Buat yang ingin mengajukan KPR untuk rumah baru sebagai karyawan tentunya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut contoh kasus pengajuan KPR sebagai karyawan untuk rumah baru.
Daftar Isi
Contoh Kasus Pengajuan KPR Rumah Baru
Hari ini tanggal 2 Mei 2021, Bu Sinta sedang jalan – jalan ke salah satu mall yang cukup besar di kota Jakarta. Ketika sedang asyik melihat – lihat, ternyata sedang ada pameran perumahan dari salah satu pengembang besar di Indonesia. Pengembang tersebut sedang ada proyek perumahan di mana unitnya terdiri dari unit ready stock dan indent.
Baca juga: Syarat Pengajuan KPR di Bank
Unit ready stock adalah: Sebuah unit rumah yang dibangun oleh developer dan sudah siap untuk langsung ditempati oleh penghuni.
Unit Indent adalah: Unit rumah yang masih dalam tahap desain atau baru dibangun sebagian, dan belum siap untuk ditempati oleh penghuni.
Bu Sinta kemudian dihampiri oleh salah seorang marketing developer dan memberikan beliau sebuah brosur promo perumahan tersebut. Kebetulan Bu Sinta memang sedang mencari sebuah unit rumah yang akan ditempati oleh Bu Sinta dan keluarga. Bu Sinta kemudian mendatangi pameran dan mulai menanyakan marketing perumahan tersebut.
Bu Sinta mulai berdiskusi dengan marketing. Bu Sinta mengatakan bahwa beliau tertarik dengan sebuah unit yang saat ini sedang dibangun. Unit tersebut berlokasi di Blok B No. 3, Perumahan Bahagia Jaya.
Berikut rincian unit yang ditaksir Bu Sinta
Alamat : Perumahan Bahagia Jaya Blok B No. 3
Tipe : 45
Luas Tanah : 60 m2
Harga : Rp500.000.000,-
Setelah melihat rincian unit tersebut, Bu Sinta menanyakan kepada marketing perumahan, apakah ada program cicilan untuk pembelian rumah tersebut. Bu Sinta tidak mempunyai uang tunai sebanyak 500 juta tersebut. Marketing perumahan dengan senang hati menjelaskan kepada Bu Sinta bahwa proyek pengembangan perumahan tersebut bekerja sama dengan beberapa bank untuk KPR.
Baca juga: 7 Tips Agar Pinjaman KPR Disetujui
Bu sinta tertarik dengan program KPR yang dibicarakan oleh marketing perumahan tersebut. Ibu Sinta kemudian mengambil beberapa brosur bank yang ditawarkan, mulai menimbang-nimbang produk KPR di bank mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Bu Sinta tertarik dengan salah satu produk KPR Primary bank yang ditawarkan oleh marketing tersebut.
Marketing developer kemudian menghubungi marketing bank yang ditunjuk Bu Sinta dan meminta untuk menjelaskan lebih lanjut perkara persyaratan dan kelengkapan apa saja yang dibutuhkan oleh Bu Sinta sebagai nasabah untuk mengajukan KPR Primary pembelian unit rumah indent di bank tersebut.
Dari pihak bank kemudian menghubungi ibu Sinta dan menjelaskan beberapa hal penting yang harus dilengkapi oleh Ibu Sinta untuk pengajuan KPR Primary.
Dokumen Yang Harus di Submit
Formulir Pengajuan KPR
Formulir di dapat dari kantor marketing developer ataupun dari marketing bank.
Data Pribadi
- Salinan KTP, NPWP, KK, Akte Nikah
Data Pekerjaan
- Surat keterangan kerja dan keterangan masa pensiun dari tempat bekerja
- Slip gaji 3 bulan terakhir
- Rekening gaji 3 bulan terakhir
Dokumen Agunan/Jaminan
- Melampirkan SPR (Surat Pemesanan Rumah) yang di dapat dari developer. Untuk mendapatkan SPR, Ibu Sinta sudah memberikan uang muka unit rumah yang akan dibeli.
Setelah melampirkan semua dokumen yang disyaratkan, ibu Sinta tinggal menunggu dihubungi dari pihak bank. Dua hari setelah dokumen lengkap diserahkan, Ibu Sinta menerima telepon dari pihak bank untuk mengkonfirmasi mengenai pengajuan KPR rumah primary yang diajukan. Ibu Sinta mendapat pertanyaan berupa:
- Apakah benar Ibu Sinta sebagai nasabah telah mengajukan KPR rumah primary?
- Nominal besarnya pinjaman, jangka waktu, dan bunga yang diajukan?
- Tempat bekerja, status karyawan, dan usia pensiun?
- Alamat unit rumah yang diajukan untuk KPR?
Setelah selesai interview dengan pihak bank, Ibu Sinta dipersilahkan menunggu informasi selanjutnya dari bank. Selang 1 hari, keesokan harinya setelah Ibu Sinta menerima telepon dari pihak bank, Ibu Sinta kembali menerima telepon dari pihak marketing bank dengan tujuan menginformasikan kepada Ibu Sinta bahwasanya pengajuan KPR primarynya sudah disetujui bank dan siap melaksanakan akad kredit.
Ibu Sinta bahagia, tetapi beliau juga mempertanyakan kenapa prosesnya begitu cepat. Pihak bank menjelaskan karena pengajuan KPR Ibu Sinta adalah KPR primary di mana unit yang akan dijaminkan merupakan unit perumahan yang dibangun oleh developer yang bekerjasama dengan bank.
Akad kredit KPR primary Ibu Sinta akan dilakukan besok. Ibu Sinta mempersiapkan dokumen yang harus dibawa besok.
Berikut dokumen yang harus dipersiapkan oleh Ibu Sinta:
- KTP pribadi dan pasangan
- NPWP
- Akte Nikah
- Kartu Keluarga
Akad kredit yang dilakukan oleh Ibu Sinta besok adalah akad kredit PPJB (Pengikatan perjanjian jual beli). PPJB ini bersifat sementara dikarenakan belum bisa dilakukan AJB (Akte Jual Beli). PPJB ini dilakukan karena biasanya sertifikat unit rumah belum pecah dan unit rumah belum jadi atau masih bersifat indent. Proses AJB baru bisa dilakukan jika sertifikat sudah pecah dan rumah sudah ready untuk ditempati.