Hidrosfer: Dinamika Perairan Darat dan Perairan Laut

Air memiliki banyak sekali manfaat seperti untuk air minum, mencuci, menyirami tanaman, dan segala aktivitas manusia. Selain itu, air juga berfungsi untuk proses respirasi makhluk hidup dan fotosintesis tumbuhan. Sehingga, air merupakan sumber bagi seluruh makhluk hidup di bumi. Bagian bumi yang terdiri atas air disebut dengan hidrosfer.

Selanjutnya, mari kita simak penjelasan di bawah ini agar lebih memahami tentang hidrosfer.

Pengertian Hidrosfer

hidrosfer
sumber: id.sodiummedia.com

Hidrosfer merupakan salah satu lapisan di bumi yang terdiri atas air. Jumlah air di bumi baik air permukaan ataupun air tanah secara keseluruhan relatif tetap. Namun jumlah air pada setiap tempat berbeda karena air mengalami perpindahan. Perpindahan air ini secara tetap mengikuti pola yang disebut siklus hidrologi.

Dalam siklus hidrologi, air mengalami perubahan wujud dari uap, cair, ataupun padat. Semua ini tak lepas dari faktor temperatur.

Air di bumi akan berpindah ke atmosfer, begitu pula kandungan air di atmosfer suatu saat akan jatuh ke bumi melalui peristiwa prespitasi. Jadi, secara umum siklus hidrologi dimulai dari evaporasi, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, dan kembali lagi mengalami evaporasi.

Terdapat dua kelompok besar dinamika hidrosfer, yaitu perairan darat dan perairan laut. Keduanya memiliki perbedaan, terutama dalam kandungan garam mineral.

Baca juga: Litosfer: Pengertian, Lapisan, dan Manfaat Litosfer

Dinamika Perairan Darat

hidrosfer
sumber: portonews.com

Lapisan hidrosfer yang pertama adalah perairan darat. Perairan darat terdiri atas semua jenis air yang terdapat di darat, baik yang berupa cair, gas, ataupun padat.

Air Tanah

Air tanah adalah massa air yang ada di bawah tanah. Hampir 98% air di daratan bersembunyi di bawah tanah. Hanya 2% saja yang terlihat sebagai air di badan air seperti sungai, danau, rawa, dan reservoir.

Terdapat tujuh kelompok air tanah, yaitu sebagai berikut:

  1. Meteoric water (vadose water), yaitu air yang asalnya dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan berada di lapisan tak jenuh.
  2. Connate water (air tanah tubir), yaitu air tanah yang berada di dalam rongga batuan endapan semenjak proses pembentukan batu endapan. Termasuk air yang terperangkap di dalam rongga batuan beku leleran dalam bentuk kristal saat magma keluar ke permukaan tanah.
  3. Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga batuan sejak awal pembentukan. Sering kali disamakan dengan connate water.
  4. Pellicular water (air pelikular/ari), yaitu air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul tanah.
  5. Phreatis water (air freatis), air tanah yang berada di antara air permukaan dengan lapisan kedap air. Air freatis merupakan jenis air tanah dangkal yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat melalui pembuatan sumur.
  6. Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada di antara dua lapisan batuan yang kedap air. Apabila air ini memperoleh jalan kelaur, baik disengaja ataupun tidak, maka air tersebut akan memancar dengan kekuatan besar.

Air Sungai

Sungai merupakan aliran air tawar yang mengalir melalui terusan alami. Kedua sisi terusan dibatasi oleh tanggul-tanggul alami yang akhirnya air bermuara ke danau ataupun laut.

Danau

hidrologi
sumber: travel.kompas.com

Danau adalah cekungan yang digenangi air tawar dalan volume yang cukup banyak dan luas. Menurut proses terjadinya, danau dikelompokan menjadi 5 macam yaitu:

  1. Danau Tektonik

Danau ini terjadi karena adanya tenaga tektonik, misal patahan. Contoh: Danau Towuti, Danau Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, dan Danau Anau.

  1. Danau Vulkanik

Danau vulkanik terjadi akibat erupsi gunung berapi. Contoh: Danau Batur, Danau Kerinci, Danau Kawah Ijen, dan Danau Kalimutu.

  1. Danau Tektovulkanik

Danau yang terbentuk karena proses tektonik dan vulkanik. Contoh adalah Danau Toba.

  1. Danau Karts/Dolina

Danau yang terdapat di daerah karts atau pegunungan kapur. Contoh: danau-danau yang terdapat di kawasan karts Yogyakarta.

  1. Danau Glasial

Danau yang terbentuk karena erosi glasial saat zaman es diluvium. Contoh: Danau Ontario dan Danau Michigan.

  1. Danau Bendungan

Danau yang terbentuk karena terbendungnya sungai oleh lava. Contoh adalah Danau Tondano.

  1. Danau Buatan

Danau buatan adalah danau yang dibuat oleh manusia. Berfungsi untuk irigasi dan PLTA. Contoh: Waduk Jati Luhur, Waduk Gajah Mungkur, dan Waduk Cirata.

Rawa

rawa
sumber: wri-indonesia.org

Rawa adalah daerah yang tergenang air, terdapat timbunan organik (seresah daun dan ranting pohon) serta ditumbuhi vegetasi. Rawa biasanya memliki topografi yang datar sehingga selalu tergenang air. Ciri dari rawa, drainase airnya buruk dan keasaman airnya tinggi.

Air rawa berasal dari air hujan, air sungai, ataupun air laut yang terperangkap dan menggenang. Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Ekosistemnya unik, terdiri atas tanah dan air. Vegetasi yang paling dominan adalah mangrove. Lokasi terbesar rawa adalah di Kalimantan, Papua, Sumatra, dan Sulawesi.

Peran dan manfaat hutan rawa antara lain:

  1. Sumber cadangan air
  2. Mencegah terjadinya banjir
  3. Mencegah masuknya air laut ke dalam air tanah dan sungai
  4. Sumber makanan nabati dan hewani

Baca juga: Materi Siklus Batuan

Dinamika Perairan Laut

hidrosfer
sumber: infopublik.id

Lapisan hidrosfer kedua adalah perairan laut. Lapisan ini hampir 70% menutupi muka bumi. Belahan bumi selatan sebagian besar ditempati oleh lautan sedangkan belahan bumi utara berisi daratan.

Jenis-Jenis Laut

Menurut letaknya, laut dapat dibedakan menjadi:

  1. Laut tepi adalah laut yang letaknya di sepanjang benua. Contoh: Laut Jepang, Laut Cina Selatan, Laut Utara, dan Laut Ochostk.
  2. Laut pertengahan adalah laut yang berada di antara gugusan kepulauan, atau di antara dua benua. Contoh: Laut Merah, Laut Mediterania, Lautan di Indonesia.
  3. Laut pedalaman adalah laut yang berada di tengah-tengah benua. Contoh: Laut Mati dan Laut Kaspia.

Menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi:

  1. Laut ingresi adalah laut dalam yang terjadi karena penurunan dasar samudra/lempeng samudra akibat adanya patahan. Contoh: Laut Seram, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Maluku, dan Laut Flores.
  2. Laut transgresi adalah laut dangkal yang terjadi karena adanya genangan air pada daratan yang lebih rendah pada masa es mencair. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Arafuru, dan Selat Bali.
  3. Laut regresi adalah laut yang terjadi karena adanya proses penyempitan permukaan air laut akibat sedimentasi.

Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan atas:

  1. Zona litoral adalah zona antara garis air surut dengan air pasang.
  2. Zona neritik adalah zona yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Pada zona ini banyak biota laut yang berkembang biak.
  3. Zona batial adalah zona laut yang memiliki kedalaman 200-1.800 meter
  4. Zona abisal adalah zona laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter.

Relief Dasar Laut

hidrologi
sumber: brainkart.com

Secara umum, relief dasar laut meliputi:

1. Paparan Benua (Contiental Shelf)

Paparan benua adalah wilayah laut dangkal dengan topografi landai. Kemiringan lereng paparan benua berkisar 0-10. Kedalaman landasan kontinen umumnya kurang dari 200 meter. Di Indonesia ada dua Dangkalan yaitu dangkalan Sunda (Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Bali, Selat Karimata) merupakan bagian Benua Asia yang tertutup air laut dan Dangkalan Sahul (Laut Arafuru) merupakan bagian Benua Australia yang tertutup oleh laut.

2. Lereng Samudra (Continental Slope)

Lereng samudra adalah zona peralihan antara paparan dan wilayah laut dalam. Topografi didominasi oleh lereng dengan kedalaman 2 km. Kemiringan lereng benua umumnya berkisar lebih dari 50.

3. Dasar Samudra (Ocean Floor)

Dasar samudra adalah zona dasar samudra yang dalam dan merupakan wilayah terluas di muka bumi, yaitu sekitar 59% dari seluruh luas muka bumi. Kedalaman samudra lebih dari 2 km dan sebagian topografi berupa wilayah datar.

4. The Deep

The deep adalah cekungan yang sangat dalam di dasar samudra. Topografi the deep adalah lubuk (basin) dan palung (trench). Lubuk laut merupakan bentuk dasar laut berupa cekungan luas hampir bulat, terjadi karena penurunan muka dasar laut karena tenaga endogen. Contoh lubuk laut di perairan Indonesia antara lain Basin Sulu, Basin Sulawesi, dan Basin Banda.

Palung adalah bentukan dasar samudra seperti parit memanjang dan dalam dengan dasar lembar berbentuk V. Sebagian besar palung laut terletak pada pertemuan lempeng samudra dan benua (zona subduksi). Palung memiliki lembah yang menyerupai huruf V. Beberapa palung yang ada di dunia antara lain:

  • Palung Jawa merupakan palung akibat pertemuan lempeng Benua Eurasia dengan Samudra Indo Australia.
  • Palung Mindanau, sebagai akibat pertemuan lempeng Benua Eurasia dengan Samudra Pasifik
  • Palung Tonga Kermadee di Negara Fiji karena pertemuan Lempeng Fiji dengan Lempeng Pasifik.

Susunan Kimiawi dan Salinitas Air Laut

Air laut rasanya asin dan kepahit-pahitan. Hal ini karena mengandung garam-garaman. Susunan senyawa garam air laut beranekaragam seperti NaC, K2SO4, MgCl2, MgBr2, MgSO4, CaSO4, dan CaCO3. Rata-rata kadar garam air laut 3,5%, artinya dalam 1 kg air laut terdapat 35 gram garam.

Kadar garam antara satu samudra dengan samudra yang lain tidaklah sama. Hal ini tergantung dari berbagai faktor, antara lain:

  1. Besar kecilnya penguapan. Semakin besar penguapan air laut, maka kadar garam semakin tinggi. Contoh: Laut Mati dan Laut Kaspia.
  2. Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak air hujan, kadar garam akan semakin rendah. Contoh: Laut di Indonesia.
  3. Banyak sedikitnya air tawar yang bermuara ke laut
  4. Banyak sedikitnya gletser atau gumpalan es yang masuk ke dalam laut. Contoh: Laut Baltik
  5. Arus laut. Arus laut menyebabkan terjadinya percampuran kandungan garam sehingga kadar garam lebih merata

Temperatur Air Laut

Suhu air laut adalah suatu faktor yang sangat penting bagi dinamika perairan laut karena mempengaruhi perkembangan biota laut yang ada di dalamnya. Misal, pertumbuhan karang terbatas hanya pada perairan hangat tropis dan subtropis.

Suhu air laut dipermukaan bumi menunjukkan ada perbedaan walapun tidak begitu besar.

  1. Suhu air laut di Samudra Atlantik rata-rata 16,90C
  2. Suhu air laut di Samudra Hindia rata-rata 17,00C
  3. Suhu air laut di Samudra Pasifik rata-rata 19,10C

Rata-rata suhu air laut dunia adalah 17,40C. Sedangkan suhu permukaan air laut di perairan Indonesia adalah 26,30C.

Baca juga: Pedosfer: Definisi, Lapisan, dan Manfaatnya

Warna Air Laut

Warna air laut tergantung beberapa faktor:

  1. Zat terlarut atau organisme yang terdapat di dalam air laut. Misalnya, Laut Merah airnya kadang kelihatan merah karena banyak alga laut yang mempunyai pigmen warna merah. Laut Kuning berwarna kuning karena mengandung butiran tanah loss yang terbawa oleh Sungai Huang Ho dari Gurun Gobi.
  2. Tergantung dasar lautnya. Misal, Laut Hitam warna air kelihatan hitam akrena dasar lautnya berwarna hitam. Di laut dangkal terlihat berwarna hijau karena di daerah ini banyak ditumbuhi tumbuhan laut berwarna hijau. Warna biru laut pada horizon laut disebabkan karena adanya pemantulan warna biru dari atmosfer bumi.

Arus Laut

sumber: academia.edu

Arus laut merupakan gerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap dan tidak tetap. Arus laut dipengaruhi oleh kadar garam, pengaruh angin, perbedaan suhu, dan pasang surut. Gerakan arus laut ada yang mendatar dan ada yang vertkal.

Angin dapat menimbulkan arus air naik yang dikenal dengan upwelling dan sinking di daerah pantai. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman 100-200 meter. Arus ini kadar oksigen lebih rendah dan suhu lebih dingin. Namun, arus ini banyak mengandung nutrien nitrat dan fosfat sehingga banyak mengandung fitoplankton. Sinking merupakan gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di sekitar pantai.

Berikut ini macam-macam arus laut yang ada di perairan dunia yang dipengaruhi oleh suhu air laut:

  1. Arus Kuroshio, adalah arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, melewati Jepang dan menuju ke pesisir Amerika Utara. Arus ini didorong oleh angin barat.
  2. Arus Oyashio, adalah arus dingin yang mengalir dari Selat Bering menuju selatan berakhir di timur Kepulauan Jepang. Di tempat ini ada pertemuan arus dengan arus Kuroshio menyebabkan perairan menjadi hangat. Sehingga daerah ini kaya akan jenis ikan.
  3. Arus Humboldt atau Arus Peru, yaitu arus dingin yang mengalir dari Amerika selatan ke utara di sekitar Samudra Pasifik.
  4. Arus Teluk (Gulfstream), merupakan arus panas yang menyimpang yang didorong oleh arus katulistiwa utara dan selatan. Kedua arus ini masuk masuk ke Laut Karibia melewati Teluk Meksiko lalu menuju Selat Florida (sebagai Arus Florida). Arus Florida bercampur Arus Antillen bertiup ke arah timur. Arus inilah yang disebut dengan Arus Teluk. Arus inilah yang menyebabkan Pantai Barat Eropa tidak membeku saat musim dingin.
  5. Arus Greenland Timur, yaitu arus dingin yang mengalir dari Kutub Utara menjujupantai timur Greenland.
  6. Arus Labrador, arus dingin yang berasal dari Kutub Utara melewati Pantai timur Labrador. Biasanya, arus ini membawa gunung es dari daerah kutub.
  7. Arus Canari, merupakan arus dingin yang melanjutkan sebagian Arus Teluk berhembus ke Spanyol sampai pantai barat Afrika Utara.
  8. Arus Brazilia, merupakan lanjutan arus panas yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan. Arus ini merupakan arus menyimpang dan termasuk arus panas.
  9. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang bergerak ke barat sejajar dengan garis katulistiwa. Kemudian, arus ini pecah menjadi arus Maskarena dan Arus Angulhas setelah sampai di timur Madagaskar. Arus ini didorong oleh angin pasat tenggara.
  10. Arus Maskarena dan Angulhas merupakan arus panas yang terjadi di Samudra Hindia. Arus Maskarena mengalir menuju selatan menyusuri pantai timur Madagaskar. Arus Angulhans menuju selatan melalui pantai Pulau Madagaskar bagian barat.

Gelombang Laut

Gelombang laut adalah gerak naik turunnya air laut. Gelombang terjadi karena gerakan angin yang menabrak pesisir dan kejadian gempa bumi. Gerakan gelombang laut dapat diketahui dengan penjelasan seperti berikut ini:

  1. Gerak osilasi, adalah gerak gelombang akibat molekul air yang bergerak melingkar. Gerak ini memiliki bukit dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut dengan breaker atau gelora.
  2. Gerak translasi, adalah gelombang osilasi yang telah pecah lalu memburu ke pantai. Gelombang ini dikenal dengan surf yang dimanfaatkan untuk
  3. Gerak swash (gelombang datang) dan back swash (gelombang yang kembali) berbentuk gelombang yang telah menyentuh garis pantai.

Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut adalah naik turunnya air laut secara beraturan waktunya (periodik). Pada periode 24 jam 50 menit di setiap belahan bumi mengalami dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut.

Pasang naik dan pasang surut disebabkan karena gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Ada dua macam pasang surut air laut yaitu, pasang purnama dan pasang perbani. Pasang purnama (spring tide) yaitu pasang naik dan pasang surut yang terjadi pada bulan baru dan pertengahan bulan (purnama). Pasang perbani (neap tide) yaitu pasang naik dan pasang surut terendah.

Pasang perbani terjadi pada seperempat dan tiga perempat bulan, ketika matahari dan bulan terletak pada posisi menyiku satu sama lain. Pada kedudukan ini gaya gravitasi matahari melemahkan gaya tarik bulan.

Manfaat Hidrosfer Bagi Kehidupan

Hidrosfer sangat esensial bagi kehidupan manusia. Perairan darat maupun perairan laut memberikan manfaat bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Berikut penjabarannya:

Manfaat Perairan Laut

hidrosfer
sumber: merahputih.com

Berikut merupakan manfaat perairan laut:

  1. Pertemuan arus panas dan arus dingin merupakan wilayah yang kaya akan plankton sebagai sumber makan ikan sehingga daerah merupakan tempat penangkapan ikan.
  2. Arus laut mempengaruhi iklim.
  3. Arus laut dapat digunakan sebagai navigasi pelayaran.
  4. Garam dapur (NaCl) yang terkandung dalam air laut dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
  5. Arus pasang surut dapat digunakan untuk pembangkit listrik.
  6. Sebagai daerah pertahanan suatu negara.
  7. Penghasil sumber daya tambang seperti minyak bumi lepas pantai.
  8. Sebagai lahan penangkapan ikan.
  9. Sebagai sarana perhubungan dan pengangkutan.
  10. Sebagai tempat rekreasi.
  11. Sebagai lahan pertanian laut (pertanian rumput laut).
  12. Sebagai penjaga keseimbangan sistem hidrologi.

Manfaat Perairan Darat

hidrosfer
sumber: cnnindonesia.com

Manfaat perairan darat antara lain:

  1. Sebagai tempat tambak ikan, di danau ataupun di sungai.
  2. Sebagai sumber air minum, contoh adalah air tanah ataupun sumber mata air di pegunungan.
  3. Sebagai tempat rekreasi, contoh air terjun.
  4. Sebagai tempat pemandian air panas, biasanya terdapat di daerah pegunungan.
  5. Sebagai pembangkit tenaga listrik, terutama di daerah air terjun.
  6. Berfungsi untuk sumber irigasi pertanian.
  7. Untuk memenuhi kebutuhan sumber air bagi makhluk hidup baik untuk manusia, tumbuhan, ataupun hewan.
  8. Sebagai sarana transportasi.

Baca juga: Batuan Beku: Pengertian, Klasifikasi dan Contohnya

Pemahaman Akhir

Air adalah sumber kehidupan yang penting bagi seluruh makhluk hidup di Bumi. Selain digunakan untuk air minum, mencuci, dan menyirami tanaman, air juga berperan dalam proses respirasi makhluk hidup dan fotosintesis tumbuhan. Bagian Bumi yang terdiri dari air disebut hidrosfer.

Hidrosfer terdiri dari dua kelompok besar, yaitu perairan darat dan perairan laut. Perairan darat meliputi air tanah, sungai, danau, dan rawa. Air tanah merupakan sumber utama air di daratan, dan sebagian besar air tanah tersembunyi di bawah tanah. Sungai adalah aliran air tawar yang mengalir melalui terusan alami, sedangkan danau adalah cekungan yang berisi air tawar dalam jumlah yang cukup banyak. Rawa adalah daerah yang tergenang air dengan timbunan organik dan vegetasi yang khas.

Perairan laut merupakan lapisan terluas dalam hidrosfer, menutupi sekitar 70% permukaan Bumi. Laut dapat dibedakan berdasarkan letak dan terjadinya, serta kedalamannya. Relief dasar laut mencakup paparan benua, lereng samudra, dasar samudra, dan cekungan yang sangat dalam seperti palung.

Air laut memiliki kandungan garam yang beranekaragam, dan rata-rata kadar garam air laut adalah 3,5%. Kadar garam dapat bervariasi antara satu samudra dengan samudra lainnya, tergantung pada faktor-faktor seperti penguapan, curah hujan, aliran air tawar, dan arus laut. Suhu air laut juga mempengaruhi kehidupan biota laut, dengan suhu yang berbeda di setiap samudra.

Dengan pemahaman tentang hidrosfer, kita dapat menghargai pentingnya air sebagai sumber kehidupan dan menjaga kelestariannya. Perlindungan dan pengelolaan yang baik terhadap perairan darat dan perairan laut sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup dan keberlanjutan ekosistem di Bumi.

Demikian penjelasan tentang seluk beluk serta dinamikanya. Hidrosfer merupakan salah satu bagian dari bumi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Semoga bisa menambah wawasan kalian ya!


Sumber:

Gatot Harmanto. (2016). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Lili Somantri dan Nurul Huda. (2016). Geografi. Bandung: Grafindo.

Artikel Terbaru

Avatar photo

Anava

Seseorang yang menyukai pengetahuan dengan moto hidup ingin bertumbuh bersama lingkungan sekitar. Dia sekarang seorang pendidik, pengajar, dan pembelajar yang sudah lebih dari 8 tahun di bidang pendidikan. Mata Pelajaran Geografi dan Biologi sedang selami saat ini.

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *