disutradarai Rizal Mantovani terasa kurang mengigit. Meskipun menampilkan pesan moral yang sangat bagus, film ini tidak disarankan untuk ditonton anak-anak sekolah dasar sebab mengandung unsur percintaan.
Kesimpulan
Baik kelebihan maupun kekurangannya, film ini sangat layak ditonton oleh siapapun yang sedang mencari jati diri dan semangat. Melalui kisah lima persahabatan, penonton diajarkan untuk saling tolong-menolong, mengerti arti sebuah persahabatan yang sesungguhnya, memiliki jiwa besar, semangat muda yang menggebu-gebu dan masih banyak nilai moral yang disampaikan dalam film yang diproduseri oleh Sunil Soraya ini. Bahasa yang digunakan juga sederhana dan mudah dipahami. Kearifan lokal pada Gunung Semeru menambah nilai tersendiri pada film lima menara ini.
Baca juga: Contoh Kata Penghubung
Contoh Resensi Film Elang
Identitas Film
Judul Film : 5 Elang
Sutradara : Rudi Soedjarwo
Produser : Salman Aristom Kemal Arsjad, Shanty Harmayn
Penulis Naskah : Salman Aristo
Produksi : SBO Film
Pemain Film : Iqbaal Ramadhaan, Teuku Rizky, Bastian Steel, Christopher Nelwan, dll.
Durasi : 1 jam 28 menit
Sinopsis Film
Baron anak yang harus pindah sekolah ke Kalimantan lantaran kepindahan tugas orang tuanya. Ia mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Baron dan Rusdi berbeda sekali sehingga mereka terlibat konflik. Rusdi adalah anak pramuka yang suka akan tantangan, sementara Baron anak kota yang kurang suka terhadap alam. Kelanjutan kisah mereka dimulai saat mengikuti perkemahan sekolah.
Ulasan
Melalui film ini kita diajarkan tentang bagaimana arti sebuah tolong-menolong dan pertemanan. Gambaran pramuka terasa hangat pada film yang dimainkan Iqbal Cjr, baik orang yang telah mengikuti pramuka maupun belum menyentuhnya sama sekali. Pemilihan pemeran yang tepat dan akting yang ditampilkan merupakan keunggulan film ini. Ada beberapa adegan yang dirasa kurang tepat ditampilkan, mengingat film ini film anak-anak dan menggambarkan seorang pelajar. Bahasa yang digunakan dan dialog yang ringan juga mudah dipahami oleh penonton.
Kesimpulan
Salah satu rekomendasi film yang wajib ditonton saat liburan tiba. Dalam film ini, nilai moral yang disampaikan banyak sekali. Akting yang ditampilkan pemain juga menghibur. Jangan lupa ajak saudara atau teman ketika menonton film ini ya.
Contoh Resensi Film Garuda Di Dadaku
Identitas Film
Judul Film : Garuda Di Dadaku
Sutradara : Ifa Isfansyah
Produser : Shanty Harmayn
Penulis Naskah : Salman Aristo
Produksi : SBO Films dan Mizan Production
Pemain Film : Emir Mahira
Durasi : 1 jam
Sinopsis Film
Bayu anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar memiliki cita-cita menjadi pesepak bola profesional. Ia berlatih setiap hari untuk mewujudkan cita-citanya itu. Namun, orang tua dan keluarganya kurang mendukung cita-cita Bayu menjadi pesepak bola. Rupanya, keluarga menentang cita-cita tersebut karena ayahnya yang meninggal karena sepak bola. Hingga suatu hari Bayu bertemu dengan Johan, pelatih klub Arsenal Jakarta. Di sinilah kisah Bayu dimulai.
Ulasan
Bayu yang berusaha mati-matian mengejar cita-cita, mengajarkan untuk terus meraih impian dan mempertahankannya. Dialog ringan namun menggigit sangat berkesan ke penonton. Akting yang ditampilkan para pemain juga menghibur. Banyak nilai-nilai moral yang diajarkan Bayu dan kawan-kawannya. Film ini juga menanamkan semangat jiwa nasionalisme. Sayangnya, ada beberapa adegan yang dirasa kurang tepat jika ditonton oleh anak-anak bersekolah dasar.
Kesimpulan
Nilai moral yang disampaikan melalui tokoh Bayu ini mengajarkan kita untuk tetap teguh meraih cita-cita dan tidak boleh berputus asa dalam meraihnya. Film ini menjadi rekomendasi bagi kamu yang membutuhkan hiburan dan motivasi.
Contoh Resensi Film Keluarga Cemara
Identitas Film
Judul Film : Keluarga Cemara
Sutradara : Yandy Laurens
Produser : Gina S. Noer, Anggia Kharisma
Penulis Naskah : Gina S. Noer
Produksi : Visinema Pictures
Durasi : 1 jam 50 menit
Pemain : Nirina Zubir, Ringgo Agus, Widuri Sasono, Zahra JKT, Gading Marteen, dll.
Sinopsis
Pada film ini dikisahkan sebuah keluarga yang memiliki kehidupan yang lumayan, harus mengalami kehidupan yang sederhana karena ditipu oleh rekan bisnis. Mereka akhirnya pindah ke sebuah desa di Jawa Barat. Di sana, mereka tinggal di rumah peninggalan kakek. Konflik pada keluarga terjadi setelah tinggal di kampung.
Euis, anak pertama yang masih remaja belum bisa terima karena kehidupannya yang berubah drastis dan marah pada kedua orang tuanya. Ara anak kedua yang memiliki karakter polos dan lugu menyentil keluarga ini dengan kalimat polos yang terlontar dari bibir kecilnya. Hingga pada akhirnya, keluarga ini mencoba mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Ulasan
Film ini dikemas dengan baik oleh sang sutradara dan penulis naskah. Pemilihan pemeran yang tepat menjadi nilai tambah. Peran Ara yang dimainkan oleh Widuri ini menambah bumbu keluarga cemara. Penonton mudah menangkap pesan karena dialog ringan yang menyentuh dan penuh makna. Sosok Abah digambarkan sebagai Ayah yang bertanggung jawab dan kuat. Sementara, Ibu yang diperankan oleh Nirina Zubir dilukiskan sebagai karakter yang jujur akan segala keadaan.
Penulis naskah seakan ingin menyampaikan pesan bahwa bahagia tidak selamanya terkait materi, tetapi bahagia datang dari diri sendiri yang dapat menerima kekurangan secara ikhlas. Film ini tidak serta-merta menampilkan sisi sedih ataupun tegang saja, tetapi ada balutan komedi yang terselip di dalamnya. Konflik yang disajikan terasa biasa dan kurang menggigit menjadi nilai minus pada film keluarga yang satu ini. Harmonisasi keluarga yang digambarkan cukup terkesan melebihkan.
Kesimpulan
Keluarga adalah harta yang paling berharga, begitulah kutipan pada film ini. Sebab itu, film ini wajib ditonton dan disarankan menonton bersama keluarga. Setelah menonton film ini, baik sutradara maupun penulis, berharap harmonisasi sebuah keluarga dapat tercipta.
Contoh Resensi Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Identitas Film
Judul: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Sutradara : Angga D. Sasongko
Produser : Anggia Karisma
Penulis Naskah: Marcella
Produksi : Falcon Pictures
Pemain : Rio Dewanto, Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda, Ardhito Pramono, Oka Antara, Donny Damara, Niken Anjani, dll.
Durasi : 120 menit
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang hidup harmonis dengan tiga orang anak. Hingga suatu ketika, timbul permasalahan dalam keluarga mereka. Angkasa anak pertama yang dituntut untuk menjadi contoh dan pelindung bagi adik-adiknya dimainkan oleh Rio Dewanto. Aurora si anak tengah yang mandiri dan keluarga kurang peduli dengan masalah padanya, dan anak yang ketiga Awan si bungsu yang selalu diperhatikan berlebih oleh kedua orang tuanya. Pada film ini, diceritakan bagaimana orang tua menyimpan rahasia dan tidak ingin membuat luka pada anaknya.
Ulasan
Visual film NKCTI ini gak perlu diragukan lagi deh. Pemilihan musik yang digunakan juga sangat pas. Ketika penonton sedikit lupa dengan adegan filmnya, soundtracknya seolah mengingatkan penonton adegan yang terlupa. Pembukaan film dengan animasi yang sungguh ciamik membuat penonton semakin penasaran.
Tokoh diceritakan dengan baik dan diperankan oleh pemain yang mumpuni. Visinema memang tak diragukan lagi kalau soal sinematografinya. Karena film ini berhubungan dengan keluarga, maka orang tua atau calon orang tua wajib menonton film ini sebagai pembelajaran.
Alur yang digunakan film ini campuran, maju dan mundur. Permasalahan yang diangkat sangat dekat dengan konflik keluarga yang ada di Indonesia. Di mana, anak sulung selalu diminta untuk memikul beban lebih di pundaknya dan anak bungsu selalu di manja. Dalam film ini ada beberapa adegan yang dirasa kurang diperlukan. Selain itu, latar keluarga yang diceritakan dalam film ini terkesan harmonis. Latar yang menunjukkan keluarga mumpuni menjadi nilai minus pada film ini.
Kesimpulan
Film ini sangat layak ditonton bersama keluarga. Sebab film ini menceritakan kisah keluarga dan sebuah solusi dalam pemecahan masalah. Sinematografi dan visual yang bagus menjadi nilai tambah pada film yang disutradarai Angga Sasongko ini. Sementara, gambaran keluarga yang terkesan harmonis dan mumpuni menjadi titik lemah pada film ini.
Contoh Resensi Film Gundala
Identitas Film
Judul Film : Gundala
Sutradara : Joko Anwar
Produser : Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo, Bismarka Kurniawan.
Penulis Naskah: Joko Anwar
Produksi : Bumilangit Studio
Pemain : Abimana Arya, Pevita Pearce, Tara Basro, Rio Dewanto, Ario Bayu, dll.
Durasi : 2 jam 3 menit
Sinopsis
Film ini disutradarai oleh Joko Anwar. Permasalahan yang ditampilkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sancaka mencoba bertahan hidup meski ditinggal kedua orang tuanya. Dalam film ini menceritakan Sancaka yang mendapat kekuatan petir ketika sedang bekerja di sebuah perusahaan. Gundala, nama kekuatannya.
Kekuatan tersebut dia manfaatkan untuk membela kaum lemah yang tertindas. Sebab, semasa kecilnya Sancaka kerap kali ditindas karena tidak memiliki kedudukan dan harta. Tak heran, jiwa kebaikan dalam diri Sancaka muncul semasa kecil. Konflik mulai terjadi saat Sancaka mendapatkan kekuatan super.
Kelebihan
Kritikan pada film ini sangat nyata dengan yang ada di negeri ini. Contohnya yang setia pada Tuannya akan medapatkan balasan, masih adanya penindasan yang terjadi di Indonesia, dan ketidakadilan lainnya. Selain alur ceritanya yang dekat dengan kehidupan, kelebihan film ini yaitu gambaran pahlawan atau super hero.
Pahlawan super di sini digambarkan masih tradisonal, sederhana, dan realistis. Gundala juga mengangkat kearifan lokal. Cuplikan film ini juga sangat bagus. Musik dan gambar yang ditampilkan sangat luar biasa keren. Kelebihan lain adalah pemain film yang mumpuni dan keren.
Kekurangan
Dialog pada film ini masih terlihat kaku. Ada juga sinematografi yang menurut saya kurang tepat. Alur cerita terkesan terburu-buru sehingga banyak yang lompat entah disengaja atau tidak.
Kesimpulan
Secara garis besar film Gundala ini cukup bagus di masyarakat. Tetapi, ada beberapa yang kurang dari film ini. Contohnya, adegan yang terkesan terburu-buru. Untuk film pahlawan pertama dari Bumi Langit Studio, dinilai sukses menggemparkan jagat perfilman. Kisah yang diceritakan dalam film ini sangat dekat dengan kehidupan dan sesuai dengan keadaan negeri ini.
Baca juga: Contoh Teks Berita
Pemahaman Akhir
Resensi adalah teks yang mengulas, mengkritik, dan memberikan penilaian terhadap suatu karya, baik itu film, novel, atau hal-hal menarik lainnya. Dalam resensi, terdapat sinopsis yang memberikan gambaran singkat tentang isi karya yang diulas. Yang membedakan resensi dengan ulasan adalah detail penilaiannya. Ulasan cenderung memberikan penilaian secara detail dan rinci, sementara resensi memberikan penilaian yang lebih ringkas dengan fokus pada sinopsis.
Dalam resensi film, misalnya, terdapat identitas film yang mencakup judul film, sutradara, produser, penulis naskah, pemain, produksi, dan durasi. Sinopsis film memberikan gambaran tentang alur cerita atau inti dari film tersebut. Ulasan dalam resensi film mengungkapkan kelebihan dan kekurangan film tersebut, serta memberikan penilaian subjektif. Terakhir, resensi film diakhiri dengan kesimpulan yang merangkum pendapat penulis mengenai film tersebut.
Dalam contoh-contoh resensi film yang diberikan, masing-masing film memiliki keunggulan dan kelemahan. Resensi film “Serdadu Kumbang” merekomendasikan film tersebut sebagai tontonan yang memberikan motivasi dan semangat dalam belajar serta meraih cita-cita. Resensi film “Laskar Pelangi” merekomendasikan film tersebut untuk semua kalangan dengan nilai moral yang dapat diambil, seperti arti pentingnya pendidikan, persahabatan, dan ketulusan guru. Resensi film “Hafalan Sholat Delisa” menyebutkan film tersebut mengajarkan arti bersyukur, keikhlasan, dan ketangguhan dalam menghadapi cobaan. Resensi film “Negeri 5 Menara” menyoroti keindahan pengambilan gambar alam Indonesia dan mengajarkan nilai-nilai seperti berbakti kepada orang tua, perjuangan, dan bermimpi.
Dengan demikian, resensi merupakan bentuk penilaian yang memberikan gambaran umum tentang suatu karya dengan sinopsis yang singkat dan penilaian subjektif. Resensi film memberikan informasi penting kepada pembaca tentang kualitas dan nilai suatu film, serta memberikan rekomendasi apakah film tersebut layak ditonton atau tidak.
Semoga contoh-contoh resensi film di atas dapat membantumu memahami lebih jelas teks resensi film. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!