Siapa yang tak tahu tari serimpi? Tari serimpi berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tari ini merupakan tari klasik yang biasanya ditampilkan di istana atau keraton.
Tarian ini menitikberatkan pada keindahan dan kelembutan gerakan penari. Makanya, tak heran banyak warga lokal maupun mancanegara yang menyukai penampilan tari ini.
Di artikel ini, berisi pembahasan lengkap dan juga terdapat banyak gambar tari serimpi. Jadi, simak sampai habis ya.
Daftar Isi
Sejarah Tari Serimpi
Berbicara tentang sejarahnya, tidak terlepas dari raja Mataram Islam yaitu Sultan Agung Hanyokrokusuma. Sultan Agung ini sangat tersohor karena berhasil mengusir VOC. Kejayaan Sultan Agung juga terlihat dari kesenian dan budaya, salah satunya adalah tari serimpi.
Baca juga: Cerita Legenda Bahasa Jawa
Tari serimpi dikenal dengan memiliki gerakan tarian yang halus dan mencerminkan keanggunan serta kecantikan penarinya. Hal itu seolah memperlihatkan citra keraton Jawa yang anggun dan lemah lembut.
Pada masa Sultan Agung, tari ini memiliki fungsi sakral karena hanya dipertunjukan pada acara-acara upacara keraton atau acara peringatan hari penting.
Selang waktu berjalan, politik Mataram Islam mempengaruhi perkembangan tari serimpi. Ketika kerajaan tersebut harus dibagi dua, Yogyakarta dan Surakarta, maka tari ini pun mengalami perkembangan yang cukup berbeda secara gerakan. Meskipun inti gerakannya masih sama.
Pada masa perpecahan kerajaan tersebut, tari ini masih bersifat sakral dan hanya dipertunjukan di kedua keraton tersebut. Namun, pada masa kemerdekaan tarian klasik ini mulai diperkenalkan ke masyarakat umum dan dikenal sebagai salah satu kesenian hiburan hingga saat ini.
Jenis Tari Serimpi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perpecahan politik mataram berdampak pada perkembangannya. Memiliki dua gaya yang berbeda, yaitu ala keraton Surakarta dan keraton Yogyakarta.
Dari dua gaya tersebut dibagi lagi menjadi berikut.
Serimpi Surakarta
- Serimpi anglir
- Serimpi mendung
- Serimpi bondan
Serimpi Yogyakarta
- Serimpi Babul Layar
- Serimpi dhepel
- Serimpi genjung
Ciri Gerakan Tari Serimpi
Ditampilkan oleh empat penari yang memiliki makna simbol empat arah mata angin dan empat unsur dunia. Hal inilah yang menjadi keunikan karena mengandung makna yang filosofis.
Jika dibandingkan dengan tarian lainnya, gerakan tari ini cukup berbeda. Ciri gerakan tari serimpi adalah lemah lembut dan anggun.
Karena tari serimpi dibagi menjadi dua jenis, maka gerakannya juga agak berbeda. Tapi, secara umum berikut pembahasannya.
Baca juga: Pakaian Adat Jawa Tengah
Maju Gawang
Gerakan maju gawang adalah gerakan pembuka. Gerakan ini dilakukan penari saat memasuki area panggung atau tempat pementasan.
Nama lain dari gerakan ini adalah gerakan kapang-kapang. Para penari berjalan ke area, lalu belok ke kiri dan ke kanan sesuai dengan pola lantai yang sudah ditentukan.
Gerakan maju gawang diakhiri dengan para penari duduk. Artinya bahwa penari serimpi siap untuk memulai tarian.
Pokok
Gerakan pokok merupakan gerakan inti. Para penari akan melakukan gerakan sesuai dengan jalan cerita yang ingin disampaikan.
Selain gerakan pokok sesuai dengan alur cerita, gerakan ini juga membuat properti yang digunakan akan menyesuaikan.
Misal, jika jalan cerita tersebut tentang peperangan, maka properti yang digunakan berupa keris dan sebagainya.
Mundur Gawang
Gerakan ini adalah gerakan penutup. Pada gerakan mundur gawang, para penari menutup pementasan dengan meninggalkan area pementasan sesuai dengan pola langkahnya.
Pola Lantai Tari Serimpi
Tari serimpi menggunakan pola lantai yang menjadi patokan para penari. Adapun pola lantainya adalah horizontal atau lurus.
Pola lantai horizontal atau pola lurus dapat membantu para penari untuk menari dengan tempo yang lembut dan juga gemulai.
Dengan menggunakan pola tersebut, para penari membentuk barisan sejajar lurus dan tidak berpindah tempat. Agar kamu semakin paham, berikut adalah gambar pola lantai tari serimpi.
Selain lurus sejajar, tari serimpi juga memiliki pola lantai lurus dengan farmat bari 2. Seperti berikut.
Busana dan Properti Tari Serimpi
Setelah mengetahui gambar pola lantai tari serimpi, pasti kamu penasaran tentang busana dan properti tari serimpi.
Penari tampil cantik dengan busana dan hiasan khas jawa. Dimulai dari atasan sampai bawahan. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
Atasan
Pakaian atasan pada zaman dulu mengenakan pakaian pengantin putri Yogyakarta. Tetapi, seiring berkembangnya zaman, saat ini penari mengenakan baju tanpa lengan atas. Atasan ini biasanya menggunakan warna-warna cerah, seperti merah atau hijau.
Mekak
Mekak sering disebut juga kemben khas penari Jawa. Mekak adalah jenis kain yang dipakai pada bagian dada sampai pinggang. Mekak memiliki berbagai warna sesuai dengan jenis tari serimpi dan asal usulnya.
Mekak ini merupakan pakaian tambahan para penari. Seringkali juga mekak diganti dengan rompi biasa.
Selendang
Fungsi selendang pada tari serimpi adalah untuk mempengaruhi gerakan penampilan penari.
Selendang biasanya bermotif batik di bagian bawah atau ujung kainnya. Sementara itu, warna selendang pada tari serimpi berwarna cerah dan pada umumnya warna motifnya adalah putih.
Baca juga: Rumah Adat Jawa Tengah
Sanggul
Sanggul merupakan properti khas Jawa, maka dari itu pada tari ini sanggul pun digunakan sebagai identitas budaya Jawa.
Fungsi sanggul selain menambah kecantikan penari, juga berpengaruh pada kerapihan penari. Di bagian sanggul, akan ada tambahan aksesoris seperti peniti ceplok, tusuk konde, dan peniti renteng.
Hiasan Burung Kasuari
Properti lainnya adalah mahkota yang berbentuk hiasan burung kasuari dan disertai bulu yang menjuntai. Hiasan tersebut dipakai di kepala dan membuat tampilan penari menjadi lebih memukau.
Centhung
Hiasan kepala berikutnya adalah centhung. Centhung biasanya digunakan di tengah-tengah sanggul. Tujuan penggunaan centhung ini adalah untuk menambah kecantikan para penari.
Cunduk Menthul
Cunduk menthul merupakan salah satu riasan pengantin perempuan Jawa yang juga menjadi aksesoris penari. Aksesoris ini berbentuk bunga yang terbuat dari logam dipasang di bagian kepala depan penari. Penggunaan cunduk menthul ini bersifat opsional, tergantung jenis tari serimpi yang ditampilkan.
Kalung dan Gelang
Aksesoris untuk menambah kecantikan penari adalah kalung dan gelang. Kedua aksesoris ini biasanya berwarna emas.
Kalung digunakan di bagian leher penari dengan bertumpuk-tumpuk dan memiliki ukuran yang cukup besar. Hal tersebut berguna untuk menutup bagian dada penari yang polos karena hanya menggunakan kemben. Sementara gelang digunakan penari di kedua tangan, baik tangan kiri dan kanan.
Jarik
Jarik adalah kain panjang yang bermotif batik. Jarik digunakan penari sebagai bawahan. Biasanya yang digunakan adalah jarik dengan motif parang.
Namun, penggunaan motif tersebut pun tidak boleh asal-asalan. Hal ini karena harus menyesuaikan dengan filosofi dan makna yang terkandung di dalamnya.
Anting-anting
Aksesoris yang tak boleh dilewatkan adalah anting-anting. Anting-anting berwarna emas atau perak dengan model yang elegan. Aksesoris ini terbuat dari bahan logam, manik-manik, batu mulia, dan masih banyak lagi.
Sampur
Hampir mirip dengan selendang, sampur merupakan aksesoris para penari serimpi. Sampur berwarna polos cerah dengan ujungnya dihiasi manik-manik renda. Sampur digunakan sebagai pelengkap baju.
Pemahaman Akhir
Tari Serimpi merupakan warisan budaya yang indah dan berharga dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tarian ini menggambarkan kelembutan, keanggunan, dan keindahan gerakan penari, menciptakan sebuah harmoni yang memukau. Keunikan tarian ini terletak dalam sejarah dan perkembangannya yang melibatkan politik dan kerajaan, memberikan nuansa sakral pada awalnya.
Tari Serimpi bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga mengandung makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Dari pola lantai yang lurus hingga gerakan-gerakan lemah lembut, tari ini menciptakan gambaran tentang empat arah mata angin dan empat unsur dunia. Melalui penampilan empat penari, Tari Serimpi menggambarkan keindahan alam semesta.
Tidak hanya dari segi gerakan, tetapi juga dari segi busana dan aksesoris, Tari Serimpi memancarkan kekayaan budaya Jawa. Dari sanggul, sanggul, mekak, sampur, dan hiasan-hiasan lainnya, semua elemen ini memberikan tampilan yang anggun dan khas Jawa. Hiasan-hiasan tersebut tidak hanya mempercantik penampilan penari, tetapi juga memiliki makna dan sejarah yang dalam.
Tari Serimpi juga mencerminkan perkembangan zaman, dari tarian keraton yang sakral hingga menjadi salah satu bentuk seni pertunjukan yang diketahui oleh banyak orang. Keindahan dan pesan filosofisnya mampu mencuri perhatian warga lokal dan mancanegara, menunjukkan betapa berharganya warisan budaya ini. Sebagai salah satu dari ragam kekayaan budaya Indonesia, Tari Serimpi adalah contoh nyata keindahan yang bisa dihasilkan oleh kesenian tradisional.
Itulah penjelasan lengkap tentang tari serimpi. Apakah kamu tertarik untuk menarikannya? Dengan pembahasan di atas, semoga dapat menambah pengetahuanmu ya.