Contoh Paragraf Analogi Beserta Penjelasannya

Apakah kamu pernah menjelaskan sesuatu kepada orang lain, namun orang tersebut sulit memahami penjelasanmu? Hal semacam itu bisa saja terjadi mungkin karena orang tersebut belum banyak mengetahui tentang info yang dijelaskan. Oleh karena itu, dibutuhkan cara yang mudah untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum dipahami atau familiar di masyarakat.

Ada satu cara mudah yang dapat kamu lakukan, yaitu dengan menganalogikan penjelasan. Apa itu analogi? Menurut KBBI, arti kata analogi adalah persamaan atau persesuaian antara dua benda atau yang berlainan. Nah, dengan menganalogikan inti dari informasi yang akan kamu sampaikan dengan berbagai hal umum di masyarakat, tentu akan membuat orang lebih mudah memahami penjelasan yang kamu maksud.

Penjelasan dalam bentuk analogi ini apabila terdapat dalam suatu teks, maka paragraf dalam teks tersebut dapat dikatakan sebagai paragraf analogi. Apa itu paragraf analogi? Nah, kamu sudah pernah dengar belum tentang jenis paragraf satu ini? Jika belum, yuk simak penjelasan di bawah ini seputar pengertian, ciri, dan contoh-contoh paragraf analogi.

Pengertian Paragraf Analogi

Pengertian Paragraf Analogi
Sumber: Free-Photos dari Pixabay

Paragraf analogi adalah bentuk pengembangan paragraf dengan mengilustrasikan atau memberikan penggambaran khusus mengenai informasi yang tidak umum atau kurang diketahui oleh masyarakat secara luas. Gambaran atau ilustrasi yang diberikan dalam paragraf analogi ini biasanya dengan sesuatu yang sudah dikenal oleh masyarakat. Gambaran tersebut harus memiliki kesamaan terhadap informasi yang disampaikan seperti kesamaan fungsi atau bentuk.

Paragraf analogi merupakan salah satu bentuk pengembangan paragraf yang didasari oleh sifatnya. Adapun tujuan dari paragraf analogi ini, yaitu memberikan penjelasan secara mudah mengenai informasi yang belum banyak diketahui orang. Dengan demikian, diharapkan orang-orang menjadi lebih mudah mencerna informasi yang disampaikan.

Baca juga: Contoh Paragraf Naratif Beserta Penjelasannya

Ciri-Ciri Paragraf Analogi

  1. Terdapat dua objek bahkan lebih sebagai dasar perbandingan.
  2. Objek yang dibandingkan biasanya berupa benda, kondisi, atau suatu proses.
  3. Pembandingan setidaknya harus memiliki sifat atau fungsi yang sama.
  4. Pada bagian akhir paragraf terdapat kalimat yang berisi kesimpulan.

Contoh Paragraf Analogi

Sumber: Sincerely Media dari Unsplash

Berikut ini beberapa contoh dari paragraf analogi, antara lain:

(1). Teman dapat menjadi cerminan pada diri seseorang. Pilah-pilih dalam pertemanan memang perlu dilakukan sebab teman dapat memberikan pengaruh dalam hidup. Misalnya, saat seseorang berteman dengan penjual parfum, orang tersebut akan tertular wangi dari parfum si penjual. Lalu, saat seseorang berteman dengan tukang besi, pasti orang tersebut juga tertular bau besi itu. Sama halnya saat seseorang memiliki lingkungan pertemanan yang baik. Tentu orang yang mungkin tadinya pribadi yang malas pasti perlahan akan berubah menjadi lebih baik karena pengaruh temannya. Begitu pula saat seseorang berteman dengan orang-orang yang lingkungannya kurang baik, akan mudah sekali peluangnya orang tersebut terpengaruh dengan pergaulan yang tidak baik. Oleh karena itu, harus lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih lingkaran pertemanan.

(2). Hidup ini bagai roda yang berputar. Begitu pula hidup manusia, kadang bahagia dan kadang ada dalam masa-masa sulit. Roda dapat berputar karena dipengaruhi oleh gaya. Sama halnya dengan hidup manusia yang dipengaruhi oleh sikap ataupun tindakan. Manusia bisa merasakan kebahagiaan apabila terus mau untuk berjuang mencapainya. Namun, terkadang kebahagiaan itu suka membuat manusia lupa akan segala hal. Apabila manusia salah dalam mengambil tindakan atau sikap dalam hidup mereka, maka bisa saja kebahagiaan itu akan berubah menjadi kedukaan. Dengan demikian, dalam menjalani hidup harus menghargai setiap proses yang ada serta jangan mudah terlena atas kenikmatan hidup yang dimiliki.

Baca juga: Contoh Teks Debat

(3). Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa menikah melalui proses taaruf itu bagai membeli kucing dalam karung sehingga kondisi, ciri, dan karakter kucing tersebut tidak diketahui detail oleh pembeli. Hal inilah yang kadang suka dijadikan dasar pemikiran oleh sebagian orang bahwa menikah dengan proses taaruf membuat mereka tidak tahu seperti apa pasangan yang akan dinikahi nanti. Padahal proses taaruf yang sebenarnya tidaklah demikian. Melainkan kedua calon pasangan akan diperkenalkan oleh setiap masing-masing walinya, memberikan biodata diri yang berisi segala hal tentang dirinya mulai dari yang kecil hingga besar. Dengan demikian, menikah dengan proses taaruf tidak seperti membeli kucing dalam karung, namun hal ini untuk saling menjaga diri dan perasaan masing-masing calon pasangan.

(4). Menasihati orang lain memang bukan perkara mudah. Sama halnya seperti membentuk lubang pada batu secara alami. Batu yang selalu terkena tetesan air, lama-kelamaan akan terbentuk lubang di sisinya. Tentunya dibutuhkan waktu yang lama hingga akhirnya batu itu berlubang bahkan lapuk. Begitu pun dengan menasihati seseorang tidak mungkin dilakukan hanya sekali saja. Diperlukan waktu yang panjang, perlahan, dan tentunya harus konsisten dalam memberikan nasihat. Hingga pada akhirnya orang tersebut pun tersadar dan luluh dengan sendirinya. Oleh karena itu, banyak dibutuhkan kesabaran dalam menasihati seseorang sama seperti tetesan air yang butuh waktu hingga akhirnya batu itu berlubang.

(5). Kehidupan sebagai public figure itu bagaikan pohon yang tumbuh semakin tinggi, maka semakin banyak angin yang menerpa. Pohon yang tinggi sangat mudah terkena terpaan angin yang kencang. Demikian pula, kehidupan seorang public figure yang memang tidak luput dari sorotan. Semakin public figure tersebut terkenal, maka akan selalu dan menjadi sorotan di masyarakat. Tidak jarang public figure yang sedang tenar, banyak mendapatkan komentar negatif sehingga membuat mereka harus kuat menghadapi komentar tersebut. Oleh karena itu, dalam menjalani peran sebagai public figure harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi berbagai isu atau komentar yang menyangkut dirinya.

(6). Setiap orang tentunya memiliki impian yang ingin dicapai. Namun, terkadang ada saja rintangan dalam menggapai impian tersebut yang mungkin mudah membuat putus asa orang-orang yang berjuang sendiri. Sama halnya dengan sebatang lidi pasti tidak akan berfungsi maksimal untuk membersihkan halaman. Dibutuhkan banyak lidi yang dikumpulkan menjadi satu agar halaman tersebut bersih sempurna. Begitu pun dengan manusia yang pasti membutuhkan dukungan dan motivasi dari orang lain supaya lebih kuat dalam menghadapi segala rintangan. Dengan demikian, berjuang sendiri dalam mencapai impian itu lebih sulit, maka kita membutuhkan peran orang lain untuk mendukung agar perjuangan itu terasa mudah dilalui.

(7). Mempertahankan hubungan memang bukan perkara yang mudah. Menjaga hubungan sama sulitnya dengan merawat tanaman. Agar tanaman tersebut tumbuh dengan lebat, maka kita harus merawatnya dengan penuh kehati-hatian, rajin menyiram, dan memberinya pupuk. Hal ini berlaku pula dalam menjaga hubungan agar bisa selalu bersama. Kelanggengan suatu hubungan dapat terwujud apabila antara pasangan saling memberikan perhatian, menyayangi dengan penuh cinta, dan saling menghargai. Dengan demikian, keharmonisan akan tercipta dan hubungan yang langgeng pun akan terwujud.

(8). Orang-orang yang melakukan pembakaran liar di hutan akan mengakibatkan kondisi udara menjadi buruk. Selain kondisi udara yang semakin memburuk, hewan pun akan kehilangan habitatnya, dan dampak kerugian lainnya bagi alam serta manusia. Sama halnya dengan orang yang suka sekali merokok. Secara tidak langsung mereka telah merusak paru-parunya. Apabila mereka telah menjadi perokok aktif dalam jangka waktu yang lama, maka tidak hanya paru-paru tetapi akan mengakibatkan kerusakan pada organ lain sehingga dapat mengancam nyawa. Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita jaga kelestarian hutan agar tidak menimbulkan kerusakan alam seperti seseorang yang dengan sengaja merusak tubuhnya dengan merokok.

(9). Isti merupakan anak yang pintar. Dia selalu mendapatkan peringkat dan banyak memenangkan berbagai perlombaan di tingkat sekolah ataupun nasional. Dibalik kepintarannya itu, Isti juga sangat ramah dan selalu membantu teman-temannya di sekolah. Sifat Isti diibaratkan seperti padi yang berisi maka semakin merunduk. Padi yang berisi tentu saja akan memiliki manfaat untuk orang banyak. Begitu pun Isti dengan kecerdasannya yang luar biasa, dia tidak sombong sehingga banyak orang yang senang padanya. Oleh karena itu, sifat seperti Isti ini harus bisa menjadi contoh bahwa sepandai apapun kita, tetap harus menjadi pribadi yang sederhana serta rendah hati.

(10). Hidup manusia itu bagaikan menanam pepohonan. Berasal dari benih, lalu tumbuh besar. Namun, pohon tersebut tidak akan banyak memberikan manfaat apabila tidak dirawat dengan baik. Sebaliknya, jika pohon tersebut dirawat dengan baik hingga tumbuh besar dan berbuah, akan banyak manfaat yang didapatkan manusia. Begitu juga dengan hidup manusia yang apabila sedari kecil telah dirawat serta diberikan pendidikan yang baik. Ketika besar nanti orang tersebut dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan demikian, penting sekali menjaga lingkungan yang baik serta memberi pendidikan yang layak sejak dini agar kelak dapat menjadi manusia yang bermanfaat.

Baca juga: Contoh Teks Negosiasi

Pemahaman Akhir

Paragraf analogi adalah bentuk pengembangan paragraf yang mengilustrasikan atau memberikan gambaran khusus mengenai informasi yang tidak umum atau kurang diketahui oleh masyarakat secara luas. Gambaran yang diberikan dalam paragraf analogi ini biasanya menggunakan hal-hal yang sudah dikenal oleh masyarakat. Tujuan dari paragraf analogi ini adalah memberikan penjelasan yang mudah dipahami mengenai informasi yang belum banyak diketahui orang.

Ciri-ciri paragraf analogi antara lain menggunakan dua objek atau lebih sebagai dasar perbandingan, objek yang dibandingkan biasanya berupa benda, kondisi, atau proses, pembandingan memiliki sifat atau fungsi yang sama, dan terdapat kalimat kesimpulan pada bagian akhir paragraf.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf analogi adalah bentuk pengembangan paragraf dengan memberikan penggambaran khusus mengenai informasi yang tidak di masyarakat secara luas. Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, ciri, dan contoh paragraf analogi. Semoga penjelasan beserta contoh paragraf analogi di atas dapat membantu kamu untuk memahami tentang paragraf analogi. Selamat belajar!


Sumber:

Suladi. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: PARAGRAF. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Tatiek

Saya lulusan S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Saya angkatan 2015 dan lulus tahun 2019. Saya sangat tertarik dan menyukai dunia pendidikan dan kepenulisan. Dalam bidang kepenulisan saya telah menulis dalam berbagai tema seperti pendidikan, budaya, kesehatan, hiburan, akuntansi, dan dunia anak. Selain itu, saya juga mahir dalam hal penyuntingan artikel.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *