3 Artikel Ilmiah Kewirausahaan, Yuk Simak!

Akhir-akhir ini banyak sekali yang tertarik untuk berbisnis atau berwirausaha yang mungkin salah satunya adalah kamu. Berikut ini ada 3 artikel ilmiah kewirausahaan yang akan menambah pengetahuan kamu, apalagi kalau kamu dari generasi milenial. Selamat membaca!

Peran Digitalisasi Bagi Para Pengusaha Bisnis Kecil, Menengah, dan Besar

Peran Digitalisasi Bagi Para Pengusaha Bisnis Kecil, Menengah, dan Besar
Sumber: Mohamed Hassan from Pixabay

Contoh pertama artikel ilmiah kewirausahaan berisi tentang peran digitalisasi untuk pengusaha, simak aja langsung artikelnya.

Baca juga: Contoh Artikel Ilmiah Kesehatan

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, para pebisnis pun harus dapat beradaptasi dalam perubahan tersebut. Salah satu perkembangan teknologi yang paling terasa adalah penggunaan digital. Para pebisnis besar tentu sudah familiar dan tidak merasa kesulitan untuk mengakses dan menggunakan digital. Beda halnya dengan pengusahaan yang masih merintis dari kecil belum familiar atau sedikit mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi, akses maupun penggunaannya.

Ditambah lagi dengan kondisi pandemi selama dua tahun ini, penggunaan internet meningkat hingga 70%, penggunaan video streaming pun meningkat sampai dengan 20 kali lipat dan penggunaan alat komunikasi yang berbasis aplikasi pun juga meningkat sebanyak 2 kali lipat berdasarkan pada data World Economic Forum. Hal tersebut menunjukkan pada situasi apapun peran digitalisasi akan terus ada dan semakin dibutuhkan penggunaannya.

Dalam dunia bisnis untuk menguasai peran digital ini perlu mudah beradaptasi supaya tetap bertahan dan mampu mengungguli kompetitor. Para pelaku bisnis dapat menggunakan digital untuk terus mengeksplorasi mengembangkan bisnisnya, meningkatkan efisiensi bisnisnya, dan tentu berharap semakin banyak profit yang didapatkan dari peran digitalisasi ini.

Perlu dipahami bahwa digitalisasi ini adalah bentuk transformasi digital yang mengubah cara berkomunikasi setiap orang yang berinteraksi dengan lingkungan. Para pelaku bisnis dalam digitalisasi berarti siap terhadap perubahan baru dalam mengoperasikan organisasinya, menyusun strategi bisnis, menciptakan aktivitas baru, dan terbuka dengan value dan peluang yang baru.

Sudah banyak perusahaan yang beralih ke penggunaan digital dalam bisnisnya. Perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa, publik, maupun manufaktur. Karena semakin menguatkan kebutuhan digital, maka banyak juga memunculkan platform digital yang mampu menawarkan peluang bagi para pebisnis dalam pengembangan produk atau jasanya dan layanan lainnya sebagai pelengkap.

Platform digital ini menarik bagi para pengusaha karena dapat digunakan dalam proses produksi, pemasaran, hingga distribusi layanan yang mampu lebih efisien juga menjangkau para pelanggan. Kemudian adanya infrastruktur digital juga mampu mempermudah komunikasi, komputasi, dan kolaborasi yang solutif bagi organisasi. Infrastruktur digital merupakan seperangkat alat, teknologi dan sistem digital misalnya pencetakan 3D atau komunitas online.

Faktor yang Mempengaruhi Transformasi Digital pada Bisnis

Ada beberapa faktor yang mendorong pelaku bisnis untuk menggunakan digital dalam bisnisnya, yaitu:

  • Faktor internal

Pemilik dan manajerial, sumber daya manusia, efisiensi, praktik bisnis, kesiapan dan kemampuan perusahaan

  • Faktor eksternal

Kondisi pandemi, data dan informasi, tuntutan pelanggan, persaingan kompetitif, globalisasi dan urbanisasi, pemerintah dan pihak eksternal, kemajuan teknologi dan digitalisasi, sumber daya alam, demografi dan iklim.

Faktor dalam organisasi lebih memberikan efek digital dibandingkan faktor lingkungan dan teknologi. Para pelaku bisnis siap untuk menjalani peran digitalisasi untuk keberlangsungan organisasinya, para praktiknya, perangkat digital dan prosesnya memberikan pengaruh terhadap performa perusahaan.

Apalagi zaman modern ini menuntut kemudahan para pelanggan dalam memanfaatkan jasa atau membeli produk dari suatu perusahaan yang sudah ramah teknologi digital. Dengan adanya globalisasi dan urbanisasi pun semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan para pelanggan yang dapat dengan mudah dan cepat untuk diperoleh. Sehingga para pelaku bisnis pun perlu familiar untuk penggunaan digital dalam bisnisnya.

Beberapa contoh inovasi yang sudah ada yaitu media sosial, komputasi awan, teknologi sensor, printer 3D, blockchain, smartphone, robotika, kecerdasan buatan, big data, rantai pasokan digital, teknologi manufaktur lanjutan, dan penggunaan aplikasi untuk meeting jarak jauh.

Tahap Proses Transformasi Digital

Proses transformasi digital dapat melalui empat tahap yaitu menginisiasi teknologi digital, mengubah pada fungsi dan proses, mengelola kesenjangan keterampilan, dan perubahan strategi. Supaya dapat menjalankan transformasi digital khususnya untuk para pelaku bisnis kecil dan menengah, perlu untuk melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Top manajemen menentukan siapa yang menjalankan dan tanggung jawabnya untuk perubahan digital yang berbasis data
  • Menerapkan budaya yang mau belajar dan terbuka terhadap informasi pada anggota organisasi
  • Mendefinisikan tujuan bisnis dan tujuan dari digitalisasi pada bisnisnya
  • Menganalisis pada bagian proses bisnis yang mana yang sekiranya dapat ditingkatkan menggunakan digital
  • Menciptakan kesadaran dan lingkungan yang mendukung terhadap digital
  • Berkolaborasi dengan partner, lembaga penelitian dan laboratorium inovasi
  • Adanya dukungan dari pemerintah dalam penerapan digitalisasi ini
  • Memberikan pelatihan keterampilan penggunaan digital

Transformasi digital dalam bisnis tentu ada tantangannya tersendiri, baik dari sumber daya manusia, finansial, kemampuan manajerial, pengetahuan, teknologi baru, sumber daya teknologi informasi, keamanan data dan privasi, dan kepuasan pelanggan. Untuk keberhasilan proses dan penggunaan digital tentu membutuhkan karyawan yang terampil.

Adanya anggaran tertentu yang dibutuhkan dalam operasional dan investasi teknologi. Kemampuan manajerial pun dibutuhkan untuk mendorong para karyawan menerima teknologi baru dan terlibat dalam penggunaan dan evaluasinya, juga meningkatkan pengetahuan dalam penggunaan teknologi.

Aksi Sosial Digitalisasi Bisnis UMKM

Bagi para pelaku bisnis UMKM akan lebih terbantu dalam transformasi digital melalui aksi sosial. Hal ini dikarenakan semakin banyak komunitas yang membantu mendampingi dalam digitalisasi maka akan lebih memberikan dampak positif bagi keberlangsungan bisnis.

Untuk mendukung aksi sosial tersebut tentu perlu juga kolaborasi dari para pengusaha, masyarakat dan pemerintah dalam kebijakan yang menguntungkan UMKM dan berkelanjutan.

Konsep aksi sosial ini berfokus pada memecahkan masalah sosial yang ada di masyarakat, kerjasama dan memberdayakan dengan semangat gotong royong, dan tanggung jawab terhadap pengembangan usaha supaya menjadi memiliki daya saing yang lebih baik dan menguntungkan pelaku bisnis maupun pelanggan atau masyarakat.

Beberapa strategi yang dapat diterapakan untuk memberdayakan UMKM yang melek digital melalui aksi sosial adalah sebagai berikut:

  • Mengidentifikasi kolaborasi, komunitas, konsep kewirausahaan dan volunteer pendampingan
  • Menentukan faktor yang menjadi peluang dan faktor penghambat yang dihadapi UMKM dalam peran digitalisasi
  • Menerapkan strategi pemberdayaan dengan pendekatan keterlibatan masyarakat, komunitas, atau organisasi pemerintah setempat
  • Membina para pelaku bisnis UMKM dalam pencapaian peran digitalisasi, misalnya pelatihan, pendidikan formal atau non formal, meningkatakn literasi digital, adanya media pembelajaran online, pendampingan pemasaran produk di platform digital, menumbuhkan jiwa berbisnis atau wirausaha untuk para generasi milenial yang sudah sangat familiar dengan perkembangan teknologi atau digital di zaman mereka bertumbuh dan berkembang.

Baca juga: Contoh Essay Serta Cara Membuatnya

Strategi Pemasaran Digital dan Sosial Media untuk Bisnis Kuliner

Artikel ilmiah kewirausahaan selanjutnya adalah tentang strategi pemasaran digital, simak aja langsung artikelnya ya.

Globalisasi membuat terjadinya perdagangan dapat menjangkau wilayah lebih luas tanpa batas dan lintas negara, salahnya satunya berdagang kuliner. Makanan termasuk ke dalam kebutuhan primer yang wajib terpenuhi. Sehingga bisnis kuliner dapat menjadi pilihan bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan dan menjalaninya.

Ada bermacam-macam bisnis kuliner, contohnya rumah makan sunda, warung sate, nasi uduk, fast food, mie ayam, restoran, kue ulang tahun, keripik pisang, dan olahan seafood. Untuk memasarkan bisnis dengan jangkauan luas tentunya membutuhakn strategi pemasaran yang tepat.

Strategi pemasaran merupakan suatu strategi yang sengaja dirancang oleh pebisnis dalam mempromosikan jasa atau produk bisnisnya sehingga banyak pelanggan yang berminat membeli sehingga dapat memberikan keuntungan pada bisnis.

Strategi pemasaran terdiri dari beberapa tindakan dari pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap suatu produk atau jasa, antara lain memodifikasi kampanye iklan, mengubah harga produk, merancang suatu promosi, atau menentukan saluran distribusi yang akan digunakan.

Strategi pemasaran terdiri dari segmentation, targeting, dan positioning atau dapat disebut dengan konsep STP. Konsep STP saling berkaitan satu dengan lainnya. Konsep STP ini yang digunakan dalam perumusan strategi pemasaran seperti berikut ini.

  1. Strategi Segmentasi Pasar

Suatu proses untuk membagi pasar menjadi ke dalam beberapa kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan pada karakteristik, kebutuhan, atau perilaku yang membutuhkan marketing mix.

  1. Strategi Penentuan Pasar Sasaran

Memilih luas atau besarnya segmen yang disesuaikan dengan kemampuan bisnis dalam memasuki segmen tersebut. Umumnnya para pebisnis masuk ke pasar baru dengan fokus pada pelayanan satu segmen yang jika berhasil maka akan menambah segmen dengan memperluasnya secara horizontal maupun vertical. Untuk menelaah strategi ini harus evaluasi faktor sasaran dan sumber daya, ukuran dan pertumbuhan dari segmen, serta kemenarikan strukturan segmen.

  1. Strategi Penentuan Pasar

Sttrategi yang bertujuan untuk merebut posisi di pikiran para pelanggan atau konsumen. Maka strategi ini berhubungan dengan keyakinan, kepercayaan, dan kompetensi yang dimiliki oleh konsumen. Strategi ini merupakan sejenis aktivitas yang menggambarkan posisi diri di pikiran para konsumen.

Strategi pemasaran dapat dikombinasikan antara strategi promosi, harga, produk, tempat dan distribusi yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari pemasaran bisnis yang dilakukan. Strategi tersebut dapat disebut juga dengan marketing mix atau 4P yang kepanjangan dari Product, Price, Promotion, and Placement. Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan ke konsumen supaya mendapatkan perhatian dan dibeli sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan oleh pelanggan atau konsumen dengan manfaat dari produk atau jasa yang nilainya sudah ditetapkan antara penjual dan pembeli. Tempat atau distribusi merupakan media yang digunakan dalam mencapai target pelanggan. Promosi merupakan salah satu dari cara pemasaran dalam mengkomunikasikan atau menjual suatu jasa atau produk kepada pelanggan yang berpotensi untuk membelinya.

Pada zaman dahulu untuk memasarkan produk atau jasa perlu mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk dapat dimuat dalam media cetak dan dibaca oleh banyak orang, sehingga mereka tergugah untuk membelinya. Namun, dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi saat ini, pemasaran pun dapat dilakukan secara digital, antara menggunakan media sosial, email, atau website.

Penggunaan internet sebagai media pemasaran membuat cost menjadi lebih terkendali dan lebih efisien untuk bisnis, karena tidak terbatas oleh waktu dan jarak. Strategi pemasaran digital ada yang dapat dilakukan tanpa biaya, ada pula yang berbayar seperti membayar iklan atau berkolaborasi dengan individu atau suatu komunitas.

Beberapa aktivitas pemasaran yang dapat dilakukan contohnya promosi diskon dan promosi menu baru. Aktivitas tersebut dapat diterapkan dengan cara memasang banner dan spanduk, menyebarkan brosur, presentasi langsung maupun melalui media tertentu.

Presentasi langsung kepada calon pembeli dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, atau mendatangi suatu komunitas atau lembaga. Jika aktivitas tersebut dilakukan secara online maka dapat melalui sosial media (Facebook, Instagram, Youtube, Twitter), melalui Short Message Service (SMS), search engine, content marketing, blog, atau augmented reality marketing.

Tantangan teknologi saat ini justru dapat dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama menggunakan sosial media sehingga omset pun mengalami peningkatan dan memberikan profit optimal. Mereka dapat terus memperbaharui informasi secara rutin mengenai produk atau menu, testimoni dan kegiatan bisnis kulinernya melalui postingan di sosial media.

Pelanggan pun suka untuk melihat-lihat terlebih dahulu postingan tersebut dan mencerna informasi-informasi baru sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Pembaharuan informasi, pemilihan sosial media, respon pelanggan terhadap kualitas dan harga ternyata mempengaruhi pada ketepatan pemasaran dari bisnis kuliner. Penggunaan media sosial mampu menekan angka cost dalam biaya pemasaran bisnis.

Digital marketing tentu sudah tidak asing lagi banyak pula digunakan dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah instragram marketing yang mana menjadi salah satu media sosial yang paling popular yang digunakan para pebisnis dalam memasarkan produknya, termasuk bisnis kuliner. Melalui instagram marketing, tidak hanya memposting secara berkala informasi yang berkaitan dengan bisnis, tetapi juga dapat dilakukan dengan kolaborasi dengan influencer.

Influencer merupakan orang yang dapat memberikan pengaruh di sosial media kepada para follower-nya, sehingga dapat juga mempengaruhi mereka untuk memutuskan membeli produk. Tentunya hal ini dapat mendatangkan omset yang banyak jika dapat memilih influencer yang tepat dan dana yang cukup untuk berkolaborasi. Apalagi melalui influencer maka loyalitas konsumen kepada produk bisnis dan brand attachment dapat pula terjaga.

Terdapat lima peran media sosial untuk pemasaran bisnis kuliner, yaitu:

  • Media sosial dapat memberi identitas pada produk yang ditampilkan dan ditawarkan oleh pebisnis
  • Media sosial dapat digunakan sebagai penghubung komunikasi pemasaran dengan pelanggan yang bertujuan untuk mempertahankan loyalitas dari para pelanggan atau konsumen
  • Media sosial dapat menjadi penelitian pemasaran yang mengusahakan pencarian informasi terkait dengan kebutuhan para konsumen
  • Media sosial mampu mendekatkan bisnis atau perusahaan dengan para konsumennya. Hal ini dikarenakan konsumen dapat mengurangi waktu untuk melihat-lihat produk secara online dibandingkan saat offline
  • Media sosial pun dapat berfungasi untuk consumer engagement

Baca juga: Contoh Paper Tentang Pendidikan

Peran dan Perilaku Generasi Milenial yang Mampu untuk Berwirausaha

Artikel ilmiah kewirausahaan yang ketiga berisi tentang peran dan perilaku generasi milenial, simak aja langsung ya artikelnya.

Wirausaha secara bahasa berasal dari kata wira dan usaha. Wira artinya pejuang, pahlawan, gagah berani, atau kesatria. Usaha merupakan melakukan sesuatu atau bekerja. Sehingga wirausaha atau kewirausahaan adalah perilaku mengusahakan sesuatu dengan berani mengambil risiko, berpikir kreatif dan tangguh. Sehingga pelaku wirausaha dapat disebut dengan wirausahawan.

Peran mereka dalam dunia bisnis atau wirausaha selain bertujuan untuk mendapatkan profit juga dapat memberikan solusi untuk masyarakat melalui jasa atau produk yang ditawarkan, serta terciptanya lapangan kerja. Dengan adanya zaman modern yang serba teknologi dan kemudahan akses informasi pengetahuan, maka persaingan pun semakin ketat termasuk juga dalam berbisnis.

Generasi milenial yang tumbuh besar di zaman modern ini pun banyak yang memilih untuk berbisnis dan menjadi bagian dari masyarakat yang mau berinovasi dan mengembangkan ide kreatif. Ternyata keberadaan pebisnis dari generasi milenial pun mampu memberikan dampak positif pada negara Indonesia yaitu mampu berkontribusi dalam perkembangan ekonomi negara.

Adanya peningkatan jumlah pewirausaha maka dapat mempengaruhi juga suatu kemajuan bagi bangsanya. Hal tersebut dikarenakan pewirausaha adalah orang-orang yang berani dan mau mengambil resiko dengan menyediakan jasa atau menciptakan suatu produk dengan menggunakan modal, bahan, tenaga kerja, ide atau inovasi, dan mendapatkan keuntungan berupa profit. Maka akan menjadi ide yang baik jika semangat berwirausaha ini semakin dikembangkan ke masyarakat luas terutama generasi yang berusia muda.

Generasi milenial memiliki karakter yang mampu tampil beda, inovatif, berpikir kreatif, dan modern. Generasi milenial yang mudah terpapar informasi dan teknologi tentu memberikan keuntungan tersendiri untuk dapat memperkaya pengetahuannya, menciptakan ide-ide baru, mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah solusi bagi masyarakat, meningkatkan keterampilan, dan menciptakan peluang termasuk menciptakan lapangan kerja.

Sehingga generasi milenial mempunyai potensi yang besar untuk berwirausaha. Namun, tentu tidak mudah untuk melahirkan generasi yang pandai berbisnis. Tentunya hal tersebut dipertimbangkan dari segi tersedianya modal, adanya teknologi, kreativitas, pasar, mental model, kemampuan dalam berorganisasi, berpikir kritis dan berpikir sistem, dan berperilaku sebagaimana pelaku usaha yang tangguh.

Karakteristik Wirausahawan

Dalam berwirausaha atau berbisnis yang penuh tantangan, ketidakpastian, dan berisiko tentu perlu beberapa hal dalam diri pelaku bisnis untuk mampu menjalani perannya dengan baik. Pewirausaha haruslah berani mengambil risiko, mau untuk belajar, terbuka dengan saran dan kritik yang membangun, dapat menemukan ide dan mengimplementasikan idenya ke dalam bentuk jasa atau produk, mampu berkomunikasi dan menjalin relasi dengan berbagai jenis individu dan komunitas, disiplin dalam bekerja, memiliki integritas yang baik, dapat memanajemen waktu, mampu menjadi bagian dari organisasi dan berperan dengan baik didalamnya.

Selain itu, pewirausaha perlu memiliki karakter yang mandiri, berkomitmen tinggi, bertanggung jawab dan memiliki pikiran dan energi yang positif, serta mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

Fungsi dan peran dari wirausaha dapat diketahui melalui dua pendekatan yaitu secara makro dan mikro. Secara makro maka peran wirausaha dapat menciptakan kesejahteraan, pemerataan dalam kekayaan, dan terciptanya lapangan kerja yang berfunsgi dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sedangkan secara mikro, wirausaha mempunyai dua peran yaitu sebagai perencana atau planner dan sebagai penemu atau innovator. Sebagai perencana maka wirausaha dapat merancang usaha dan tindakan baru, merencanakan strategi bisnis, ide dan peluang untuk mencapai kesuksesan, serta menciptakan suatu organisasi perusahaan. Sebagai penemu yaitu pewirausaha menciptakan sesuatu yang masih baru, baik dalam bentuk jasa, produk, cara, ide, teknologi, organisasi, maupun lainnya.

Untuk memunculkan dan mengembangkan perilaku dalam berwirausaha tentu tidak dapat dilakukan dalam waktu sekejap. Perlu pembiasaan dan pelatihan berulang kali, serta didukung oleh lingkungan dan bantuan dari pemerintah.

Dukungan lingkungan dapat berupa bantuan modal, memberikan jaminan untuk ketersediaan input, dan informasi mengenai pemasaran atau pasar. Akan tetapi, perilaku wirausaha tentu juga berasal dari dalam diri sendiri yang paling berperan besar dalam memotivasi dan pantang menyerah dalam menjalankan bisnisnya.

Alasan Generasi Milenial untuk Berwirausaha

Generasi milenial sebagai generasi yang cerdas dalam berteknologi, maka dapat menggunakan teknologi tersebut untuk bersosialisasi, berbuat kebaikan dan berbisnis. Dalam dunia bisnis, teknologi mampu untuk membantu dalam pengelolaan bisnis, bisnis menjadi lebih efisien, mempermudah suatu transaksi, dan kegiatan berbisnis membuat menjadi lebih nyaman baik untuk pelaku bisnis maupun para pelanggan.

Generasi milenial juga banyak berpikiran lebih terbuka karena adanya kemudahan akses informasi dari berbagai media dan sumber, sehingga mampu membuka sudut pandangan dari sisi yang berbeda. Kemampuan ini mampu menciptakan suatu ide dan rencana bisnis yang lebih kreatif, tak terduga, dan mampu lebih memberikan solusi untuk masyarakat. Selain itu, generasi milenial pun mampu untuk mengambil risiko dari tindakannya tetapi dengan perhitungan dalam bersikap.

Untuk meningkatkan minat dan kemampuan para generasi milenial maka salah satunya dapat diberikan pelatihan berwirausaha. Tujuannya untuk menyediakan ruang peningkatan kapasitas diri dan pembelajaran terutama bidang wirausaha yang disuguhkan dalam berbagai bentuk materi.

Materi tersebut antara lain menumbuhkan ide berbisnis, solusi dari suatu masalah dengan merintis suatu usaha, meningkatkan percaya diri dan motivasi untuk merintis usaha atau bisnis. Metode yang digunakan dapat berupa metode diskusi dan simulasi. Metode diskusi yaitu menyajikan suatu informasi dan pengetahuan yang mana para pesertanya diberikan suatu masalah yang biasa muncul dalam suatu bisnis, diberikan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan, kemudian dibahas dan dicarikan solusinya bersama. Sedangkan metode simulasi merupakan metode dalam pelatihan yang meniru sesuatu yang mirip dengan situasi yang asli.

Kreatifitas generasi milenial dalam berbisnis dapat menciptakan produk atau jasa baru, mengembangkan jasa atau produk yang sudah ada, memilih dan mengembangkan nama di bidang usahanya, pemasaran lebih banyak dilakukan dengan cara online misalnya melalui sosial media dan e-commerce, mendesain tempat usahanya supaya lebih menarik, dan diversifikasi produk.

Contoh bisnis yang dapat dilakukan oleh para generasi milenial antara lain usaha kuliner, kelontong, fashion, online shop, kosmetik dan kecantikan, produk kesehatan, marketing plan, masker, dan kedai kopi. Mereka berminat untuk berwirausaha biasanya karena tertarik dan merasa senang untuk menjalaninya, mau untuk mencoba risiko dari berbisnis, ingin mandiri dan bereksplorasi, menambah penghasilan, mengasah keterampilan, dan bermanfaat untuk banyak orang.

Pemahaman Akhir

Digitalisasi memainkan peran penting dalam perkembangan bisnis dan kemajuan teknologi. Dalam era digital saat ini, penggunaan teknologi digital menjadi kebutuhan utama bagi semua jenis bisnis, baik skala kecil, menengah, maupun besar.

Digitalisasi membawa dampak positif dalam berbagai aspek bisnis, termasuk meningkatkan efisiensi, mengembangkan bisnis, dan meningkatkan profitabilitas. Bisnis yang mampu mengadopsi peran digitalisasi dengan cepat dan efektif dapat mengungguli pesaingnya.

Faktor internal dan eksternal mempengaruhi transformasi digital dalam bisnis. Faktor internal meliputi pemilik, manajemen, sumber daya manusia, dan praktik bisnis. Faktor eksternal meliputi kondisi pandemi, tuntutan pelanggan, persaingan kompetitif, dan kemajuan teknologi. Namun, faktor internal lebih berpengaruh dalam digitalisasi daripada faktor eksternal.

Transformasi digital dalam bisnis melibatkan empat tahap, yaitu menginisiasi teknologi digital, mengubah fungsi dan proses, mengelola kesenjangan keterampilan, dan perubahan strategi. Untuk sukses dalam transformasi digital, perlu dilakukan langkah-langkah seperti melibatkan top manajemen, menciptakan budaya pembelajaran, menentukan tujuan bisnis, menganalisis proses bisnis yang dapat ditingkatkan menggunakan digital, menciptakan kesadaran dan lingkungan yang mendukung, berkolaborasi dengan mitra, lembaga penelitian, dan inovasi, serta memberikan pelatihan keterampilan digital.

Bagi pelaku bisnis UMKM, aksi sosial dalam digitalisasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Kolaborasi antara pengusaha, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung digitalisasi UMKM sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis.

Dalam bisnis kuliner, strategi pemasaran digital memainkan peran penting dalam mencapai target pasar yang lebih luas. Konsep STP (segmentasi, targeting, dan positioning) digunakan dalam perumusan strategi pemasaran. Strategi pemasaran juga melibatkan marketing mix atau 4P (Product, Price, Promotion, and Placement), di mana internet dan media sosial dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang efisien dan terjangkau.

Dengan mengadopsi digitalisasi dan strategi pemasaran digital yang tepat, pelaku bisnis dapat mengoptimalkan potensi mereka dalam mengembangkan bisnis, mencapai target pasar yang lebih luas, dan meningkatkan keuntungan.

Nah itulah beberapa 3 contoh artikel ilmiah kewirausahaan, semoga bisa membantu kamu ya dalam mencari refernsi.


Referensi

  1. Kusuma, I., L., dkk. (2021). Pelatihan Kewirausahan Sebagai Peluang Bisnis untuk Generasi Milenial di Soloraya Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal BUDIMAS, Vol. 3, No. 2
  2. Hasan, M., dkk. (2021). Perilaku Berwirausaha Generasi Milenial di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, Vol. 13, No. 3
  3. Fernando, E., & Jamaaluddin J. (2018). Peran Wirausaha Milenial dalam Memajukan Perekonomian Bangsa. 3rd Annual Applied Science and Engineering Conference
  4. Afif, M., & Arifa, I. (2018). Analisis Kelayakkan Bisnis, Strategi Pemasaran dan Modal Reliji pada Usaha Waroeng Spesial Sambal Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. VIII, No. 1, p. 37-49
  5. Sukri, & Arisandi, D. (2017). Analisis Strategi Pemasaran dengan Media Sosial Produk Kuliner Usaha Kecil dan Menengah di Pekanbaru. Jurnal Buana Informatika, Vol. 8, No. 4, p. 235-242
  6. Handika, M. R., & Darma, G. S. (2018). Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial Instagram. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 15, No. 2
  7. Rasid, F., E., T., dkk. (2021). Faktor Pendorong, Proses dan Tantangan Transformasi Digital pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah: Tinjauan Pustaka Sistematis. Jurnal Informasi Interaktif, Vol. 6, No. 2
  8. Fuadi, D., S., dkk. (2021). Systematic Review: Strategi Pemberdayaan Pelaku UMKM Menuju Ekonomi Digital Melalui Aksi Sosial. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Vol. 5, No. 1
  9. Radiansyah, E. (2022). Peran Digitalisasi Terhadap Kewirausahaan Digital: Tinjauan Literatur dan Arah Penelitian Masa Depan. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi (JMBI Unsrat)

Artikel Terbaru

Avatar photo

Linnlia

Hai. Semoga hobi saya yang suka menulis dan research ini juga memberi manfaat untuk para pembaca. Jangan lupa di share ya ke orang-orang terdekat jika bermanfaat.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *