Selama ini, provinsi di Indonesia yang cukup terkenal dengan pengaruh budaya Melayu dan Islam adalah Aceh. Tetapi, ternyata masih ada daerah lain yang punya kebudayaan perpaduan antara Melayu dan Islam, yaitu Riau.
Nah, pengaruh kebudayaan Melayu serta Islam itu tercermin pada kebudayaan yang dimiliki, terutama dari penggunaan pakaian adatnya. Untuk mengetahui aneka ragam pakaian adat Riau, mari simak 8 nama pakaian adat Riau berserta fungsi dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan pakaian adat tersebut berikut ini.
Daftar Isi
Baju Kurung Cekak Musang Pria
Nama pakaian adat Riau pertama yang perlu kamu kenal adalah baju kurung cekak musang. Baju kurung sebenarnya sangat identik dengan kebudayaan Melayu. Mengingat provinsi ini termasuk mendapat pengaruh kebudayaan Melayu yang tinggi, maka pakaian adatnya pun juga identik dengan baju kurung.
Dari segi kegunaan atau fungsi, baju kurung cekak musang diperuntukkan bagi para pria dewasa maupun tua untuk dipakai dalam beberapa acara terutama acara formal. Misalnya, untuk acara resmi pemerintahan ataupun acara keagamaaan.
Nah, keunikan dari baju kurung cekak musang terletak pada pemberian namanya yang menggambarkan bentuk dari baju kurung ini. Dinamakan sebagai cekak, dikarenakan baju ini mempunyai kerah atau cekak yang tegap dengan ukuran 2,5 cm yang mengelilingi bagian leher.
Dari bagian kerah hingga dada terdapat kancing dengan jumlah minimal 3 buah. Kemudian, di bagian depannya baju kurung cekak musang dilengkapi dengan dua saku di bagian bawah, dan satu saku di bagian atas. Untuk bagian bawahannya, baju adat ini dipadukan dengan celana panjang berwarna senada, lalu bisa juga ditambah dengan penggunaan sarung yang diikat di pinggang hingga lutut.
Tidak ketinggalan, bagian kepala juga diberikan penutup kepala berupa kopiah atau menggunakan tanjak laksamana (penutup kepala khas dari Riau). Kamu bisa perhatikan pemakaian baju kurung cekak musang lewat gambar pakaian adat Riau yang tertera di atas, ya.
Baca juga: 13 Alat Musik Riau Serta Penjelasannya
Baju Kurung Cekak Musang Wanita
Baju kurung cekak musang ternyata bukan hanya terbatas dikenakan oleh para pria tua atau dewasa, tetapi juga kalangan wanita. Namun, tentu saja dalam hal bentuk pakaiannya juga tidak sama dengan yang dipakai pria.
Bagian kerah atau cekak dari baju ini pun juga tegap dengan ukuran yang tidak jauh beda dengan baju pria. Selain itu, terdapat pula kancing baju dari kerah hingga bagian dada. Ukuran baju kurung cekak musang wanita menyentuh hingga lutut selayaknya baju kurung pada umumnya.
Kemudian, dalam hal penggunaannya, baju kurung cekak musang dipakai oleh para wanita untuk acara pengantin di malam berinai. Namun, bisa juga dikenakan saat ada acara formal atau acara yang berhubungan dengan adat istiadat di daerah setempat.
Baju Kurung Teluk Belanga
Nama pakaian adat Riau berikutnya ini telah jadi salah satu pakaian adat yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai ikon pakaian adat dari Riau. Sama halnya dengan baju kurung cekak musang, baju kurung teluk belanga juga diperuntukkan bagi pria dewasa ataupun tua.
Meskipun sama dalam hal pemakaian dengan baju kurung cekak musang, tetapi baju kurung teluk belanga punya ciri khas pada bagian leher baju yang berbentuk bulat dan dilengkapi dengan satu buah kancing. Selain itu, tidak terdapat kerah tegap seperti baju kurung cekak musang.
Namun, ada juga kesamaan yang terlihat pada saku baju ini yaitu satu saku di bagian atas, serta dua saku di bagian bawah. Bawahan yang dikenakan untuk teluk belanga juga sama dengan cekak musang berupa celana panjang dengan warna senada dengan atasannya.
Pemakaian aksesori juga hampir mirip terdiri dari kopiah hitam dan sarung yang diikat di pinggang dengan panjang hingga lutut. Tetapi, pada teluk belanga, pemakaian aksesori sarung diletakkan di dalam baju, tidak seperti pada cekak musang yang diletakkan di luar baju. Perbedaan dan persamaan dari baju cekak musang dengan teluk belang bisa kamu perhatikan lewat gambar pakaian adat Riau yang ada.
Baju Kebaya Laboh
Jika sebelumnya baju kurung teluk belanga yang ditetapkan pemerintah sebagai ikon pakaian adat Riau untuk pria, baju kebaya laboh inilah yang ditetapkan sebagai ikon pakaian adat Riau untuk wanita. Dari tampilannya, terlihat bila baju ini memang mendapat pengaruh dari budaya Melayu, apalagi jenis baju ini cukup sering dipakai oleh Suku Melayu.
Dulunya, baju ini dipakai oleh wanita di lingkungan kerajaan. Tetapi, sekarang tidak hanya wanita bangsawan saja, semua wanita dewasa hingga para gadis Riau pun bisa memakai baju kebaya laboh untuk acara resmi maupun sehari-hari. Pemakaiannya dipadukan dengan pemakain kain songket sebagai bawahan dan jilbab sebagai penutup kepala.
Kemudian, dari segi bahan, baju kebaya laboh dibuat dari sutera sehingga terkesan mahal. Dari bentuknya, baju kebaya laboh punya ukuran panjang yang sama dengan baju kurung yakni mencapai lutut. Tetapi, pada bagian bawah bajunya agak melebar dan menyerupai bentuk labu. Untuk bagian depannya juga dilengkapi dengan kancing sebanyak tiga buah.
Baca juga: 14 Pakaian Adat Sumatera Barat Serta Penjelasannya
Baju Kurung Kebaya Pendek
Alasan kenapa nama pakaian adat Riau satu ini disebut dengan baju kurung kebaya pendek, tidak lain karena ukuran bagian bawah kebayanya yang tidak sampai lutut seperti baju adat Riau lainnya. Bahan baju kurung kebaya pendek merupakan kain katun sehingga cukup nyaman untuk dipakai. Lalu, dilengkapi dengan hiasan payet pada beberapa bagian di baju tersebut.
Bagian bawahan dari baju kurung kebaya pendek umumnya berupa sarung atau kain songket yang dikenakan sebagai rok. Kemudian, untuk bagian penutup kepalanya bisa dengan memakai jilbab sebagai wujud pengaruh ajaran Islam.
Kegunaan baju kurung kebaya pendek dapat dipakai di kegiatan sehari-hari oleh para wanita baik yang dewasa ataupun para gadis. Di samping untuk kegiatan sehari-hari, pakaian adat ini juga seringkali dipakai dalam acara pernikahan terutama saat malam barandam.
Baju Kurung Tulang Belut
Dari adanya gambar pakaian adat Riau yang terdapat di atas yang menunjukkan tampilan baju kurung tulang belut, terlihat bila pakaian adat ini memang tak jauh beda dengan baju kurung lainnya.
Akan tetapi, bila diamati lebih lanjut, terdapat perbedaan pada tidak adanya saku serta bentuk kerahnya. Bentuk kerah dari baju ini bulat dan ditambah dengan kancing baju berjumlah satu biji. Pakaian ini dilengkapi dengan hiasan yang ada di bagian tepi, sehingga tidak terkesan begitu polos. Lalu, pada bagian bawahannya mengenakan rok yang mempunyai warna sama dengan atasannya.
Dari segi pemainya, kebanyakan pakaian adat Riau ini lebih sering dipakai oleh para wanita yang sudah tua. Mereka sering mengenakan baju kurung tulang belut dengan selendang yang disampirkan atau dengan penutup kepala berupa jilbab.
Baju Monyet
Bisa dibilang jika nama pakaian adat Riau ini terbilang cukup unik, yaitu baju monyet. Pakaian adat ini khusus dipakai oleh para anak kecil laki-laki yang bentuknya tidak jauh beda dari baju teluk belanga pria dewasa.
Kesamaan tersebut terlihat dari bentuk leher bajunya yang bulat dan jumlah saku. Kemudian, dalam memakai baju monyet ini, para anak kecil juga dilengkapi dengan kain sarung yang dipakai di bagian pinggang dengan panjang hingga lutut, dan kopiah hitam untuk penutup kepala. Bagian bawahannya juga menggunakan celana panjang, tetapi ada juga yang memodifikasikan penggunaan baju monyet dengan celana pendek.
Baju Kurung
Kalau anak laki-laki memakai baju monyet, maka anak perempuan Riau memakai baju kurung. Kegunaan pakaian ini sangat fleksibel, anak-anak perempuan bisa memakainya untuk bermain bersama temannya, mengaji, ataupun dipakai untuk mengikuti acara resmi bersama orang tuanya.
Sesuai dengan gambar pakaian adat Riau untuk baju kurung, desain dari baju kurung sengaja dibuat semenarik mungkin dengan memberikan motif bunga-bunga. Hal ini supaya baju kurung nampak cantik dikenakan oleh para anak-anak. Apalagi, ditambah dengan warna-warna dari baju kurung yang tak hanya itu-itu saja, sehingga anak-anak pastinya tidak merasa monoton dengan warna dari baju kurung.
Untuk komponen lainnya, baju kurung bagi anak-anak tak jauh beda dengan baju kurung dewasa yaitu dilengkapi dengan bawahan rok panjang, lalu penutup kepala berupa jilbab. Pemakaian baju kurung untuk anak-anak ini bisa jadi upaya untuk tetap melestarikan supaya tetap lestari dan tidak cepat punah dimakan oleh perkembangan zaman.
Baca juga: Pakaian Adat Jawa Barat Serta Penjelasannya
Pemahaman Akhir
Pengaruh budaya Melayu dan Islam yang kental di provinsi Aceh selama ini menjadi daya tarik utama dalam mencerminkan kebudayaan Indonesia. Namun, Riau juga memiliki kekayaan kebudayaan yang tak kalah menarik dengan perpaduan antara Melayu dan Islam. Hal ini tercermin dalam beragam pakaian adat Riau yang memiliki nilai historis dan estetika yang tinggi.
Pakaian adat Riau seperti baju kurung cekak musang, baju kurung teluk belanga, baju kebaya laboh, baju kurung kebaya pendek, baju kurung tulang belut, baju monyet, dan baju kurung menunjukkan keragaman dalam penggunaan dan tujuan pemakaian. Pakaian tersebut tidak hanya digunakan dalam acara formal, upacara keagamaan, atau pernikahan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Riau.
Melalui pakaian adat Riau, kita dapat memahami nilai-nilai tradisional dan estetika yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Tetap melestarikan dan mempromosikan pemakaian pakaian adat ini penting agar warisan budaya ini tetap lestari dan menjadi identitas yang kuat bagi masyarakat Riau. Sebagai generasi penerus, anak-anak perlu diajak untuk mengenakan pakaian adat ini agar mereka tetap menghargai dan mengenali kekayaan budaya yang ada di tanah air Indonesia.
Nah, demikian ulasan mengenai pakaian adat Riau baik untuk para pria, wanita, gadis, hingga anak-anak. Dengan mengetahui berbagai macam pakaian adat yang ada di Riau ini, kamu bisa semakin memperkaya wawasanmu mengenai kebudayaan Indonesia yang begitu beragam.