Secara sederhana alat musik tiup adalah alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup untuk menghasilkan suara.
Alat musik tiup dapat mengeluarkan suara atau bunyi karena ada resonansi. Resonansi adalah getaran yang terjadi sebagai akibat adanya aksi pemicu. Pemicunya berupa tiupan melalui rongga tabung alat musik tiup yang menghasilkan bunyi tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh alat musik tiup yang kita kenal.
Daftar Isi
1. Terompet
Alat musik ini bisa jadi adalah alat musik tiup yang paling kita kenal sehari-hari. Terbuat dari logam dan hanya memiliki 3 tombol pengatur nada.
Memainkannya memerlukan kemampuan khusus. Seseorang yang memainkan alat musik tiup harus mempunyai napas yang panjang. Sehingga setiap pemain terompet harus mencari dan mendapatkan cara atau sentuhannya sendiri dalam meniup untuk menghasilkan suara.
Terompet dibuat berdasarkan tangga nada musik. Umumnya yang banyak digunakan terompet dengan nada B.
2. Saksofon
Ternyata alat musik ini baru diciptakan pada sekitar tahun 1840-an. Oleh seorang pemain klarinet warga negara Belgia bernama Adolphe Sax.
Alat musik yang terbuat dari logam ini sempat tersendat perkembangannya akibat terikat hak paten yang dimiliki penemunya. Setelah hak paten habis penyempurnaan banyak dilakukan walau tidak merubah desain awalnya.
Saksofon yang dulu banyak digunakan dalam orkestra dan band militer sekarang menjadi bagian dalam perkembangan musik populer dan jazz.
Jenisnya saksofon yang paling umum digunakan adalah Soprano, Alto, Tenor dan Bariton.
3. Klarinet
Alat musik tiup ini merupakan varian dari terompet. Kata klarinet berasal dari kata bahasa Itali clarino yang artinya terompet ditambah akhiran et yang berarti kecil.
Seperti juga alat musik tiup lainnya, klarinet memerlukan permainan tiupan dengan satu tarikan napas agar dapat menghasil bunyi yang diinginkan.
Sebenarnya ada banyak jenis klarinet dan sebagian berkategori langka. Sedangkan yang umum dimainkan adalah klarinet soprano nada B.
4. Flute
Adalah alat musik tiup yang mempunyai bunyi berkarakter lembut. Bisa dengan mudah dipadukan dengan instrumen musik lainnya.
Flute terbuat dari logam. Untuk kategori profesional di era modern ini ada yang terbuat dari perak bahkan emas atau campuran dari keduanya. Sementara untuk penggunaan standar, flute yang biasa digunakan umumnya terbuat dari campuran nikel dan perak atau logam lain yang dilapisi perak.
Alat musik tiup ini sebenarnya diperuntukan untuk dimainkan di nada tinggi dengan cara meniup secara menyamping ke kiri atau kanan.
5. Trombon
Juga merupakan varian dari terompet. Berasal dari kata tromba yang artinya terompet dalam bahasa Itali dan akhiran one yang berarti besar. Jadi trombon berarti terompet yang besar.
Tidak seperti alat musik tiup lainnya, trombon tidak memiliki katup sebagai pengatur nada. Untuk mengatur nada trombon menggunakan perangkat slide yang terdiri dari 4 bagian. Dua tabung bagian dalam pararel dan statis, ujungnya dibuat agak tebal, serta dua tabung luar yang dapat digerakan ke depan dan ke belakang untuk mengatur nada.
Saat dimainkan trombon diletakkan pada bahu kiri pemain lalu slide digerakkan menggunakan tangan. Dengan bentuknya yang demikian trombon dapat menghasilkan bunyi yang lebih rendah dari terompet.
6. Harmonika
Sebenarnya cikal bakal alat musik ini sudah dimainkan sejak 5000 tahun yang lalu di Cina. Harmonika modern baru ditemukan dan dikembangkan pada tahun 1826 dengan penggunaan nada diatonis yang berlaku hingga sekarang.
Harmonika adalah alat musik yang paling mudah dimainkan dengan meniup dan menghisapnya saja maka akan mengeluarkan suara yang cukup bagus dengan nada yang riang.
Suara yang keluar berasal dari kombinasi fungsi keberadaan 20 plat bernada di dalam badan harmonika dengan 10 lubang tiup dan hisap.
Baca juga: 10 Contoh Alat Musik Petik
7. Tuba
Alat musik ini muncul dan digunakan mulai abad 19 di Eropa. Tuba menjadi alat musik tiup dengan ukuran yang paling besar. Bunyi yang dihasilkan merupakan nada terendah.
Seperti terompet tombol untuk mengatur nada pada tuba hanya 3 buah. Sehingga untuk menghasilkan nada tertentu harus meniup dengan mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan tekanan bibir.
Tuba dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan tinggi nada yang dihasilkannya, yaitu : contra bass tuba, bass tuba, tenor tuba dan subcontrabass tuba.
8. Obo
Sudah sejak abad ke 17 muncul dan dimainkan sebagai alat musik di Eropa. Kata obo berasal dari bahasa Prancis hautbois yang artinya high wood. Hal ini merujuk pada alunan suara yang dihasilkan dari alat musik ini.
Obo adalah salah satu alat musik tiup yang menghasilkan suara melengking tinggi yang jernih. Dalam sebuah orkestra biasanya pengambilan nada atau tuning dilakukan dengan menggunakan obo. Bunyi yang terdengar jelas membuat suara khas obo mudah didengar.
9. Pianika
Atau disebut juga melodika adalah alat musik tiup kecil yang dimainkan dengan ditiup langsung ke corong atau menggunakan pipa lentur yang dihubungkan ke mulut.
Pianika menggunakan bilah-bilah keyboard hingga sekitar tiga oktaf. Sehingga pianika bisa dimainkan untuk melodi utama, ritem sederhana dan dapat juga untuk mengiringi lagu.
Cara memainkan pianika dengan tangan kiri memegang pianika kemudian tangan kanan menekan bilah keyboard untuk memainkan melodi lagu dan mulut meniupnya untuk menghasilkan bunyi. Umumnya pianika dimainkan sebagai alat pendidikan di sekolah.
10. Suling/Seruling
Alat musik tiup yang termasuk kategori tiupan suara musik dari kayu atau diistilahkan woodwind. Salah satu alat musik tradisional Indonesia dengan bermacam-macam nama berdasarkan daerahnya.
Alat musik yang memiliki ciri suara lembut ini aslinya terbuat dari bambu. Saat ini suling modern sudah terbuat dari logam. Umumnya terbuat dari campuran nikel dan perak atau logam yang dilapisi perak.
Baca juga: 10 Contoh Alat Musik Pukul
Dalam perkembangannya di Indonesia, suling sebagai alat musik menjadi bagian dari majunya industri musik tanah air. Suling menjadi alat musik utama dalam musik Melayu dan juga Keroncong. Di sisi lain suling juga dimainkan sebagai alat pendidikan di sekolah.
11. Recorder
Mungkin banyak sekali orang yang sudah familiar dengan alat musik ini. Recorder biasanya dijadikan salah satu alat musik yang dimanfaatkan untuk belajar seni musik mulai tingkat Sekolah Dasar sampai lanjutan.
Recorder masih merupakan satu keluarga dari Flute. Cara memainkannya adalah dengan meniupnya dari ujung pangkal Recorder.
Recorder sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu Treble, Tenor, dan Bass. Bahan yang digunakan untuk membuat sebuah Recorder adalah kayu, namun seiring perkembangan zaman saat ini banyak Recorder yang terbuat dari plastik.
12. Bassoon
Alat musik tiup klasik ini memiliki bentuk yang cukup unik. BIla dilihat sekilas Bassoon seperti dua buah alat tiup yang dilipat menjadi satu.
Bassoon mulai dikembangkan pada abad ke 18, namun saat itu hanya memiliki empat buah kunci.
Kemudian pada pertengahan abad ke 19, seorang pemimpin marching band militer asal Jerman Bernama Carl Almenrader mengembangkan Bassoon menjadi lebih modern dengan penambahan kunci menjadi enam sampai delapan buah kunci.
Bassoon sendiri sering digunakan dalam komposisi orkestra sejak periode masa 1930-an.
Karakter suara yang dihasilkan Bassoon sendiri cukup khas karena bentuk desain dan bahannya yang terbuat dari kayu.
13. Piccolo
Sebetulnya Piccolo masih satu keluarga dengan Flute. Namun Piccolo lebih sering digunakan pada komposisi marching band.
Piccolo memiliki bentuk yang lebih kecil daripada Flute. Nama Piccolo sendiri diambil dari bahasa Italia flauto Piccolo yang memiliki arti “Flute kecil”.
Piccolo dimainkan secara horizontal dan memiliki pitch suara yang satu oktaf lebih tinggi dibandingkan Flute standar.
Walaupun saat ini Piccolo lebih sering digunakan untuk komposisi musik di lingkungan militer, namun sejarah mencatat bahwa Piccolo sendiri sudah mulai digunakan pada komposisi orkestra pada akhir abad ke 18.
14. Daegeum
Bagi kamu pecinta drakor mungkin sudah pernah melihat alat musik tiup khas Korea ini. Daegeum merupakan alat musik tiup yang terbuat dari bambu yang berfungsi seperti Flute.
Daegeum digunakan untuk musik tradisional Korea dan pada perkembangannya digunakan juga untuk musik-musik kontemporer.
Daegeum sendiri memiliki “saudara kembar” dengan ukuran lebih kecil yaitu Junggeum dan Sogeum. Bila ketiga instrumen ini digabungkan maka mereka bertiga disebut sebagai samjuk yang bila diterjemahkan memiliki arti sebagai “tiga bambu”.
15. Venu
Masih membahas mengenai alat musik etnik kali ini kita terbang ke India dimana terdapat sebuah alat musik tiup tradisional khas bernama Venu.
Venu sendiri terbuat dari bambu yang dilubangi dan dimainkan secara menyamping atau horizontal. Bila diperhatikan sekilas, Venu memiliki bentuk mirip dengan seruling khas Indonesia.
Venu merupakan alat musik yang memiliki peran penting dalam sebuah komposisi pertunjukan seni klasik India yang bernama Natya Shastra.
Venu sendiri digambarkan sebagai alat musik yang sering digunakan oleh dewa Hindu bernama Krishna. Dimana sering dituangkan ke dalam karya seni berupa patung atau lukisan yang menggambarkan Dewa Krishna sedang memainkan Venu.
16. Tumpong
Hati-hati jangan salah mengira Tumpong dengan tumpeng ya! Karena Tumpong adalah alat musik tiup khas negara Filipina.
Terbuat dari bambu yang dilubangi dan untuk membunyikannya adalah dengan meniup dari bagian atas Tumpong.
Bila dilihat sepintas lagi-lagi alat musik ini masih memiliki kemiripan dengan Seruling khas Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa budaya dan aspek-aspek di dalamnya saling berakulturasi dan menyebar ke seantero Asia.
Di negara Filipina, Tumpong sering digunakan oleh masyarakat pada sore hari di saat para anggota keluarga berkumpul.
17. Shakuhachi
Alat musik tiup yang satu ini berasal dari negeri Sakura, Jepang. Menurut catatan sejarah, Shakuhachi memiliki asal muasal dari negeri tirai bambu Cina pada abad ke 8.
Shakuhachi terbuat dari bambu dan memiliki empat buah lubang untuk menghasilkan nada. Ditambahkan dengan satu buah lubang untuk bagian ibu jari.
Nama Shakuhachi sendiri diambil dari bahasa Jepang yang menggambarkan ukuran dari instrumen ini yaitu satu shaku yang berarti sebuah ukuran sepanjang 30 cm dan hachi yang menggambarkan ukuran 3 cm.
Namun pada perkembangannya, Shakuhachi dibuat ke dalam berbagai ukuran dan panjang.
Penutup
Alat musik tiup adalah alat musik yang menghasilkan suara melalui tiupan yang menghasilkan resonansi dalam rongga tabungnya. Beberapa contoh alat musik tiup yang dikenal antara lain terompet, saksofon, klarinet, flute, trombon, harmonika, tuba, obo, pianika, suling/seruling, recorder, bassoon, piccolo, daegeum, venu, tumpong, shakuhachi, dan masih banyak lagi.
Setiap alat musik tiup memiliki karakteristik yang unik dan teknik bermain yang berbeda. Beberapa alat musik tiup seperti terompet dan trombon menggunakan katup atau slide untuk mengatur nada, sementara alat musik tiup lainnya seperti saksofon, klarinet, dan flute menggunakan kunci atau lubang untuk mengubah nada.
Beberapa alat musik tiup digunakan secara luas dalam berbagai genre musik seperti terompet dalam orkestra dan band, saksofon dalam musik populer dan jazz, dan harmonika dalam musik folk dan blues. Sementara itu, alat musik tiup tradisional seperti suling di Indonesia dan shakuhachi di Jepang memiliki peran penting dalam musik tradisional dan budaya masing-masing negara.
Sebagai guru musik, penting bagi kita untuk memahami karakteristik dan teknik bermain dari berbagai alat musik tiup agar dapat mengajarkannya dengan baik kepada siswa. Setiap alat musik tiup memiliki keunikan tersendiri dan dapat memberikan kontribusi yang berbeda dalam konteks musik yang beragam.
______________________________________________________________________
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_woodwind_instruments
https://en.wikipedia.org/wiki/Daegeum
https://en.wikipedia.org/wiki/Venu
https://hub.yamaha.com/bassoon-basics/
https://www.britannica.com/art/piccolo
https://www.britannica.com/art/shakuhachi