Motivasi, sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Secara sederhana, motivasi dapat diibaratkan sebagai dorongan, penggerak, pemicu, atau alasan yang dapat mengarahkan perilaku seseorang. Passer & Smith (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah proses yang mempengaruhi tujuan, keteguhan, dan perilaku yang ingin dituju seseorang.
Pengertian Teori Motivasi
Lalu, apa itu teori motivasi? Gazzaniga, Heatherton, & Halpern (2010) menyebutkan bahwa teori motivasi bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait dengan motivasi. Seperti: dari mana kebutuhan itu berasal? Bagaimana caranya agar tujuan dapat dicapai? Proses apa yang dapat mengubah motivasi menjadi aksi? Dan lain sebagainya.
Bagaimana sih motivasi dapat mempengaruhi cara seseorang dalam berperilaku? Sederhananya, karena perilaku termotivasi dari kebutuhan individu itu sendiri. Misalnya, kebutuhan untuk makan, kebutuhan untuk bermain games, kebutuhan untuk rekreasi, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas berbagai teori motivasi dari sejumlah tokoh psikologi di dunia (Feist & Feist, 2014).
Daftar Isi
- 1 Pengertian Teori Motivasi
- 2 Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
- 3 Psikoanalisis Sigmund Freud
- 4 Teori Tiga Motif Sosial McClelland
- 5 Teori Motivasi H dan M Herzberg
- 6 Teori Motivasi ERG Alderfer
- 7 Teori Motivasi X dan Y Douglas McGregor
- 8 Teori Motivasi Harapan Vroom
- 9 Teori Motivasi Penguatan B. F. Skinner
- 10 Pemahaman Akhir
Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
Tokoh yang satu ini dikenal sebagai bapak psikologi humanistik di dunia. Ia mencetuskan teori hierarki kebutuhan yang berbentuk piramida dengan dasar kebutuhan psikologis menuju aktualisasi diri. Jika kebutuhan dasar kita sudah terpenuhi, maka kita akan berusaha memenuhi kebutuhan kita berikutnya.
Maslow percaya bahwa manusia didorong oleh banyak sekali kebutuhan, yang selanjutnya ia menyusunnya sebagai hierarki kebutuhan. Kebutuhan survival mendasar seperti makan, minum, bernafas, diletakkan pada dasar piraimda. Menunjukkan bahwa hal-hal tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan lainnya.
Tingkatan selanjutnya adalah kebutuhan akan rasa aman, merasa dilindungi, dan bebas dari ancaman. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi, akan naik ke tingkatan selanjutnya, yaitu kebutuhan akan penerimaan dan kemampuan untuk menjalin pertemanan. Setelah itu, posisi di atasnya adalah kebutuhan akan diakuinya harga diri. Yaitu memiliki opini yang baik tentang dirinya, memperoleh prestasi, dan memiliki reputasi yang baik di mata orang lain.
Tahap paling tinggi dari hierarki kebutuhan adalah aktualisasi diri. Tahap aktualisasi diri dapat tercapai ketika seseorang telah menggapai mimpinya, hidup dengan menunjukkan potensi maksimalnya dan merasa sangat bahagia. Untuk gambaran lebih jelasnya, kamu bisa melihat gambar piramida yang berada di bagian atas.
Psikoanalisis Sigmund Freud
Freud adalah tokoh psikologi yang dikenal sebagai bapak psikodinamika dan psikoanalisis di penjuru dunia. Menurut Sigmund Freud, motivasi adalah ketidaksadaran manusia. Motivasi yang membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan manusia juga tidak sepenuhnya memahami motivasi dirinya sendiri. Dengan kata lain, kekuatan psikologis yang membentuk perilaku adalah sebuah ketidaksadaran.
Teori Tiga Motif Sosial McClelland
Menurut McClelland, motivasi terbentuk ketika seseorang memiliki keinginan yang besar untuk meraih pencapaian lebih tinggi dari pada orang lain. Tokoh yang satu ini mencetuskan teori tiga motif sosial yang mempengaruhi tingkah laku seorang manusia, yaitu sebagai berikut:
Kebutuhan Akan Prestasi
Merupakan kebutuhan untuk mencapai prestasi yang tinggi, menguasai keahlian tertentu, atau memiliki standar keberhasilan yang tinggi. Semua ini dapat tercapai apabila memiliki keinginan yang kuat, merumuskan tujuan dengan baik, bertanggung jawab, dan bekerja keras. Tidak lupa dengan memperhitungkan segala resiko serta bekerja dengan kreatif dan inovatif.
Kebutuhan Akan Kekuasaan
Yaitu kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk memperoleh kekuasaan dan kedudukan yang lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari keinginan seseorang untuk memberikan pengaruh pada orang-orang lain di bawahnya. Juga ada rasa ingin diterima dan disukai oleh orang lain.
Kebutuhan Akan Afiliasi
Adalah kebutuhan akan mendapatkan kehangatan dan dukungan dalam hubungannya dengan orang lain. Seseorang ingin menciptakan hubungan yang akrab dengan orang yang disukainya. Kebutuhan ini dapat tercapai dengan menjalin hubungan sosial dan kerja sama yang baik dengan orang lain.
Teori Motivasi H dan M Herzberg
Frederick Herzberg mencetuskan teori motivasi yang terdiri dari dua faktor, yaitu Higiene (H) dan Motivator (M). Faktor (H) memotivasi seseorang agar bisa keluar dari ketidakpuasan sebagai bentuk dari hubungan antar manusia dan kondisi lingkungan lainnya. Lalu, Faktor (M) memotivasi seseorang agar berusaha untuk mencapai kepuasan dirinya, yaitu dengan pencapaian, pengakuan, dan majunya taraf kehidupan.
Teori Motivasi ERG Alderfer
ERG adalah kepanjangan dari existence, relatedness, dan growth, sebuah teori yang dicetuskan oleh Clayton Alderfer. Teori ini adalah sebuah hasil dari penyempurnaan hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Menurut Alderfer, terdapat tiga kelompok kebutuhan utama manusia, yaitu sebagai berikut:
Existence atau keberadaan
Sebuah kebutuhan untuk tetap bisa hidup dengan memenuhi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman
Relatedness atau hubungan
Sebuah kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dan keakraban dari orang lain
Growth atau pertumbuhan
Sebuah kebutuhan untuk berkembang dan produktif serta mendapatkan penghargaan terhadap diri sendiri
Teori Motivasi X dan Y Douglas McGregor
McGregor adalah seorang psikolog sosial yang menciptakan teori X dan Y. Dua hal ini dirumuskan dari perbedaan dasar perilaku-perilaku manusia. Teori ini juga dibentuk berdasarkan pengaruh eksternal dan internal seseorang. Berikut adalah penjelasannya:
Teori X
Menurut teori ini, manusia adalah makhluk yang pemalas, tidak suka bekerja, dan senang menghindari tanggung jawab. Manusia juga tidak mempunyai ambisi untuk menjalankan perintah, cenderung menyukai untuk diperintah atau diarahkan oleh orang lain. Juga, mempunyai motivasi yang kecil untuk mengatasi masalah. Dengan demikian, manusia perlu diawasi dan dikontrol.
Teori Y
Berdasarkan teori ini, manusia memiliki kodrat untuk hidup dengan nyaman di setiap harinya. Tidak perlu diawasi dan dikontrol karena manusia punya pengendalian terhadap dirinya sendiri. Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, imajinatif, dan dapat berprestasi dalam menggapai tujuan. Secara alami, manusia akan mencari dan menerima tanggung jawab atas keadaan yang dianggap menguntungkan.
Teori Motivasi Harapan Vroom
Vroom mengatakan bahwa motivasi seseorang akan mengarah pada tindakan yang bergantung pada sebuah harapan. Sederhananya, teori ini menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu jika ia yakin ia tidak dapat melakukannya. Terdapat tiga hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi seseorang, di antaranya:
Expectancy
Sebuah harapan agar berhasil menyelesaikan sesuatu atau kepercayaan bahwa usaha dapat menghasilkan hasil yang baik
Instrumentally
Sebuah penilaian terhadap apa yang akan terjadi jika berhasil menyelesaikan sesuatu
Valence
Sebuah respon yang muncul setelah melihat hasil dari sebuah pekerjaan (nilai positif, negatif, maupun netral)
Teori Motivasi Penguatan B. F. Skinner
Skinner dikenal sebagai salah satu tokoh behavioristik dalam dunia psikologi. Menurutnya, perilaku manusia dapat dipelajari dengan baik dengan cara menggabungkan motivasi pada perilaku tersebut. Perilaku individu muncul akibat fungsi dari sebuah konsekuensi. Perilaku dengan konsekuensi positif akan diulang dan perilaku dengan konsekuensi negatif cenderung tidak diulang.
- Penguatan positif akan meningkatkan motivasi seseorang melakukan suatu hal. Frekuensi melakukan sesuatu akan meningkat jika diikuti dengan stimulus yang mendukung. Misalnya, kita akan mendapatkan hadiah dan pujian apabila berhasil menyelesaikan sesuatu. Maka, motivasi kita untuk melakukan hal tersebut akan meningkat.
- Berbeda dengan penjelasan di atas, penguatan negatif akan menurunkan motivasi seseorang untuk melakukan suatu hal. Misalnya, kita akan mendapatkan hukuman dan perilaku tidak menyenangkan setelah mengerjakan sebuah hal. Di waktu berikutnya, motivasi kita untuk melakukan hal yang sama akan menurun.
Baca juga: Mengenal Jurusan Psikologi
Pemahaman Akhir
Motivasi dapat diibaratkan sebagai dorongan, penggerak, atau pemicu yang mempengaruhi perilaku seseorang. Teori motivasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan motivasi, seperti asal usul kebutuhan, cara mencapai tujuan, dan proses yang mengubah motivasi menjadi tindakan.
Beberapa teori motivasi yang dikenal meliputi hierarki kebutuhan Abraham Maslow, psikoanalisis Sigmund Freud, teori tiga motif sosial McClelland, teori motivasi H dan M Herzberg, teori motivasi ERG Alderfer, teori motivasi X dan Y Douglas McGregor, teori motivasi harapan Vroom, dan teori motivasi penguatan B.F. Skinner.
Teori hierarki kebutuhan Maslow menyajikan kebutuhan manusia dalam bentuk piramida dengan kebutuhan dasar pada bagian bawah dan aktualisasi diri pada bagian atas. Teori psikoanalisis Freud mengatakan bahwa motivasi manusia berasal dari ketidaksadaran yang membentuk perilaku manusia.
Teori tiga motif sosial McClelland menjelaskan tiga kebutuhan utama yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi. Teori motivasi H dan M Herzberg mengidentifikasi faktor higiene dan motivator yang mempengaruhi motivasi dan kepuasan seseorang.
Teori motivasi ERG Alderfer membagi kebutuhan manusia menjadi tiga kelompok utama, yaitu keberadaan, hubungan, dan pertumbuhan. Teori motivasi X dan Y McGregor menggambarkan perbedaan dasar dalam perilaku manusia, di mana teori X mengasumsikan manusia pemalas dan perlu diawasi, sedangkan teori Y mengasumsikan manusia yang dapat mengendalikan diri sendiri.
Teori motivasi harapan Vroom menyatakan bahwa motivasi seseorang bergantung pada harapan-harapan yang melibatkan keyakinan tentang kemungkinan sukses, instrumentality, dan nilai dari hasil yang dicapai. Teori motivasi penguatan Skinner menekankan pengaruh penguatan positif dan negatif terhadap perilaku seseorang.
Memahami teori-teori motivasi ini membantu kita memahami bagaimana motivasi mempengaruhi perilaku manusia dan memberikan wawasan tentang asal usul dan proses motivasi. Pengetahuan ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, organisasi, dan pengembangan pribadi, untuk meningkatkan motivasi dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.
Dengan pemahaman yang baik tentang motivasi dan teori-teori motivasi, kita dapat mengenali dorongan-dorongan yang mempengaruhi kita dan menerapkan strategi yang tepat untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain. Motivasi yang kuat dapat menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan dan meraih potensi maksimal dalam kehidupan.
Terima kasih ya sudah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu dan dapat memberikan informasi lengkap mengenai teori-teori motivasi dari tokoh psikologi di dunia. Selamat belajar dan sukses selalu untukmu!
Sumber:
Feist, J. & Feist, G. J. (2008). Theories of Personality. (7th ed). New York: McGraw-Hill.
Gazzaniga, M. S., Heatherton, T. F., & Halpern, D. F. (2010). Psychological Science (3rd ed). New York: W. W. Norton.
Passer, M. W., & Smith, R. E. (2004). Psychology: The Science of Mind and Behavior. New York: McGraw-Hill.