Tarian Daerah Riau: Nama, Gambar, dan Penjelasannya

Indonesia memiliki aneka ragam kekayaan budaya, mulai dari rumah, pakaian, lagu, bahasa, dan tarian adat. Seni tari adalah suatu ungkapan keindahan melalui media gerak. Gerak dalam tari juga memiliki makna yang diproses menjadi sebuah pesan dengan diikuti alunan suara serta musik.

Setiap provinsi Indonesia memiliki gaya dan ciri khas tarian masing-masing, salah satunya adalah provinsi Riau. Seperti artikel kali ini, Tambahpinter akan membahas 5 nama tarian daerah Riau dan penjelasannya. Apa saja, ya?

Nama Tarian Daerah Riau

Riau adalah provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaan. Provinsi ini terletak di bagian tengah pantai timur Sumatra dan berbatasan dengan Sumatera Barat di barat, Sumatera Utara di utara, Jambi di selatan dan Selat Malaka di Timur.

Baca juga: Rumah Adat Riau

Umumnya gerakan tarian di daerah Riau belajar dari alam, seperti hewan dan tumbuhan serta dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Arab. Berikut nama tarian daerah Riau yang wajib kamu ketahui.

Tari Gamelan

Sumber: https://pixabay.com/

Tari Gamelan adalah tarian daerah Riau dan penjelasannya berdasarkan alat musik yang mengiringinya, yaitu gamelan. Menurut sejarah, tarian ini diiringi menggunakan 77 jenis gamelan, namun saat ini hanya tersisa 33 karena berkurangnya pemain penerus. Beberapa jenis gamelan yang tersisa diantaranya adalah gamelan ketam renjung, silatin, galuk merajuk, togok rompin, dan sebagainya.

Awalnya, tari Gamelan hanya dibawakan di istana Empayar Riau dan Lingga pada abad ke-17. Barulah pada abad ke-19 tari Gamelan dipersembahkan ke masyarakat luas saat pernikahan putra Sultan Abdul Rahman. 

Tari Gamelan termasuk dalam tarian daerah Riau Melayu klasik yang memiliki unsur budaya Jawa. Biasanya tari Gamelan dibawakan oleh penari wanita yang berjumlah genap 4-6 orang. Penari menggunakan pakaian yang dihiasi manik-manik, dokoh di bagian dada, mahkota gandek, gelang tangan dan kaki serta aksesoris tangan seperti kipas atau selendang. 

Tari Gamelan memiliki beberapa gerakan khusus, yaitu gerak sembah buka, gerak campak layang, gerak sembah tutup dan lainnya. Pada awal tarian, penari dalam posisi duduk kemudian berdiri perlahan dengan gerakan melenggok khas Melayu. Tari Gamelan mencerminkan makna sebuah perpaduan, seperti perpaduan antara musik dan gerak yang dapat menghasilkan sebuah tarian indah untuk menghibur.

Tari Joget Lambak

Sumber: https://www.youtube.com/budayasaya

Tarian daerah Riau dan penjelasannya berikut adalah Joget Lambak atau Joget Dangkung. Tarian ini sangat populer di masyarakat Melayu. Tari Joget Lambak sudah dikenal sejak abad ke-17 dan berkembang pesat di daerah Bintan, Batam, Moro serta Kepulauan Riau. Tari Joget Lambak dipentaskan pada malam hari dan di pelbagai kegiatan masyarakat, seperti pernikahan, peringatan hari besar atau pentas seni. 

Baca juga: Pakaian Adat Riau

Tari Joget Lambak dimainkan oleh penari wanita dan kadang bersama penari pria. Tarian ini mengungkapkan perasaan muda-mudi yang ceria dan gembira. Perasaan itu digambarkan dengan gerakan yang lincah, musik aktif serta syair suka cita. Tari Joget Lambak dapat mencerminkan pencarian pasangan atau melepas rindu sepasang kekasih. 

Tari Joget Lambak didominasi oleh gerak kaki, seperti gerak kaki ke depan, ke belakang, ke samping atau berputar. Tarian ini diawali dengan musik pembuka kemudian lagu pertama atau pembuka tanah kemudian diikuti irama dan tarian bertabik.

Tari Joget Lambak diiringi oleh pelbagai alat musik dan nyanyian. Alat musik yang biasanya mengiringi tarian ini adalah gambus, marwas, bebano, biola, dan lainnya. Nyanyian yang mengiringi pun berirama joget seperti lagu Pucuk Pisang, Tanjung Katung, Dondang Sayang, dan sebagainya.

Penari wanita Joget Lambak menggunakan baju kurung labuh, kain songket, kain samoping, anting-anting, kalung dan hiasan kepala. Penari pria menggunakan baju jurung cekak, plekat, kain songket, kopiah dan bros. Tarian ini masih bertahan hingga kini dengan eksistensi nilai tradisi dan kesopanan adab budaya timur.

Tari Makan Sirih

Sumber: https://disbud.kepriprov.go.id/

Nama tarian daerah Riau selanjutnya adalah Tari Makan Sirih atau Persembahan. Tari ini biasanya dipentaskan untuk mempersembahkan atau menghormati tamu undangan. Tari Makan Sirih juga merupakan salah satu tarian klasik tarian daerah Riau.

Tahun 1957 merupakan awal terbentuknya tari Makan Sirih. Di Pekanbaru, terdapat musyawarah penyamaan tari persembahan dengan memperlihatkan tari serta lagu-lagu Melayu, seperti tari Serampang Dua Belas, tari Tanjung Katung, tari Mak Inang Pulau Kampai dan tari Lenggang Patah Sembilan.

Dari musyawarah tersebut, seniman-seniman Riau sepakat untuk menciptakan sebuah tarian persembahan kepada tamu, yaitu tari Makan Sirih. Sosialisasi penyamaan tari tersebut dilakukan agar dikenal masyarakat Riau lebih luas.

Tari Makan Sirih dibawakan oleh penari wanita berjumlah ganjil antara 5 sampai 9 orang dan satu orang akan membawa kotak sebagai persembahan. Penari menggunakan baju mempelai wanita seperti baju kurung teluk belanga, mahkota dokoh, anting, gelang, dan dibalut kain songket berwarna cerah.

Penari wajib memahami istilah khusus dalam tarian Melayu, diantaranya adalah gerak igal atau menekankan gerakan tangan dan badan, lenggang atau berjalan dengan menggerakkan tangan, gentam atau menari dengan menghentakkan tumit kaki, titi batang atau berjalan pada satu garis bagai meniti batang, dan sebagainya.

Gerakan tarian ini bertumpu pada gerak tangan dan kaki. Penari menunduk sambil merapatkan telapak tangan yang diartikan sebagai sebuah bentuk penghormatan kepada tamu. Salah satu penari membawa kotak yang berisi sirih. Kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu agung akan diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya kemudian dilanjutkan ke tamu berikutnya.

Tari Makan Sirih diiringi berbagai alat musik diantaranya yaitu gendang, gambus, akordion, marwas, biola dan lainnya. Alat musik akordion memiliki unsur suara yang penting dalam musik Melayu dan menjadi ciri khasnya.

Sirih sangat berarti bagi masyarakat Riau. Mereka menganggap sirih bukan hanya sekedar tumbuhan, namun sebagai media perekat dalam pertemanan. Oleh karena itu, sebagian orang menyebut tari persembahan Riau dengan julukan Tari Sekapur Sirih.

Tari Makan Sirih telah menunjukkan sebuah rasa kesadaran bahwa manusia saling berhubungan satu sama lain. Kesadaran sosial itu mampu mengembangkan komunikasi yang baik, perasaan saling menghargai serta menghormati. Dengan tarian ini, orang Melayu telah menunjukkan betapa mereka menghargai hubungan pertemanan dalam masyarakat.

Tari Melemang

Sumber: https://indonesia.go.id/

Nama tarian daerah Riau dan penjelasannya berikut adalah tari Melemang. Tarian ini termasuk tari klasik Melayu dan telah ditampilkan sejak abad ke-12. Tari Melemang adalah salah satu warisan budaya tak benda yang berasal dari Tanjungpisau, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Menurut sejarah, tari Melemang sebagai tari dalam lingkungan kerajaan Bentan. Tarian ini ditujukan di saat tertentu sebagai hiburan raja dan pembesar di kalangan kerajaan. Maka dari itu, tari Melemang dibawakan oleh para dayang.

Penari biasanya berjumlah 14 orang yang terdiri dari wanita dan pria. Peran dalam tarian ini pun beragam, seperti peran raja, permaisuri, para putri, empat orang pemusik, satu orang penyanyi dan  sisanya sebagai penari.

Pemain musik yang berjumlah 4 orang terdiri dari seorang penabuh gong, pemain akordion, pemetik biola dan penabuh tambur atau gendang besar. Nyanyian yang disenandungkan berbahasa Melayu dengan nada ceria. Pakaian yang dikenakan pun disesuaikan dengan peran para penari.

Penari mengenakan kostum khas Melayu. Untuk penari wanita menggunakan baju kurung panjang, celana yang dipadu kain songket, sunting di bagian kepala dan diselipkan kain panjang seperti selendang. Penari pria juga mengenakan baju kurung teluk belanga dengan kain songket Melayu.

Menurut pemerhati seni tari Melayu, Haliz Zefri, gerakan tari Melemang adalah gabungan antara tari Zapin, joget dan inang dengan pola dinamis serta memerlukan stamina yang prima. Tari ini memfokuskan karakter dan ekspresi kecantikan wanita Melayu yang intens dan lembut.

Puncak dalam tari Melemang terjadi saat para penari membentuk formasi lingkaran dan menampilkan atraksi akrobatik dengan sikap kayang atau melemang. Kayang adalah posisi tubuh yang dibuat nyaris sejajar dengan permukaan lantai dan dilengkungkan dengan wajah menghadap langit serta bertumpu dengan tangan dan kaki.

Penari dalam posisi ini dapat mengambil benda yang diletakkan di lantai, contohnya yaitu sapu tangan. Dalam penampilan masa kini, tari Melemang dijadikan sebagai hiburan rakyat dan penari tidak hanya mengambil sapu tangan, tetapi juga uang kertas atau logam yang dilemparkan penonton.

Baca juga: Alat Musik Tradisional Riau

Tari Zapin

Sumber: https://id.pinterest.com/

Siapa yang tidak tahu dengan tarian satu ini? Ya, tari Zapin adalah satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih terkenal sampai sekarang. Tari Zapin penuh akan berbagai nilai dan terinspirasi dari keturunan Arab yang berasal dari Yaman. Berikut Tari Zapin sebagai tarian daerah Riau dan penjelasannya.

Tari Zapin memiliki beragam gerak yang lahir dari bentuk permainan yang menggunakan kaki. Dalam bahasa Arab, Zapin disebut sebagai al raqh wal zafn atau menari dengan kaki. Tari ini berkembang di Indonesia berbarengan dengan penyebaran agama Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dari Hadramaut.

Menurut catatan sejarah, tari Zapin tertua di Indonesia berada di Flores, Nusa Tenggara Timur, Ambon dan Ternate.  Tari ini juga berkembang di Pontianak, Kalimantan Barat dengan nama Japin. Tari Zapin di Indonesia bagian barat dikenal pertama kali di Jambi kemudian di Riau dan kepulauan sekitarnya.

Awalnya, tari Zapin di Riau dimainkan oleh penari laki-laki untuk mengangkat status sosialnya dan akan menjadi tujuan orang tua yang akan menjodohkan dengan anak perempuannya. Tari ini dibawakan di atas tikar madani dan tidak boleh bergoyang atau bergeser.

Tari Zapin menunjukkan gerak kaki yang dinamis mengikuti pukulan gendang marwas. Selain itu, terdapat pula alat musik gambus, seruling, rebana, biola, akordion, tar, dan lainnya. Tari ini bersifat edukatif namun tidak menghilangkan sisi hiburan.

Dalam syair tari Zapin, terkandung pesan agama dan mengisahkan kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu melalui gerak pinang kotai, meniti batang, siku keluang, dan sebagainya. Kamu juga akan melihat gerak pembuka yang membentuk huruf alif (huruf dalam bahasa Arab) yang merepresentasikan keagungan Tuhan.

Tari Zapin dilahirkan berdasarkan unsur masyarakat sosial. Selain sebagai ungkapan ekspresi, tari Zapin juga merupakan wajah batiniah dan kultural masyarakat Melayu. Tari Zapin dapat kamu jumpai dalam sarana upacara pernikahan, ungkapan kegembiraan, hiburan, pergaulan dan hari besar keagamaan.

Pemahaman Akhir

Indonesia adalah negeri yang kaya dengan aneka ragam budaya yang unik dan memukau. Dari rumah adat hingga pakaian tradisional, lagu, bahasa, dan tarian adat, semuanya menjadi bukti keberagaman dan keindahan budaya bangsa. Salah satu bentuk seni yang sangat mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya adalah seni tari.

Tarian adalah ungkapan keindahan yang diwujudkan melalui gerakan. Setiap gerakan dalam tari memiliki makna yang mendalam, yang kemudian diolah menjadi pesan yang disampaikan melalui alunan suara dan musik. Di setiap provinsi Indonesia, terdapat keanekaragaman gaya tarian yang mencerminkan identitas dan kebudayaan masing-masing daerah.

Salah satu contohnya adalah provinsi Riau. Provinsi ini memiliki beragam tarian daerah yang menggambarkan kekayaan budaya dan sejarahnya. Dari Tari Gamelan yang mewakili keindahan gamelan dan gerak Melayu, hingga Tari Joget Lambak yang mencerminkan perasaan gembira dan ceria. Tari Makan Sirih mengajarkan arti persaudaraan dan menghormati tamu, sedangkan Tari Melemang menampilkan pola dinamis dengan gerakan yang mencerminkan kelembutan wanita Melayu. Tari Zapin, tarian khas Melayu yang diwarisi dari budaya Arab, juga memiliki pesan agama dan kehidupan masyarakat dalam setiap gerakannya.

Setiap tarian daerah Riau memiliki makna yang dalam dan unik, diiringi oleh alat musik tradisional serta nyanyian yang menggambarkan cerita dan perasaan masyarakat. Tarian-tarian ini bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai ekspresi budaya, komunikasi, serta identitas masyarakat Riau. Melalui tarian-tarian ini, warisan budaya dan nilai-nilai luhur tetap terjaga dan dipersembahkan kepada generasi-generasi mendatang.


Sumber:

Effendy, Tenas dkk. 2004. Tunjuk Ajar Melayu (Butir-butir Budaya Melayu Riau). Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.

kbbi.web.id

warisanbudaya.kemdikbud. go.id

disbud.kepriprov. go.id

Artikel Terbaru

Avatar photo

Verent

Hobi jalan-jalan dan mencicipi kuliner baru. Ilmu sastranya? Saya sampaikan melalui tulisan. Semoga bermanfaat!

Tulis Komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *