Daftar Isi
Pengujian Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji Validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur tingkat keefefktifan suatu alat ukur atau media ukur untuk memperoleh data. Biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efektif suatu kuesioner untuk memperoleh data, lebih tepatnya untuk pertanyaan-pertanyaan yang tercantum di kuesioner.
Pengertian Uji Validitas
Sebagai awalan, sebelum melakukan uji menggunakan SPSS. Mari kita mengenal uji validitas secara teorinya. Hal ini harus kamu pahami supaya kamu tahu apa maksudnya dilakukan uji validitas
Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk mengetahui apakah suatu alat ukur tersebut valid (sahih) atau tidak. Alat ukur yang dimaksud disini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Misalnya, kamu ingin mengukur Kinerja Karyawan. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan, karyawan tersebut diberi 5 pertanyaan, maka 5 pertanyaan tersebut harus dapat secara tepat mengungkapkan bagaimana kinerja karyawan.
Dalam pengukuran uji validitas terdapat dua macam yaitu (1) mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan (item) dengan total item, dan (2) mengkorelasikan antar masing-masing skor item indikator dengan total skor konstruk.
Kriteria Pengujian Validitas
Dalam artikel ini, akan menjelaskan pengujian validitas yang mengkorelasikan antar masing-masing skor item indikator dengan total skor konstruk. Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05.
- Kriteria pengujiannya yaitu:
H0 diterima apabila rhitung > rtabel, (alat ukur yang digunakan valid atau sahih)
H0 ditolak apabila rstatistik ≤ rtabel. (alat ukur yang digunakan tidak valid atau sahih)
- Cara menentukan besar nilai R tabel
R tabel = df(N-2), tingkat signifikansi uji dua arah).
Misalnya, R tabel = df(13-2, 0,05). Untuk memperoleh nilai R tabel kamu harus melihat di tabel R.
Langkah Melakukan Uji Validitas
Nah, sekarang kita sudah masuk ke pembahasan ketiga yaitu pengujian menggunakan SPSS. Untuk praktek latihan ini menggunakan SPSS versi 22. Variabel yang akan di uji adalaah variabel Sosialisasi (X1).
Dikarenakan pengujian Validitas merupakan pengujian yang menguji masing-masing item pertanyaan variabel maka hanya akan mencontohkan satu variabel saja. Tenang saja, pengujian ini caranya sama untuk pengujian variabel independent ataupun variabel dependent.
Setelah itu, silahkan persiapkan data penelitiannya. Data yang ingin kamu uji. Apabila kamu belum ada data yang hendak di uji, untuk sementara kamu bisa menggunakan contoh data dibawah yaa.
Baca juga: Uji Normalitas Menggunakan SPSS
Langkah-langkah pengujiannya, sebagai berikut:
- Buka aplikasi SPSS. Silahkan atur format yang ada di ‘Variable View’. Sesuaikan dengan kriteria data kamu. Contohnya seperti ini.
Lalu, input data kamu di ‘Data View’.
2. Selanjutnya, kita mencari nilai total dari variabel X. Caranya klik menu Transform > Compute Variable.
Maka akan muncul kotak dialog. Lalu, lakukan pengisian di kolom Target Variable dan Numeric Expression seperti gambar dibawah. Lalu, klik OK.
Lihatlah data pada ‘Data View’ akan ada penambahan kolom baru yaitu kolom X1total.
3. Selanjutnya, kita akan mencari nilai R statistik/R hitung. Caranya klik Analyze > Correlate > Bivariate. Maka akan muncul kotak dialog.
4. Lalu, pindahkan semua item variabel ke kotak ‘Variables’. Pada ‘Correlation Coefficients’ beri centang pada ‘Pearson’. Dibawahnya centang ‘Two-Tailed’ dan juga centang ‘Flag Significant Correlation’. Lalu, klik OK.
5. Maka akan muncul hasilnya. Perhatikan pada kolom ‘Correlations’. Nilai yang akan kita uji adalah nilai pada kolom paling bawah bagian X1total yaitu ‘Pearson Correlation’.
Interpretasi Uji Validitas
Nah, selanjutnya kita akan menginterpretasikan atau menjelaskan hasil pengujian diatas. Dari sini kamu akan mengetahui jawaban dari hasil pengujian diatas. Yuk, kita mulai menginterpretasi.
Pertama, kamu harus mencari nilai R tabel terlebih dulu. Sesuai ketentuan df(N-2, 0,05). N adalah jumlah data yang diuji. Jadi, untuk mencari nilai R tabel kamu menggunakan ketentuan :
R tabel = df(13-2, 0,05) = 0,5529
Kedua, bandingkan nilai R tabel dan R hitung sesuai kriteria pengujian.
X1.1 = 0,781 > 0,552, maka H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid atau sahih.
X1.2 = 0,764 > 0,552, maka H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid atau sahih.
Dan seterusnya…
Ketiga, cara lain selain menggunakan R hitung yaitu melihat tingkat signifikansinya. Apabila tingkat signifikansi item < 0,05 maka alat ukur yang digunakan valid.
Nah, kamu sekarang sudah mengetahui apa arti uji validitas? Bagaimana pengujiannya? Bagaiamana cara menginterpretasikan hasil pengujiannya? Semuanya kurang lebih sudah dijelaskan diatas.
Baca juga: Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS
Pemahaman Akhir
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan suatu alat ukur atau media ukur dalam memperoleh data. Biasanya, uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif suatu kuesioner dalam memperoleh data, terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner.
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan (item) dengan total item, serta antara skor item indikator dengan total skor konstruk. Kriteria pengujian validitas menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai rhitung (hasil perhitungan korelasi) lebih besar daripada rtabel (nilai korelasi yang diacu dari tabel), maka H0 diterima dan alat ukur tersebut dianggap valid. Sebaliknya, jika nilai rstatistik (hasil uji statistik) kurang dari atau sama dengan rtabel, maka H0 ditolak dan alat ukur dianggap tidak valid.
Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
- Buka aplikasi SPSS dan atur format variabel sesuai dengan kriteria data yang akan diuji.
- Masukkan data pada “Data View”.
- Hitung nilai total dari variabel yang akan diuji menggunakan menu “Transform” > “Compute Variable”.
- Gunakan menu “Analyze” > “Correlate” > “Bivariate” untuk mencari nilai R statistik/R hitung.
- Pindahkan semua item variabel ke kotak “Variables” dan tentukan pengaturan lain sesuai kebutuhan. Klik “OK” untuk melihat hasil.
- Perhatikan nilai Pearson Correlation pada kolom “Correlations”.
- Bandingkan nilai R tabel (berdasarkan df dan tingkat signifikansi) dengan nilai R hitung untuk mengambil kesimpulan terkait validitas alat ukur.
- Selain itu, perhatikan juga tingkat signifikansi item. Jika tingkat signifikansi item kurang dari 0,05, maka alat ukur dianggap valid.
- Dengan demikian, pengujian validitas menggunakan aplikasi SPSS dapat membantu dalam menentukan tingkat validitas suatu alat ukur atau media ukur dalam memperoleh data.
Pemahaman Akhir
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengukur tingkat keefektifan suatu alat ukur atau media ukur dalam memperoleh data. Uji validitas sering digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana suatu kuesioner efektif dalam memperoleh data, terutama terkait pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut.
Pada pengujian validitas, terdapat dua pendekatan yang umum digunakan, yaitu mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan (item) dengan total item, serta mengkorelasikan antara skor item indikator dengan total skor konstruk. Tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam pengujian validitas adalah 0,05.
Untuk melakukan pengujian validitas menggunakan SPSS, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Buka aplikasi SPSS dan atur format variabel sesuai dengan kriteria data yang akan diuji.
- Masukkan data pada “Data View”.
- Hitung nilai total dari variabel yang akan diuji menggunakan menu “Transform” > “Compute Variable”.
- Gunakan menu “Analyze” > “Correlate” > “Bivariate” untuk mencari nilai R statistik/R hitung.
- Pindahkan semua item variabel ke kotak “Variables” dan tentukan pengaturan lain sesuai kebutuhan. Klik “OK” untuk melihat hasil.
- Perhatikan nilai Pearson Correlation pada kolom “Correlations”.
- Bandingkan nilai R tabel (berdasarkan df dan tingkat signifikansi) dengan nilai R hitung untuk mengambil kesimpulan terkait validitas alat ukur.
- Selain itu, perhatikan juga tingkat signifikansi item. Jika tingkat signifikansi item kurang dari 0,05, maka alat ukur dianggap valid.
- Dengan menggunakan aplikasi SPSS, pengujian validitas dapat dilakukan secara efisien dan membantu dalam menentukan tingkat validitas suatu alat ukur atau media ukur dalam memperoleh data.
Sekian penjelasan tentang cara uji validitas menggunakan SPSS. Semangat Mencoba.
Sumber :
Ghozali, imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang : Badan Penerbit-UNDIP
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang : Badan Penerbit-UNDIP
Junaidi. 2010. https://junaidichaniago.wordpress.com/2010/05/24/download-tabel-r-lengkap/