Banyaknya jenis produk KPR bank disertai dengan berbagai penawaran yang menarik juga menjadi pemacu dan pemicu masyarakat untuk menjadikan KPR sebagai solusi andalan untuk memilik aset. Produk KPR memang menjadi produk yang hampir di semua bank ada. Ini merupakan salah satu fasilitas pinjaman dalam bentuk secured karena mempunyai agunan sebagai syarat wajib untuk fasilitas ini.
Ketika anda ingin berniat untuk mengajukan KPR di Bank, anda pasti ingin pengajuan pinjaman tersebut disetujui. Anda tentu penasaran mengenai apa saja yang bisa anda lakukan agar pinjaman bisa disetujui sesuai dengan harapan anda.
Daftar Isi
- 1 Tips Agar Pinjaman KPR Disetujui Bank
- 1.1 Dokumen Pengajuan KPR Harus Lengkap
- 1.2 History Pinjaman di Bank Haruslah Bersih / Cek Slik
- 1.3 Pastikan Kemampuan Bayar/ Debt Burden Ratio (DBR)
- 1.4 Perhatikan Status Ke-pegawaian dan Usaha Anda
- 1.5 Pastikan Nomor Kontak Bisa Dihubungi
- 1.6 Pastikan Aset yang Akan Menjadi Agunan Sesuai dengan Standar Bank
- 1.7 Lakukan pembayaran DP (Down Payment)
- 2 Pemahaman Akhir
Tips Agar Pinjaman KPR Disetujui Bank
Lalu apa saja yang bisa anda lakukan agar pinjaman KPR anda disetujui? Inilah beberapa tipsnya:
Baca juga: Syarat Pengajuan KPR di Bank!
Dokumen Pengajuan KPR Harus Lengkap
Ketika anda mengajukan KPR di bank, maka harus melengkapi semua data dan dokumen yang diminta saat di awal pengajuan. Ini bertujuan untuk mempermudah analis bank dalam melakukan analisanya. Ini juga akan mempercepat proses analisa, karena pihak bank tidak akan bolak-balik untuk menanyakan kekurangan dokumen kepada nasabah. Sebagian bank, jika ada kekurangan dokumen, maka aplikasi pengajuan KPR akan secara otomatis ditolak. Jadi mari cari tahu terlebih dahulu data dan dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh pihak bank, lengkapi dulu sebelum diserahkan ke bank.
History Pinjaman di Bank Haruslah Bersih / Cek Slik
Jika anda pernah atau sedang punya pinjaman di bank lain atau di leasing, pastikan bahwa riwayat pembayaran pinjaman anda/ pasangan tidak pernah dalam status telat bayar atau menunggak pembayaran. Ini menjadi poin yang sangat penting bagi analis bank untuk menilai karakter anda sebagai kreditur. Bank akan melakukan cek slik atas nama anda dan pasangan (jika sudah menikah). Jika anda pengusaha, maka cek slik juga akan dilakukan atas nama usaha anda. Slik merupakan sistem layanan informasi keuangan dari OJK sebagai pengganti BI checking. Hasil slik berupa informasi debitur (IDEB) yang berisikan detail mengenai pinjaman debitur/ nasabah yang terdaftar pada layanan perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Pastikan Kemampuan Bayar/ Debt Burden Ratio (DBR)
Kemampuan bayar anda sebagai kreditur haruslah disesuaikan dengan nominal pinjaman yang akan anda ajukan. Anda harus meyakinkan pihak bank bahwa anda memiliki penghasilan tetap setiap bulan, dengan menunjukkan gaji sebagai karyawan ataupun income sebagai pengusaha.
Bagaimana anda memastikan bahwa penghasilan anda cukup untuk membayar cicilan bank? Anda bisa menghitung secara sederhana dan manual dengan menghitung dari 1/3 pendapatan (gaji ) anda sebagai maksimal kemampuan bayar anda.
Contoh: Jika anda mempunyai gaji sebesar 10 juta rupiah, maka maksimal kemampuan anda dalam membayar cicilan dalam perhitungan bank adalah sekitar Rp. 3.3 juta.
Perhitungan DBR bisa berbeda – beda pada setiap bank, tergantung kebijakan bank dan besaran pendapatan/ gaji yang dimiliki oleh debitur/ nasabah.
Misalnya di sebuah bank A, aturan kemampuan bayar bisa seperti ini ;
- Debitur dengan gaji/ pendapatan dibawah 10 juta rupiah, aturan DBR (debt burden ratio/ kemampuan bayar) nya 35%.
- Debitur dengan gaji/ pendapatan di atas 10 juta – 25 juta rupiah, DBR nya 40%
- Debitur dengan gaji/ pendapatan di atas 25 juta – 50 juta rupiah, DBR nya 45%
- Debitur dengan gaji/ pendapatan di atas 50 juta rupiah, DBR nya 50%.
Baca juga: Proses Pengajuan KPR di Bank
Perhatikan Status Ke-pegawaian dan Usaha Anda
Jika anda sebagai pegawai/ karyawan hendak mengajukan pinjaman KPR di bank, pastikan masa kerja anda sudah lebih dari 2 tahun dan sudah berstatus sebagai karyawan/ pegawai tetap. Sedangkan jika anda pengajuan sebagai wirausahawan, pastikan usaha anda sudah berjalan minimal 2 tahun dan mempunyai legalitas seperti SIUP, TDP dan Akte pendirian (jika berbentuk badan usaha).
Pastikan Nomor Kontak Bisa Dihubungi
Pada form aplikasi pengajuan KPR, biasanya anda akan diminta untuk melengkapi data diri berupa nomor kontak yang bisa dihubungi seperti; nomor pribadi, nomor kantor, dan nomor saudara tidak tinggal serumah. Anda harus memastikan nomor-nomor tersebut bisa dihubungi.
Pastikan Aset yang Akan Menjadi Agunan Sesuai dengan Standar Bank
Ketika anda hendak membeli aset untuk dijaminkan di bank, anda harus memastikan bahwasanya aset tidak dalam sengketa. Jika anda membeli rumah bekas, pastikan sertifikat atas nama penjual dan sudah pecah dari sertifikat induk. Memiliki izin mendirikan bangunan (IMB), dan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Lakukan pembayaran DP (Down Payment)
Nominal plafond KPR yang akan dicairkan oleh bank, biasanya hanya berkisar dari 70% sampai 85% dari harga transaksi/ nilai pasar appraisal. Dengan demikian, anda sebagai kreditur tetaplah harus menyediakan dana untuk pembayaran uang muka/ down payment (DP). Bukti pembayaran DP ini akan diminta oleh pihak bank sebagai salah satu dokumen pelengkap.
Pemahaman Akhir
Produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan berbagai penawaran menarik telah menjadi alternatif utama bagi masyarakat untuk memiliki aset rumah. Adanya jenis-jenis produk KPR yang bervariasi dan tersedia di berbagai bank membuat masyarakat semakin tertarik menggunakan KPR sebagai solusi dalam memenuhi kebutuhan perumahan. KPR adalah bentuk pinjaman yang menggunakan agunan, memberikan keamanan baik bagi peminjam maupun pihak bank.
Agar pengajuan KPR disetujui oleh bank, beberapa langkah bisa diambil:
- Dokumen Pengajuan KPR Harus Lengkap: Pastikan semua data dan dokumen yang diminta oleh bank telah dilengkapi. Dokumen yang lengkap akan memudahkan proses analisis dan mencegah penolakan akibat kurangnya informasi.
- History Pinjaman Harus Bersih / Cek Slik: Pastikan bahwa riwayat pembayaran pinjaman sebelumnya tidak memiliki catatan telat bayar atau tunggakan. Bank akan melakukan cek SILK (Sistem Informasi Layanan Kredit) untuk menilai karakter kreditur.
- Pastikan Kemampuan Bayar/Debt Burden Ratio (DBR): Memastikan bahwa penghasilan cukup untuk membayar cicilan. Perhitungan DBR berdasarkan persentase penghasilan yang bisa dialokasikan untuk cicilan. Setiap bank memiliki perhitungan DBR yang berbeda tergantung pendapatan.
- Perhatikan Status Kepegawaian dan Usaha: Memastikan masa kerja atau usaha telah memenuhi syarat yang ditetapkan bank. Biasanya, masa kerja atau usaha minimal 2 tahun.
- Pastikan Nomor Kontak Bisa Dihubungi: Pastikan nomor kontak yang diberikan bisa dihubungi dengan baik.
- Pastikan Aset Agunan Sesuai Standar Bank: Pastikan aset yang akan dijadikan agunan tidak dalam sengketa, memiliki sertifikat yang sah, dan memenuhi standar yang diminta bank.
- Lakukan Pembayaran DP (Down Payment): Menyediakan uang muka (DP) sesuai dengan persyaratan bank karena nominal plafond KPR yang dicairkan hanya sebagian dari total harga transaksi.
Secara keseluruhan, persiapan yang matang dan pemahaman mengenai persyaratan serta prosedur KPR di bank dapat membantu memastikan bahwa pengajuan pinjaman KPR akan lebih mudah disetujui. Kedisiplinan dalam pembayaran dan pemenuhan persyaratan akan membantu membangun profil kredit yang baik di mata bank.
Itulah beberapa tips yang bisa anda lakukan jika anda hendak mengajukan KPR di bank. Usahakan anda melengkapi data dan persyaratan bank dengan benar, maka pengajuan aplikasi KPR anda kemungkinan untuk disetujui akan lebih besar.