Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran utuh, baik diungkapkan secara lisan maupun dengan tulisan. Secara umum, kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan juga dapat menyatakan makna yang lengkap (Trim:141).
Pastinya kamu pun sudah mengetahui, kumpulan kalimat akan membentuk sebuah paragraf yang nantinya dapat membentuk suatu gagasan. Dalam paragraf itu lah kamu akan menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas. Masih asing dengan kalimat tersebut? Baca artikel ini sampai habis, ya.
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Utama
Kalimat utama adalah sebuah kalimat yang berisi gagasan utama atau gagasan pokok yang terdapat di suatu paragraf. Posisi kalimat utama bertujuan untuk mengembangkan paragraf sehingga membentuk rangkaian paragraf yang utuh. Biasanya, kalimat utama bersifat umum, karena memuat isi keseluruhan dari paragraf tersebut.
Apa bedanya gagasan utama dan kalimat utama? Gagasan utama adalah ide pokok yang terdapat di sebuah paragraf. Sedangkan kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat gagasan utama. Jadi, ketika kamu mencari gagasan utama, maka kamu harus bisa menemukan kalimat utama terlebih dahulu, ya.
Baca juga: Contoh Teks Editorial
Kemunculan kalimat utama dapat kamu temukan di awal paragraf, akhir paragraf, dan terkadang campuran di antara keduanya. Berikut adalah beragam letak kalimat utama yang bisa kamu ketahui:
- Apabila di awal paragraf, ciri-ciri yang bisa kamu kenali adalah dengan mengidentifikasi kalimat kedua, apakah terdapat repetisi/pengulangan, kata ganti, atau penggunaan ini/itu. Jika di kalimat kedua terdapat salah satu di antara ketiga tersebut, artinya kalimat utama ada di bagian awal paragraf atau di kalimat pertama. Kalimat utama yang berada di awal paragraf, disebut dengan paragraf deduktif.
- Sedangkan bagi kalimat utama yang berada di posisi akhir paragraf, ciri-cirinya adalah terdapat sebuah simpulan. Baik dengan menggunakan konjungsi antar kalimat, seperti ‘oleh karena itu’, ‘oleh sebab itu’, dan ‘dengan demikian’ dan terdapat pula simpulan dengan penegasan, seperti ‘jadi’ dan ‘bahkan’. Apabila terdapat kalimat utama yang terletak di akhir paragraf itu artinya paragraf induktif.
- Kalimat utama yang berada di awal serta akhir paragraf, disebut dengan campuran. Hal tersebut dicirikan dengan adanya kalimat utama di awal juga disertai penegasan di kalimat akhir. Kalimat utama yang terdapat di awal dan akhir paragraf, disebut dengan paragraf deduktif-induktif.
Ciri-Ciri Kalimat Utama
Kalimat utama memiliki peran yang penting untuk mengembangkan topik dalam sebuah paragraf. Adapun ciri-ciri kalimat utama ialah sebagai berikut:
- Terdapat sebuah gagasan atau suatu permasalahan yang dapat dijelaskan secara lebih rinci dan detail.
- Suatu kalimat yang lengkap dan juga berdiri sendiri. Tidak ditemui adanya penghubung (penghubung intra kalimat atau antar kalimat).
- Biasanya terdapat di awal paragraf. Tapi, tidak menutup kemungkinan berada di akhir paragraf ataupun di antara keduanya (campuran).
- Memiliki arti yang jelas sehingga tidak memerlukan konjungsi untuk dihubungkan dengan kalimat lain.
Cara Menemukan Kalimat Utama
Menentukan kalimat utama sama dengan menentukan gagasan utama/ide pokok. Indraswati (dalam Daud, 2013: 23) menjelaskan cara menemukan kalimat utama, yaitu:
- Bacalah setiap paragraf dalam bacaan dengan cermat.
- Identifikasi dan cermati kalimat pertama hingga kalimat terakhir yang mana mengandung kata kunci berupa gagasan pokok.
- Setelah menentukan ide pokok/gagasan pokok paragraf di bagian awal, akhir, atau awal-akhir, maka kalimat utama pun sudah ditemukan.
Pengertian Kalimat Penjelas
Dalam membentuk suatu paragraf yang utuh, dibutuhkan kalimat penjelas untuk menerangkan gagasan secara lebih detail. Kalimat penjelas adalah beberapa kalimat yang berisi uraian, penjelasan, serta beragam rincian untuk menerangkan kalimat utama. Dapat dikatakan bahwa kalimat penjelas bertujuan untuk mengembangkan gagasan utama dalam paragraf.
Menurut Abdul Chaer (2011), kalimat penjelas berisi penjelas atau bisa disebut pikiran penjelas yang merupakan penjabaran dari ide pokok. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa kalimat penjelas bertujuan untuk mengembangkan gagasan utama dalam paragraf.
Ciri-Ciri Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas tidak kalah penting dari kalimat utama. Karena paragraf terbentuk berdasarkan kalimat utama sebagai gagasan pokok dan kalimat penjelas yang menjabarkan gagasan tersebut. Berikut adalah ciri-ciri kalimat penjelas:
- Bersifat khusus.
- Berada di sebelum atau sesudah kalimat utama.
- Berupa kalimat-kalimat pendukung yang berisi tentang penjabaran, contoh, uraian, data, fakta, serta opini.
- Membutuhkan kalimat penghubung sehingga membentuk paragraf yang koheren.
- Tidak bisa berdiri sendiri dan maknanya menjadi tidak jelas apabila tidak digabung dengan kalimat utama atau dengan kalimat penjelas lainnya.
Contoh Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas
Contoh 1
“(1) Pada pagi hari, suasana lingkungan rumah Andi begitu indah. (2) Di sekitar ,
berjejer pohon-pohon yang menambah keteduhan. (3) Sementara itu, kicau
burung menambah semaraknya pagi itu. Di kejauhan, terlihat gunung
Tangkuban Perahu yang penuh misteri. Sungguh, pagi yang indah dan
hangat.”
- Kalimat Utama
Pada paragraf tersebut, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu pada kalimat ‘Pada pagi hari, suasana lingkungan rumah Andi begitu indah’. Hal tersebut disebabkan kalimat di awal memberikan gagasan pokok yang menyatakan lingkungan rumah Andi indah.
- Kalimat Penjelas
Sedangkan kalimat penjelas dalam paragraf tersebut ialah berupa kalimat nomor (2), (3), (4), dan (5). Pada kalimat tersebut, dijelaskan secara lebih rinci mengenai lingkungan rumah Andi yang indah. Terdapat pula konjungsi untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Contoh 2
(1) Novel yang menjadi incaran banyak siswa telah hilang di perpustakaan. (2) Novel itu mengisahkan beragam misteri yang ada di sekolah tersebut. (3) Hilangnya novel tersebut pun membuat gempar seisi sekolah, terlebih Ibu Wana, penjaga perpustakaan. (4) Ia kesulitan mencari novel itu dan terakhir ia melihatnya dua hari yang lalu. (5) Satu minggu berselang, barulah misteri hilangnya novel itu terungkap. (6) Bahwa Jajang, kelas XI IPA mengambil novel tersebut secara diam-diam di rak perpustakaan. (7) Jajang diberikan hukuman atas perbuatannya itu
- Kalimat Utama
Kalimat utama dalam paragraf tersebut sudah jelas pada kalimat pertama, yaitu ‘Novel yang menjadi inceran banyak siswa telah hilang di perpustakaan’. Karena pada kalimat kedua, terdapat pengulangan kata ‘novel’ dan juga terdapat kata ganti ‘itu’, yang menunjukan bahwa kalimat kedua merujuk dan menjelaskan kalimat pertama. Artinya, kalimat pertama terdapat suatu gagasan atau permasalahan yang perlu dijabatkan pada kalimat-kalimat berikutnya.
- Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas pada paragraf tersebut berada di nomor (2), (3), (4), (5), (6), dan (7). Kalimat penjelas tersebut berisi penjabaran mengenai situasi dan alasan mengapa novel hilang di perpustakaan. Keenam kalimat penjelas tersebut saling terhubung satu sama lain dan membentuk paragraf yang utuh.
Contoh 3
(1) Acara pelepasan siswa kelas XII tahun ajaran ini tidak bisa terlaksana. (2) Dengan bergam kendala seperti kurangnya siswa yang antusias dalam melaksanakan pelepasan secara online, tidak adanya teknis yang memadai, serta masih merebaknya kasus corona, membuat acara tahunan tersebut tidak terlaksana. (3) Tentunya hal tersebut sangat disayangkan oleh kepala sekolah dan guru-guru. (4) Karena tidak ada penyematan siswa terbaik dan perayaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
- Kalimat Utama
Kalimat utama dalam paragraf tersebut terletak di kalimat pertama, yaitu ‘Acara pelepasan siswa kelas XII tahun ajaran ini tidak bisa terlaksana’. Kalimat tersebut merupakan berdiri sendiri dan secara jelas mengatakan suatu gagasan atau permasalahan yang perlu dijelaskan lebih detail.
- Kalimat Penjelas
Karena kalimat utama hanya ada di kalimat pertama, itu berarti kalimat penjelas dapat terdapat di kalimat (2), (3), dan (4). Ketiga kalimat penjelas itu memberikan gambaran dan penjelasan mengapa acara pelepasan kelas XII tidak bisa terlaksana.
Contoh 4
(1) Siapa bilang di sekolah hanya duduk dan mendengar materi dari guru saja? (2) Siswa dapat mengasah kemampuannya di luar jam pelajaran sekolah melalui ekstrakurikuler. (3) Misalnya, bagi yang senang dengan dunia olahraga, siswa dapat mengikuti kegiatan ekskul basket atau futsal. (4) Apabila siswa yang senang bernyanyi, siswa dapat latihan menyanyi di ekskul seni. (5) Sekolah dapat membantu siswa dengan memberikan beragam fasilitas yang memadai. (6) Jadi, ekstrakurikuler merupakan cara yang dapat ditempuh untuk mengasah kemampuan siswa.
- Kalimat Utama
Berbeda dari tiga contoh sebelumnya, kalimat utama dalam paragraf ini berada di akhir paragraf. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya penegasan dalam kata ‘jadi’ di kalimat nomor 6. Paragraf ini disebut dengan paragraf deduktif.
- Kalimat Penjelas
Karena kalimat utamanya berada di akhir paragraf, maka kalimat penjelasan merupakan kalimat di nomor (1),(2),(3),(4), dan (5). Kalimat-kalimat tersebut menjelaskan dan menjabarkan bagaimana ekstrakulikurer dapat mengasah kemampuan siswa.
Contoh 5
(1) Sebagai guru bahasa Indonesia, sudah diharuskan untuk mengenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. (2) Guru dapat mengajarkan sesuai dengan RPP yang berlaku melalui berbagai macam metode yang menyenangkan. (3) Sehingga, siswa tidak lagi merasa terbebani untuk belajar bahasa Indonesia dan justru akan bersemangat mempelajari bahasa sendiri. (4) Oleh karena itu, penting bagi guru bahasa Indonesia untuk memiliki gaya mengajar yang menarik kepada siswa.
- Kalimat Utama
Kalimat utama dalam paragraf tersebut terletak di akhir paragraf, yaitu kalimat nomor (4). Hal itu disebabkan adanya konjungsi ‘oleh karena itu’ yang merupakan sebuah kesimpulan. Pada kalimat terakhir pula lah terdapat gagasan pokok yang memunculkan permasalahan mengenai pentingnya guru bahasa Indonesia agar memiliki gaya mengajar menarik.
- Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas ada di kalimat nomor (1),(2), dan (3). Keempat kalimat tersebut menjadi suatu paragraf yang utuh untuk menjelaskan seberapa penting guru bahasa Indonesia menciptakan gaya pengajaran yang menarik.
Contoh 6
(1) Banyaknya kasus bencana alam pun semakin menarik perhatian. (2) Kasus banjir bandang pada awal tahun 2020 di berbagai wilayah di Indonesia, kebakaran hutan dan asap di Riau, serta berbagai macam bencana lainnya. (3) Masyarakat perlu waspada dan meminimalisir bencana yang terjadi. (4) Misalnya semakin sadar akan lingkungan. (5) Dengan begitu, bencana seperti banjir dan kebakaran hutan dapat ditangani dengan lebih baik melalui masyarakat yang sadar lingkungan.
- Kalimat Utama
Paragraf di atas terdapat kalimat utama yang ditemukan pada akhir paragraf, yaitu kalimat nomor 5. Pada kalimat itu tertulis simpulan yang ditandai dengan konjungsi ‘Dengan begitu’.
- Kalimat Penjelas
Karena kalimat utama terdapat di akhir paragraf yang merupakan paragraf induktif, maka kalimat penjelasnya terdapat pada nomor (1), (2), (3), dan (4). Kalimat penjelas tersebut menjabarkan bagaimana mengatasi banjir atau kebakaran hutan dengan sadar lingkungan.
Contoh 7
(1) Suasana pantai di sore ini tak seramai biasanya. (2) Hanya ada beberapa orang yang menyender di batang pohon kelapa, sambil menikmati angin yang membelai rambutnya. (3) Penjual yang biasa menawarkan ikan asin atau otak-otak pun tak terlihat batang hidungnya. (4) Matahari yang perlahan-lahan menuruni cakrawala menciptakan keagungan, sekaligus kesunyian. (5) Aku dapat dengan bebas menikmati kesendirian. (6) Oleh sebab itu, aku merasa suasana di pantai ini lebih sunyi dan tak seramai biasanya.
- Kalimat Utama
Kalimat utama pada paragraf di atas bisa ditemukan di awal dan akhir paragraf, yaitu pada nomor (1) dan (6). Hal tersebut disebabkan terdapatnya gagasan tentang pantai yang sepi di awal paragraf dan terdapat penegasan ulang di akhir paragraf. Pada bagian akhir paragraf terdapat konjungsi ‘oleh sebab itu’ yang menandai adanya simpulan.
Baca juga: Contoh Teks Narasi: Pengertian dan Ciri-Cirinya
- Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas dalam paragraf di atas yaitu pada nomor (2), (3), (4), dan (5). Keempat kalimat tersebut mendeskripsikan serta menjelaskan bagaimana suasana di pantai sepi dan tak seramai dari biasanya.
Baca juga: Contoh Makalah
Pemahaman Akhir
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran utuh baik secara lisan maupun tulisan. Kalimat ini berfungsi sebagai unsur pembentuk paragraf, yang pada akhirnya akan membentuk suatu gagasan atau ide pokok. Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama dalam sebuah paragraf, sedangkan kalimat penjelas berfungsi untuk mengembangkan gagasan utama tersebut dengan memberikan rincian, contoh, atau penjelasan lebih lanjut.
Untuk menemukan kalimat utama, perlu membaca paragraf dengan cermat dan mengidentifikasi kalimat yang mengandung gagasan utama atau ide pokok paragraf. Kalimat utama biasanya terletak di awal, akhir, atau dapat juga berada di campuran antara awal dan akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelas berada sebelum atau sesudah kalimat utama, dan merupakan kalimat pendukung yang menjelaskan, memberikan contoh, atau rincian tentang gagasan utama.
Kemampuan dalam menulis dan mengidentifikasi kalimat utama dan penjelas sangat penting dalam pembentukan paragraf yang baik dan jelas. Dengan memahami peran kalimat utama dan kalimat penjelas, kita dapat mengembangkan gagasan secara lebih efektif dan menyampaikan informasi dengan lebih tepat kepada pembaca. Oleh karena itu, penting bagi guru bahasa Indonesia untuk membekali siswa dengan keterampilan ini agar mereka dapat menjadi penulis yang kompeten dan terampil dalam berbahasa Indonesia.
Menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas menjadi kunci agar kamu pandai dalam pelajaran bahasa Indonesia. Karena, tak jarang kamu akan menemukan beragam soal seputar hal tersebut. Jika kamu mudah menemukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam sebuah paragraf, kamu pun akan mudah menentukan gagasan pokok/ide pokok. Selamat belajar!
Referensi:
Rohmayati, Maya dan Shinta Linniasari. 2016. Buku Siswa Bahasa dan Sstra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Depok: CV Arya Duta.
Trim, Bambang. 2017. 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan. Jakarta: Bumi Aksara.